Anda di halaman 1dari 20

 

ُ‫سالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُه‬


َّ ‫ال‬

Kelompok 4

1. Alfian Muhammad I.
2. Dwi Yulia Sari
3. Fauziah Arfa
4. Iis Naini Kurnia Wati
5. Indana Zulfa
6. Kencono Wulan
7. Kiki Mei Melinda
Transaksi Kerja Sama

Dalam Islam

Syirkah

Berarti perseorangan atau persekutuan antara dua
orang atau lebih yang bersepakat untuk kerja sama
dan suatu usaha. Yang hasilnya untuk mereka
bersama.

Syirkah
Bertujuan mensejahterakan bersama yang
merupakan salah satu bentuk tolong menolong yang
diperintahkan Allah swt.
   Rukun Syirkah    

Di dalam kitab bidayatul mujtahid
dijelaskan bahwa rukun syirkah ialah:
a.    Segala sesuatu yang berhubungan dengan
harta.
b.    Mengetahui kadar harta yang akan di
serikatkan.
c.    Mengetahui kadar harta dari dua orang
yang berserikat.
Syarat Syirkah
Syarat-syarat yang berhubungan dengan syirkah.
Secara garis besar syarat dari syirkah

ialah harta dan aqad. Sedangkan menurut Hanafiyah
dibagi kepada empat bagian, yaitu:
1. Sesuatu yang bertalian dengan semua bentuk syirkah
baik dengan harta maupun dengan yang lainnya.
2. Sesuatu yang bertalian dengan syirkah mal (harta).
3. Sesuatu yang bertalian dengan syarikat mufawadhah
4. Adapun syarat-syarat yang bertalian dengan syirkah
inan sama dengan syirkah mufawadhah.
“Menurut Malikiyah syarat-syarat yang pertalian dengan
orang yang melakukan akad ialah merdeka, baligh, dan
pintar (rusyd).”
Macam-macam syirkah
Secara fiqh secara garis besar syirkah itu dibagi menjadi dua
macam :

1. Syirkah milk (Hak Milik)
Yang dimaksud dengan syirkah milk adalah “ibarat dua
orang atau lebih memilikkan suatu benda kepada yang lain
tanpa ada akad syirkah”.

Syirkah ini dibagi menjadi dua macam yaitu :


1)  Syirkah milk jabar (berkumpulnya dua orang atau lebih
dalam pemilikan suatu benda secara paksa) dan
2)  Syirkah milk ikhtiyar (berkumpul dua orang atau lebih
dalam pemilikan benda dengan ikhtiyar keduanya).
2.2. Syirkah Uqud (Transaksional)
Syirkah Uqud (Transaksional)
adalah kerjasama antara
adalah kerjasama antaradua orang
yangbersekutu atau
yangbersekutu ataulebih
dua orang
lebihdalam
dalammodal
modal
dan
dankeuntungan.
keuntungan.
Mayoritas ulama’ membagi syirkah uqud menjadi empat bagian yaitu:

1.    Syirkah ‘Inan   
Yang dimaksud dengan syirkah ‘inan ialah mengeluarkan semua

harta untuk digabung menjadi satu, kemudian dikelola secara
bersama-sama dan hasilnya dibagi dua sebagaimana kadar harta
yang dikeluarkan. Menurut para ulama’ ini adalah model syirkah
yang diperbolehkan.
 
2.    Syirkah wujuh
Yang dimaksud dengan syirkah wujuh ialah kerjasama antar tiga
pihak yang mana pihak kedua dan ketiga tidak mengeluarkan modal,
dan hasilnya dibagi bersama. Disini asas yang ditekankan adalah al-
Siddiq wa Al-Amanah.

“Saya contohkan misalnya, pihak A dan B dan C bekerja sama, modal


yang digunakan yaitu modal si A, sedangkan si B dan C ikut
mengelola usaha tersebut tanpa mengeluarkan modal.”
 
3.    Syirkah Mufawadhah
Yaitu kerjasama dua orang atau lebih untuk melakukan usaha
dengan persyaratan sebagai berikut.
a) Modal harus sama banyak, bila ada salah satu diantara mereka

lebih banyak modalnya maka syirkah tersebut tidak sah.
b) Memiliki kekuasaan absolut terhadap serikat tersebut.
c)  Satu agama, atau sesama muslim.
d) Memiliki hak untuk mengelola dan menentukan keuntungan.
 
4.     Syirkah Abdan
Kerjasama dua orang atau lebih untuk melakukan usaha atau
pekerjaan atau lebih mudahnya persekutuan dua orang atau
lebih untuk menerima kerja yang akan dikerjakan secara
bersama-sama dan hasilnya dibagi bersama, seperti pemborong
bangunan. Instalasi listrik, atau pekerjaan diantara dua
penjahit.
 MUDARABAH

Adalah pemberian modal dari pemilik modal kepada
seseorang yang akan memperdagangkan modal itu,
dengan ketentuan bahwa untung rugi ditanggung
bersama sesuai dengan perjanjian pada waktu akad.

Catatan :
“Hukum melakukan mudarabah boleh bahkan
dianjurkan. Karena didalmnya terdapat unsur tolong
menolong dalam kebaikan”
Rukun-Rukun Mudarabah 

A. Muqrid (pemilik modal) dan muqtarid (menjalankan
modal) sudah baligh, berakal sehat, dan jujur.
B. Uang atau barangt yang dijadikan modal harus
diketahui jumlahnya.
C. Jenis dan tempat usaha disepakati bersama, namun
jangan dibatasi sehingga menyulitkan pihak yang
menjalankan modal.
D. Pembagian hasil, hendaknya sesuai dengan
kesepakatan pada waktu akad.
E. Muqtarid, bersifat jujur tidak boleh menggunakan
modal untuk kepentingan sendiri tanpa seijin muqrid.
  Syarat Mudharabah:

 Shahibul maal dan mudharib
Harus mampu bertindak layaknya sebagai majikan dan wakil

 Sighat atau ijab dan qabul


1. Harus diucapkan oleh kedua pihak untuk menunjukkan kemauan mereka
2. Terdapat kejelasan tujuan dalam melakukan sebuah kontrak

 Modal
Adalah jumah uang yang diberikan shahibul maal kepada mudharib
untuk tujuan investasi dalam akad mudharabah.
1. Diketahui jumlah dan jenisnya (mata uang)
2. Disetor tunai kepada mudharib
 Keuntungan
Adalah jumlah yang didapat sebagai kelebihan dari modal.
1. Kadar keuntungan harus diketahui, berapa jumlah yang dihasilkan
2. Keuntungan dibagi secara proporsinal kepada kedua pihak

3. Proporsi (nisbah) keduanya sudah dijelaskan saat melakukan
kontrak

 Pekerjaan/usaha perniagaan
Adalah kontribusi mudharib dalam kontrak mudharabah yang
disediakan sebagai pengganti untuk modal yang disediakan oleh
shahibul maal.
1. Usaha perniagaan adalah hak eksklusif mudharib tanpa adanya
intervensi dari pihak shahibul maal
2. Pemilik dana tidak boleh membatasi tindakan dan usaha mudharib
3. Mudharib tidak boleh menyalahi menyalahi aturan syariah dalam
usaha perniagaannya
4. Mudharib harus mematuhi syarat-syarat yang ditentukan shahibul
maal.
Macam Mudharabah

 Mudharabah muthlaqah 
Adalah akad kerjasama dimana mudharib diberikan
kekuasaan penuh untuk mengelola modal usaha.
Mudharib (pengelola) tidak dibatasi dengan tempat
usaha, tujuan maupun jenis usaha.

 Mudharabah muqayyadah
Adalah akad kerjasama dimana shahibul maal (pemilik
dana) menetapkan syarat tertentu yang harus dipatuhi
mudharib(pengelola), baik mengenai tempat usaha,
tujuan maupun jenis usaha.
Hikmah jika sistem mudarabah diterapkan
dalam masyarakat antara lain :


 Mewujudkan persaudaraan antar
kelompok kaya (pemilik modal) dan
kelompok miskin (menjalankan modal);
 Mengurangi pengangguran;
 Memberi pertolongan pada faqir
miskin untuk hidup mandiri.
MUZARA’AH, MUKHABARAH, dan
MUSAQAH


Muzara’ah dan mukhabarah
Muzara’ah misalnya paruhan hasil
antara pemilik dan penggarap, sedangkan
benihnya daripihak iniah yang disebut
mukhabarah jika benihnya dari
penggarap.

‘’Muzara’ah dan mukhabarah merupakan kerja


sama dibidang pertanian’’
Ketentuan-ketentuan muzara’ah dan
mukhabarah

1. Pemilik dan penggarap sudah balighj, berakal
sehat, dan jujur.
2. Sawah dan ladang digarap betul-betul milik orang
yang menyerahkan sawahnya untuk digarap.
3. Lamanya penggarapan harus ditentukan.
4. Besar kecilnya paruhan hasil ditentukan
berdasarkan musyawarah.
5. Pemilik dan penggarap harus menaati kesepakatan
bersama ya telah disepakati.
     MUSAQAH

Adalah paruhan hasil kebun. Besar paruhnya
disesuaikan dengan perjanjian mengenai
ketentuannya, sama dengan ketentuan
muzara’ah.
Manfaat dari ketiganya sebagai
berikut :

 Mewujudkan persaudaraan dan tolong
menolong
 Mengurangi pengangguran, menuju
masyarakat adil dan makmur.
 Meningkatkan kesuburan tanah pertanian.
 Mencegah terjadinya lahan krisis.
 Memelihara, meningkatkan, melestarikan,
dan keindahan alam.
‫شْ‬
‫‪‬ك ًرا‬‫ُ‬

Anda mungkin juga menyukai