Simpulan
atau merupakan bagian penutup dari teks deskripsi yang berisi
Kesan tentang kesan umum terhadap objek yang dideskripsikan.
Kebahasaan Teks Deskripsi
Kalimat yang digunakan pada penulisan teks deskripsi, biasanya lebih rinci dan
mendetail. Karena sesuai dengan fungsi teks deskripsi, yaitu untuk melukiskan
atau menggambarkan objek deskripsi secara mendetail dan terperinci.
Frasa perilaku “sangat baik”, dibuat lebih rinci dengan penjelasan menolong
semua orang, ramah dan lembut tutur katanya kepada semaua orang.
2. Penggunaan kalimat yang menggunakan cerapan pancaindra
Kalimat yang dituliskan pada teks deskripsi harus dapat diterima pancaindra
manusia, yang meliputi: indra perasa, indra pendengar, indra penglihat dan
indra penciuman. Contoh :
Indra Penglihatan : “Pemandangan di sekitar Gunung Bongkok sangat
indah”
Indra Penciuman : “Semerbak harum bunga melati di sekeliling rumahku”
Indra Pendengar : “Suara kicauan burung kutilang terdengar di halaman
rumahku”
Indra Pengecap : “Buah jeruk ini sangat manis rasanya”
Indra Perasa : “Lia melepas kepergian Ana dengan rasa gembira”
3. Penggunaan kata berimbuhan dengan kata dasar
Kata berimbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan atau
afiksasi. Imbuhan atau afiksasi adalah morfem terikat yang digunakan dalam bentuk
dasar untuk membentuk kata turunan. Teks deskripsi terdapat kata turunan yang
berasal dari imbuhan kata (meN-), berikut ini penggunaan kata imbuhan yang tepat:
Prefiks (awalan) : me- (Melalui), di- (Diketik), ke- (Kesekian), ter-
(Terpaksa), pe- (Penguji) , per-(Pertajam), se- (Seekor), ber- (Bertemu), meng-
(Mengetik).
Infiks (sisipan) : -er- (Suling menjadi Seruling) , -el- (Tunjuk menjadi
Telunjuk), -em- (Getar menjadi Gemetar), -in- (Kerja menjadi Kinerja).
Sufiks (akhiran) : -kan (Ambilkan), -an (Jalanan), -i (Lengkapi), -nya
(Sesungguhnya), -man (Kameraman), -wan (Wartawan), -wati (Karyawati).
Konfiks : pe-an (Pengadilan), ke-an (Kerajaan), di-kan (Dilakukan),
memper-kan (Mempertemukan)
4. Penggunaan sinonim pada teks deskripsi
Sinonim adalah kata – kata yang memiliki bentuk yang berbeda, seperti tulisan maupun
pelafalan, tetapi kata – kata tersebut memiliki makna yang mirip atau sama. Sinonim
sering sekali disebut dengan persamaan kata atau padanan kata. Berikut ini adalah
contoh – contoh kalimat yang bersinonim dan daftar kata – kata umum beserta dengan
sinonimnya.
Tumbuhan = Flora;
Binatang = hewan = fauna;
Bohong = dusta;
Baju = pakaian;
Indah = Bagus = Elok;
Pelit = kikir;
Memohon = meminta;
Kesal = marah;
Memasak = menggoreng; dll.
5. Penggunaan kata depan pada teks deskripsi
Kata depan adalah kata-kata yang secara posisi diletakan sebelum kata benda, kata
kerja atau kata keterangan, kata depan menandakan berbagai hubungan makna
anatara kata depan dan kata yang ada dibelakangnya. Penulisan kata depan selalu
dipisah dengan kata yang ada di belakangnya. Kata depan tidak boleh ditulis di awal
kalimat.
Kata depan di, contohnya: Aku terbiasa dengan suasana di pasar yang selalu riuh
dengan penjual dan pembeli yang berbelanja.
Kata depan ke, contohnya: Masyarakat datang berbondong ke tempat wisata, ketika
liburan datang.
Kata depan dari, contohnya: aku lebih senang membantu orang lain dari kesulitan yang
dialaminya.
Kata depan pada, contohnya: Balai adat biasanya digunakan pada upacara adat
tertentu oleh masayarakat.
6. Penggunaan Kata Khusus
Salah satu jenis kata dalam bahasa Indonesia adalah kata umum dan kata khusus. Kata umum
adalah kata yang memiliki ruang lingkup luas dan masih dapat diperincikan lagi. Kata khusus
adalah kata yang memiliki ruang lingkup kecil dan terbatas.
Contoh:
Kata umum – indah, kata khususnya – elok, cantik, menawan, rupawan, memesona, menakjubkan.
Kata umum – melihat, kata khususnya – menyaksikan, memperhatikan, mengintip, memandang.