Anda di halaman 1dari 8

BIAYA SISTEM PENGENDALIAN

1. Tiara Putri Margiota (21801082020)


2. Andini Hidayati (21801082184)
3. Delly Isnatani Dalove S. (21801082265)
NAMA KELOMPOK : 4. Nuratiran lailina (21801080265)
5. Fivian Imdadilluthfiyah (21801082261)
6. Nabilah Muidatur R. (21801082268)
7. Asriani (21801082028)
8. Cholilah (21801082226)
9. M. Yusuf Alfandi Hasan (21801082253)
10.Dimas adik Ragil putra (21801082277)
Biaya Sistem Pengendalian
Sistem Pengendalian Manajemen (SPM) memberikan satu manfaat pokok, yaitu
probabilitas yang lebih tinggi sehingga karyawan akan mencapai tujuan
perusahaan. Manajer terkadang bersedia menggunakan biaya langsung out-of-
pocket untuk memperoleh manfaat ini.
Namun manajer juga harus memperhatikan hal-hal lain, biaya tidak langsung yang
terkadang lebih besar daripada biaya langsung. Beberapa biaya tidak langsung
berasal dari efek negatif yang melekat pada penggunaan tipe pengendalian yang
spesifik. Biaya tidak langsung yang lain disebabkan oleh buruknya desain SPM
atau alat implementasi tipe pengendalian yang salah pada suatu kondisi. Untuk
membuat penilaian biaya keuntungan, manajer harus memahami efek samping,
penyebab, dan konsekuensinya.
A. Biaya Langsung B. Biaya Tidak Langsung

Biaya langsung SPM mencakup seluruh biaya out- Biaya tidak langsung dapat dikurangi oleh
of-pocket, biaya moneter yang dibutuhkan untuk biaya langsung pengendalian yang
mendesain dan mengimplementasikan SPM, disebabkan oleh sejumlah efek samping
seperti biaya pembayaran bonus tunai (berasal
yang merugikan, termasuk perubahan
dari kompensasi insentif untuk pengendalian hasil)
atau biaya pemeliharaan staf audit internal
perilaku, gamesmanship, penundaan
(dibutuhkan untuk memastikan kesesuaian dengan pekerjaan, dan perilaku negative.
keputusan pengendalian tindakan). Beberapa
organisasi terkadang tidak menyadarinya atau
tidak bersusah payah untuk menghitung secara
akurat ukuran semua biaya tetap.
Efek samping yang merugikan Biaya Tidak Langsung :

1. Perubahan Perilaku
Perubahan perilaku dapat menyebabkan biaya tidak langsung yang signifikan pada suatu
organisasi. Hal ini terjadi ketika SPM membuat, dan sebenarnya mendorong, perilaku yang
tidak konsisten dengan tujuan organisasi.
2. Perubahan Perilaku dan Pengendalian Hasil
Dalam sistem pengendalian hasil, perubahan perilaku terjadi ketika suatu organisasi
menetapkan perangkat pengukuran hasil yang tidak sesuai dengan tujuan organisasi yang
sesungguhnya.

3. Perubahan Perilaku dan Pengendalian Tindakan


Perubahan perilaku juga dapat disertai pengedalian tindakan. Perubahan yang berhubungan
dengan pengendalian tindakan terkadang merujuk sebagai means-ends inversion, yang
berarti bahwa karyawan memerhatikan apa yang mereka lakukan (means), tetapi
mengabaikan apa yang akan mereka capai (end). Terkadang perubahan yang berhubungan
dengan pengendalian tindakan terjadi hanya karena tindakan yang ditetapkan tidak sesuai.
4. Perubahan Perilaku dan Pengendalian Personel/Kultural
Perubahan perilaku dapat muncul dari perekrutan karyawan yang salah atau daari pelatihan
yang tidak mencukupi. Budaya yang kuat juga dapat menyebabkan perubahan ketika norma
perilaku yang digunakan oleh kelompok untuk mengarah-kan perilaku para anggotanya, atau
pengukuran yang digunakan untuk memberi-kan imbalan kelompok, tidak sesuai dengan yang
diinginkan perusahaan. Ketika pengendalian personel/cultural diimplementasikan dengan cara
yang salah, mereka akan dinilai tidak efektif dan mendorong perilaku yang tidak diinginkan.
5. Gamesmanship
Gamesmanship digunakan untuk menunjukkan tindakan oleh karyawan untuk meningkatkan
indikator kinerja mereka tanpa menghasilkan pengaruh ekonomi yang positif terhadap
perusahaan.
Gamesmanship memiliki dua bentuk utama yaitu :
 Menciptakan Sumber Daya Slack  Memanipulasi Data

Slack mencakup konsumsi sumber daya Memanipulasi data menimbulkan indikator


perusahaan oleh pekerja yang melebihi apa yang pengendalian. Manipulasi data terdiri atas dua bentuk
dasar yaitu pemalsuan dan manajemen data.
dibutuhkan yaitu konsumsi sumber daya oleh
Pemalsuan melibat-kan pelaporan data yang salah,
karyawan yang tidak dapat dibenarkan begitu dalam artian bahwa data diubah. Manajemen data
saja dalam hal kontribusinya terhadap tinjauan melibatkan beberapa tindakan yang diambil untuk
tujuan perusahaan. Kecenderungan untuk mengubah hasil laporan. Manajemen data dapat
menciptakan slack terkadang terjadi ketika dihasilkan baik melalui cara akuntansi maupun cara
pengendalian hasil yang ketat sedang digunakan, operasional. Individu yang terlibat dalam akuntansi
ketika karyawan yang sebagian besar pada manajemen data meliibatkan intervensi dalam proses
bagian manajemen dievaluasi apakah mereka pengukuran. Individu yang terlibat dalam metode
akuntansi manajemen data terkadang menyalahi kaidah
mencapai target anggaran atau tidak.
akuntansi, tetapi sering kali mereka menggunakan
fleksibilitas baik yang ada dalam pemilihan metode
akuntansi atau penerapan metode tersebut, atau
keduanya, untuk yang sering disebut mengelola
pendapatan.
6. Penundaan Pekerjaan
Penundaan yang disebabkan pengendalian mungkin lebih besar, seperti yang timbul dari persetujuan yang membutuhkan
beberapa tanda tangan manajer dari berbagai tingkatan dalam jenjang jabatan atau dari memo yang tak berujung melalui
beberapa tingkatan jabatan sebelum sesuatunya jelas. Dalam kondisi seperti ini, persetujuan yang dibutuhkan terkadang
menghambat pelaksanaan, sehingga menghambat pasar serta respon konsumen juga.

7. Perilaku Negatif

Ketika serangkaian pengendalian yang digunakan, pengendalian tersebut terkadang menyebabkan efek negative terhadap perilaku,
termasuk ketegangan pekerjaan, konflik, frustrasi dan perlawanan. Perilaku negative mungkin disebabkan oleh banyak faktor:
kondisi ekonomi, struktur organisasi dan proses administrasi, baik secara terpisah maupun gabungan faktor-faktor tersebut.
Selain itu, tipe karyawan yang berbeda akan terpengaruh oleh faktor-faktor tersebut secara berbeda pula.

8. Perilaku Negatif Yang Disebabkan Oleh Pengendalian Hasil


Pengendalian hasil dapat menyebabkan perilaku negative. Salah satu penyebab negative muncul dari kurangnya komitmen
karyawan terhadap target kinerja yang ditetapkan dalam sistem pengendalian hasil. Komitmen yang terkadang rendah di-
sebabkan oleh target yang terlalu sulit. Perilaku negatif mungkin juga berasal dari permasalahan dalam sistem pengukuran.
Mendengar manajer yang mengeluh bahwa evaluasi kinerja mereka tidak adil karena mereka memegang tanggung jawab untuk
sesuatu yang tidak mereka kendalikan itu sudah biasa.

9. Perilaku Negatif Yang Ditimbulkan Dari Pengendalian Tindakan

Sebagian besar orang, khususnya para tenaga professional, bereaksi negative terhadap penggunaan pengendalian tindakan. Kajian
pratindakan dapat mem-buat frustasi jika karyawan yang ditinjau tidak menganggap tinjauan tersebut memiliki tujuan yang
bermanfaat. Pengendalian tindakan juga dapat mengganggu karyawan golongan bawah. Tidak mengherankan, hasilnya adalah
tenaga kerja yang kehilangan motivasi dan marah, serta tingginya tingkat penghianatan.
DAFTAR PUSTAKA
Merchant, Kenneth A dan Wim A. Van der stede 2014.Sistem Pengendalian Manajemen:
Pengukuran Kinerja,Evaluasi, dan Insentif. Jakarta: Salemba Empat

“ TERIMAKASIH ”

Anda mungkin juga menyukai