ANSIETAS
ANSIETAS
oleh:
Shinta Nabila
Definisi Ansietas
Lanjutan
….
Klasifikasi Ansietas
Menurut (Corey, 1996: 178) menyatakan bahwaada
dua macam ansietas dilihat dari pendekatan
eksistensial antara lain :
Kecemasan biasa (normaly anxiety) yang merupakan
tanggapan yang cukup wajar dikeluarkan terhadap peristiwa
sedang dihadapi, kecemasan ini tidak perluh dihilangkan
sebab ini sebagian dari motivasi kearah perubahan.
Kecemasan neurotic (beurotic anxiety) yang merupakan
kecemasan yang keluar dari proporsi yang ada, ia akan
terjadi di luar kesadaran dan cenderung menjadikan orang
tidak memiliki keseimbangan.
Proses perkembangan ansietas
Berdasarkan proses perkembangannya:
1. Pada Bayi/anak-anak kecemasan terjadi
berhubungan dengan :
Berhubungan dengan perpisahan
Berhubungan dengan lingkungan atau orang yang tidak dikenal
Berhubungan dengan perubahan dalam hubungan teman sebaya
2. Remaja
Berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri
sekunder akibat:
Perkembangan seksual
Perubahan hubungan dengan teman sebaya
3. Dewasa
Berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri
sekunder akibat:
Kehamilan
Menjadi orang tua
Perubahan karir
Efek penuaan
4. Lanjut usia
Berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri
sekunder akibat:
Penurunan sensori
Penurunan motorik
Masalah keuangan
Perubahan pada masa pension
Lanjutan…
Tingkat Kecemasan
1. Ansietas ringan , Ansietas ringan berhubungan dengan ketegangan
akan peristiwa kehidupan sehari-hari.
2. Ansietas sedang , Pada tingkat ini lapangan persepsi terhadap
lingkungan menurun. Individu lebih memfokuskan hal-hal penting
saat itu dan mengenyampingkan hal lain
3. Ansietas berat , Pada ansietas berat lapangan persepsi menjadi
sangat sempit, individu cenderung memikirkan hal yang kecil saja
dan mengabaikan hal lain. Individu tidak mampu lagi berpikir
realistis dan membutuhkan banyak pengarahan untuk memusatkan
perhatian pada area lain
4. Panik , Pada tingkatan ini lapangan persepsi individu sudah sangat
menyempit dan sudah terganggu sehingga tidak dapat
mengendalikan diri lagi dan tidak dapat melakukan apa-apa
walaupun telah di berikan pengarahan.
Mekanisme koping Ansietas
Mekanisme koping untuk mengatasi ansietas adalah:
1. Reaksi yang berorientasi pada tugas (task oriented reaction)
Merupakan pemecahan masalah secara sadar yang digunakan
untuk menanggulangi ancaman stressor yang ada secara
realistis yaitu:
– Perilaku menyerang (Agresif) Biasanya digunakan individu untuk
mengatasi rintangan agar memenuhi kebutuhan.
– Perilaku menarik diri Digunakan untuk menghilangkan sumber
ancamaN baik secara fisik maupun psikologis.
– Perilaku kompromi Digunakan untuk merubah tujuan yang akan
dilakukan atau mengorbankan kebutuhan personal untuk mencapai
tujuan.
2. Mekanisme pertahanan ego (Ego oriented reaction)
Mekanisme pertahanan ego:
– Disosiasi adalah pemisahan dari proses mental atau perilaku dari
kesadaran atau identitasnya.
– Identifikasi (identification) adalah proses dimana seseorang untuk
menjadi yang ia kagumi berupaya dengan mengambil/meniru
pikiranpikiran, perilaku dan selera orang tersebut.
– Intelektualisasi (intellectualization) adalah penggunaan logika dan
alasan yang berlebihan untuk menghindari pengalaman yang
mengganggu perasaannya.
– Introjeksin (introjection) adalah suatu jenis identifikasi yang
dimana seseorang mengambil dan melebur nilai-nilai dan kualitas
seseorang atau suatu kelompok kedalam struktur egonya sendiri,
berupa hati nurani, contohnya rasa benci atau kecewa terhadap
kematian orang yang dicintai, dialihkan dengan cara menyalahkan
diri sendiri.
Lanjutan…
Penatalaksanaan Ansietas
Lanjutan….
Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Langkah pertama yang harus dilakukan untuk memberikan asuhan
keperawatan pada psien ansietas adalah melakukan pengkajian
pada psaien dengan melakukan wawancara dan observasi kepada
psaien dan keluarga.
– Adapun pertanyaan yang harus diajukan pada pasien saat melakukan
pengkajian
– Coba ibu/bapak ceritakan masalah yang menghantui fikiran ibu/ bapak
saat ini ?
– Coba ibu/bapak ceritakan apa yang dirasakan pada saat memikirkan
masalah yang dialami saat ini?
– Apakah ada keluhan lain yang dirasakan ?
– Apakah keluhan tersebut menganggu aktivitas ?
• Identitas Klien , Meliputi nama klien , umur , jenis kelamin , status
perkawinan, agama, tangggal MRS , informan, tangggal pengkajian,
No Rumah klien dan alamat klien.
• Keluhan Utama , Pada psaien ansietas biasnaya mengalami
kecemasan atau trauma terhadap sesuatu, gelisah, perubahan
tanda-tanda vital nadi dan tekanan darah naik, gerakan tersentak-
sentak, meremas-remas tangan dan tanpa bicara banyak dan cepat.
Lanjutan Pengkajian
• Kaji Perspitasi, Faktor presipitasi dibedakan
menjadi dua diantaranya :
– Ancaman tetrhadap intergritas seseorang
meliputi ketidak mampuan fisiologis yang
akan datang atau menurunnya kapasitas
untuk melakukan aktivitas hidup sehari –
hari
– Ancaman terhadap system diri seseorang
dapat membahayakan identitas harga diri,
dan fungsi sosial yang terintergritas
seseorang.
Lanjutan….
Diangnosa Keperawatan
Diangnosa Keperawatan yang sering muncul
pada pasien ansietas
– Panik berhubungan dengan penolakan keluarga
karena bingung dan gagal mengambil keputusan
– Kecemasan berat berhubungan dengan konflik
perkawinan
– Ketidakefektifan koping individu berhubungan
dengan kematian saudara kandung
– Ketakutan yang berhubungan dengan rencana
pembedahan
Intervensi Keperawatan
1. Diangnosa : Panik berhubungan dengan penolakan keluarga
karena bingung dan gagal mengambil keputusan
Intervensi : diharapkan
– Klien tidak akan menciderai diri sendiri dan orang lain
– Klien akan berkomunikasi dengan efektif
– Klien akan menyampaikan pengetahuan tentang gangguan panik
– Klien akan mengungkapankan rasa pengendalian diri
2. Diangnosa : Kecemasan berat berhubungan dengan konflik
perkawinan
Intervensi : diharpakan
– Klien mendiskusikan tentang perasaan cemasnya
– Klien mengidentifikasikan respon terhadap stres
– Klien mendiskusikan suatu topik ketika bertemu dengan perawat
Implementasi
1.Diangnosa : Panik berhubungan dengan penolakan keluarga karena bingung dan gagal
mengambil keputusan
Intervensi : diharapkan
Implementasi :
– Bantu klien berfokus pada pernapasan lambat dan melatihnya bernapas secara ritmik
– Bantu klien mempertahakan kebiasaan makan teratur dan seimbang
– Identifikasi gejala awal dan ajarkan klien melakukan prilaku distraksi seperti : berbicara kepada
orang lain, melibatkannya dalam aktivitas fisik.
– Bantu kelien melakukan bicara pada diri sendiri positif yang direncanakan sebelumnya dan telah
terlatih
– Libatkan klien dalam mempelajari cara mengurangi stresspr dan situasi yang menimbulkan
ansietas.
2. Diangnosa : Kecemasan berat berhubungan dengan konflik perkawinan
Implementasi :
– Eksplorasi perasaan cemas klien, perlihatkan diri sebagai orang yaitu hangat,menjadi pendnegar
yang baik.
– Bantu klien mengenali perasaan cemas dan menyadari nilainya.
– Melakukan komunikasi dengan teknik yang tepat dan diulai dari topik yang ringan.
– Bantu klien mengidentifikasi respon terhadap stres
Evaluasi
melakukan evaluasi. Keberhasilan tindakan
keperawatan tampak dari kemampuan pasien
dalam hal :
• Pasien dapat mengenal ansietas
• Pasien dapat Mengatasi ansietas melalui latihan
relaksasi, yaitu : nafas dalam dan distraksi lima jari
• Paisen dapat Memperagakan dan menggunakan latihan
relaksasi untuk mengatasi ansietas
• Pasien dapat Melibatkan keluarga dalam latihan yang
telah disusun
TERIMAKASIH..