Anda di halaman 1dari 31

KASUBDIT

PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL EMPIRIS

Disampaikan Pada
TOT Asuhan Mandiri Pemanfaatan TOGA dan Akupresur
5 Maret 2018
VISI DAN MISI PRESIDEN
SEKTOR
MANUSIA, SEKTOR

TRISAKTI:
KEWILAYAHAN
DAN KEWILAYAHAN

Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang


PEMBANGUNAN MANUSIA,

NORMA
NORMA PEMBANGUNAN
politik; Berkepribadian dlm budaya

PEMBANGUNAN KABINET
PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN

9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)


Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup
PEMERATAAN DAN

Manusia Indonesia
UNGGULAN, PEMERATAAN

PROGRAM INDONESIA

KABINET KERJA
PROGRAM PROGRAM
DIMENSI PEMBANGUNAN:

KERJA
INDONESIA PINTAR INDONESIA SEHAT PROGRAM INDONESIA
SEJAHTERA
RENSTRA
UNGGULAN,

2015-2019

KERJA
PARADIGMA PENGUATAN
JKN
33 DIMENSI

SEHAT YANKES

KELUARGA SEHAT
Pilar 1. Pilar 2.
RENSTRA
Paradigma Sehat Penguatan
2015-2019Yankes Pilar 3. JKN

ASUHAN MANDIRI MELALUI


PEMANFAATAN TOGA DAN
KELUARGA
AKUPRESUR SEHAT
1. PENGERTIAN
ASUHAN MANDIRI
ASUHAN MANDIRI
PEMANFAATAN TOGA DAN
AKUPRESUR
Adalah upaya untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta
mencegah dan mengatasi
masalah/gangguan kesehatan ringan
secara mandiri oleh individu dalam
keluarga, kelompok atau masyarakat,
dengan memanfaatkan TOGA dan
akupresur
2. MANFAAT
TOGA DAN AKUPRESUR
PEMANFAATAN TOGA DAN
AKUPRESUR
( PP NO.103 TAHUN 2014)

Pemerintah bertanggung jawab memberdayakan dan mendorong peran


aktif masyarakat dalam upaya pengembangan kesehatan tradisional.

PEMANFAATAN ASUHAN MANDIRI PEMANFAATAN


TOGA KESEHATAN TRADISIONAL AKUPRESUR
SECARA BENAR
ASUHAN MANDIRI

KECAMATAN
KELOMPOK
ASUHAN PUSKESMAS
MANDIRI

KELUARGA
SEHAT

DESA

KELUARGA
SEHAT

• Kegiatan Asuhan Mandiri diselenggarakan di Kelompok Asuhan


Mandiri.
• Kelompok Asuhan Mandiri terdiri atas Kader dan Keluarga Binaan
• Dibawah pembinaan Puskesmas sebagai fasilitator
3. SYARAT
PEMBENTUKAN
KELOMPOK ASMAN
PRINSIP PERSYARATAN
1. Kesadaran dan keinginan sendiri, ditandai
dengan:
 Tidak ada paksaan dari siapapun.
 Mempunyai motivasi diri.
2. Kebersamaan ditandai dengan adanya perilaku
saling berbagi pengetahuan dan kemampuan.
3. Kerjasama dan peran aktif kelompok asuhan
mandiri dengan fasilitator.
4. Kemandirian ditandai dengan:
 Kemampuan individu untuk menolong dirinya
sendiri dan anggota keluarga.
 Tersedianya bahan ramuan (tanaman obat) dan
peralatan pijat keterampilan jika diperlukan serta
peralatan mengolah TOGA yang dibutuhkan.
5. Berorientasi terhadap kebutuhan masyarakat
ditandai dengan adanya:
 Dukungan kebijakan berupa peraturan, edaran
atau surat.
 Dukungan dari petugas kesehatan yang terlatih
dalam teknis asuhan mandiri
6. Komitmen : Untuk diri sendiri dan keluarga
(tidak dikomersilkan)
4. TATALAKSANA
ASUHAN MANDIRI
TATALAKSANA
TINGKAT KAB/KOTA
ASUHAN MANDIRI
1. MENETAPKAN
KEBIJAKAN TINGKAT
KAB/KOTA
TINGKAT PROVINSI
TINGKAT PUSAT 1. MEMBUAT KEBIJAKAN 2. MENYUSUN RENCANA
1. MEMBUAT KEBIJAKAN TINGKAT PROVINSI
KERJA (RKA-RKPD)
(NSPK)
2. MENYUSUN 3. MELAKUKAN
2. MENYUSUN RKAKL PERENCANAAN (RKA-
SKPD) SOSIALISASI DAN
3. MELAKUKAN ADVOKASI LP/LS
SOSIALISASI LP/LS 3. MELAKUKAN
SOSIALISASI LP/LS 4. MELAKUKAN
4. TOT TINGKAT PROVINSI
4. TOT TINGKAT PELATIHAN
5. MELAKUKAN PEMBINAAN KAB/KOTA
FASILITATOR
5. MELAKUKAN 5. MELAKUKAN
PEMBINAAN
KECAMATAN
KEPALA PUSKESMAS
DAN FASILITATOR FASILITATOR

1. Sosialisasi 1. Orientasi Kader


2. Identifikasi kebutuhan 2. Memfasilitasi keel;ompok
Asman
3. Mengajukan 3. Pendampingan kelompok
perencanaan Asman
(Musrenbang tingkat 4. Pemantauan kegiatan
kelurahan maupun kelompok
kecamatan). 5. Menjemput catatan kader
untuk laporan triwulan ke
Dinkes

Company Logo www.themegallery.com


TINGKAT DESA/KELURAHAN
1. Kades menetapkan SK Kader, Pok Asman dan PJ asman
2.Petugas Puskesmas mengidentifikasi masalah kesehatan

3.Fasilitator mengembangkan asman

4.Melakukan Survey Mawas Diri (SMD)

5.Forum Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) --) penyamaan persepsi


untuk pengembangan Asman
6.Kades dan Fasilitator membuat rencana kerja

7.Kades mengusulkan anggaran --) APBD atau ADD

8.Kader dan Fasilitator melakukan penyuluhan dan binwas

9.Kader membina 5 s/d 10 keluarga binaan (masing-masing punya


minimal 5 jenis tanaman obat)
TINGKAT ASUHAN MANDIRI
1. Melakukan Kegiatan dg syarat :
a. aman ---) metoda dan bahan aman
b. norma --) mengikuti nilai budaya, agama dan sosial
c. praktis --) dpt dilakukan sendiri
d. partisipasi aktif--) ada dukungan masyarakat
2. Dipimpin kader sebulan sekali melakukan kegiatan :
a. keluarga binaan tahu cara pembibitan s/d pemanenen TOGA
b. kader didampingi Fasilitator memfasilitasi produk untuk
dimanfaatkan sendiri dan untuk ekonomi keluarga
c. kader dan Fasilitator melatihan keterampilan untuk
keluhan ringan
d. keluarga binaan menerapkan asman untuk keluhan ringan
e. saling berbagi ilmu pengetahuan
f. melakukan penilaian dan melakukan pencatatan
g. kader setiap bulan merekap kegiatan keluarga binaan
h. Kelompok asman membentuk kelompok asman yang baru,
min 5-10 keluarga
5. PEMBINAAN
ASUHAN MANDIRI
PUSAT
• NSPK PROVINSI
• Kebijakan daerah
• Membentuk tim KABUPATEN/KOTA
tentang Asman. •Kebijakan daerah PUSKESMAS
pelatih tingkat •Membentuk tim tentang Asman. • Kebijakan
provinsi. pelatih Asman •Melakukan pelatihan Puskesmas
•Evaluasi tingkat Kab/Kota. fasilitator Asman bagi • Orientasi Kader
pelatihan Asman •Evaluasi pelatihan petugas puskesmas • Pendampingan
tingkat provinsi. Asman tingkat •Melakukan pembinaan terhadap kader.
•Pengawasan Kab/Kota. dan pengawasan •Pembinaan dan
•Pengawasan terhadap pelaksanaan pengawasan kepada
pelatihan Asman Asman kader dan keluarga
pelatihan Asman
tingkat provinsi •Evaluasi pembentukan binaan
tingkat Kab/Kota
dan pelaksanaan •Evaluasi pelaksanaan
kegiatan Asman kegiatan Asman di
masyarakat

Penilaian Pemanfaatan TOGA


dilakukan secara berjenjang
dan berkesinambungan
PEMBENTUKAN
KELOMPOK ASUHAN MANDIRI
ASUHAN
MANDIRI PEMBINAAN
ASUHAN
Langkah Pembentukan
MANDIRI
Kelompok Asman

KEGIATAN KELOMPOK ASUHAN


Sosialisasi
TOT Pelatihan MANDIRI SECARA BENAR DAN
Fasilitator BERKESINAMBUNGAN

Orientasi
Fasilitasi Kader Kelompok Asuhan Mandiri
Pembentukan Pemanfaatan TOGA dan
Kelompok
Keterampilan adalah kelompok
yang terdiri atas 5 (lima)
sampai dengan 10 (sepuluh)
keluarga binaan yang
dikoordinir oleh seorang kader
untuk melaksanakan kegiatan
www.themegallery.co
asuhan mandiri.
Company Logo m
6. PENILAIAN
ASUHAN MANDIRI
MELALUI PEMANFAATAN
TOGA DAN AKUPRESUR
Adalah sekumpulan tanaman
berkhasiat obat untuk kesehatan
keluarga, yang disusun menjadi
TOGA sebuah taman yang mempunyai
nilai keindahan.

Adalah salah satu jenis/cara


perawatan kesehatan
tradisional keterampilan yang
AKUPRESUR dilakukan melalui Teknik
penekanan di permukaan
tubuh pada titik-tik
akupunktur
22
PENILAIAN ASUHAN MANDIRI
PEMANFAATAN TOGA DAN AKUPRESUR
Rangkaian kegiatan penilaian secara berjenjang,
yang diselenggarakan secara berkala dan
berkesinambungan untuk mengevaluasi
pengelolaan dan pemanfaatan TOGA dan
Akupresur bagi kesehatan

Dilakukan berkesinambungan dan berjenjang


sebagai bentuk pembinaan terhadap Kelompok
Asuhan Mandiri (Kader) dan Keluarga Binaan

23
1. Menggerakan masyarakat
untuk melakukan asuhan
mandiri.
2. Peningkatan asupan gizi
keluarga.
3. Keindahan dan penghijauan
lingkungan.
4. Pelestarian warisan budaya
bangsa.
5. Penggalian jenis tanaman lokal
asli daerah setempat/tanaman
langka yang berkhasiat obat.
6. Sebagai sarana atau media
edukasi tentang obat
tradisional
7. Mengembangkan inovasi
keluarga dalam pengolahan
hasil taman obat.
8. Menambah pendapatan
keluarga

24
• Adanya KK
• Perencanaan
memiliki TOGA di
• Koordinasi
• Kebijakan Kelurahan/Desa
• Sosialisasi
• Pembiayaan • Adanya KK
• Orientasi
• Ketenagaan memanfaatkan
• Penyuluhan
• Kemitraan untuk Asuhan
• Pembinaan
Mandiri
• Pendampingan
• Pengetahuan
• Pencatatan
• Keterampilan

Company Logo www.themegallery.com


TOGA KELURAHAN SARUA
KECAMATAN CIPUTAT, KAB
TANGERANG SELATAN
PROVINSI BANTEN

26
27
28
KEGIATAN KELOMPOK ASUHAN MANDIRI
DI DS MATAHID KAB TALAUT-PROV SULUT
SEDANG MENGOLAH BUNGA ROSELA

30
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai