(BBLR)
1. Faktor ibu
a. Penyakit
1.Mengalami komplikasi kehamilan, seperti anemia, perdarahan
antepartum, preekelamsi berat, eklamsia, infeksi kandung kemih.
2. Menderita penyakit seperti malaria, infeksi menular seksual,
hipertensi, HIV/AIDS, TORCH, penyakit jantung.
2. Faktor janin
Menurut Proverawati (2010), secara umum gambaran klinis dari bayi BBLR adalah sebagai berikut :
1. Berat kurang dari 2500 gram
2. Panjang kurang dari 45 cm
3. Lingkar dada kurang dari 30 cm
4. Lingkar kepala kurang dari 33 cm
5. Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
6. Kepala lebih besar
7. Kulit tipis, transparan, rambut lanugo banyak, lemak kurang
8. Otot hipotonik lemah
9. Pernapasan tidak teratur dapat terjadi apnea
10. Ekstermitas : paha abduksi, sendi lutut / kaki fleksi-lurus
11. Kepala tidak mampu tegak
12. Pernapasan 40 – 50 kali / menit
13. Nadi 100 – 140 kali / menit
Diagnosis BBLR
Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan mengukur berat lahir bayi. Dalam jangka
waktu tertetu dapat diketahui dengan dilakukan:
1. anamnesis,
2. pemeriksaan fisik
3. pemeriksaan penunjang.
Pencegahan
Pada kasus bayi berat lahir rendah (BBLR) pencegahan/ preventif adalah langkah yang
penting. Hal-hal yang dapat dilakukan :
1.Meningkatkan pemeriksaan kehamilan secara berkala minimal 4 kali selama kurun
kehamilan dan dimulai sejak umur kehamilan muda
2. Penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, tanda
tanda bahaya selama kehamilan dan perawatan diri selama kehamilan agar mereka dapat
menjaga kesehatannya dan janin yang dikandung dengan baik.
3. Hendaknya ibu dapat merencanakan persalinannya pada kurun umur reproduksi sehat (20-
34 tahun).
4. Perlu dukungan sektor lain yang terkait untuk turut berperan dalam meningkatkan
pendidikan ibu dan status ekonomi keluarga agar mereka dapat meningkatkan akses terhadap
pemanfaatan pelayanan antenatal dan status gizi ibu selama hamil.
Penatalaksanaan / Penanganan BBLR
Pada bayi KMK (Kecil Masa Kehamilan) umumnya sama dengan perawatan neonatus
umumnya, seperti pengaturan suhu lingkungan, makanan, mencegah infeksi dan lain-lain,
akan tetapi oleh karena bayi ini mempunyai masalah yang sedikit berbeda dengan bayi
lainnya maka harus diperhatikan hal-hal berikut ini :
1. Pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine serta menemukan
gangguan pertumbuhan misalnya dengan pemeriksaan ultrasonografi. Bila bayi lahir
melakukan pemeriksaan yang lebih lengkap dan kemudian sesuai kelainan yang didapat.
2. Memeriksa kadar gula darah (true glucose) dengan dextrostix atau di laboratorium. Bila
terbukti adanya hipoglikemia harus segera diatasi.
3. Pemeriksaan hematokrit dan mengobati hiperviskositasnya. 4. Bayi membutuhkan
banyak kalori dibandingkan dengan bayi SMK (Sesuai Masa Kehamilan).
5. Melakukan tracheal-washing pada bayi yang diduga akan menderita aspirasi meconium.
Protap di Rumah Sakit
3. Antropometri
Berat Badan : 1290 gram
Panjang Badan : 31 cm
Lingkar Kepala : 27 cm
Lingkar Dada : 25 cm
4. Pemeriksaan fisik
Kepala : Simetris, tidak ada caput succederum, cepal hematoma
Muka : Kebiruan
Mata : Simetris, konjungtiva an anemis, sclera an iterik
Hidung : Simetris, ada pernafasan, tidak ada cuping hidung, terdapat l
endir/cairan
Telinga : Simetris sejajar dengan mata, tidak ada cairan dan terdapa
t lubang telinga
Mulut : Simetris, kebiruan,tidak ada labioskiziz, palatokizis, dan
Labiopalatokezis
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, limfe dan vena jugularis
Dada : Terdapat retaksi dinding dada ronchi dan wheezing
Abdomen : Perut bayi terasa lemas dan tidak ada infeksi pada tali pusat (seperti
kemerahan, berbau, keluar push)
Kulit : Warna kebiruan
Punggung : Tidak ada kelainan dan tidak spina bifida
Ekstermitas : Simetris, jari jari tangan dan kaki lengkap, tonus otot lemah
Alat Kelamin : Testis belum turun dan terdapat lubang penis, BAK (+) dan terdapat
lubang anus, BAB (+)
5. Pemeriksaan Reflek
- Reflek Moro : Negatif, tidak ada respon apabila di kagetkan
- Reflek Rooting : Negatif, bayi tidak mencari-cari apabila jari di tempelkan atau di
sentuh ke pipi
- Reflek Sucking : Negatif, daya hisap lemah dan terpasang sonde
- Reflek Suwallowing : Negatif, daya nelan bayi lemah
- Reflek Tonicneck : Negatif, bayi tidak dapat menggerak-gerakan tangannya
- Reflek Grapsping : Negatif, saat tangan bayi diberi telunjuk tidak ada respon
C. Analisa
Bayi Ny, Devi andriyani bayi baru lahir 2 hari, spontan dengan NKB SMK lahir spontan dengan BBLSR
D. Penatalaksanaan
1. Menilai keadaan umum bayi, KU lemah, merintih
2. Menjaga kehangatan bayi, bayi sudah dihangatkan di dalam inkubator dengan temperatur 36,0®C
3. Melakukan pemeriksaan fisik, sudah dilakukan TTV ( Nadi 138x/menit, Suhu 36,6®, Respirasi 35x/
menit)
4. Melakukan atur posisi agar ventilasi maksimal pada bayi, sudah dilakukan
5. Beri terapi sesuai advis dr. Sukma, Sp.A
- Pasang O2 Cpap 30 Peep S
- Injeksi Gentamion 8 mg/36 jam
- Injeksi Ceftazidim 80 mg/12 jam
- Injeksi Aminofilin 3 mg/12 jam
- Injeksi Dobutamin 12 mg + Nacl (ket 0,5 a/jam)
- Pasang OGT
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
BAYI BARU LAHIR 3 HARI
DI PERI RSUD BREBES
A. Data Subjektif
Bayi Ny. Devi Andriyani
B. Data Objektif
1. Keadaan Umum : Lemah Menangis merintih
2. Tanda – Tanda Vital
- Nadi : 138 x/ menit
- Suhu : 36,4®C
- Respirasi : 35 x/ menit
- Retraksi : ada retraksi
- Spo2 : 99 %
- Gds Stik : 51 mg/dl
- Cpap : FiO2 30 pep 5
C. Analisa
Bayi Ny. Devi Andriyani BBLSR dengan pola nafas tidak efektif
D. Penatalaksanaan
1. Memantau keadaan umum dan tanda-tanda vital pada bayi, sudah dilakukan
2. Menjaga kehangatan bayi, sudah dilakukan dengan temparatur inkubator 35,0 C
3. Melakukan atur posisi agar venitilasi maksimal pada bayi, sudah dilakukan
4. Memberi nutrisi kurang dari kebutuhan, sudah dilakukan dengan pemberian ASI lewat
sonde dengan 10 cc/3 jam
5. Beri terapi sesuai advice dr. Sp.A
Dextros 5% 3 tpm
Ceftazidin 80/12 jam
Dentamizin 8/36 jam
Aminopilin 3 mg/12 jam
Dobutamin 12 mg
Ogt terbuka ASI 5 cc
Aminopusin pedriatrik
Nutrisi parentral
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
BAYI BARU LAHIR 4 HARI
DI PERI RSUD BREBES
A. Data Subjektif
Bayi Ny. Devi Andriyani sudah BAB dan BAK
B. Data Objektif
1. Keadaan Umum : Lemah, menangis merintih, gerak (+), BAB dan BAK (+),
sesak (-)
2. Tanda – Tanda Vital
- Nadi : 138 x/ menit
- Suhu : 36,4®C
- Respirasi : 51 x/ menit
- Spo2 : 98 %
- Gds Stik : 51
- Cpap : 30/5
C. Analisa
Bayi Ny. Devi Andriyani BBLSR dengan pola nafas tidak efektif
D. Penatalaksanaan
1. Memantau keadaan umum dan tanda-tanda vital pada bayi, sudah dilakukan
2. Menjaga kehangatan bayi, sudah dilakukan dengan temparatur inkubator
3. Melakukan atur posisi agar venitilasi maksimal pada bayi, sudah dilakukan
4. Memberi nutrisi kurang dari kebutuhan, sudah dilakukan dengan pemberian ASI lewat so
nde
dengan 5 cc/3 jam
5. Beri terapi sesuai advice dr. Sp.A
A. Data Subjektif
Bayi Ny. Devi Andriyani
B. Data Objektif
1. Keadaan Umum : Lemah, menangis merintih,
2. Antropometri
BBL : 1280 gram
BBS : 1255 gram
Sonde Asi : 10 cc / 3 jam
CPAP ; -
O2 Nasal kanul : Positif (+)
3. Tanda – Tanda Vital
- Nadi : 130 x/ menit
- Suhu : 36,5®C
- Respirasi : 51 x/ menit
- Spo2 : 98 %
C. Analisa
Bayi Ny. Devi Andriyani BBLSR dengan nutrisi kurang dari kebtuhan tubuh
D. Penatalaksanaan
1. Memantau keadaan umum dan tanda-tanda vital pada bayi, sudah dilakukan
2. Menjaga kehangatan bayi, sudah dilakukan dengan temparatur inkubator
3. Memantau O2 Nasal Kanul, sudah terpasang
4. Memberi nutrisi sesuai kebutuhan, sudah dilakukan dengan pemberian ASI lewat sonde
dengan 10 cc/3 jam
5. Beri terapi sesuai dengan advis dr.Sp.A
a. asi 20 cc/3 jam/sonde
b. program KMC
c.fisioterapi oral
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
BAYI BARU LAHIR 6 HARI
DI PERI RSUD BREBES
A. Data Subjektif
Bayi Ny. Devi Andriyani sudah BAB dan BAK
B. Data Objektif
1. Keadaan Umum : Lemah, menangis merintih,
2. Antropometri
BBL : 1280 gram
BBS : 1255 gram
Sonde Asi : 10 cc / 3 jam
4. Tanda – Tanda Vital
- Nadi : 130 x/ menit
- Suhu : 36,5®C
- Respirasi : 51 x/ menit
- Spo2 : 98 %
- Gds Stik : 48 MMG/DL
C. Analisa
Bayi Ny. Devi Andriyani BBLSR dengan nutrisi kurang dari kebtuhan tubuh
D. Penatalaksanaan
1. Memantau keadaan umum dan tanda-tanda vital pada bayi, sudah dilakukan
2. Menjaga kehangatan bayi, sudah dilakukan dengan temparatur inkubator
3. Memantau O2 Nasal Kanul, sudah terpasang
4. Memberi nutrisi sesuai kebutuhan, sudah dilakukan dengan pemberian ASI lewat sonde
dengan 10 cc/3 jam
5. Beri terapi sesuai dengan advis dr.Sp.A
a. asi 20 cc/3 jam/sonde
b. program KMC
c.fisioterapi oral
THANK YOU