Anda di halaman 1dari 7

Pemeriksaan lab

kehamilan
Febty Kuswanti, SST., M.Keb
Masa kehamilan adalah salah satu masa yang paling rentan dan
perlu dijaga dengan baik demi kesehatan calon ibu dan janin.
Kesehatan para calon ibu dan janin dapat dijaga dengan banyak
cara. Salah satunya adalah dengan melakukan pemeriksaan
laboratorium. Pemeriksaan laboratorium saat hamil  memiliki
banyak manfaat. Berikut di antaranya:
• Untuk mempersiapkan masa kehamilan, persalinan, dan
menyusui yang sehat dan aman bagi ibu hamil dan janin.
Mengetahui risiko genetis yang akan diturunkan kepada janin
sehingga bisa melakukan pencegahan yang tepat, mengetahui
kesehatan ibu hamil dan janin secara keseluruhan. 
• 2. Mencegah risiko terjadinya pre-eklampsia, gangguan
obesitas, riwayat hipertensi, dan gangguan kehamilan lainnya
yang sekiranya bisa menghambat masa kehamilan. 
• 3. Memperkecil potensi janin gugur, penyebab janin cacat
sejak dalam kandungan, atau meninggal di dalam kandungan,
dan masih banyak lagi.
• Trimester pertama (Usia kehamilan 1-12 minggu)
• Pada awal kehamilan, Anda disarankan untuk melakukan basic pregnancy
test. Pemeriksaan ini bermanfaat sebagai pemeriksaan awal calon ibu
untuk mendeteksi berbagai resiko yang dapat mengganggu kehamilan.
• Basic pregnancy test mencakup melakukan pemeriksaan seperti
pemeriksaan urin, Hb, Leukosit, Trombosit, Hemakokrit,LED,
Eritrosit,MCV, Mch, Lekosit Diff Count, Ferritin, HBsAg, ABO dan RH
Grouping, Anti Toxoplasma IgM, Anti Rubella IgM, Anti CMV IgM, Anti
HSV2 IgM, Anti HIV, Urea, Creatin, VDRL, TPHA.
• Pada saat usia kehamilan memasuki 11 hingga 14 minggu, Anda
dianjurkan kembali lagi untuk melakukan pemeriksaan Sindrom freeB-
HCG dan PaPP-A test, dan NIPT (Non Invasive Prenatal Test) terutama bagi
Anda wanita hamil yang telah berusai 35 tahun. Hal ini penting dilakukan,
karena risiko memiliki bayi dengan kelainan kromosom cenderung lebih
rentan.
• Trimester kedua (Usia kehamilan 13-24 minggu)
Pemeriksaan laboratorium pada trimester kedua ini bermanfaat
untuk mendeteksi adanya risiko Diabetes Gestasional, yang berarti
tingkat glukosa meningkat dan gejala diabetes lainnya akan muncul
selama kehamilan calon ibu bila sebelumnya belum pernah
diiagnosis diabetes. Sebelum melakukan pemeriksaan ini, Anda
harus berpuasa terlebih dahulu pada malam sebelumnya selama 10
hingga 22 jam atau sekitar pukul 22.00 sampai 08.00 WIB. 

Pemeriksaan laboratorium pada trimester dua mencakup


pemeriksaan urin dan Triple Test yang terdiri dari
Alfafetoprotein/AFP, Estriol. dan Human Chorionic
Gonadotrophin/hCG, Hematology Rtoproteinutin, OGTT, Ureum,
Creatinin, HBA1C.
• Trimester ketiga (Usia kehamilan 25-40 Minggu)
Pemeriksaan pada trimester III bermanfaat untuk mengetahui
kondisi tubuh calon ibu memasuki persiapan persalinan, seperti
fungsi ginjal, kadar hemoglobin, gula darah dan mendeteksi
adanya infeksi saluran kemih. Untuk itu Anda dianjurkan
melakukan pemeriksaan ini 19 hingga 20 hari atau sekitar 2-3
minggu sebelum memasuki proses persalinan. Pemeriksaan
laboratorium pada trimester III, meliputi Hematology rutin,
gambaran darah tepi (PBS), glukosa sewaktu, ureum, creatinin,
urin rutin, urin culture.
Dari rincian di atas, mungkin Anda bertanya, mengapa di setiap
trimester selalu dilakukan pemeriksaan urine? Hal ini penting
dilakukan karena infeksi saluran kemih pada wanita hamil dapat
menyebabkan infeksi ginjal yang akhirnya dapat berakibat
keguguran atau kelahiran prematur.  Selain itu, infeksi saluran
kemih akut juga sering mempengaruhi infeksi pada dinding
rongga amnion atau air ketuban, sehingga bisa menyebabkan
ketuban pecah dini dan berpotensi meningkatkan resiko infeksi
pada janin.

Anda mungkin juga menyukai