2719 - Pleno 2 Demam
2719 - Pleno 2 Demam
Kelompok 2
SKENARIO 2
Demam Tinggi
Bayi perempuan usia 1 tahun dibawa ibunya ke IGD karena demam tinggi sejak 3 hari yang
lalu. Keluhan lain mata merah, batuk pilek, mencret 3-4 kali sehari, bintik merah seluruh
tubuh. Riw. imunisasi tidak lengkap. Pemeriksaan TTV: nadi 130x/menit, RR: 32x/menit, T:
40°C. Pemeriksaan ditemukan papul eritem di wajah dan badan. Dokter memberikan terapi
penurun panas dan vitamin A dosis tinggi. Dokter mengingatkan jika ada gejala sesak nafas,
segera bawa ke dokter kembali.
STEP 1 : CLARIFYING UNFAMILIAR TERMS
• Imunisasi :
• Papul Eritem : Lesi menonjol yang kecil, berbatas tegas, padat pada kulit dan
berwarna merah. 1
• Demam : Peningkatan temperatur tubuh di atas normal (37°C). 1
KEYWORDS
• Usia 1 tahun, demam tinggi sejak 3 hari yang lalu.
• Mata merah, batuk pilek, mencret 3-4 kali sehari, bintik merah seluruh tubuh.
• Riwayat imunisasi tidak lengkap.
• Pemeriksaan TTV: nadi 130x/menit, RR: 32x/menit, T: 40°C.
• Papul eritem.
• Terapi penurun panas.
• Vitamin A dosis tinggi.
• Gejala sesak nafas.
STEP 2 : PROBLEM DEFINITION
1. Bagaimana mekanisme mata merah, batuk pilek, dan bintik merah seluruh tubuh?
2. Apa hubungan imunisasi tidak lengkap dengan demam tinggi?
3. Apa saja akibat dari imunisasi tidak lengkap?
4. Apa efek vitamin A dosis tinggi?
5. Bagaimana mekanisme papul eritem?
6. Bagaimana mekanisme demam?
7. Apa tujuan imunisasi?
8. Apa saja jenis-jenis imunisasi?
9. Bagaimana mekanisme kerja imunisasi?
10. Apa saja imunisasi yang wajib diberikan pada anak 1 tahun?
11. Mengapa vaksin campak diberikan pada saat umur 9 bulan?
12. Bagaimana tatalaksana pada kasus?
13. Apa pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis pada kasus?
14. Bagaimana patogenesis campak?
15. Apakah penyebab pada kasus?
STEP 3 : BRAINSTORMING
STEP 4 : ANALYZING THE PROBLEM
Definisi
Etiologi
Manifestasi Patogenesis
klinis Demam
Patofisiologi
Patogenesis Campak
Diagnosis
Patofisiologi banding
Pemeriksaan
penunjang
tatalaksana Pencegahan
Vitamin A Imunisasi
STEP 5 : FORMULATING LEARNING ISSUE
• Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan definisi demam.
• Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan etiologi demam.
• Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan patogenesis demam.
• Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan patofisiologi demam.
• Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan diagnosis banding demam.
• Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan definisi campak.
• Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan etiologi campak.
• Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan patogenesis campak.
• Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan patofisiologi dan manifestasi klinis
campak.
• Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan penegakan diagnosis dan diagnosis
banding campak.
• Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pemeriksaan penunjang campak.
• Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan prinsip tatalaksana campak.
• Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pencegahan campak.
DEMAM TINGGI
• Definisi
Keadaan suhu tubuh di atas normal sebagai akibat peningkatan pusat
pengatur suhu di hipotalamus yang dipengaruhi oleh IL-1. Pengaturan suhu pada
keadaan sehat atau demam merupakan keseimbangan antara produksi dan
pelepasan panas
Soedarmo, Sumarmo S Poorwo, dkk. 2002. Buku Ajar Infeksi dan Pediatri Tropis
Ed. 2. Jakarta: FKUI.
ETIOLOGI
Pirogen Endogen Pirogen Eksogen
Interleukin-1 Pirogen Mikrobial
interferon (INF)
10. Seperti demam Pel-Epstein namun serangan demam berlangsung setiap 5-7 hari
11. Factitious fever atau Self merupakan manipulasi yang disengaja untuk memberi kesan
Induced Fever adanya demam
DIAGNOSIS BANDING DEMAM
• Diagnosis Banding untuk Demam tanpa disertai tanda local
- Demam terus-menerus
- Anemia
- Terlihat jelas sakit dan kondisi serius tanpa sebab yang jelas
- Nyeri perut, kembung, mual, muntah, diare, konstipasi Anonim, 2009, Buku Saku
Pelayanan Kesehatan Anak di RS,
WHO, Jakarta.
• Diagnosis Banding untuk Demam yang disertai tanda local
- Radang setempat
• Diagnosis Banding untuk Demam dengan Ruam
- Luka dimulut
- Kornea keruh
- Anoreksia
- Batuk
- Pucat
- Bising jantung
- Pembesaran limpa
- Petekie
- Hematuria mikroskopik
- Gagal jantung
• Etiologi
Disebabkan oleh RNA virus genus morbillivilus
Famili Paramyxoviridae
Infeksi menyebar ke
Virus campak (droplet) Inveksi terjadi di
jar.limfatik regional
→terhirup→ melekat sel epitel dan virus
pd permukaan epitel bermultiplikasi
nasofaring→ traktus Viremia
respiratorius→konjung primer
tiva
Infeksi menyebar ke
s.retikuloendotelial regional –
kemudian menyebar
Viremia
sekunder
Virus terdapat di darah, sal.napas,
kulit, dll
Mukosa kulit konjungtiva deman SSP
respiratorius
Ruam .
makulopapular
Ruam
Hipervaskul menjadi
arisasi gelap→desk Masriadi M. Epidemiologi Penyakit
mereda uamasi Menular. Depok: Rajagrafindo Persada;
2017
Tiga Stadium Campak Manifestasi Klinis
MANIFESTASI
1. Stadium Kataral
KLINIS CAMPAK
- selama 4-5 hari
(Prodromal) - Demam, malaise, batuk, fotofobia, konjungtivitis dan
koriza
- akhir stadium timbul eksantema, timbul bercak kolpik
Vaksinasi campak
Vaksinasi MMR