Anda di halaman 1dari 23

KALIMAT

EFEKTIF
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2
1. Adhitya Surya Pratama
2. Indah Permatasari
3. Meiwa Barena
4. Usi manik
STRUKTUR
PEMBAHASAN
DEFINISI

Syarat Kalimat Efektif

CIRI-CIRI
KALIMAT
EFEKTIF PEMILIHAN KATA

PERANGKAIAN
KALIMAT
PENATAAN
KALIMAT

2
DEFINISI KALIMAT EFEKTIF

Pengertian Kalimat EfektifMenurut Kamus Besar Bahasa


Indonesia (KBBI), kalimat adalah satuan bahasa yang secara
relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan
secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa.

8/ 03/ 20 XX PIT CH DECK 3


Syarat Kalimat Efektif
1. Kesepadanan Struktur
2. Memiliki subjek dan predikat yang jelas
3. Tidak terdapat subjek ganda
4. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata ‘yang’
5. Keparalelan Bentuk
6. Kehematan Kata
7. Hilangkan pengulangan subjek
8. Hindari kesinoniman dalam satu kalimat
9. Perhatikan kata jamak
10.Kecermatan Penalaran
CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF

Kesatuan Gagasan Kesepadanan

Keparalelan Kehematan

Kelogisan Kecermatan

Kebervariasian Ketegasan

Ketepatan Kebenaran struktur

Keringkasan
PIT CH DECK 5
1. Kesatuan Gagasan
1. Kalimat efektif hanya mengandung satu kesatuan gagasan yang mengandung satu ide pokok.

2.Dikatakan memiliki kesatuan gagasan apabila subjek, predikat, dan unsur-unsur lainnya saling mendukung
dan membentuk kesatuan tunggal. Contoh:

a. Tahun ini SPP mahasiswa baru saja dinaikkan.

b. SPP mahasiswa tahun ini baru saja dinaikkan.

c. Tahun ini SPP mahasiswa-baru saja yang dinaikkan.

kalimat a diatas tidak efektif karena mempunyai dua gagasan. Sedangkan kalimat b dan c termasuk kalimat
efektif karena hanya mempunyai satu gagasan.

8/ 03/ 20 XX PIT CH DECK 6


2. KESEPADANAN

Comp
Kesepadanan Keseimbangan pikiran (gagasan) dengan struktur kalimat. Untuk
Menghasilkankan kalimat yang mengandung kesepadanan.

Berikut hal yang perlu diperhatikan:


1. Kalimat harus memiliki subjek dan predikat yang jelas.
Contoh:
Mereka membicarakan masalah batas studi.
Kalimat di atas memiliki S, P, O, yaitu fungsi S diisi oleh kata mereka,
fungsi P diisi
oleh kata membicarakan, dan fungsi O diisi oleh frasa masalah batas studi.
2. Kata depan tidak berada di depan subjek.
Contoh:
Bagi semua mahasiswa baru harus segera konfirmasi.
Untuk menjadi kalimat yang efektif, kata bagi harus dihilangkan,
sehingga:
Semua mahasiswa baru harus segera konfirmasi.
3. Konjungsi intrakalimat tidak dipakai didalam kalimat tunggal.
Contoh:
Saksi tidak hadir. Sehingga persidangan ditunda minggu depan. (Sehingga di awal kalimat)
Saksi tidak hadir sehingga persidangan ditunda minggu depan. (Sehingga di tengah kalimat)

4. Predikat tidak didahului konjungsi yang.


Contoh:
Suporter timnas Indonesia yang mengenakan baju merah putih. (yang berada didepan
predikat)
Suporter timnas Indonesia mengenakan baju merah putih.

5. Subjek tidak Ganda.


Contoh:
Pertandingan ini saya mewakili Bekasi Barat.
(subjek ada dua yaitu pertandingan ini dan atau saya)
Dalam pertandingan ini, saya mewakili wilayah bekasi barat.

PIT CH DECK 8
3. KEPARALELAN
• Keparalelan →
Penggunaan bentuk-bentuk bahasa
atau konstruksi bahasa yang sama
dalam susunan serial, dapat juga
dikatakan sebagai kesejajaran
pengungkapan ide-ide dalam suatu
kalimat.
• Contoh:
• Penghapusan pangkalan asing dan penarikan kembali
pasukan AS dari Filipina akan mempercepat perwujudan
cita-cita segenap bangsa Filipina.
• Kalimat diatas diisi oleh kata benda yang berupa
penghapusan, penarikan, dan perwujudan yang memiliki
bentuk dan makna yang sama.

8/ 03/ 20 XX PIT CH DECK 9


a. Menghindari pengulangan c. Menghindari pemakaian
4. KEHEMATAN subjek kalimat hipernim
Contoh: contoh:
• Mereka naik pentas Pakaiannya berwarna merah
Kehematan → Menggunakan begitu mereka tiba. (ada menyala. (boros kata)
pengulangan subjek) Pakaiannya merah menyala.
kata secara efisien dan tidak • Mereka naik pentas (hemat kata)
berlebihan, sehingga setiap begitu tiba. (tanpa d. Menghindari pemakaian kata
kata yang digunakan memiliki pengulangan) penghubung yang berlebihan
fungsi yang jelas. contoh:
b. Menghindari kata hari, Walaupun sakit, tetapi ia
Kehematan dapat ditempuh tanggal, bulan, dan tahun berangkat juga. (boros kata)
dengan cara: dalam hubungannya dengan Walaupun sakit, ia berangkat
nama hari, tanggal, bulan, juga. (hemat kata)
dan tahun. e. Menghindari pemakaian kata
Contoh: yang berlebihan
• Pemberontakan itu contoh:
meletus pada tanggal 30 Kita harus belajar dari Jepang
bulan September tahun agar supaya dapat maju dan
1965. (boros kata) berkembang. (boros kata)
• Pemberontakan itu Kita harus belajar dari Jepang
meletus pada 30 agar dapat maju dan
September 1965. berkembang. (hemat kata).
(hemat).

8/ 03/ 20 XX PIT CH DE CK 10
5. Kelogisan

Contoh kalimat tidak logis:


op
Suatu kalimat dianggap logis apabila kalimat itu mengandung makna yang diterima akal
sehat. Kalimat itu bermakna sesuai kaidah-kaidah nalar secara umum.

 Ayahnya mengajar bahasa Indonesia di sekolah. (tidak logis)


Seharusnya:
 Ayahnya mengajarkan bahasa Indonesia di sekolah kami. (logis)
 Ayahnya mengajari kami bahasa Indonesia. (logis)

11
6. KECERMATAN

Kalimat efektif ditulis secara cermat,


tepat dalam diksi sehingga tidak
menimbulkan tafsir ganda.
Penempatan unsur-unsur kalimat yang
tepat akan membantu pembaca untuk
memahami makna kalimat secara jelas
tanpa menimbulkan tafsir ganda.

Contoh:
 Berdasarkan agenda sekretaris
manajer personalia akan memberi
pengarahan kepada pegawai baru.
(tidak cermat)
Perbaikan kalimat:
 Berdasarkan agenda sekretaris,
manajer personalia akan memberi
pengarahan kepada pegawai baru.
(cermat)

8/ 03/ 20 XX PIT CH DECK 12


7 . K EB ERVA R I A S I A N

Untuk membuat kalimat yang tidak monoton dan


menjemukan, diperlukan adanya variasi.
Kevariasian dapat ditempuh dengan berbagai cara
berikut.

2. Variasi dalam pembukaan kalimat


a. Frasa keterangan tempat atau keterangan waktu
diletakkan di awal kalimat.
contoh:
Dari desa yang terpencil ia merantau ke Bandung.

b. Penggunaan frasa verbal :


contoh:
Merombak kendaraan tua adalah kegemarannya.
1. Variasi penggunaan kata
c. Penempatan klausa anak kalimat :
contoh: contoh:
• Pembicaraan itu membicarakan kenakalan mahasiswa. Ketika ujian berlangsung, mahasiswa itu jatuh sakit.
(monoton)
• Pembicaraan itu membahas kenakalan mahasiswa.
(variatif)
8. Ketegasan 4. Menggunakan partikel
penekanan,

contoh:
Untuk mencapai ketegasan dan keutamaan dalam suatu tulisan,
seorang penulis harus memperhatikan posisi bagian yang Kitalah yang
bertanggung jawab atas
diutamakan.
Hal itu dapat ditempuh dengan: kejadian itu.

5. Mengulang gagasan yang


1. Meletakkan bagian yang penting pada awal kalimat, penting,

contoh: contoh:
Masalah kenaikan harga itu dapat dibicarakan pada kesempatan yang
Untuk menambah iklim
lain. yang sejuk di negara kita
2. Mengurutkan kata secara bertahap,
maka perlu kesadaran
contoh:
moral, kesadaran politik,
Korban tsunami di jepang ditemukan puluhan, ratusan, bahkan ribuan. kesadaran agama,
3. Mempertentangkan ide yang ditonjolkan,
kesadaran
contoh:
bermasyarakat, dan
Surti gemuk, tetapi gesit. kesadaran berbudaya.
8/ 03/ 20 XX PIT CH DE CK 14
9. Ketepatan
Setiap kata yang digunakan
perlu dipilih secara tepat dan
cermat sehingga dapat
mewakili tujuan, maksud, atau
pesan penulis.

Contoh:

 Posisi ketujuh korban


saat ditemukan warga
dan aparat kepolisian
berada dalam satu
ruangan. (tidak tepat)

 Ketujuh korban, saat


ditemukan warga dan
aparat kepolisian
berada dalam satu
ruangan. (tepat)
8/ 03/ 20 XX PIT CH DE CK 15
10. KEBENARAN STRUKTUR
Kebenaran Struktur → yaitu kebenaran kaidah bahasa seperti
kejelasan struktur, hubungan fungsi
sintaksis (seperti subjek, predikat, objek,
pelengkap, dan keterangan).

Contoh:
Kepada hadirin dimohon berdiri.
(fungsi subjek tidak jelas)
seharusnya:
Hadirin dimohon berdiri.

8/ 03/ 20 XX PIT CH DECK 16


11. KERINGKASAN
Ciri ringkas direalisasikan dengan tidak adanya unsur-
unsur bahasa yang tidak diperlukan.
Keringkasan ditandai dengan tidak adanya kata atau
kalimat yang berlebihan.
Contoh:

o Nenek selalu memberi nasihat kepada cucu-


cucunya. (bentuk panjang)
o Nenek selalu menasihati cucu-cucunya. (ringkas)
PEMILIHAN KATA
• Pilihan kata adalah kata-kata yang dipakai seorang
pembicara atau penulis.
• Untuk menghasilkan tulisan yang baik, diperlukan
pilihan kata yang cermat dan tepat.
• Suatu pilihan kata dinyatakan tepat apabila kata itu
mengungkapkan maksud penulis dengan secermat-
cermatnya.

1. Tepat

Pilihan kata yang terbaik


2. Benar
harus memenuhi syarat:

3. Lazim Pemakaiannya
PERANGKAIAN KALIMAT
• Seorang penulis harus dapat merangkai kalimat secara
bervaariasi agar tulisan yang dihasilkan tidak monoton dibaca.
• Contoh:
• Sesuai dengan etika berdagang, dengan alasan apa pun
pemodal besar tidak boleh menggusur pedagang kecil.
• Kalimat diatas dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
• sesuai dengan etika berdagang
• dengan alasan apa pun
• Pemodal besar tidak boleh menggusur pedagang kecil

• Variasi kalimat yang mungkin:


• Dengan alasan apa pun, pemodal besar tidak boleh
menggusur pedagang kecil sesuai dengan etika
berdagang.
• Pemodal besar tidak boleh menggusur pedagang kecil,
sesuai dengan etika berdagang, dengan alasan apa pun.
PENATAAN KALIMAT DALAM
PARAGRAF

Kalimat-kalimat yang dirangkai menjadi suatu


paragraf harus memiliki tatanan ide yang apik,
mengalir tanpa lompatan-lompatan ide yang
mengejutkan.

Fokus
Fokus dan
dan latar
latar belakang
belakang
Untuk
Untuk itu,
itu, ada
ada dua
dua hal
hal
yang
yang harus
harus
dipertimbangkan
dipertimbangkan dalam
dalam
menuangkan
menuangkan gagasan
gagasan
dalam
dalam kalimat,
kalimat, yaitu:
yaitu:
Informasi
Informasi
8/ 03/ 20 XX PIT CH DECK 20
FOKUS DAN LATAR BELAKANG

 Sebuah gagasan yang dimaksudkan sebagai fokus


diungkapkan dalam klausa induk.
 Gagasan lain yang merupakan latar belakang diungkapkan
dalam klausa anak.

Contoh:
Ketika pulang siang-siang kemarin dan melihat adik saya,
Bimoli, sedang dikebun, saya berteriak memanggilnya. Ia
tidak menjawab.

SUMMARY Dari kalimat diatas, Ketika pulang siang-siang kemarin dan


melihat adik saya, Bimoli, sedang dikebun adalah latar
belakang, sedangkan saya berteriak memanggilnya adalah
fokus.

8/ 03/ 20 XX PIT CH DECK 21


INFORMASI
Dalam hal penataan kalimat, ada dua jenis informasi yaitu,
Informasi Lama (IL) dan Informasi Baru (IB).

Informasi Lama (IL) adalah gagasan yang (menurut penulis) sudah


diketahui pembaca.

Informasi Baru (IB) adalah gagasan yang (menurut penulis belum


diketahui oleh pembaca.

Sebelum menyampaikan IB, penulis harus terlebih dahulu


memaparkan IL.

Contoh:

(a) Rumah ayah ada empat kamar tidurnya dan dua kamar
tamunya. (b) Di depan rumah ada sebuah kebun yang luas. (c) Di
kebun itu ayah menanam banyak bunga.

Penataan IL dan IB dari paragraf di atas yaitu:

(a) rumah… (b) rumah… kebun (c) kebun… bunga


IL IL IB IL IB
8/ 03/ 20 XX PIT CH DE CK 22
Click to add photo

TERIMA KASIH
8/ 03/ 20 XX PIT CH DE CK 23

Anda mungkin juga menyukai