Anda di halaman 1dari 7

TAFSIR AL-QUR’AN

TENTANG PERNIKAHAN
images (16)

KELOMPOK 5 TAFSIR
MAR’I MUHAMMAD HAIKAL
NYAI NUROHMAH
 PENGERTIAN PERNIKAHAN:

menurut syariat Islam, kata “nikah” berasal dari Bahasa Arab ‫ انكاح‬, bermakna akad perkawinan.
Adapun Al-Qadhi ‘iyad rahimahullah mendefinisikan kata ‘nikah’ dengan Akad dan persetubuhan
sekaligus.
Menurut istilah ilmu fiqh, nikah berarti suatu akad (perjanjian) yang mengandung kebolehan
melakukan hubungan seksual dengan memakai lafazh “nikah” atau “tazwij”.
Nikah atau jima’ sesuai dengan makna linguistiknya, berasal dari kata “al-wath” yaitu bersetubuh
atau bersenggama. Nikah adalah akad yang mengandung pembolehan untuk berhubungan seks
dengan lafazh “an-nikah” atau “at-tazwij”, artinya bersetubuh dengan pengertian menikahi
perempuan makna hakikatnya menggauli istri.
Tafsir Al-Qur’an tentang pernikahan (Qs. Al-Baqarah Ayat 221)

:Artinya
“Dan Janganlah kamu menikahi perempuan musyrik hingga mereka
beriman! Sungguh, hamba sahaya perempuan yang beriman lebih
baik daripada perempuan musyrik, meskipun dia menarik hatimu.  Ini adalah pengharaman bagi kaum muslimin untuk menikahi
Jangan pula kamu menikahkan laki-laki musyrik (dengan wanita-wanita musyrik, para penyembah berhala. Jika yang
perempuan yang beriman) hingga mereka beriman. Sungguh, dimaksudkan adalah kaum wanita musyrik secara umum yang
hamba sahaya laki-laki yang beriman lebih baik daripada laki-laki mencakup semua wanita, baik dari kalangan ahlul kitab
musyrik meskipun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke maupun penyembah berhala,
neraka, sedangkan Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan
izin-Nya. Dan (Allah) menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia
agar mereka mengambil pelajaran.” (Qs. Al-Baqarah : 221)
Tafsir Al-qur’an Tentang Pernikahan (Qs. An-nisa Ayat 3-4)

QS. An-Nisa ayat 3 Qs. An-Nisa Ayat 4

“Jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil “Berikanlah mahar kepada wanita (yang kamu nikahi)
terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu sebagai pemberian yang penuh kerelaan. Kemudian,
menikahinya), nikahilah perempuan (lain) yang kamu jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari
senangi: dua, tiga, atau empat. Akan tetapi, jika kamu (mahar) itu dengan senang hati, terimalah dan
khawatir tidak akan mampu berlaku adil, (nikahilah) nikmatilah pemberian itu dengan senang hati (4)”.
seorang saja atau hamba sahaya perempuan yang
kamu miliki. Yang demikian itu lebih dekat untuk
tidak berbuat zalim (3)”.
Tafsir Al-Qur’an tentang pernikahan (Qs. An-Nur Ayat 32)

Nikahkanlah orang-orang yang masih sendirian di antara kamu dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari
hamba-hamba sahayamu, baik laki-laki maupun perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan
kepada mereka dengan karunia-Nya. Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui” (Qs. An-Nur: 32)”.

Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa makna ayat ini mengandung anjuran kepada
mereka untuk menikah. Allah memerintahkan orang-orang yang merdeka dan budak-budak untuk menikah, dan
Dia menjanjikan kepada mereka untuk memberikan kecukupan.
Hikmah, Dalil, dan Hukum Pernikahan

Hikmah Pernikahan: Dalil dan Hukum Pernikahan:

“Nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu


pernikahan adalah fitrah manusia dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba
pernikahan merupakan kemaslahatan bagi masyarakat sahayamu, baik laki-laki maupun perempuan. Jika mereka miskin,
Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-
memelihara spesies manusia, memelihara keturunan Nya. Allah Mahaluas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui” (Qs.
(nasab) An-Nur: 32).”
menyelamatkan masyarakat dari kemerosotan akhlak Hukum pernikahan ada yang sunnah, wajib, makruh
dan menyelamatkan masyarakat dari penyakit. dan haram itu tergantung bagaimana kondisinya.
Any Question…………?

• Terimakasih……………………..
• Wassalamu’alaikum wr.wb

Anda mungkin juga menyukai