Anda di halaman 1dari 9

AWAN DAN PRESIPITASI

AWAN DAN PRESIPITASI


Awan adalah suatu bentukan hasil proses kondensasi yang
digambarkan sebagai kumpulan butiran air atau kristal es
kecil (Lutgens dan Tarbuck, 1982)

Presipitasi adalah istilah yang digunakan untuk seluruh air


dalam bentuk cair atau padat (kristal es) yang berukuran
cukup besar untuk jatuh ke permukaan bumi (Stull, 2000)
Hydrometeor meliputi bentuk butir awan dan kristal yang
sangat kecil hingga presipitasi terbesar seperti hail.
Virga adalah hidrometeor yang cukup besar dan berat untuk
keluar dari awan tapi menguap sebelum mencapai permukaan
bumi
JENIS DAN KLASIFIKASI AWAN
Berdasarkan proses dinamika dan gerak vertikal, secara umum terbentuk dua jenis awan
(Neiburger, 1976) yaitu :

Stratiform ;
 dangkal dan menyebar (disebut juga awan berlapis ( layerclouds))
 kecepatan gerak vertikal 1-10 cm per detik.
 Dihasilkan oleh pengangkatan udara konvergensi horizontal atau akibat perputaran atau
turbulensi ireguler yang meluas sehingga gerak vertikalnya kecil dan awan tersebar lebih
seragam untuk wilayah yang luas.

Cumuliform ;
 awan dengan dimensi vertikal dan horizontal hampir seragam sekitar 1-10 km.
 Gerak vertikal dengan kecepatan 1-10 m per detik terus menerus untuk periode pendek
sekitar 30 menit
 Dihasilkan oleh gerak konvektif karena ketidakstabilan hidrostatik; secara potensial udara
yang lebih ringan terangkat dalam pusat sel konvektif dan udara lebih berat turun.
 Selama itu paket udara mengalami gerakan ke atas dan ke bawah, beberapa di antaranya
dipindahkan ke atas sekitar 5 km atau bahkan untuk thunderstorm lebih dari 10 km.
 Pada kondisi atmosfer stabil, pertumbuhan awan terganggu, bahkan awan menjadi tidak
potensial untuk turunnya presipitasi.
Tidak ada
presipitasi

cirrus

cirrocumulus

cirrostratus
Altocumulus nimbostratus
Hujan Intensitas hujan/salju lebih tinggi

Altostratus
Hujan / salju
Stratocumulus :
drizzle

Cumulus :
Hujan/salju

Stratus:
drizzle

Cumulonimbus :
hujan deras, badai, petir
Kabut
Kabut adalah awan yang ada di permukaan. Kabut terbentuk ketika udara di
permukaan didinginkan dan menyebabkan kondisi jenuh (RH 100%).
 Kabut radiasi atau kabut permukaan (Radiation fog atau ground fog)
dihasilkan oleh pendinginan atmosfer dekat permukaan akibat emisi radiasi
gelombang panjang. Biasanya cukup dangkal dan berkembang hingga sore
hari. Sesaat sebelum matahari terbit kabut radiasi menghilang karena
pemanasan permukaan oleh radiasi matahari.
 Kabut lereng; yang terbentuk ketika udara mengalir melalui topografi yang
lebih tinggi. Pada kasus ini udara didinginkan secara adiabatik dan sering
ditemukan di sisi lereng arah tujuan angin (windward) dari suatu pegunungan.
 Kabut adveksi; terbentuk ketika udara mengalir di atas suatu permukaan
yang berbeda suhunya. Adveksi udara hangat dapat menghasilkan kabut jika
melalui suatu permukaan yang dingin.
 Kabut evaporasi; adalah jenis khusus dari kabut adveksi. Terbentuk ketika
udara dingin meluas ke atas suatu permukaan yang lebih hangat baik itu
tubuh air atau daratan. Kabut terbentuk ketika air dari permukaan menguap
masuk ke udara dingin dan menjadi jenuh. Kabut jenis ini disebut juga steam
fog atau sea smoke.
 Kabut frontal (frontal frog) adalah jenis kabut yang timbul akibat adanya
front, khususnya front panas. Hujan yang turun dan masuk ke dalam front
panas akan mengalami evaporasi sehingga akan menambah kandungan uap
air di atmosfer. Kabut terbentuk ketika jumlah air di atmosfer di atas front
mencapai titik jenuh (RH 100%)
Kabut evaporasi
Kabut di pegunungan

Kabut radiasi
Kabut adveksi

Kabut di lereng
Kabut di lembah Kabut es
Intensitas & Unsur CH

 sangat ringan < 1 mm/jam : < 5 mm/24 j


 ringan = 1 - 5 mm/jam : 5 - 20 mm/24 j
 normal = 5 - 10 mm/jam : 20 - 50 mm/24 j
 lebat = 10 - 20 mm/jam : 50 -100 mm/24 j
 sangat lebat > 20 mm/jam : > 100 mm/24 j

 Unsur hujan : ion Na, K, Ca, Cl, bikarbonat, sulfat,


bentuk2 nitrogen, dll. pH : 3.0 - 9.8. bervariasi thd waktu
& tempat.

Anda mungkin juga menyukai