Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Terhadap Hadits
Iftiraqul Ummah
Our Team
Delfi Afdilla
Nisa
22101092047
Yeni Dwi Deni Dwi
Nurhayati
22101092046 Susanti
22101092048
Perkembangan Islam Setelah Khulafaur
Rasyidin
Kedudukan kepemimpinan setelah Sayyidina Ali bin Abi Tholib sebagai khalifah digantikan oleh
putra Sayyidina Ali bin abi tholib yaitu Sayyidina Hasan selama beberapa bulan. Namun, karena
Hasan menginginkan perdamaian dan menghindari pertumpahan darah, maka Hasan menyerahkan
jabatan kekhalifahan kepada Mu’awiyah bin Abu Sufyan. Dan akhirnya penyerahan kekuasaan ini
dapat mempersatukan umat Islam kembali dalam satu kepemimpinan politik, di bawah Mu’awiyah bin
Abi Sufyan.
Di sisi lain, penyerahan itu juga menyebabkan Mu’awiyah menjadi penguasa absolut dalam
Islam. Tahun 41 H (661 M), tahun persatuan itu, dikenal dalam sejarah sebagai tahun jama’ah (‘am
jama’ah)! Dengan demikian berakhirlah masa yang disebut dengan masa Khulafa’ur Rasyidin, dan
dimulailah kekuasaan Bani Umayyah dalam sejarah politik Islam. Pada masa Daulah Bani Umayyah
perkembangan kebudayaan mengalami kemajuan dan juga bidang seni, terutama seni bahasa, seni
suara, seni rupa, dan seni bangunan (Arsitektur).
Riwayat hadits tentang Iftiraqu
Ummati
قال رسول الله افترقت اليهود على إحدى وسبعين فرقة وتفرقت النصارى على اثنتين وسبعين فرقة وتفترق
أمتى على ثالث وسبعين فرقة
Rasulullah berkata: “Yahudi terpecah menjadi menjadi 71 golongan, dan Nashrani
terpecah menjadi 72 golongan, dan ummatku akan terpecah 73”
01
03
Nabi shallallahu ‘alaihi 02
wa sallam menyebut Perpecahan yang Nabi shallallahu
bahwa satu golongan ‘alaihi wa sallam sebutkan dalam
Hadits di atas adalah dalil hadits ini bukanlah perpecahan
yang selamat tersebut bahwa umat - umat terdahulu
adalah al-jama’ah. karena perkara duniawi sebagaimana
(yaitu Yahudi dan Nasrani) persangkaan sebagian orang. Akan
sebelum umat Muhammad tetapi, perpecahan yang disebutkan
shallallahu ‘alaihi wa sallam Nabi adalah perpecahan dalam
juga mengalami perpecahan. masalah (pemahaman) agama.
Pandangan Ulama Terhadap Hadist
Iftiraqu Ummati
Ada sebuah hadits yang artinya “Sesungguhnya bani israil terpecah menjadi tujuh puluh
satu golongan. Dan sesungguhnya ummatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga
golongan semuanya terancam masuk neraka kecuali satu. Dialah al- jama’ah.” Hadits ini
merupakan pengakhabaran dari Rasulullah saw tentang perpecahan yang akan terjadi pada
tubuh kaum muslimin. As-Sindiy berpendapat : Pertama, bahwa di hadits yang lain
Rasulullah menejelaskan bahwa yahudi dan nasrani terpecah menjadi 71 golongan dan
kemudian Rasulullah menjelaskan pada waktu yang bersama’an bahwa ummatnya akan
terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan. Syaikhul islam Ibnu Taymiyah berkata tentang
golongan yang selamat tersebut “Mereka adalah yang berpegang teguh dengan islam secara
murni dan bersih dari penyimpangan. Mereka adalah ahlus sunnah yang tercakup di
dalamnya As-Shiddiqun, Asy-syuhada, Ash-Shalih”.
Pandangan Ulama Terhadap Hadist
Iftiraqu Ummati
Setelah diadakan penelitian oleh para Ahli Hadits, maka mereka berkesimpulan bahwa hadits -
hadits tentang terpecahnya ummat ini menjadi 73 (tujuh puluh tiga) golongan, 72 (tujuh puluh
dua) golongan masuk Neraka dan satu golongan masuk Surga adalah hadits yang shahih, yang
memang sah datangnya dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan tidak boleh seorang
pun meragukan tentang keshahihan hadits - hadits tersebut, kecuali kalau ia dapat
membuktikan berdasarkan ilmu hadits tentang kelemahannya. Hadits - hadits tentang
terpecahnya ummat Islam menjadi tujuh puluh tiga golongan adalah hadits yang shahih sanad
dan matannya. Dan yang menyatakan hadits ini shahih adalah pakar-pakar hadits yang
memang sudah ahli di bidangnya. Kemudian menurut kenyataan yang ada bahwa ummat Islam
ini berpecah belah, berfirqah - firqah (bergolongan - golongan), dan setiap golongan bangga
dengan golongannya.
Pandangan Suni Terhadap Hadist Iftiraqu
Respon para ulama kalam terhadap haditsUmmati
tersebut ternyata tidak sama. Setidaknya, ada tiga macam respon
yang diberikan
hadits - hadits tersebut digunakan © hadits - hadits tersebut tidak © hadits Iftiraqul Ummah
sebagai pijakan yang dinilainya digunakan sebagai rujukan tersebut dinilai sebagai
cukup kuat untuk menggolongkan penggolongan umat Islam, hadits dla’if (lemah),
umat Islam menjadi 73 firqah, dan di tetapi juga tidak dinyatakan sehingga tidak dapat
antaranya hanya satu golongan yang penolakannya atas hadits dijadikan rujukan. Di antara
selamat dari neraka, yakni tersebut. Di antara mereka mereka adalah Ali bin
Ahlussunnah wal Jama’ah. Di antara itu, antara lain : Imam Abu Ahmad bin Hazm adh-
kelompok ini antara lain : Imam al-Hasan Ali bin Isma’il al- Dhahiri, (Ibn Hazm, al-
Abdul Qahir al-Baghdadi (Al-Farq Asy’ari Fishal fil-Milal wal-Ahwa’
bainal-Firaq), Imam Abu al- wan-Nihal).
Muzhaffar al- Isfarayini (at-Tabshir
fid Din)
Terima
Kasih