PENYELENGGARAAN KESEHATAN
PERSEORANGAN dan PENUNJANG
(UKPP)
PENJELASAN
STANDAR VERSI 2015 DAN VERSI REVISI
UKP UKPP
Standar Versi 2015 Standar Versi REVISI
Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari proses penerimaan pasien sampai dengan
pemulangan dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan mutu pelayanan.
3.1.1 Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari penerimaan dilaksanakan dengan efektif
dan efisien sesuai dengan kebutuhan pasien, serta mempertimbangkan hak dan
kewajiban pasien dan keluarga.
Penerimaan pasien meliputi: pendaftaran pasien rawat jalan, pendaftaran pasien rawat
inap, dan menahan pasien untuk observasi atau stabilitasi.
Salah satu cara melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan tentang pelayanan yang
diterimanya adalah dengan cara memberikan informed consent. lnformed consent dapat
diperoleh pada berbagai titik waktu dalam proses pelayanan. Misalnya, informed consent
diperoleh ketika pasien masuk rawat inap dan sebelum suatu tindakan atau pengobatan
tertentu yang berisiko.
Informasi dan penjelasan tentang infomed consent di berikan oleh dokter yang
bertanggung jawab yang akan melakukan tindakan atau dokter lain apabila dokter yang
bersangkutan berhalangan namun tetap dengan sepengetahuan dokter yang
bertangjawab tersebut
Alur pendaftaran
Pendaftaran
PELAKSANAAN DAN
Tindakan yang memerlukan
DOKUMENTASI
Informed consent Setuju INFORMED CONSENT
3.1.1 Elemen Penilaian :
Tujuan
Alternatif
prognosis
Perkiraan biaya
Standar 3.2 Pengkajian, Rencana Asuhan dan Pemberian Asuhan Dilaksanakan Secara Paripurna
Informasi
S (data subjektik) : anamnesis
O (data objektif) : pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
PPA : penunjang
Dokter
Perawat
Bidan
KAJIAN Analisis informasi
Menghasilkan masalah, kondisi, dan diagnosis untuk
Apoteker
Dietisien
PASIEN mengidentifikasi kebutuhan pasien.
Dll
Rencana Asuhan
Solusi untuk mengatasi masalah atau memenuhi
kebutuhan pasien
Dilakukan sejak awal
untuk memilah pasien,
termasuk risiko penularan
infeksi
Standar 3.2
3.2.1 Proses kajian awal dilakukan secara paripurna dan mencakup berbagai kebutuhan dan harapan
pasien/keluarga.
Pada saat pasien pertama kali diterima dilakukan Kajian Awal, untuk selanjutnya dilakukan Kajian Ulang secara
berkesinambungan baik pada pasien rawat jalan maupun rawat inap sesuai perkembangan kondisi
kesehatannya.
Kajian awal dilakukan oleh tenaga medis, keperawatan/kebidanan, dan disiplin yang lain meliputi: status
fisis/neurologis/mental, psikososiospiritual, ekonomi, riwayat kesehatan, riwayat alergi, asesmen nyeri, asesmen
risiko jatuh, asesmen fungsional (gangguan fungsi tubuh), asesmen risiko gizi, , kebutuhan edukasi, dan rencana
pemulangan.
Tenaga medis dapat memberikan pelimpahan wewenang untuk melakukan tindakan kedokteran atau kedokteran
gigi tertentu kepada perawat, bidan atau tenaga kesehatan pemberi asuhan yang lain secara tertulis. Pelimpahan
wewenang tersebut hanya dapat dilakukan dalam keadaan tenaga medis tidak berada ditempat, dan/atau karena
keterbasatan ketersediaan tenaga medis.
3.2.1 Elemen Penilaian :
Tugas sebagai pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan Pelirnpahan wewenang secara delegatif disertai pelimpahan
wewenang dilaksanakan berdasarkan: tanggung jawab.
Pelimpahan wewenang secara delegatif pada saat tidak bagi
1. pelimpahan wewenang untuk melakukan tindakan medis
dari dokter dan evaluasi pelaksanaannya; atau tenaga bidan tenaga medis dan nakes lain di tempat bidan
2. dalam rangka pelaksanaan program pemerintah. bertugas dan ditetapkan pemerintah pusat atau pemerintah
daerah
SURAT PELIMPAHAN WEWENANG APOTEKER
Nomor :
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
SIP :
Jabatan :
Pada Tanggal :
Demikian surat pelimpahan wewenang Apoteker ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Xxxxxxxxxxxx, 2021
Mengetahui, Pemberi Pelimpahan Kewenangan
Kepala Puskesmas Xxxxxxxxxxxxxxxxx
Surat Pelimpahan Wewenang
Tindakan yang dilimpahkan termasuk dalam kemampuan dan keterampilan yang telah
dimiliki oleh penerima pelimpahan.
Pemberi pelimpahan tetap bertanggung jawab atas tindakan yang dilimpahkan sepanjang
pelaksanaan tindakan sesuai dengan pelimpahan yang diberikan.
Tindakan yang dilimpahkan tidak termasuk mengambil keputusan klinis sebagai dasar
pelaksanaan tindakan.
Unit/ Profesi/ SOAP : SUBJEKTIF, OBJEKTIF, ANALISIS DAN Nama INSTRUKSI Verifikasi DPJP
Tanggal Bagian PLANNING (Termasuk di dalamnya Target Jelas (Nama Jelas dan
/Jam dan Tujuan Terukur) dan (Ditulis dengan Tanda Tangan)
Tanda rinci dan jelas,
Tangan termasuk pasca
bedah/tindakan
invasive lainnya)
Tabel Pemberian
Edukasi
Standar 3.3
Pelayanan gawat darurat dilaksanakan dengan segera sebagai prioritas pelayanan.
1. Pasien gawat darurat diberikan prioritas untuk asesmen dan pelayanan sesegera
mungkin sebagai bentuk pelaksanaan triase.
Prosedur penanganan pasien gawat darurat disusun berdasar panduan praktik klinis
untuk penanganan pasien gawat darurat dengan referensi yang dapat
dipertanggungjawabkan
• Pasien gawat darurat diidentifikasi dengan proses triase mengacu pada pedoman tata
laksana
triase sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Dalam penanganan pasien dengan kebutuhan darurat, mendesak, atau segera, termasuk
melakukan deteksi dini tanda tanda dan gejala penyakit menular misalnya infeksi melalui
udara/airborne.
3.3.1 Elemen penilaian:
Nama : Tanggal :
Tanggal Lahir : Alamat :
• Dalam pelayanan rawat jalan maupun rawat inap di Puskesmas terutama pelayanan gawat
darurat, pelayanan gigi, dan keluarga berencana kadang-kadang memerlukan tindakan
tindakan yang membutuhkan lokal anestesi. Pelaksanaan anestesi lokal tersebut harus
memenuhi standar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta kebijakan dan
prosedur yang berlaku di Puskesmas.
3.4.1 Elemen Penilaian :
Kesadaran
Jam selesai operasi
TT Perawat TT Dokter
FORM LAPORAN OPERASI BEDAH MINOR
• Keluarga pasien dapat berpartisipasi dalam menyediakan makanan bila sesuai dan
konsisten dengan kajian kebutuhan pasien dan rencana asuhan dengan sepengetahuan
dari petugas kesehatan yang berkompeten dan disimpan dalam kondisi yang baik untuk
mencegah kontaminasi
1. Elemen Penilaian
1. Disu su n rencana asu han gizi berdasar kajian kebutuhan gizi pada pasien
sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan pasien. (D).
2. Distribusi dan pemberian makana n dilakukan sesuai jadwal dan pemesanan
dan didokumentasikan. (D, W)
3. Pasien dan/ atau keluarga diberi edukasi tentang pembatasan diit pasien dan
keamanan/kebersihan ma ka na n, bila keluarga ikut menyediakan makana n
bagi pasien. (D)
4. Proses kolaboratif digunakan untuk merencanakan, memberikan dan
memantau terapi gizi. (D,W)
5. Respons pasien terhadap terapi gizi dipantau dan dicatat dalam
rekam medisnya. (D)
FORMULIR SIMPLE NUTRITION SCREENING TOOL (SNST)
Nama : Jenis Kelamin :
No. RM : Tanggal Lahir :
Alamat :
NO PARAMETER NILAI
1. Apakah pasien terlihat kurus ? Ya 1
Tidak 2
3. Apakah akhir-akhir ini anda kehilangan berat badan secara tidak sengaja (6 bulan Ya 1
Tidak 2
terakhir) ?
4. Apakah anda mengalami penurunan asupan makan selama 1 minggu terakhir ? Ya 1
Tidak 2
Tanggal Skrening :
Nama Perawat :
Tanda Tangan :
FORMULIR ASUHAN GIZI
Nama : Jenis Kelamin :
No. RM : Tanggal Lahir :
IDENTITAS PASIEN
Pendidikan : Pekerjaan : Aktivitas : Alamat: Dokter Pengirim : Diagnosa Medis :
Alergi Makanan :
ASESMEN GIZI
Antopometri :
BB Aktual : BB Ideal : TB : LILA : IMT : Status Gizi :
Biokimia :
Kimia/Fisik :
Riwayat Diet :
Riwayat Personal :
DIAGNOSA GIZI
INTERVENSI GIZI
MONITORING DAN EVALUASI
T.T PETUGAS
1. Elemen Penilaian
1. Disusu n rencana asuhan gizi berdasar kajian kebutuhan gizi pada pasien sesuai
dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan pasien. (D).
2. Distribusi dan pemberian makanan dilakukan sesuai jadwal dan pemesanan
dan didokumentasikan. (D, W).
3. Pasien dan/ atau keluarga diberi edukasi tentang pembatasan diit pasien dan
keamanan/kebersihan ma ka na n, bila keluarga ikut menyediakan makana n
bagi pasien. (D)
4. Proses kolaboratif digunakan untuk merencanakan, memberikan dan
memantau terapi gizi. (D,W)
5. Respons pasien terhadap terapi gizi dipantau dan dicatat dalam
rekam medisnya. (D)
FORMULIR DISTRIBUSI MAKANAN
Hari/Tanggal :
DISTRIBUSI MAKANAN
NO NAMA UMUR DIET RUANG KET
PAGI SIANG MALAM
( ) ( )
1. Elemen Penilaian
1. Disusu n rencana asuhan gizi berdasar kajian kebutuhan gizi pada pasien sesuai
dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan pasien. (D).
2. Distribusi dan pemberian makanan dilakukan sesuai jadwal dan pemesanan dan
didokumentasikan. (D, W).
3. Pasien dan/ atau keluarga diberi edukasi tentang pembatasan diit pasien dan
keamanan/kebersihan mak an an , bila keluarga ikut menyediakan makanan
bagi pasien. (D).
4. Proses kolaboratif digunakan untuk merencanakan, memberikan dan
memantau terapi gizi. (D,W)
5. Respons pasien terhadap terapi gizi dipantau dan dicatat dalam
rekam medisnya. (D)
FORMULIR PEMBERIAN EDUKASI GIZI
TANGGAL/ MATERI EDUKASI TANDA TANGAN DAN NAMA JELAS
WAKTU
PASIEN KELUARGA AHLI GIZI
PASIEN
Tempat :
Waktu :
Media :
Topik :
Tujuan Edukasi :
Materi :
1. Elemen Penilaian
1. Disusu n rencana asuhan gizi berdasar kajian kebutuhan gizi pada pasien sesuai
dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan pasien. (D).
2. Distribusi dan pemberian makanan dilakukan sesuai jadwal dan pemesanan dan
didokumentasikan. (D, W).
3. Pasien dan/ atau keluarga diberi edukasi tentang pembatasan diit pasien dan
keamanan/kebersihan m a ka na n, bila keluarga ikut menyediakan makanan bagi
pasien. (D).
4. Proses kolaboratif digunakan un tu k merencanakan, memberikan
dan memantau terapi gizi. (D, W).
5. Respons pasien terhadap terapi gizi dipantau dan dicatat dalam
rekam medisnya. (D)
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI
(Ditulis dengan format SOAP, disertai dengan target dan tujuan terukur, dituliskan nama dan
paraf pada setiap akhir catatan, DPJP harus membaca dan memverifikasi ulang seluruh
rencana perawatan)
Unit/ Profesi/ SOAP : SUBJEKTIF, OBJEKTIF, ANALISIS DAN Nama INSTRUKSI Verifikasi DPJP
Tanggal Bagian PLANNING (Termasuk di dalamnya Target Jelas (Nama Jelas dan
/Jam dan Tujuan Terukur) dan (Ditulis dengan Tanda Tangan)
Tanda rinci dan jelas,
Tangan termasuk pasca
bedah/tindakan
invasive lainnya)
3.6.1 Pemulangan dan tindak lanjut pasien yang bertujuan untuk kelangsungan
layanan dipandu oleh prosedur yang baku
• Pemulangan pasien dilakukan berdasar kriteria yang ditetapkan oleh dokter/dokter gigi yang
bertanggung jawab terhadap pasien untuk memastikan bahwa kondisi pasien layak untuk
dipulangkan dan akan memperoleh tindak lanjut pelayanan sesudah dipulangkan, misalnya pasien
rawat jalan yang tidak memerlukan perawatan rawat inap, pasien rawat inap tidak lagi memerlukan
perawatan rawat inap di Puskesmas, pasien yang karena kondisinya memerlukan rujukan ke FKRTL,
pasien yang karena kondisinya dapat dirawat di rumah atau rumah perawatan, pasien yang menolak
untuk perawatan rawat inap, pasien/ keluarga yang meminta pulang atas permintaan sendiri.
• Informasi tentang resume pasien pulang yang diberikan kepada pasien/ keluarga pada saat
pemulangan atau rujukan ke fasilitas kesehatan yang lain diperlukan agar pasien/keluarga
memahami tindak lanjut yang perlu dilakukan untuk mencapai hasil pelayanan yang optimal.
3.6.1 Elemen Penilaian :
2. Resume medis diberikan kepada pasien dan pihak yang bekepentingan saat
pemulangan atau rujukan. (D, O, W)
KRITERIA PEMULANGAN PASIEN
Xxxxxxxxxxxxxxx, 2021
Dokter,
( )
STANDAR 3.7
Rujukan
• Untuk menjamin kesinambungan pelayanan, pasien yang dirujuk balik dari FKRTL
dilaksanakan tindak lanjut sesuai dengan umpan balik rujukan dan dicatat dalam
rekam medis.
• Jika Puskesmas menerima umpan balik rujukan pasien dari fasilitas kesehatan
rujukan tingkat lanjut atau fasilitas kesehatan lain, maka tindak lanjut dilakukan
sesuai prosedur yang berlaku melalui proses kajian dengan memperhatikan
rekomendasi umpan balik rujukan.
3.7.1 Elemen Penilaian:
2. Dilakukan komunikasi dengan fasilitas kesehatan yang menjadi tujuan rujukan dan
tindakan
stabilisasi pasien sebelum dirujuk sesuai kondisi pasien, indikasi medis dan kemampuan
dan wewenang yang dimiliki agar keselamatan pasien selama pelaksanaan rujukan dapat
terjamin. (D, W)`
3. Dilakukan serah terima pasien yang disertai dengan informasi yang lengkap (SBAR)
Kepada petugas.
SURAT PERSETUJUAN RUJUKAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Umur :
Alamat :
Mewakili : Orang tua/anak/………………………………………………. Kami, dengan identitas sebagai berikut :
Nama : Umur :
Alamat :
3. Risiko penyakit
4. Transportasi rujukan
Dengan ini menyatakan bahwa saya telah menerangkan hal-hal diatas secara benar dan jelas dan memberikan kesempatan untuk bertanya Paraf
dan/atau berdiskusi.
Dengan ini menyatakan bahwa saya telah menerima informasi dari dokter sebagaimana diatas, kemudian saya beri tanda √ dikolom kanannya Paraf
dan telah memahaminya.
Bila pasien tidak kompeten atau tidak mampu menerima informasi, maka penerima informasi adalah wali atau keluarga terdekat.
Kami telah mendapatkan penjelasan menganai alasan dilakukan rujukan, kemungkinan yang terjadi selama rujukan dan risiko jika rujukan tidak dilakukan.
Dengan ini menyatakan bahwa kami MENYETUJUI untuk dilakukan rujukan terhadap diri saya sendiri, orang tua/anak/ ……………………. Untuk dirujuk ke RS ………………………..
Xxxxxxxxxxxxxxxx, 2021
Petugas, Pasien/Wali
Saksi I Saksi II
3.7.1 Elemen Penilaian:
2. Dilakukan komunikasi dengan fasilitas kesehatan yang menjadi tujuan rujukan dan
tindakan stabilisasi pasien sebelum dirujuk sesuai kondisi pasien, indikasi medis dan
kemampuan dan wewenang yang dimiliki agar keselamatan pasien selama pelaksanaan
rujukan dapat terjamin. (D, W).
3. Dilakukan serah terima pasien yang disertai dengan informasi yang lengkap (SBAR)
Kepada petugas.
CEKLIST PERSIAPAN PASIEN RUJUKAN
Nama : Tanggal :
Tanggal Lahir : Alamat :
2. Dilakukan komunikasi dengan fasilitas kesehatan yang menjadi tujuan rujukan dan
tindakan stabilisasi pasien sebelum dirujuk sesuai kondisi pasien, indikasi medis dan
kemampuan dan wewenang yang dimiliki agar keselamatan pasien selama pelaksanaan
rujukan dapat terjamin. (D, W).
3. Dilakukan serah terima pasien yang disertai dengan informasi yang lengkap
(SBAR) Kepada petugas (D).
FORM MONITORING PASIEN RUJUKAN SELAMA DALAM PERJALANAN
NAMA PASIEN : TANGGAL LAHIR :
PERKEMBANGAN PASIEN NO. RM : DIAGNOSA :
KONDISI AWAL KONDISI DALAM PERJALANAN KONDISI DITEMPAT RUJUKAN
1. Airway
2. Breathing
- RR
3. Circulation
- TD
- Nadi
- SPo2
4. GCS E: V: M: E: V: M: E: V: M:
KONDISI SPESIFIK
Kondisi Klinis : Tindakan/Terapi :
Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx, 2021
TT Perawat Penerima TT Perawat Perujuk
1. Dokter/dokter gigi penangggung jawab pelayanan melakukan kajian ulang kondisi medis sebelum
menindaklanjuti umpan balik dari FKRTL sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan.
(D, O).
2. Dokter/dokter gigi penanggung jawab pelayanan melakukan tindak lanjut terhadap rekomendasi
umpan balik rujukan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. (D, O, W).
3. Monitoring dalam proses rujukan balik harus di catat dalam form monitoring. (D)
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI
(Ditulis dengan format SOAP, disertai dengan target dan tujuan terukur, dituliskan nama dan
paraf pada setiap akhir catatan, DPJP harus membaca dan memverifikasi ulang seluruh rencana
perawatan)
Unit/ Profesi/ SOAP : SUBJEKTIF, OBJEKTIF, ANALISIS DAN Nama INSTRUKSI Verifikasi DPJP
Tanggal Bagian PLANNING (Termasuk di dalamnya Target Jelas (Nama Jelas dan
/Jam dan Tujuan Terukur) dan (Ditulis dengan Tanda Tangan)
Tanda rinci dan jelas,
Tangan termasuk pasca
bedah/tindakan
invasive lainnya)
1 3.8.1. Ep 1 1. SK Pelayanan Rekam Medis yang minimal mengatur Form rekam medis dan
: bentuk rekam medis, simbol dan singkatan. kelengkapan pengisian rekam
registrasi pasien, pendistribusian rekam medis, isi medis, bukti pelaksanaan
rekam medis dan pengisian informasi klinis, penilaian kelengkapan rekam
pengolahan data dan pengkodean, klaim medis, berita acara
pembiayaan, penyimpanan rekam medis, pemusnahan rekam medis,
penjaminan mutu, pelepasan informasi kesehatan, dsb.
pemusnahan rekam medis, koreksi pengisian rekam
medis
2. Pedoman pelayanan rekam medis.
1. Kepala Puskesmas menetapkan nilai normal, rentang nilai rujukan untuk setiap
jenis pemeriksaan yang disediakan, dan nilai kritis pemeriksaan laboratorium.
(R).
2. Reagensia esensial dan bahan lain tersedia sesuai dengan jenis pelayanan yang
ditetapkan, pelabelan dan penyimpanannya, termasuk proses untuk menyatakan jika
reagen tidak tersedia. (D, W).
3. Penyelenggaraan pelayanan laboratorium yang meliputi a sampai dengan i,
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. (D, O, W).
4. Dilakukan pemantapan mutu internal dan pemantapan mutu eksternal terhadap
pelayanan laboratorium sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan
dilakukan perbaikan jika terjadi penyimpangan (D, O, W).
5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut waktu pelaporan hasil pemeriksaan
laboratorium.
(D, W).
No Kriteria Elemen Regulasi yang disusun Dokumen yang
Penilaian dibutuhkan
1. Kepala Puskesmas menetapkan nilai normal, rentang nilai rujukan untuk setiap jenis
pemeriksaan yang disediakan, dan nilai kritis pemeriksaan laboratorium. (R).
2. Reagensia esensial dan bahan lain tersedia sesuai dengan jenis pelayanan yang
ditetapkan, pelabelan dan penyimpanannya, termasuk proses untuk menyatakan
jika reagen tidak tersedia. (D, W).
3. Penyelenggaraan pelayanan laboratorium yang meliputi a sampai dengan i,
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. (D, O, W).
4. Dilakukan pemantapan mutu internal dan pemantapan mutu eksternal terhadap
pelayanan laboratorium sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan
dilakukan perbaikan jika terjadi penyimpangan (D, O, W).
5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut waktu pelaporan hasil pemeriksaan
laboratorium.
(D, W).
No Kriteria Elemen Regulasi yang disusun Dokumen yang
Penilaian Dibutuhkan
2 Bukti penyimpanan
dan pelabelan
reagensia sesuai
dengan regulasi
(check list), bukti
perhitungan
kebutuhan reagensia
termasuk buffer
stock, bukti
pemesanan
reagensia, check list
monev ketersediaan
reagensia.
Yang perlu diperhatikan di
Laboratorium
• Simbol dan pelabelan reagensia
B3
• Penyimpanan Reagensia B3
• Ketersediaan MSDS (Material
Safety Data Sheet) untuk tiap
reagensia B3
• Yang dilakukan jika terjadi
tumpahan
• Yang dilakukan jika terjadi
pajanan
Nama B3/Nama dagang
Label
Nama B3 (Komposisi,
B3 No.CAS/No.UN)
Kata Peringatan
Pernyataan bahaya:
Keterangan tambahan -Klasifikasi B3
- Fisik, kesehatan dan lingkungan
Identitas pemasok
Contoh Material Safety Data Sheet
(MSDS)
3.9.1 Elemen Penilaian :
1. Kepala Puskesmas menetapkan nilai normal, rentang nilai rujukan untuk setiap jenis
pemeriksaan yang disediakan, dan nilai kritis pemeriksaan laboratorium. (R).
2. Reagensia esensial dan bahan lain tersedia sesuai dengan jenis pelayanan yang
ditetapkan, pelabelan dan penyimpanannya, termasuk proses untuk menyatakan jika
reagen tidak tersedia. (D, W).
3. Penyelenggaraan pelayanan laboratorium yang meliputi a sampai dengan i,
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. (D, O, W).
4. Dilakukan pemantapan mutu internal dan pemantapan mutu eksternal terhadap
pelayanan laboratorium sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan
dilakukan perbaikan jika terjadi penyimpangan (D, O, W).
5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut waktu pelaporan hasil pemeriksaan
laboratorium.
(D, W).
No Kriteria Elemen Regulasi yang disusun Dokumen yang
Penilaian Dibutuhkan
3 Hasil monev
kepatuhan terhadap
prosedur pelayanan
lab dan TL, bukti
monitoring
penggunaan APD dan
TL (Audit Klinis)
No Hasil Monitoring Hasil Evaluasi Tindak Lanjut Pelaksanaan Hasil Keterangan
1. Terdapat reagen Tidak dilakukan Sosialisasi 10 Mei 2021 Dilakukan Evaluasi hasil
KOH 10% dan kit FIFO ulang sosialisasi oleh monitoring
kolesterol yang pengelolaan PJ Lab terhadap pengelolaan
expired dan seluruh tenaga reagen
penyimpanan teknis lab
reagen
3. Petugas masih
melakukan
recapping
3.9.1 Elemen Penilaian :
1. Kepala Puskesmas menetapkan nilai normal, rentang nilai rujukan untuk setiap jenis
pemeriksaan yang disediakan, dan nilai kritis pemeriksaan laboratorium. (R).
2. Reagensia esensial dan bahan lain tersedia sesuai dengan jenis pelayanan yang
ditetapkan, pelabelan dan penyimpanannya, termasuk proses untuk menyatakan jika
reagen tidak tersedia. (D, W).
3. Penyelenggaraan pelayanan laboratorium yang meliputi a sampai dengan i,
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. (D, O, W).
4. Dilakukan pemantapan mutu internal dan pemantapan mutu eksternal
terhadap pelayanan laboratorium sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan dan dilakukan perbaikan jika terjadi penyimpangan (D, O, W).
5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut waktu pelaporan hasil pemeriksaan
laboratorium.
(D, W).
No Kriteria Elemen Regulasi yang disusun Dokumen yang
Penilaian dibutuhkan
4 Bukti pelaksanaan
PMI dan PME
Bukti pelaksanaan
perbaikan bila
terjadi
penyimpangan
Dilakukan pemantapan mutu internal dan pemantapan
mutu eksternal terhadap pelayanan laboratorium sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan dan dilakukan
perbaikan jika terjadi penyimpangan
3.9.1 Elemen Penilaian :
1. Kepala Puskesmas menetapkan nilai normal, rentang nilai rujukan untuk setiap jenis
pemeriksaan yang disediakan, dan nilai kritis pemeriksaan laboratorium. (R).
2. Reagensia esensial dan bahan lain tersedia sesuai dengan jenis pelayanan yang
ditetapkan, pelabelan dan penyimpanannya, termasuk proses untuk menyatakan jika
reagen tidak tersedia. (D, W).
3. Penyelenggaraan pelayanan laboratorium yang meliputi a sampai dengan i,
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. (D, O, W).
4. Dilakukan pemantapan mutu internal dan pemantapan mutu eksternal terhadap
pelayanan laboratorium sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan
dilakukan perbaikan jika terjadi penyimpangan (D, O, W).
5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut waktu pelaporan hasil pemeriksaan
laboratorium.
(D, W).
No Kriteria Elemen Regulasi yang disusun Dokumen yang
Penilaian dibutuhkan
5 Form hasil
pemeriksaan
laboratorium
Hasil pemantauan
pelaporan hasil
pemeriksaan
laboratorium
FORM MONITORING KETEPATAN WAKTU PENYERAHAN HASIL LABORATORIUM
TOTAL
Standar 3.10
3.10.1 Pelayanan kefarmasian dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang
ditetapkan.
Pengelolaan sediaan farmasi dan Bahan Medis
Habis Pakai (BMHP) terdiri dari:
Perencanaan kebutuhan
Permintaan
Penerimaan
Penyimpanan
Pendistribusian
Pengendalian
Pencatatan,
pelaporan dan
pengarsiapan
3.10.1 Elemen Penilaian :
3.10.1 1 SK, Pedoman dan SOP Pelayanan kefarmasian yang minimal Formularium
mengatur pengelolaan sediaan farmasi dan BMHP, pelayanan Puskesmas
farmasi, peresepan obat termasuk psikotropika dan narkotika,
obat kadaluarsa, formularium obat, obat yang perlu
diwaspadai, obat emergensi
Formularium obat yang merupakan daftar obat terpilih yang dibutuhkan dan harus
tersedia di Puskesmas perlu disusun sebagai acuan dalam pemberian pelayanan pada
pasien, mengacu pada formularium nasional dan pemilihan jenis obat melalui proses
kolaboratif antar pemberi asuhan, dengan mempertimbangkan kebutuhan pasien,
keamanan, dan efisiensi.
3.10.1 Elemen Penilaian :
6 Bukti penyediaan
obat emergensi serta
monitoringnya
Bila terjadi kegawatdaruratan pasien, akses cepat terhadap obat emergensi yang tepat adalah sangat penting. Perlu
ditetapkan lokasi penyimpanan obat emergensi di tempat pelayanan dan obat-obat emergensi yang harus disuplai ke
lokasi tersebut.
Untuk memastikan akses ke obat emergensi bilamana diperlukan, perlu tersedia prosedur untuk mencegah
penyalahgunaan, pencurian atau kehilangan terhadap obat dimaksud.
Prosedur ini memastikan bahwa obat diganti bilamana digunakan, rusak atau kedaluarsa. Keseimbangan antara
akses, kesiapan, dan keamanan dari tempat penyimpanan obat emergensi perlu dipenuhi.
FORMULIR MONITORING OBAT EMERGENSI
Bulan :
Tahun :
Unit :
JUMLAH TANGGAL
NO NAMA OBAT KADALUARSA TINDAK LANJUT
STOK OBAT PEMAKAIAN
Petugas,
( )
3.10.1 Elemen Penilaian :
DST
Terima
Kasih
Selamat Berkarya
Tetap Sehat - Tetap Semangat