Anda di halaman 1dari 22

ANSIETAS

oleh:
Shinta Nabila
Definisi Ansietas

Reaksi umum terhadap stress adalah


Ansietas, satu kondisi kegelisahan mental,
keprihatinan, ketakutan, atau perasaan putus
asa karena pengancaman yang akan terjadi
atau ancaman antisipasi yang tidak dapat
diidentifikasi terhadap diri sendiri atau
terhadap hubungan yang bermakna. Ansietas
dapat dialami pada tingkat sadar, setengah
sadar, atau tidak sadar (Barbara, 2010).
Etiologi
penyebab ansietas belum sepenuhnya diketahui,
namun gangguan keseimbangan neurotransmitter dalam
otak dapat menimbulkan ansietas pada diri seseorang.
Faktor penyebab dari ansietas :
1. Faktor predisposisi
 Teori psikionalitik , Ansietas merupakan konflik emosional
antara dua elemen kepribadian yaitu ide, ego
 Teori interpersonal , Ansietas terjadi dari ketakutan akan
penolakan interpersonal. Berhubungan juga dengan trauma
masa perkembangan seperti kehilangan, perpisahan. Individu
dengan harga diri rendah biasanya sangat mudah mengalami
ansietas berat
 Teori perilaku , Ansietas merupakan produk frustasi
yaitu segala sesuatu yang menggangu kemampuan
seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
 Kajian biologis , Otak mengandung reseptor spesifik
untuk benzodiazepines. Reseptor ini di perkirakan
turut berperan dalam mengatur ansietas.
2. Faktor presipitasi
Bersumber dari eksternal dan internal seperti:
– Ancaman terhadap integritas fisik meliputi
ketidakmampuan fisiologis atau menurunnya
kemampuan melaksanakan fungsi kehidupan seharihari.
– Ancaman terhadap sistem diri dapat membahayakan
identitas, harga diri dan integritas fungsi sosial.
Lanjutaan…
3. Perilaku
Ansietas dapat diekspresikan langsung
melalui perubahan fisiologis dan perilaku
secara tidak langsung timbulnya gejala atau
mekanisme koping dalam upaya
mempertahankan diri dari ansietas. Intensitas
perilaku akan meningkat sejalan dengan
peningkatan ansietas (Ermawati dkk, 2009).

Lanjutan
….
Klasifikasi Ansietas
Menurut (Corey, 1996: 178) menyatakan bahwaada
dua macam ansietas dilihat dari pendekatan
eksistensial antara lain :
 Kecemasan biasa (normaly anxiety) yang merupakan
tanggapan yang cukup wajar dikeluarkan terhadap peristiwa
sedang dihadapi, kecemasan ini tidak perluh dihilangkan
sebab ini sebagian dari motivasi kearah perubahan.
 Kecemasan neurotic (beurotic anxiety) yang merupakan
kecemasan yang keluar dari proporsi yang ada, ia akan
terjadi di luar kesadaran dan cenderung menjadikan orang
tidak memiliki keseimbangan.
Proses perkembangan ansietas
Berdasarkan proses perkembangannya:
1. Pada Bayi/anak-anak kecemasan terjadi
berhubungan dengan :
 Berhubungan dengan perpisahan
 Berhubungan dengan lingkungan atau orang yang tidak dikenal
 Berhubungan dengan perubahan dalam hubungan teman sebaya
2. Remaja
Berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri
sekunder akibat:
Perkembangan seksual
Perubahan hubungan dengan teman sebaya
3. Dewasa
Berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri
sekunder akibat:
Kehamilan
Menjadi orang tua
Perubahan karir
Efek penuaan
4. Lanjut usia
Berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri
sekunder akibat:
Penurunan sensori
Penurunan motorik
Masalah keuangan
Perubahan pada masa pension
Lanjutan…
Tingkat Kecemasan
1. Ansietas ringan , Ansietas ringan berhubungan dengan ketegangan
akan peristiwa kehidupan sehari-hari.
2. Ansietas sedang , Pada tingkat ini lapangan persepsi terhadap
lingkungan menurun. Individu lebih memfokuskan hal-hal penting
saat itu dan mengenyampingkan hal lain
3. Ansietas berat , Pada ansietas berat lapangan persepsi menjadi
sangat sempit, individu cenderung memikirkan hal yang kecil saja
dan mengabaikan hal lain. Individu tidak mampu lagi berpikir
realistis dan membutuhkan banyak pengarahan untuk memusatkan
perhatian pada area lain
4. Panik , Pada tingkatan ini lapangan persepsi individu sudah sangat
menyempit dan sudah terganggu sehingga tidak dapat
mengendalikan diri lagi dan tidak dapat melakukan apa-apa
walaupun telah di berikan pengarahan.
Mekanisme koping Ansietas
Mekanisme koping untuk mengatasi ansietas adalah:
1. Reaksi yang berorientasi pada tugas (task oriented reaction)
Merupakan pemecahan masalah secara sadar yang digunakan
untuk menanggulangi ancaman stressor yang ada secara
realistis yaitu:
– Perilaku menyerang (Agresif) Biasanya digunakan individu untuk
mengatasi rintangan agar memenuhi kebutuhan.
– Perilaku menarik diri Digunakan untuk menghilangkan sumber
ancamaN baik secara fisik maupun psikologis.
– Perilaku kompromi Digunakan untuk merubah tujuan yang akan
dilakukan atau mengorbankan kebutuhan personal untuk mencapai
tujuan.
2. Mekanisme pertahanan ego (Ego oriented reaction)
Mekanisme pertahanan ego:
– Disosiasi adalah pemisahan dari proses mental atau perilaku dari
kesadaran atau identitasnya.
– Identifikasi (identification) adalah proses dimana seseorang untuk
menjadi yang ia kagumi berupaya dengan mengambil/meniru
pikiranpikiran, perilaku dan selera orang tersebut.
– Intelektualisasi (intellectualization) adalah penggunaan logika dan
alasan yang berlebihan untuk menghindari pengalaman yang
mengganggu perasaannya.
– Introjeksin (introjection) adalah suatu jenis identifikasi yang
dimana seseorang mengambil dan melebur nilai-nilai dan kualitas
seseorang atau suatu kelompok kedalam struktur egonya sendiri,
berupa hati nurani, contohnya rasa benci atau kecewa terhadap
kematian orang yang dicintai, dialihkan dengan cara menyalahkan
diri sendiri.
Lanjutan…
Penatalaksanaan Ansietas

1.Upaya meningkatkan kekebalan terhadap stress, dengan cara :


– Makan yang bergizi dan seimbang.
– Istirahat yang cukup.
– olahraga.
– Jangan merokok
2. Terapi psikofarmaka , Terapi psikofarmaka merupakan pengobatan
untuk cemas dengan memakai obat-obatan yang berkhasiat
memulihkan fungsi gangguan neuro-transmitter (sinyal penghantar
saraf) di susunan saraf pusat otak (limbic system). Terapi
psikofarmaka yang sering dipakai adalah obat anti cemas
(anxiolytic), yaitu seperti diazepam, clobazam, bromazepam,
lorazepam, buspirone HCl, meprobamate dan alprazolam.
3. Terapi somatic , Gejala atau keluhan fisik
(somatik) sering dijumpai sebagai gejala
ikutan atau akibat dari kecemasan yang
bekerpanjangan. Untuk menghilangkan
keluhankeluhan somatik (fisik) itu dapat
diberikan obat-obatan yang ditujukan
pada organ tubuh yang bersangkutan.
4. Psikoterapi, Psikoterapi diberikan
tergantung dari kebutuhan individu.

Lanjutan….
Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Langkah pertama yang harus dilakukan untuk memberikan asuhan
keperawatan pada psien ansietas adalah melakukan pengkajian
pada psaien dengan melakukan wawancara dan observasi kepada
psaien dan keluarga.
– Adapun pertanyaan yang harus diajukan pada pasien saat melakukan
pengkajian
– Coba ibu/bapak ceritakan masalah yang menghantui fikiran ibu/ bapak
saat ini ?
– Coba ibu/bapak ceritakan apa yang dirasakan pada saat memikirkan
masalah yang dialami saat ini?
– Apakah ada keluhan lain yang dirasakan ?
– Apakah keluhan tersebut menganggu aktivitas ?
• Identitas Klien , Meliputi nama klien , umur , jenis kelamin , status
perkawinan, agama, tangggal MRS , informan, tangggal pengkajian,
No Rumah klien dan alamat klien.
• Keluhan Utama , Pada psaien ansietas biasnaya mengalami
kecemasan atau trauma terhadap sesuatu, gelisah, perubahan
tanda-tanda vital nadi dan tekanan darah naik, gerakan tersentak-
sentak, meremas-remas tangan dan tanpa bicara banyak dan cepat.

• Kaji Faktor predisposisi


Menurut Stuart dan Laria (1998: 177-181) menyatakan bahwa ada
beberapa factor yang mempengaruhi presdisposisi diantaranya :
– Faktor Biologis, Dimana pada otak terdapat reseptor khusu yang berfungsi
untuk “benzodiazepine”. Dimana reseptor ini membantu mengatur ansietas
(kecemasan). GABA /penghambat sendiri berfungsi dalam mekanisme
biologis yang berhubungan dengan ansietas seperti halnya endofrin.
Ansietas sendiri disertai dengan gangguan fisik dan selanjutnya
menurunkan kapasitas seseorang dalam mengatasi stressor.
Lanjutan pengkajian…
– Faktor Psikologis, ika dalam factor psikologis ini dibagi menjadi
dua diantaranya :
a) Pandangan Psikoanalitik. Dimana ansietas adalah konflik emosional
yang terjadi antara 2 elemen kepribadian – id dan superefo. Id sendiri
memiki fungsi sebagai wakili dorongan insting dan impulsive
primitive, sedangkan superego mencerminkan hati nurani seseorang
dan dikendalikan oleh norma – norma budaya seseorang. fungsi dari
ansietas sendiri sebagi penginggat ego bahwa dalam keadaan bahaya
b) Pandangan Interpersonal. Dimana ansietas timbul dari perasaan takut
terhadap tidak adanya penerimaan dan penolakan interpersonal .
Ansietas berhubungan dengan perkembangan trauma, seperti
perpisahan dan kehilangan, yang menimbulkan kelemahan spesifik.
c) Pandangan prilaku. Ansietas merupakan produk frustasi yaitu segalah
seseuatu menganggu kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan
yang diinginkan dari dalam untuk menghindari kepedihan. Individu
yang terbiasa dengan kehidupan dini menghadapkan pada ketakutan
berlebihan lebih sering menunjukkan ansietas dalam kehidupan
selanjutnya.

Lanjutan Pengkajian
• Kaji Perspitasi, Faktor presipitasi dibedakan
menjadi dua diantaranya :
– Ancaman tetrhadap intergritas seseorang
meliputi ketidak mampuan fisiologis yang
akan datang atau menurunnya kapasitas
untuk melakukan aktivitas hidup sehari –
hari
– Ancaman terhadap system diri seseorang
dapat membahayakan identitas harga diri,
dan fungsi sosial yang terintergritas
seseorang.
Lanjutan….
Diangnosa Keperawatan
Diangnosa Keperawatan yang sering muncul
pada pasien ansietas
– Panik berhubungan dengan penolakan keluarga
karena bingung dan gagal mengambil keputusan
– Kecemasan berat berhubungan dengan konflik
perkawinan
– Ketidakefektifan koping individu berhubungan
dengan kematian saudara kandung
– Ketakutan yang berhubungan dengan rencana
pembedahan
Intervensi Keperawatan
1. Diangnosa : Panik berhubungan dengan penolakan keluarga
karena bingung dan gagal mengambil keputusan
Intervensi : diharapkan
– Klien tidak akan menciderai diri sendiri dan orang lain
– Klien akan berkomunikasi dengan efektif
– Klien akan menyampaikan pengetahuan tentang gangguan panik
– Klien akan mengungkapankan rasa pengendalian diri
2. Diangnosa : Kecemasan berat berhubungan dengan konflik
perkawinan
Intervensi : diharpakan
– Klien mendiskusikan tentang perasaan cemasnya
– Klien mengidentifikasikan respon terhadap stres
– Klien mendiskusikan suatu topik ketika bertemu dengan perawat
Implementasi
1.Diangnosa : Panik berhubungan dengan penolakan keluarga karena bingung dan gagal
mengambil keputusan
Intervensi : diharapkan
Implementasi :
– Bantu klien berfokus pada pernapasan lambat dan melatihnya bernapas secara ritmik
– Bantu klien mempertahakan kebiasaan makan teratur dan seimbang
– Identifikasi gejala awal dan ajarkan klien melakukan prilaku distraksi seperti : berbicara kepada
orang lain, melibatkannya dalam aktivitas fisik.
– Bantu kelien melakukan bicara pada diri sendiri positif yang direncanakan sebelumnya dan telah
terlatih
– Libatkan klien dalam mempelajari cara mengurangi stresspr dan situasi yang menimbulkan
ansietas.
2. Diangnosa : Kecemasan berat berhubungan dengan konflik perkawinan
Implementasi :
– Eksplorasi perasaan cemas klien, perlihatkan diri sebagai orang yaitu hangat,menjadi pendnegar
yang baik.
– Bantu klien mengenali perasaan cemas dan menyadari nilainya.
– Melakukan komunikasi dengan teknik yang tepat dan diulai dari topik yang ringan.
– Bantu klien mengidentifikasi respon terhadap stres
Evaluasi
melakukan evaluasi. Keberhasilan tindakan
keperawatan tampak dari kemampuan pasien
dalam hal :
• Pasien dapat mengenal ansietas
• Pasien dapat Mengatasi ansietas melalui latihan
relaksasi, yaitu : nafas dalam dan distraksi lima jari
• Paisen dapat Memperagakan dan menggunakan latihan
relaksasi untuk mengatasi ansietas
• Pasien dapat Melibatkan keluarga dalam latihan yang
telah disusun
TERIMAKASIH..

Anda mungkin juga menyukai