Anda di halaman 1dari 14

Hakikat Tokoh dan

Penokohan
Anggota Kelompok :

1. Al 'azizah Rosidatulummah
(200219402122)
2. Hensa Putri Salsabella
(200210402093)
3. Mirza Faizatul Kamila
(200210402096)
Hakikat Tokoh

Tokoh menurut Abrams melalui Nurgiyantoro, 1995: 85 dapat diartikan sebagai orang-orang
yang ditampilkan dalam sebuah cerita naratif atau drama, yang oleh pembaca ditampilkan
memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan
dan apa yang dilakukan dalam perbuatan. Tokoh cerita (character), menurut Abrams dalam
Nurgiyantoro (2007:165), adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau
drama, yang oleh pemaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu
seperti yang dieskpresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Untuk
kepribadian tokoh, pemaknaan itu dilakukan berdasarkan kata-kata (verbal) dan tingkah laku
(non-verbal). Pembeda antar tokoh yang satu dengan yang lain lebih ditentukan oleh kualitas
pribadi daripada dilihat secara fisik.
Pengertian Penokohan

Menurut Jones (dalam Nurgiantoro,1995: 165) penokohan adalah penggambaran


yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. penokohan
adalah bagaimana cara pengarang menampilkan tokoh dalam ceritanya dan
bagaimana tokoh-tokoh tersebut. Penokohan juga memiliki unsur penokohan,
maksud dari unsur penokohan sama halnya dengan unsur plot dan pemlotan,
tokoh dan penokohan merupakan salah satu unsur penting dalam cerita fiksi
01 Jenis – Jenis
Tokoh
Menurut Nurgiyanto (2007:177) tokoh-
tokoh cerita dalam sebuah fiksi dapat
dibedakan
Menurut keperanan
keseluruhan cerita, dalam beberapa
masing-masing
Selainjenis
itu juga terdapat dua jenis tokoh yaitu
1. Tokoh datar (flash character).

penamaan
tingkat pentingnya tokoh berdasarkan
tokoh tersebut tak sama. Dilihat dari segi peranan atau
dalam sebuah cerita toko dari Tokoh
sudut
segi, mana
datar merupakan tokoh yang hanya menunjukan satu
misalnya baik saja atau buruk saja
dibagi jadi 2, yaitu :
penamaan itu dilakukan. 2.Tokoh
1. Tokoh Utama
Tokoh bulat (round character).
bulat adalah tokoh yang menunjukan berbagai segi baik
Sosok penting yang mendominasi certa, ditampilkan buruknya, kelebihan dan kelemahannya. Jadi terdapat
terus – menerus, dan diutamakan dalam penceritannya. perkembangan yang terjadi pada tokoh ini.

2 Tokoh Pembantu Menurut segi kejiwaan dibagi menjadi 2, yaitu tokoh introvert
Sosok yang tidak banyak diceritakan /muncul tetapi dan ekstrovert. Selain itu dalam karya sastra juga terdapat tokoh
sangat dibutuhkan untuk melengkapi cerita. protagonis dan antagonis. Protagonis merupakan tokoh yang
disukai pembaca atau penikmat sastra karena sifat-sifatnya.
Antagonis ialah tokoh yang tidak disukai pembaca atau
penikmat sastra karena sifat-sifatnya.
02
Unsur – Unsur
Penokohan dalam
Karya Fiksi
Penokohan dan Unsur Fiksi Lain

Penokohan dan Pemlotan Penokohan dan Tema

Penokohan dan pemlotan merupakan dua Tema merupakan dasar cerita, gagasan sentral,
fakta cerita yang saling memengaruhi dan atau makna cerita. Fungsi tema adalah mengikat
menggantungkan satu sama lain, karena menyatikan keseluruhan unsur fiksi tersebut.
plot adalah apa yang dilakukan tokoh dan Kemudian tokoh menyampaikan tema secara
apa yang menimpanya. terselubung ataupun terang-terangan. Dengan
adanya perbedaan tema akan menyebabkan
perbedaan perlakuan tokoh cerita yan ditugasi
menyampaikannya.
Relevansi Tokoh
Berhadapan dengan tokoh-tokoh fiksi tidak sedikit pembaca memberikan
reaksi emotif tertentu, contohnya mereka merasa akrab, simpati, empati, benci,
antipati, atau berbagai reaksi afektif lainnya. Revelansi tokoh cerita terdapat
beberapa bentuk. Seorang tokoh cerita yang ciptaan pengarang itu, jika disukai
banyak orang dalam kehidupan nyata, apalagi sampai digandrungi, berarti
merupakan tokoh fiksi yang mempunyai relevansi. Salah satu bentuk relevansi
tokoh sering dihubungkan dengan keadaan seperti pembaca, citra, atau orang lain
yang kita ketahui.

Dalam cerita fiksi tokoh memang unsur yang penting, namun ia tetap
terikat pada unsur-unsur lainnya. Sehingga jalinan dan bentuk keterikatan unsur
tokoh dengan unsur lainnya perlu ditinjau. Jika tokoh memang berjalinan erat,
saling melengkapi dan menentukan dengan unsur-unsur yang lain dalam bentuk
keutuhan artistik, tokoh mempunyai bentuk relevan dengan cerita secara
keseluruhan.
03
Pembeda Tokoh pada
Karya Fiksi Secara tidak langsung
dramatik
Secara langsung atau
deskriftif/analitik Pengarang melukiskan sifat dan ciri fisik sang
tokoh melalui reaksi tokoh lain terhadap tokoh
Pengarang langsung melukiskan atau menyebutkan sentral, melalui gambaran lingkungan sekitar tokoh
sacara terperinci bagaimana watak sang tokoh, sentral, serta dapat diungkapkan melalui
bagaimana ciri fisiknya, apa pekerjaannya, dan percakapan antar tokoh dalam cerita tersebut.
sebagainya. Jadi tokoh cerita dihadirkan oleh Contohnya ketika kita mengenal seseorang yang
pengarang ke hadapan pembaca secara langsung dan baru, kita tidak akan langsung menanyakan sifat
disertai dengan deksripsi kediriannya secara lengkap, orang tersebut, tetapi kita akan mencoba
yang dapat berupa sikap, watak, perilaku, atau ciri mengamati, kata-katanya, sikapnya serta
fisiknya. pandangan-pandangannya dalam kehidupan sehari-
hari.
04
Teknik Pelukisan
Tokoh dalam Karya
Fiksi
Dalam dunia fiksi selain tokoh dan penokohan, juga terdapat istilah pelukisan tokoh. Menurut Mingdep (2011:6),
dalam menyajikan dan menentukan karater (watak) para tokoh, pada umumnya pengarang menggunakan dua cara atau
metode dalam karyanya.

1. Metode langsung (telling)

Pada metode ini mencakup karakterisasi penggunaan nama tokoh


(characterization though appearance) dan karakteristik melalui
tuturan pengarang (characterization by the author).

2. Metode tidak langsung


(showing)

Pada metode ini menncakup karakterisasi melalui dialog,


kerakterisasi melalui lokasi dan situasi, karakterisasi jati diri
tokoh yang dituju penutur, karakterisasi melalui nada suara,
tekanan, dialek, dan kosakata, dan karakterisasi melalui
tindakan para tokoh.
Macam-Macam Teknik Pelukisan Tokoh

1. Teknik Pelukisan Tokoh Secara Langsung

Teknik ini juga dapat disebut dengan teknik analitik, yaitu dengan pelukisan tokoh dilakukan dengan memberi
deskripsi secara langsung. Pada teknik ini menjelaskan fisik maupun watak tokoh secara langsung. Teknik yang
melukiskan tokoh dalam paragraf atau penjabaran secara tertulis secara rinci. Pada teknik ini terkadang penjelasan
tokoh dilakukan pada awal untuk memberikan gambaran kepada pembaca tentang tokoh yang sedang dibacanya.

2. Teknik Tokoh Secara tidak langsung

Teknik ini juga disebut sabagai teknik dramatik merupakan teknik yang melukiskan tokoh secara tidak langsung pada
pendeskripsian. Pengarang tidak membuat pelukisan tokoh secara ekplisit tentang fisik maupun watak dari tokoh yang
dilukiskan. Pengarang mengarahkan pembaca untuk berekplorasi saat membaca. Pada teknik ini pengarang
melukiskan tokoh melalui percakapan atau pelukisan dilakukan secara bertahap. Terkadang pengarang melakukan
pelukisan tokoh secara bertahap menurut alur yang sedang dikarangnya. Nurgiyantoro (2013: 283-2997) mengatakan
bahwa membagi teknik penggambaran dramatik menjadi delapan bagian, yaitu:
1. Teknik Cakapan 3. Teknik Pikiran dan Perasaan

2. Teknik Tingkah Laku

4. Teknik Arus Kesadaran 5. Teknik Reaksi Tokoh

6. Teknik Reaksi Tokoh Lain

7. Teknik Pelukis Fisik 8. Teknik Pelukis Latar


Thanks!

Anda mungkin juga menyukai