Anda di halaman 1dari 12

PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP

UMUM DEMOKRASI DAN PELAKSAAN


DEMOKRASI DI INDONESIA

Kelompok 6 :
• NOVA ARZENZA
• MARISA OKTAVIA
• WIDIA OKTAVIANI
• ADITYA P
PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP
UMUM DEMOKRASI
A. Pengertian Demokrasi

Demokrasi berasal dari Bahasa yunani yaitu dari kata “demos” yang berarti “rakyat” dan “kratein” atau
“kratos” yang berarti “kekuasaaan.
Secara etemologi dapat disimpulkan bahwa kata Demokrasi secara umum berati “kekuasaan rakyat”
atau dapat dikatakan bahwa di dalam sistem demokrasi rakyat adalah figure utama yag memegang
peranan paling penting. Sedangkan menurut Abraham Linclon sistem demokrasi dapat didefinisikan
sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat yaitu negara yang diselenggarakan
berdasarkan kehidupan dan kemauan rakyatnya.

Meskipun demokrasi sudah muncul sejak masa yunani kuno, keberadaan demokrasi sebagai sistem
politik mengalami pasang surut yakni pada saat bangsa romowi dikalahkan oleh suku eropa barat, pada
saat itulah tantanan masyarakat yang demokratis digantikan dengan tantanan yang bersifat feodal yang
memeberikan tempat istimewa kepada para pemuka agama dan pemimpin-pemimpin gereja, pada masa
itu kehidupan sosial & spiritual masyarakat di kuasai paus dan penjabat-penjabat agama sedangkan
kehidupan politiknya ditandai dengan perebutan kekuasaan oleh para bangsawan.
Pada masa itu perkembangan dikalangan masyarakat eropa barat juga memicu munculnya pikiran-
pikiran demokrasi yang menitikberatkan pentingnya gagasan tentang kemerdekaan, kesetaraan,dan
kebebasan didalam pikiran mereka. Dalam pikiran tersebut terdapat nama-nama penting yang sangat
terkenal yaitu: Rosseau, Montesque, Voltaire, Jonh Lock, dan Thomas Hobbes.

Demokrasi pada masa yunani kuno juga dapat dilakukan secara langsung yaitu, setiap warga negara
yang memiliki hak politik akan berkumpul di suatu tempat untuk membicarakan suatu urusan publik
yang sangat penting setiap warga yang hadir akan memiliki kesempatan untuk menyampaikan
pendapatnya.

Mengigat sekarang jumlah penduduk di negara demokrasi sudah banyak dan sulit untuk direalisasikan
dari segi tempat dan tidak adanya lokasi pertemuan yang mampu menampung semua warga negara
maka, pelaksaan demokrasi secara langsung juga dapat di lakukan secara tidak langsung yaitu setiap
warga negara tidak harus terlibat langsung dalam pengambilan keputusan, hanya mereka yang terpilih
sebagai wakil untuk menympaikan pendapatnya sebagai warga negara.
B. Prinsip-prinsip Dasar Demokrasi

Demokrasi adalah sistem politik yang banyak dianut oleh negara-negara pada saat ini, meskipun
didalam pelaksaannya terdapat perbedaan antara negara satu dengan negara lainnya tetapi terdapat
beberapa prinsip dasar didalam demokrasi yang menjadi pendoman dasar negara-negara demokrasi
yaitu:
 Berkedaulatan rakyat
 Pemerintah berdasarkan persetujuan dari yang diperintah
 Kekuasaan mayoritas
 Hak-hak minoritas
 Jaminan hak asasi manusia
 Pemilihan yang bebas dan jujur
 Persamaan didepan hukum
 Proses hukum yang wajar
 Pembatasan pemerintah secara konstitusional
 Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik
 Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat
Namun prinsip dasar lainya didalam demokrasi adalah mekanisme kekuasaan mayoritas, meskipun
sistem kekuasaan mayoritas menjadi salah satu prinsip dasar demokrasi, bukan berarti golongan
minoritas menjadi golongan yang harus mengalah dan mengorbankan semua hak yang dimilikinya.
Di samping prinsip Dasar Mekanisme. Prinsip Pembatasan Kekuasaan menjadi konsep yang tidak
kalah penting didalam sistem demokrasi kerena pembatasan kekuasaan bertujuan untuk memastikan
bahwa setiap warga negara mempunyai kesempatan yang sama untuk duduk dipemerintahan, dengan
cara begitu kekuasaan di negara demokrasi dapat terhindar dari proses monopoli yang hanya akan
memberikan kekuasaan kepada satu atau dua golongan yang dominan di masyarakat.

Sebagai sebuah sistem politik, demokrasi adalah sistem yang lebih berperan sebagai sarana bagi
sebuah negara untuk mencapai tujuannya salah satunya adalah mengembangkan dan menjaga nilai-
nilai yang penting bagi demokrasi tersebut yaitu nilai kebebasan, toleransi, pluralitas, kesetaraan, dan
keadilan. Nilai-nilai tersebut menjadi tolak ukur untuk menentukan tingkat demokratis dan tidaknya
sebuah negara yang mengklaim menganut sistem demokrasi.

Semakin sebuah negara melaksankan prinsip-prinsip dan nilai-nilai diatas dengan baik maka dapat
dikatakan bahwa negara tersebut memiliki tingkat demokrasi yang baik, sebaliknya semakin prinsip-
prinsip dan nilai-nilai demokrasi tadi ditinggalkan dan diabaikan oleh sebuah negara maka dapat
disimpulkan bahwa tingkat demokrasi dari negara tersebut dapat dikatakan rendah.
PELAKSANAAN DEMOKRASI DI INDONESIA
Pada saat negara Indonesia diproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, para pendiri negara sudah
memutuskan untuk menjadikan negara Indonesia merdeka sebagai negara yang menganut sistem demokrasi
Oleh karenanya, salah satu dasar yang terdapat di dalam Pancasila, dasar filsafat negara Indonesia adalah dasar
demokrasi sebagaimana yang terdapat di dalam sila keempat Pancasila "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan Bunyi sila keempat Pancasila tersebut meskipun terkesan
singkat dan sederhana, sesungguhnya mengandung konsekuensi yang besar dalam sistem politik di Indonesia.
Kata "kerakyatan sebagai nilai dasar di dalam sila keempat Pancasila tersebut menunjukkan bahwa negara
Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi, yaitu sebuah sistem politik yang menempatkan
rakyat pada posisi utama dan paling berdaulat di negara ini.

A. BENTUK-BENTUK DEMOKRASI
Menurut Tores, sebagaimana dikutip oleh Kaelan dan Zubaidi, demokrasi dapat dilihat dari dua aspek, yaitu
aspek formal dan aspek substantif. Formal democracy menunjuk pada demokrasi dalam arti sistem
pemerintahan. Dengan kata lain, demokrasi formal ini melihat demokrasi sebagai sistem pemerintahan, dalam
arti melihat bagaimana pemerintahan di dalam demokrasi tersebut dijalankan. Berdasarkan aspek formal ini,
demokrasi selanjutnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu demokrasi sistem presidensial dan demokrasi sistem
parlementer. Demokrasi dengan sistem presidensial adalah sistem demokrasi yang membebankan tanggung
jawab pelaksanaan pemerintahan kepada presiden. Demokrasi dengan sistem presidensial ini menekankan
pentingnya pemilihan presiden secara langsung dari rakyat.OKRASI
B. SISTEM DEMOKRASI INDONESIA

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.
Dalam catatan sejarah, negara ini dilahirkan di tengah persaingan ideologi-ideologi besar yang
mendominasi dunia pada waktu itu pasca berakhirnya Perang Dunia Kedua. Di antara ideologi-idelogi
besar tersebut, setidaknya ada empat paham yang pada saat itu sedang menjadi perbincangan, yaitu
liberalisme, sosialisme/komunisme, nasionalisme, dan ideologi agama. Di tengah persaingan dan
"peperangan di antara berbagai macam ideologi tersebut, Indonesia terlahir dengan dasar negara
Pancasila sebagai hasil dari diskusi dan kompromi dari pandangan yang berbeda-beda di antara para
pendiri negara ini. Pada akhirnya, negara Indonesia mendeka tidak memilih salah satu dari ideologi
besar yang sedang hangat diperbincangkan tersebut, tetapi justru merumuskan ideologi sendiri, yaitu
Pancasila.

Lebih rincinya, perkembangan demokrasi di Indonesia ini dapat dibagi ke dalam empat periode, yaitu
pertama, periode tahun 1945-1959, kedua, periode 1959-1965 ketiga, periode 1966-1998, dan
keempat, periode 1999 hingga sekarang.
1. Periode Tahun 1945-1959Periode ini adalah periode demokrasi dengan sistem parlementer yang
lebih memberikan wewenang pada parlemen serta partai-partai

2. Periode Tahun 1959-1965Periode ini adalah periode dilaksanakannya sistem demokrasi terpimpin
yang memberikan porsi yang lebih besar kepada negara di dalam mengontrol bidang-bidang
kehidupan rakyat

3. Periode Tahun 1966-1998Periode ini adalah pelaksanaan demokrasi di era demokrasi dengan slogan
yang berbunyi melaksanakan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 secara murni dan konsekuen.

4. Periode 1999 – Sekarang 4 Tahun 1998-1999 adalah salah satu tahun yang paling bersejarah di
dalam hidupan bangsa dan negara Indonesia. Setelah Orde Baru berlaku selama lenihih dari 30 tahun,
muncullah gelombang protes dari kalangan rakyat sistem yang melanggengkan kekuasaan eksekutif
selama lebih dari 30 tahun tersebut. Setelah pemerintahan Orde Baru berakhir, untuk pertama Laya di
dalam sejarah kehidupan negara Indonesia dilakukan amandemen perubahan terhadap Batang Tubuh
UUD NRI Tahun 1945 yang melahirkan berbagai macam ketentuan baru di dalam tata kelola
pemerintah negara Indonesia.
C. CIRI-CIRI DEMOKRASI PANCASILA

Demokrasi adalah sebuah sistem politik sebagai saran bagi sebuah negara untuk mewujudkan tujuan-
tujuannya. Pelaksanaan demokrasi di Indonesia juga tidak dapat dilepaskan dari nilai-nilai yang
dianggap penting dan dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia tersebut. Nilai-nilai ini tidak diadopsi
begitu saja dan dengan serta merta dari unsur-unsur yang berasal dari budaya Indonesia, melainkan
merupakan hasil musyawarah bersama pada pendiri negara. Nilai-nilai tersebut dengan kata lain
merupakan hasil konsensus dan kesepakatan dari para pendiri negara yang kemudian disepakati
sebagai negara negara dasar di dalam kehidupan dan bernegara Indonesia. Nilai-nilai ini tidak lain
adalah nilai-nilai Pancasila. Pancasila merupakan dasar negara sekaligus merupakan ideologi nasional
dan sumber hukum di Indonesia. Pelaksanaan demokrasi Indonesia, dengan kata lain dilandasi oleh
nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
Demokrasi Indonesia adalah pemerintahan rakyat yang berdasarkan pada nilai nilai falsafah Pancasila
dan pemerintahan dari rakyat dan untuk rakyat berdasarkan Pancasila. Menurut Sumarsono, dkk,
(2007) hal ini memiliki beberapa makna.

1. Demokrasi atau pemerintahan rakyat yang digunakan oleh pemerintah Indonesia adalah sistem
pemerintahan rakyat yang dijiwai dan dituntun oleh nilai-nilai pandangan hidup bangsa Indonesia,
yaitu Pancasila.

2. Demokrasi Indonesia pada dasarnya adalah transformasi nilai-nilai falsafah Pancasila menjadi suatu
bentuk dan sistem pemerintah khas Pancasila.

3. Demokrasi Indonesia yang dituntun oleh nilai-nilai Pancasila adalah konsekuensi dari komitmen
Pancasila dan UUD NRI tahun 1945 secara murni dan konsekuen di bidang pemerintahan atau politik.
4. Pelaksanaan demokrasi Indonesia dengan baik masyarakat kan pemahaman dan penghayatan nilai-
nilai falsafah Pancasila.

5. Pelaksanaan demokrasi Indonesia dengan benar adalah pengalaman Pancasila melalui politik
pemerintahan.
Pelaksanaan demokrasi di Indonesia saat ini, tercantum secara eksplisit di dalam batang tubuh UUD
NRI tahun 1945 pasal 1 ayat (2) yang berbunyi kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan
menurut undang-undang dasar. Di dalam ketentuan tersebut diatur beberapa hal yang menjadi karakter
atau ciri dari negara penganut sistem demokrasi. Adapun ciri-ciri tersebut sebagai berikut:

1. Keterlibatan warga negara di dalam pembuatan keputusan politik.


2. Tingkat persamaan tertentu diantara warga negara.
3. Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai oleh warga negara.
4. Adanya suatu sistem perwakilan, dan
5. Suatu sistem pemilihan kekuasaan mayoritas.

Berdasarkan ciri-ciri diatas, di dalam negara yang menganut sistem demokrasi terdapat struktur yang
politik sebagai pendukung tegaknya sistem demokrasi, yang terdiri atas infrastruktur politik dan
suprastruktur politik. Suprastruktur politik berdiri atas lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
Adapun infrastruktur politik terdiri atas lima komponen, yaitu partai politik, golongan (yang tidak
berdasarkan pemilu ), golongan penekan, alat komunikasi politik, dan tokoh-tokoh politik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai