Kick Off Meeting

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

SATUAN KERJA PENINGKATAN FUNGSI KEPELABUHAN PUSAT
REVIU PENYUSUNAN BATAS-BATAS

DLKr DAN DLKp PELABUHAN REVIU PENYUSUNAN BATAS-BATAS
SAMPIT DLKr DAN DLKp PELABUHAN SORONG
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PROVINSI PAPUA BARAT
PELABUHAN SAMPIT
JAKARTA, 17 JUNI 2021 PELABUHAN SORONG

Sistematika Pembahasan
Pedoman KAK
Rencana Kerja Konsultan
Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan
Pengumpulan Data Sekunder
Organisasi dan Rencana Kerja Selanjutnya
17/06/2021 KICK OFF MEETING REVIU STUDI PENYUSUNAN DLKR DAN DLKP PELABUHAN 2
PEDOMAN KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
Rencana Kerja Metodologi Pelaksanaan Pengumpulan Data Organisasi dan Rencana
Pedoman KAK
Konsultan Pekerjaan Sekunder Kerja Selanjutnya
Pelabuhan adalah
Perencanaan Memberikan Menjamin
infrastruktur
pelabuhan yang Penentuan batas- kepastian hukum keselamatan
publik untuk
tidak tepat batas yang jelas dan kepastian pelayaran dan
mendukung
mengakibatkan dalam usaha bagi pihak kelancaran serta
pengembangan
pelayanan penyelenggaraan penyelenggara ketertiban
perdagangan dan
pelabuhan yang pelabuhan. pelabuhan laut penyelenggaraan
perekonomian
kurang efisien. dan pengguna jasa pelabuhan.
nasional.
pelabuhan.
Pedoman KAK
REFERENSI HUKUM
Dasar hukum pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Batas-batas Daerah Lingkungan Kerja
(DLKr) dan Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKp) Pelabuhan ini adalah :
• Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran;
• Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 sebagaimana telah diubah terakhir

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2015 Tentang Kepelabuhanan;
• Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan

Pelabuhan Laut sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor PM 146 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perhubungan
Nomor PM 51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Laut;
• Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor PP. 001/5/2/DJPL-17 tentang

Penetapan Petunjuk Teknis Penyusunan Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah
Lingkungan Kepentingan Pelabuhan.
Pedoman KAK
LOKASI PELAKSANAAN PEKERJAAN

[ PELABUHAN SAMPIT PROV. KALIMANTAN TENGAH]
Pelabuhan Sampit terletak di Kabupaten
Lokasi Pekerjaan Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan
Tengah pada koordinat, 02° 58” 21,99” LS dan
112° 58” 18” BT
Dermaga Pelabuhan Sampit
Pelabuhan Sampit
Pedoman KAK
LOKASI PELAKSANAAN PEKERJAAN

[ PELABUHAN SORONG PROV. PAPUA BARAT]
Lokasi Pekerjaan
Dermaga Pelabuhan Sorong
Pelabuhan Sorong terletak di

Distrik Sorong, Kelurahan
Kampung Baru. Kota Sorong
Provinsi Papua Barat. Secara
astronomis Pelabuhan Sorong
terletak pada 0°52'40.75” LS
dan 131°14'47.51" BT.
Pelabuhan Sorong
RENCANA KERJA KONSULTAN
Rencana Kerja Metodologi Pengumpulan Organisasi dan Rencana
Pedoman KAK
Konsultan Pelaksanaan Pekerjaan Data Sekunder Kerja Selanjutnya
RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Kegiatan persiapan mencakup penyiapan tim dan mobilisasi peralatan yang akan digunakan dalam survei
1 serta pemantapan metodologi dan alat-alat survei sekunder.
Review studi terdahulu terutama Rencana Induk Pelabuhan yang dimaksud dan disesuaikan dengan Rencana
2 Induk Pelabuhan Nasional/Tatanan Kepelabuhan Nasional.
Survei pendahuluan dilakukan untuk mengetahui rona awal lokasi studi, mengamati kondisi eksisting
pelabuhan termasuk fasilitas dan kegiatan operasional pelabuhan dan status kepemilikan lahan daratan
3 pelabuhan serta menyelaraskan dengan rencana pembangunan terkait dengan Pemerintah Daerah setempat.
Survei lapangan untuk mendukung penyusunan konsep Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan (DLKr) dan
4 Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan (DLKp), yang meliputi kegiatan:
• Pengamatan lapangan secara visual;
• Dokumentasi keadaan lapangan melalui foto-foto;
• Wawancara kondisi lapangan dengan pejabat setempat, penduduk setempat, dan para pengguna jasa pelabuhan;
• Pengukuran wilayah Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan.
Pemetaan Batas-Batas Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan (DLKr) dan Daerah Lingkungan
Kepentingan Pelabuhan (DLKp) sesuai Rencana Induk Pelabuhan berdasarkan kebutuhan operasional yang
5 sudah disepakati semua pihak yang terkait.
Penyusunan Draft Surat Keputusan terkait Penetapan Batas-Batas Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah
6 Lingkungan Kepentingan Pelabuhan.
METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pedoman KAK MULAIRencana Kerja Metodologi Pengumpulan Data Organisasi dan Rencana
Konsultan Pelaksanaan Pekerjaan Sekunder
LANJUTAN Kerja Selanjutnya
Pekerjaan Persiapan
LAPORAN INTERIM
M
Telaah Awal (Desk Study)
Expose Interim E
METODOLOGI RENCANA KERJA
Penyusunan Batas-batas DLKr-DLKp
T
LAPORAN PENDAHULUAN
LAPORAN DRAFT AKHIR
O
Expose Pendahuluan Expose Draft Akhir
Pengumpulan Data Sekunder

D
Pengumpulan Data Primer
Asistensi hasil pekerjaan
dengan Kementerian
Perhubungan Subdit 5 O
(Survey Lapangan)
Pemetaan, yang meliputi :

Tahap Finalisasi Pekerjaan
L
• Plotting data hasil survey lapangan
terhadap Peta Rupa Bumi (RBI) atau
Peta Dishidros
• Peta DLKr dan DLKp Hasil Survey
• Konsep Kepmen Perhubungan
tentang Batas-batas DLKr-DLKp
Pelabuhan
O
• Peta DLKr dan DLKp baik berupa
hardcopy maupun softcopy
• Mengecek kesesuaian antara Data

• LAPORAN AKHIR
• EXECUTIVE SUMMARY
G
Survey Primer
SELESAI
I
BERSAMBUNG
Rencana Kerja Metodologi Pengumpulan Data Organisasi dan Rencana
Pedoman KAK
Konsultan Pelaksanaan Pekerjaan Sekunder Kerja Selanjutnya
METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Pekerjaan Persiapan
Kordinasi Awal dengan Direksi Pekerjaan
Persiapan Administrasi
Persiapan Peralatan Survey dan Personil Pelaksana
Pedoman KAK
2. Survey Pendahuluan
 Meneliti atau menelaah ke lokasi Pekerjaan
 Melakukan pengumpulan data sekunder, yang diantara lain berupa :

 Data Rencana Induk Pelabuhan (RIP) Sampit dan Sorong
 Sertifikat Lahan/ Batas Hak Penggunaan Lahan Pelabuhan
 RTRW Kabupaten/Kota, Provinsi → BAPEDA Kabupaten dan Provinsi
 Alur Pelayaran eksisting (Distrik Navigasi)
 Peta Laut (Pushidros TNI-AL)
 Citra Satelit
 Data Kunjungan Kapal
 Kunjungan ke instansi terkait lainnya
 Dokumentasi Darat dan Udara
Pedoman KAK
3. Survey Data Primer
Menggunakan alat ukur GPS tipe RTK dimana alat ini memiliki akurasi hingga 2 mm dalam
kondisi satelit yang baik. Selain memiliki akurasi yang tinggi, sistem koordinat yang dihasilkan
dari alat ini mengacu kepada sistem Nasional yaitu sistem koordinat yang digunakan oleh Badan
Informasi Geospasial (BIG).
Pedoman KAK
4. Tahap Perhitungan dan Analisa
No. Nama Areal Formula

1 Area Labuh R = LOA + 6D + 30 METER
A = N x π x R²
2 Area Tempat Alih Muat antar Kapal R = LOA + 6D + 30 METER
A = N x π x R²
3 Area Tempat Sandar Kapal a = (1,5 s/d 1,8) L x (1,2 s/d 1,5) L
A= Nx a
4 Area Kolam Putar D > 2LOA
A = N x (π x D²)/4
5 Area Pemanduan dan Penundaan A= Lx P
6 Area Pindah Labuh R = LOA + 6D + 30 METER
A = N x π x R²
7 Area untuk Keadaan Darurat A = 50% Area Pindah Labuh
Sumber : Juknis DLKr-DLKp, Tahun 2017
Standarisasi Pewarnaan Gambar DLKr-DLKp
kode Warna RGB

R G B
DLKr Daratan 255 235 175
Daratan Lainnya 230 152 0
DLKr Perairan 0 197 255
DLKp 155 233 255
Perairan Lainnya 190 232 255
Penetapan DLKr-DLKp Pelabuhan
Pedoman KAK
Rencana Kerja
Konsultan
Metodologi
Pelaksanaan Pekerjaan
Pengumpulan Data
Sekunder
Organisasi dan Rencana
Kerja Selanjutnya
Penetapan DLKr Dan DLKp
1. Menteri untuk pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul; Menteri dalam menetapkan DLKR dan DLKP Pelabuhan
harus terlebih dahulu mendapat rekomendasi dari Gubernur dan Bupati/walikota mengenai kesesuaian dengan tata
ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota.
2. Gubernur untuk pelabuhan pengumpan regional; Gubernur dalam menetapkan DLKr dan DLKp harus terlebih dahulu
mendapat rekomendasi dari Bupati/Walikota mengenai kesesuaian dengan tata ruang wilayah kabupaten/kota.
3. Bupati/walikota untuk pelabuhan pengumpan lokal serta pelabuhan sungai dan danau.
Penetapan Batas DLKr Dan DLKp

Paling sedikit memuat :
 Luas lahan daratan yang digunakan sebagai Daerah Lingkungan Kerja;
 Luas perairan yang digunakan sebagai Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan pelabuhan;
 Titik koordinat geografis sebagai batas Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan.
Daratan dan/atau perairan yang ditetapkan sebagai DLKR dan DLKP Pelabuhan dikuasai oleh negara dan diatur oleh
penyelenggara pelabuhan, setelah DLKR Pelabuhan ditetapkan diberikan hak pengelolaan atas tanah dan/atau penggunaan
atau pemanfaatan perairan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pedoman KAK
Hierarki Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 Tentang Kepelabuhanan
Pelabuhan sebagaimana diubah menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2015; Daerah
Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan ditetapkan oleh :
a) Pelabuhan Utama dan Pelabuhan Pengumpul ditetapkan oleh Menteri Perhubungan
b) Pelabuhan Pengumpan Regional ditetapkan oleh Gubernur
c) Pelabuhan Pengumpan Lokal ditetapkan oleh Bupati/Walikota
Sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan No. 432 Tahun 2017 Tentang
Penetapan Rencana Induk Pelabuhan Nasional. Hierarki Pelabuhan Sampit
adalah Pelabuhan Pengumpul (PR) sehingga penetapannya dilakukan oleh
Menteri Perhubungan.
Pedoman KAK
Hierarki Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 Tentang Kepelabuhanan
Pelabuhan sebagaimana diubah menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun 2015; Daerah
Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan ditetapkan oleh :
a) Pelabuhan Utama dan Pelabuhan Pengumpul ditetapkan oleh Menteri Perhubungan
b) Pelabuhan Pengumpan Regional ditetapkan oleh Gubernur
c) Pelabuhan Pengumpan Lokal ditetapkan oleh Bupati/Walikota
Sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan No. 432 Tahun 2017 Tentang
Penetapan Rencana Induk Pelabuhan Nasional. Hierarki Pelabuhan Sorong
adalah Pelabuhan Utama (PU) sehingga penetapannya dilakukan oleh Menteri
Perhubungan.
SURAT PERMOHONAN PENETAPAN DLKR-DLKP
PENYELENGGARA PELABUHAN (UTAMA/PENGUMPUL)

REKOMENDASI GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA
PERBAIKAN DOKUMEN MENTERI PERHUBUNGAN

(MAKS. 2 BULAN) Cq. DIREKTUR JENDERAL
PERHUBUNGAN LAUT
PENYELENGGARA
PELABUHAN
EVALUASI DOKUMEN
TIDAK USULAN DLKR/DLKP
DIREKTUR JENDERAL
PERHUBUNGAN LAUT Penetapan
YA DLKr-
PERBAIKAN
DLKp
EVALUASI DOKUMEN USULAN DLKR/DLKP
TIDAK
MENTERI PERHUBUNGAN
Cq. SEKRETARIS JENDERAL
YA
PENETAPAN DLKR-DLKP
MENTERI PERHUBUNGAN
LEGALISASI (DILEMBAR NEGARAKAN)
KEMENKUMHAM
PUBLIKASI
DISAMPAIKAN KEPADA PENYELENGGARA PELABUHAN 20
26/5/2017 PENYUSUNAN DLKR-DLKP PELABUHAN BUNTA PROV. SULAWESI TENGAH 33
WEBSITE KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
PENGUMPULAN DATA SEKUNDER
[ REVIEW PEKERJAAN SEBELUMNYA ]
Pedoman KAK
Status Lahan Penguasaan/hak penggunaan lahan (HPL) bagian darat

pelabuhan seluruhnya sudah dikuasai oleh Kementerian
Pelabuhan Maccini Baji Perhubungan. Sertifikat Pelabuhan Maccini Baji ditunjukan
dengan nomor sertifikat AAD 976857.
Pedoman KAK
Ukuran Kapal yang Sandar

Data Kunjungan Kapal 2015-2019
Sumber : RIP Maccini Baji , 2015

Rencana Spesifikasi Kapal di Pelabuhan Maccini Baji dan
Pelabuhan Pulau Sabutung
Data Bongkar Muat Barang
Sumber : RIP Maccini Baji, 2015

Sumber : RIP Maccini Baji 2015
Rancangan DLKr Perairan & DLKp Pelabuhan Maccini Baji
(Sumber : RIP Maccini Baji, 2015)
Pedoman KAK
Peta Pushidros TNI-AL No. 123 Pelabuhan Pulau Sabutung
Pelabuhan Maccini Baji
Lokasi Pekerjaan
Pelabuhan Maccini Baji dan Pelabuhan Sabutung Terhadap Rencana Struktur Ruang RTRW Provinsi Sulawesi Selatan
(Sumber : Perda Provinsi Sulawsi Selatan No.9 Tahun 2009 tentang RTRW Provinsi Sulawesi Tenggara 2009-2029
PADA STRUKTUR RUANG PROVINSI SULAWESI SELATAN PELABUHAN

MACCINI BAJI DIRENCANAKAN SEBAGAI PELABUHAN PENGUMPAN
REGIONAL, DAN UNTUK PELABUHAN SABUTUNG DIRENCANAKAN
SEBAGAI PELABUHAN PENGUMPAN LOKAL
Pelabuhan Maccini Baji dan Pelabuhan Sabutung Terhadap Rencana Struktur Ruang RTRW Kabupaten Pangkajene Kepulauan
(Sumber : Perda Kabupaten Pangkajene Kepulauan No. 8 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Pangkajene Kepulauan 2011-2031)
PADA STRUKTUR RUANG KAB. PANGKAJENE KEPULAUAN, KEC. LABAKKANG MENJADI PUSAT
PELAYANAN KAWASAN (PPK). DALAM TATANAN KEPELABUHANAN PELABUHAN MACCINI BAJI
DIARAHKAN MENJADI PELABUHAN PENGUMPAN.
Pelabuhan Maccini Baji dan Pelabuhan Pulau Sabutung
Terhadap RZWP3K Provinsi Sulawesi Selatan
(Sumber : Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2019, tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP-3K) Provinsi Sulawesi Selatan)
Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2019, tentang

Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau
Kecil (RZWP-3K) Provinsi Sulawesi Selatan tahun
2019-2039. Pelabuhan Maccini Baji sudah
termasuk dalam Kawasan sub zona pelabuhan
dengan adanya batas DLKr-DLKp. Untuk
Pelabuhan Pulau Sabutung Masuk Kedalam
Zona Perikanan Tangkap Pelagis.
Pedoman KAK
Arah Kebijakan Pemerintah

Adapun arahan-arahan kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerah terhadap Pelabuhan
Maccini Baji dan Pulau Sabutung yang dikumpulkan dalam tabel berikut :
Matriks Kebijakan Terhadap Pelabuhan Maccini Baji dan Pulau Sabutung

Kebijakan Nasional Kebijakan Provinsi Sulawesi Selatan
RIPN 432 Tahun 2017 RTRW Provinsi RZWP3K Provinsi

Didalam KP. 432 Tahun 2017, tentang Rencana Induk Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun
Pelabuhan Nasional (RIPN) Pelabuhan Maccini Baji Selatan Nomor 9 Tahun 2009, 2019, tentang Rencana Zonasi
direncanakan sampai tahun 2022 Hierarkinya tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau
merupakan Pelabuhan Pengumpan Regional (PR) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Kecil (RZWP-3K) Provinsi Sulawesi
dari tahun 2022 s/d 2037 hierarkimya menjadi 2009-2029 Pelabuhan Maccini Baji Selatan tahun 2019-2039. Pelabuhan
Pelabuhan Pengumpul (PP) ; Untuk Pelabuhan Diarahkan sebagai Pelabuhan Maccini Baji sudah termasuk dalam
Pulau Sabutung direncanakan sampai tahun 2037 Pengumpan Regional (PR) dan Kawasan sub zona pelabuhan dengan
Hierarkinya tidak mengalami perubahan yaitu termasuk kedalam kawasan adanya batas DLKr-DLKp. Untuk
sebagai Pelabuhan Pengumpan Lokal (PL). budidaya. Pelabuhan Pulau Sabutung Masuk
Kedalam Zona Perikanan Tangkap
Pelagis
ORGANISASI & RENCANA KERJA SELANJUTNYA
Pedoman KAK
Rencana Pekerjaan Selanjutnya

1. Mencatat dan menyimpulkan beberapa arahan dan masukan di dalam “KICK
OFF MEETING” untuk menjadi pegangan Konsultan dalam melaksanakan
pekerjaan;
2. Melakukan diskusi Internal Tim;
3. Mempersiapkan tim survey dan peralatan survey;
4. Pengolahan dan Kompilasi Data;
5. Asistensi dan diskusi internal dengan Tim Evaluasi/PIC Pekerjaan;
6. Menganalisa batas-batas DLKr – DLKp dari data sekunder;
7. Penyusunan Laporan Pendahuluan;
8. Selanjutnya dilakukan pemaparan Laporan Pendahuluan.
Pedoman KAK
BULAN
KE - I KE - II KE - III KE - IV KE - V
JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOV
NO KEGIATAN SATUAN VOLUME KET.
7-6 15-6 23-6 1-7 9-7 17-7 24-7 1-8 9-8 17-8 24-8 1-9 9-9 17-9 24-9 1-10 9-10 17-10 24-10 1-11
s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d
14-6 22-6 30-6 8-7 16-7 23-7 31-7 8-8 16-8 23-8 31-8 8-9 16-9 23-9 30-9 8-10 16-10 23-10 31-10 3-11
I PERKERJAAN PERSIAPAN
1 Persiapan Administrasi Lokasi Ls
2 Mobilisasi Personil dan Peralatan Lokasi Ls
II PENGUMPULAN DATA
Pekerjaan Yang
1 Data Sekunder Lokasi 1 Sudah Dilaksanakan Rencana Kerja
2 Kunjungan Lapangan Lokasi 1 Selanjutnya
3 Survey Batas DLKr / DLKp Lokasi 1
III PENGOLAHAN DATA

1 Pengolahan Data GPS Lokasi 1
2 Analisa Hukum Lokasi 1
3 Pembuatan Peta Batas DLKr / DLKp Lokasi 1
a. Peta Batas DLKr Daratan Lokasi 1
b. Peta Batas DLKr Perairan Lokasi 1
c. Peta Batas DLKp Lokasi 1
d. Superimpose Peta-Peta Lokasi 1
4 Pembuatan Draft Surat Keputusan (SK) Lokasi 1
IV LAPORAN
1 Laporan Pendahuluan Set 5
2 Laporan Antara Set 5
3 Draft Laporan Akhir Set 5
4 Laporan Akhir Set 5
5 Ringkasan Eksekutif Set 5
6 Draft Surat Keputusan (SK) Set 5
7 Hardisk 1 TB unit 1
V PEMAPARAN DAN FGD

1 Pembahasan/Diskusi Pendahuluan Lokasi Ls
2 Pembahasan/Diskusi Antara Lokasi Ls
3 Forum Grup Discussion (FGD) Lokasi Ls
4 Pembahasan/Diskusi Draft Lap. Akhir Lokasi Ls
VI ASISTENSI
1 Asistensi Pekerjaan Lokasi Ls
Pedoman KAK
Struktur Organisasi Pekerjaan

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT
SATUAN KERJA PENINGKATAN FUNGSI KEPELABUHAN
PUSAT
DIREKTUR UTAMA
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) PT. GALUH REKASINDO KONSULTAN
(Ir. Deddy Rusmiadi. S)
KETUA TIM DLKr SAMPIT

(Mochommad Rifky Aldiansyah, ST)
DIREKSI PEKERJAAN INSTANSI TERKAIT
KETUA TIM DLKr SORONG
(Dading Hardiman, ST)
TENAGA AHLI :
- Ahli Perencanaan Pelabuhan

- Ahli Hukum
TENAGA PENDUKUNG :
- Surveyor (3 Orang)
- Drafter / CAD Operator
- Administrasi / Operator Komputer
= Garis Komando / Hubungan Langsung

= Garis Kordinasi / Hubungan Tidak Langsung
Struktur Organisasi Pekerjaan (Tenaga Personil)
JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI
STUDI REVIEW PENYUSUNAN BATAS-BATAS DLKr DAN DLKp PELABUHAN SAMPIT
DI KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR - PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
PT. GALUH REKASINDO KONSULTAN
TAHUN ANGGARAN 2021
BULAN
NO NAMA PERSONIL POSISI KET.
MINGGU KE-
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
A TENAGA AHLI
1 Mochammad Rifky Aldiansyah, ST Team Leader (Ahli Geodesi) 5 OB
2 Dini Agustiani, SH Ahli Hukum 1 OB
3 Andri Irawan, ST Ahli Perencanaan 5 OB
B TENAGA PENDUKUNG
1 Donni Azmi, ST Surveyor 3 OB
Sofwan Prihartanto. K, ST Surveyor 3 OB
Hendra Abdul Hakim, ST Surveyor 3 OB
2 Endang Rachmat, ST CAD Operator 3 OB
3 Fajar Taufik. S, SE Administrasi 5 OB
JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

STUDI REVIEW PENYUSUNAN BATAS-BATAS DLKr DAN DLKp PELABUHAN SORONG
DI KABUPATEN SORONG - PROVINSI PAPUA BARAT
PT. GALUH REKASINDO KONSULTAN
TAHUN ANGGARAN 2021
BULAN
NO NAMA PERSONIL POSISI KET.
MINGGU KE-
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
A TENAGA AHLI
1 Dading Hardiman, ST Team Leader (Ahli Geodesi) 5 OB
2 Asep Bambang Hermawan, SH Ahli Hukum 1 OB
3 Arief Nur Prismayaddy, ST Asisten Ahli Geodesi 5 OB
B TENAGA PENDUKUNG
1 Hilda Priyanto, ST Surveyor 3 OB
Dwi Haries Sigit Wibowo, ST Surveyor 3 OB
Dadan Wiguna, ST Surveyor 3 OB
2 Ir. Syaiful Subagio CAD Operator 3 OB
3 Sri Muliasari, ST Administrasi 5 OB
Tahapan Pelaporan
• Uraian mengenai rencana awal pelaksanaan pekerjaan berdasarkan sebagian dari data
Laporan Pendahuluan primer dan sekunder yang sudah diperoleh, metodologi serta pendekatan teknis
pelaksanaan pekerjaan lapangan
• Uraian terkait telaah awal wilayah pekerjaan, hasil survey lapangan, analisis awal aspek
Laporan Antara
teknis dan hukum DLKr dan DLKp
• Uraian terkait kajian rinci fisik wilayah DLKr dan DLKp, peta batas-batas wilayah, daftar
Draft Laporan Akhir
titik-titik koordinat serta daftar tanda-tanda alam batas wilayah DLKr dan DLKp Pelabuhan
• Penyempurnaan dari draft laporan akhir yang dilengkapi dengan dokumen konsep SK
Laporan Akhir &
Menteri Perhubungan tentang Batas-Batas DLKr dan DLKp Pelabuhan Sampit dan
Konsep Draft Surat Keputusan Pelabuhan Sorong serta dokumen peta analog DLKr dan DLKp
• Ringkasan dari Laporan Akhir yang memuat isi dari laporan akhir secara umum dan
Executive Summary
komunikatif
BULAN
JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOV
NO KEGIATAN
7-6 15-6 23-6 1-7 9-7 17-7 24-7 1-8 9-8 17-8 24-8 1-9 9-9 17-9 24-9 1-10 9-10 17-10 24-10 1-11
s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d
14-6 22-6 30-6 8-7 16-7 23-7 31-7 8-8 16-8 23-8 31-8 8-9 16-9 23-9 30-9 8-10 16-10 23-10 31-10 3-11
1 Laporan Pendahuluan
2 Laporan Interim
3 Draft Laporan Akhir
4 Laporan Akhir
5 Ringkasan Eksekutif
6 Draft Surat Keputusan (SK)
Terima Kasih
SID PENGERUKAN ALUR PELAYARAN / KOLAM PELABUHAN PANGKALAN
02/5/2016
BUN
36

Kick Off Meeting

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Kick Off Meeting

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

REVIU PENYUSUNAN BATAS-BATAS

JAKARTA, 17 JUNI 2021 PELABUHAN SORONG

Rencana Kerja Konsultan

Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan

Pengumpulan Data Sekunder

Organisasi dan Rencana Kerja Selanjutnya

• Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran;

• Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 sebagaimana telah diubah terakhir

• Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan

• Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor PP. 001/5/2/DJPL-17 tentang

LOKASI PELAKSANAAN PEKERJAAN

Dermaga Pelabuhan Sampit

LOKASI PELAKSANAAN PEKERJAAN

Dermaga Pelabuhan Sorong

Pelabuhan Sorong terletak di

RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Pengumpulan Data Sekunder

Pemetaan, yang meliputi :

• Mengecek kesesuaian antara Data

METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN

Kordinasi Awal dengan Direksi Pekerjaan

Persiapan Peralatan Survey dan Personil Pelaksana

 Meneliti atau menelaah ke lokasi Pekerjaan

 Melakukan pengumpulan data sekunder, yang diantara lain berupa :

 Kunjungan ke instansi terkait lainnya

 Dokumentasi Darat dan Udara

3. Survey Data Primer

4. Tahap Perhitungan dan Analisa

No. Nama Areal Formula

Sumber : Juknis DLKr-DLKp, Tahun 2017

kode Warna RGB

Penetapan DLKr Dan DLKp

Penetapan Batas DLKr Dan DLKp

b) Pelabuhan Pengumpan Regional ditetapkan oleh Gubernur

c) Pelabuhan Pengumpan Lokal ditetapkan oleh Bupati/Walikota

b) Pelabuhan Pengumpan Regional ditetapkan oleh Gubernur

c) Pelabuhan Pengumpan Lokal ditetapkan oleh Bupati/Walikota

PENYELENGGARA PELABUHAN (UTAMA/PENGUMPUL)

PERBAIKAN DOKUMEN MENTERI PERHUBUNGAN

LEGALISASI (DILEMBAR NEGARAKAN)

Status Lahan Penguasaan/hak penggunaan lahan (HPL) bagian darat

Ukuran Kapal yang Sandar

Sumber : RIP Maccini Baji , 2015

Sumber : RIP Maccini Baji, 2015

Sumber : RIP Maccini Baji , 2015

Sumber : RIP Maccini Baji , 2015

Peta Pushidros TNI-AL No. 123 Pelabuhan Pulau Sabutung

Pelabuhan Maccini Baji

PADA STRUKTUR RUANG PROVINSI SULAWESI SELATAN PELABUHAN

Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2019, tentang

Arah Kebijakan Pemerintah

Matriks Kebijakan Terhadap Pelabuhan Maccini Baji dan Pulau Sabutung

RIPN 432 Tahun 2017 RTRW Provinsi RZWP3K Provinsi

Rencana Pekerjaan Selanjutnya

III PENGOLAHAN DATA

V PEMAPARAN DAN FGD

Struktur Organisasi Pekerjaan

KETUA TIM DLKr SAMPIT

- Ahli Perencanaan Pelabuhan

= Garis Komando / Hubungan Langsung

JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI