Anda di halaman 1dari 14

JAMA & QOSHAR

Mairijani
JAMA
MENGUMPULKAN DUA SHOLAT DALAM SATU WAKTU

JAMA TAQDIM DAN


JAMA TA’KHIR
JAMA
MENGUMPULKAN DUA SHOLAT DALAM SATU WAKTU
Jama’ Takhir adalah menggabungkan dua
shalat dan dikerjakan dalam waktu shalat
kedua, yaitu: zuhur dan ashar dikerjakan
dalam waktu ashar, magrib dan isya
dikerjakan dalam waktu isya
DASAR HUKUM JAMA’
DASAR HUKUM JAMA’
BERLAKUNYA HUKUM JAMA’

Menjama’ sholat bukan hanya untuk orang yang safar, tetapi boleh
untuk orang yg sedang sakit, hujan lebat, atau karena takut.
Menurut Imam An Nawawi dalam kitab beliau Syarah Muslim :
Sholat dengan jama’ bisa dilakukan karena adanya
kebutuhan/kesibukan yg sangat mendesak, dengan catatan tidak
menjadikan yg demikian menjadi kebiasaan (hanya sesekali saja
dilakukan)
QOSHOR

MEMENDEKKAN SHOLAT WAJIB YANG 4 RAKAAT


MENJADI 2 RAKAAT
QOSHOR

MEMENDEKKAN SHOLAT WAJIB YANG 4 RAKAAT


MENJADI 2 RAKAAT
DASAR HUKUM QOSHOR
DASAR HUKUM QOSHOR
DASAR HUKUM QOSHOR
Hal-hal yang membolehkan Qoshar dan Jama’ bagi
Musafir:
1.Jarak Tempuh: Terjadi perbedaan (hadist) dalam
penyebutan jarak tempuh sehingga jama dan qoshor bisa
dilakukan, antara lain: 3 Mil/Farsakh, 6 Mil, 4 Burud/16
Farsakh/ 80 – 88 Km, 3 hari perjalanan
2.Jika melihat kepada illat hukum/latar belakang/ sebab
musabab, maka para ulama kemudian mengukur tingkat
kesulitan (masyaqqaoh) melaksanakan sholat pada saat
bepergian. Jadi jika memang safar yg dilakukan oleh
seseorang dianggap menyulitkan baginya melaksanakan
sholat secara sempurna, maka sudah boleh baginya
melaksanakan sholat secara jama dan qoshor
Keadaan/Syarat dibolehkan Qoshar dan Jama’ :

1.Safar/Perjalanan
2.Setelah meninggalkan/keluar dari rumah
Lama Perjalanan yg dibolehkan Qoshar :

Seseorang yg masih melakukan safar/perjalanan


selama dia belum berniat untuk menjadi
penduduk tetap di tempat tersebut, maka dia
masih dihukumi safar/musafir. Sehingga berapa
lama-pun, dia masih boleh mengerjakan sholat
dengan qoshor, sampai dia kembali ke tempat
asalnya.

Anda mungkin juga menyukai