Anda di halaman 1dari 12

KONFLIK

KELOMPOK 3
◦ EVA AUGULIN
◦ MELIA PUTRIANA
◦ MUHAMMAD ALY KASUM
◦ MUHAMMAD FARIS
◦ RAJALNI MONY
◦ SHEILA AMELIA
PENGERTIAN
Konflik – Confligo (Bhs. Latin) - terdiri dari dua kata yaitu “con” berarti bersama-sama dan “fligo” yang berarti
pemogokan, penghancuran atau peremukan.

Konflik adalah persaingan atau pertentangan antara hal-hal yang tidak dapat dipertemukan (Menurut Kamus
Istilah Manajemen, 1994: 94).
Berikut adalah pandangan terhadap konflik (Robbins, 2003:137), antara lain:

Pandangan tradisional ( Traditional


view of conflict) Konflik dipandang Pandangan hubungan manusia (human
secara negatif, dan disinonimkan dengan relations view of conflict ) menyatakan
istilah kekerasan, perusakan dan bahwa konflik merupakan peristiwa yang
ketidakrasionalan demi wajar dalam semua kelompok dan
memperkuatkonotasi negatifnya. organisasi.

Pandangan interaksonis ( interacttionism


view of conflict) Pendekatan interaksionis
mendorong konflik atas dasar bahwa
kelompok yang kooperatif, tenang, damai
serasi cenderung menjadi statis, apatis, dan
tidak tanggap terhadap kebutuhan akan
perubahan dan inovasi.
Berikut adalah sebab-sebab umum yang sering menimbulkan konflik dalam suatu
organisasi (Agus Hardjana, 1994:24) antara lain:
1. Salah pengertian, informasi/berita yang tidak dikomunikasikan secara lengkap/utuh dapat
menimbulkan konflik.
2. Perbedaan tujuan kerja karena perbedaan nilai hidup yang dianut.
3. Perebutan dan persaingan dalam hal fasilitas kerja dan suatu jabatan yang terbatas.
4. Masalah wewenang dan tanggungjawab.
5. Penafsiran yang berbeda atas suatu hal, perkara, dan peristiwa yang sama.
6. Kurangnya kerja sama antar pegawai, antara pegawai dengan pimpinan, dan antara pimpinan
ndengan pimpinan dapat menyebabkan hasil kerja tidak optimal.
7. Tidak menaati tata tertib yang berlaku bagi semua anggota oraganisasi.
8. Ada usaha untuk menguasai dan merugikan.
9. Pelecehan pribadi dan kedudukan.
10. Perubahan dalam sasaran dan prosedur kerja.
Proses Terjadinya Konflik Dalam Organisasi
Proses terjadinya konflik terjadi melalui 5 tahap (Robbins, 2003), yaitu: tahap oposisi atau
ketidakcocokan potensial; tahap kognisi dan personalisasi; tahap maksud; tahap perilaku; dan tahap
hasil. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut:
Bentuk-bentuk Konflik Dalam Organisasi

1. Konflik dalam diri individu


2. Konflik antar individu
3. Konflik antar anggota dalam satu kelompok
4. Konflik antar kelompok
5. Konflik antar bagian dalam organisasi
6. Konflik antar organisasi
Dampak negatif konflik : Dampak positif konflik :

a) Keretakan Hubungan Antar a) Menguatnya Solidaritas


Kelompok. Kelompok

b) Perubahan Kepribadian pada


Individu b) Mencapai Kemajuan

c) Kerusakan Harta Benda dan


Jatuhnya Korban Jiwa
c) Membentuk Kepribadian

d) Terjadi Dominasi dan


Penaklukan
Metode stimulasi konflik
1) Pemasukan atau penempatan orang luar kedalam kelompok;
2) Penyusunan kembali organisasi;
3) Penawaran bonus, pembayaran insentif dan penghargaan untuk
mendorong persaingan;
4) Pemilihan manajer-manajer yang tepat;
5) Perlakuan yang berbeda dengan kebiasaan.
Johnson mengemukakan 5 gaya dalam mengelola konflik, yaitu
1. Gaya kura- kura. menyelesaikannya dengan cara menghindar dari pokok persoalan maupun
dan orang orang yang dapat menimbulkan masalah.
2. Gaya ikan hiu. Menyelesaikan masalah dengan gaya ini adalah menaklukkan lawan dengan
cara menerima solusi konflik yang ditawarkan.
3. Gaya kancil. Pada gaya ini, hubungannya sangat diutamakan dan kepentingan pribadi menjadi
kurang penting. Penyelesaian konflik menggunakan cara ini adalah dengan menghindari
masalah demi kerukunan.
4. Gaya rubah. Gaya ini lebih menekankan pada kompromi untuk mencapai Spiritual tujuan
pribadi dan hubungan baik dengan pihak lain yang sama sama penting.
5. Gaya burung hantu. menganggap bahwa konflik adalah masalah yang harus dicari
pemecahannya yang mana harus sejalan dengan tujuan pribadi maupun tujuan lawan.
Selanjutnya, Prijosaksono dan Sembel (2003) mengemukakan berbagai alternatif penyelesaian konflik
dipandang dari sudut menang kalah masing masing pihak, ada empat kuadran manajemen konflik yaitu :
1. Kuadran Menang-Menang (Kolaborasi). Tujuan adalah mengatasi konflik dengan menciptakan
penyelesaian melalui konsensus atau kesepakatan bersama yang mengikat semua pihak yang bertikai.
2. Kuadran Menang-Kalah (Persaingan), memastikan bahwa ada pihak yang memenangkan konflik
dan pihak lain kalah. Biasanya menggunakan kekuasaan atau pengaruh untuk mencapai Spiritual
kemenangan.
3. Kuadran Kalah-Menang (Mengakomodasi). Agak berbeda dengan kuadran kedua, kuadran ketiga
yaitu kalah menang ini berarti ada pihak berada dalam posisi mengalah atau mengakomodasi
kepentingan pihak lain.
4. Kuadran Kalah-Kalah (Menghindari konflik), mengatasi konflik dengan menghindari konflik dan
mengabaikan masalah yang timbul. Bisa berarti bahwa kedua belah pihak tidak sepakat untuk
menyelesaikan konflik atau menemukan kesepakatan untuk mengatasi konflik tersebut.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai