Anda di halaman 1dari 26

BERKOMUNIKASI

DENGAN EFEKTIF

Oleh:
Sapja Anantanyu
KOMUNIKASI DALAM
PENYULUHAN
 Proses interaksi penyuluh - khalayak sasaran
 Komunikasi interpersonal
 Komunikasi bermedia
 Difusi inovasi
DIFUSI, ADOPSI, INOVASI
- Difusi: Proses menyebarnya suatu inovasi melalui
suatu saluran tertentu dalam jangka waktu tertentu
kepada anggota suatu sistem sosial. Merupakan
bentuk khusus komunikasi:
- Adopsi: proses pengambilan keputusan untuk
menerima inovasi

- Inovasi: sesuatu yang baru atau dianggap baru oleh


masyarakat. Meliputi: ide/gagasan, benda/produk,
cara-cara, teknologi
TAHAPAN ADOPSI

AWARNESS tahu/sadar
(Sadar)
minat/tertarik shg timbul keinganan untuk
INTEREST bertanya, mencari informasi yang
(Minat) berkaitan dg inovasi yg ditawarkan

penilaian thd baik/buruk atau manfaat inovasi


EVALUATION menyangkut aspek: teknis, ekonomis, sosial,
(Evaluasi) budaya, politik, kesesuaian dg kebijakan pemb. nas
dan regional.

TRIAL mencoba dalam skala kecil


(Coba)

menerapkan dg penuh keyakinan


ADOPTION
(pengukuhan dalam dirinya)
(Adopsi)
MODEL PROSES KEPUTUSAN INOVASI

SALURAN KOMUNIKASI

Kondisi
sebelumnya
Praktek
sebelumnya I II III IV V
Kebuth/msl yg PENGENAL- PERSUASI KEPUTUSAN PELAKSA- KONFIRMA-
dirasa AN NAAN SI
Keinovatifan
Norma2sistem
sos. Pengguna lestari
Adopsi
Ciri-ciri: Sifat2 inovasi: Menghentikan
1. Sos-ek 1. Keuntungan (discontinuation)
2. Kepribadian relatif
2. Kesesuaian Pengguna akhir
3. Perilaku kom
3. Kerumpilan Menolak
Tetap menolak
4. Ketercobaan
5. Keteramatan
KOMUNIKASI ?

What is communication and how to communicate


PROSES KOMUNIKASI
 Tujuan komunikasi:
1. Informatif
2. Persuasif
3. Entertaiment

 Unsur-unsur komunikasi:
1. Sumber
2. Penyandi (encoder)
3. Pesan
4. Saluran
5. Pembuka sandi (decoder)
6. Penerima
KOMUNIKASI yang EFEKTIF ?

 Tujuan komunikasi tercapai


Tujuan komunikasi manusia  interaksi
- ketergantungan fisik
- aksi – reaksi
- Empati
- Interaksi

 Penyuluhan dikatakan efektif


- Produktivitas
- Meningkatkan semangat
- Meningkatkan moral
ARTI PENTING
 Komunikasi diperlukan dalam mengelola organisasi
 komunikasi sebagai salah satu proses utama organisasi
- Bagaimana individu saling berkomunikasi
- Seberapa akurat dan tepat waktu
- Seharusnya proses ini efektif
- Komunikasi adalah awal interaksi
- Komunikasi yg efektif menghasilkan interaksi yg produktif

 Kemampuan berkomunikasi merupakan unsur pembentuk


mutu SDM
- elemen EQ
- dependence  independence  interdependence
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Humanistic interactor

Informal Formal
developer controller

Mechanistic isolate

Communication Interpersonal Nonverbal


technology communication communication
GAYA-GAYA KOMUNIKASI

Self-exposing Self-actualizing
High

Openness
to Self-bargaining
Others

Low Self-protecting
Self-denying

Low Giving feedbackHigh


KOMUNIKASI VERBAL (UJARAN)
Percaya diri
Mencari teman bicara spiritual
Menarik napas dalam-dalam, untuk mengurangi ketegangan
Melakukan tatapan mata kepada individu atau kelompok ttt
 memperoleh keyakinan
Pengaturan suara bicara
Membaca paragraf ttt yg dianggap penting dari teks tulisan
Siapkan air minum
Menimbulkan suasana komunikatif pada saat berbicara
Gunakan kalimat pembuka & penutup
Gunakan bahasa tangan untuk mengilustrasikan poin-poin
ujaran
KOMUNIKASI NON-UJARAN
Kiat-kiat:
Gunakan bahasa tangan untuk
mengilustrasikan poin-poin ujaran yg
disampaikan
Bergerak santai jika bicara sambil berdiri
Rileks dan santai, jangan tegang
Senyum dan senyum
KOMUNIKASI TERTULIS
Menjelaskan mengapa dibuat, apa tujuannya, pemikiran-
pemikiran, fakta-fakta pendukung
Sifat: informal & formal
Komunikasi informal:
- Tidak terikat pada hierarki jabatan
- Suasana lebih santai dan penuh kekeluargaan
- Materi berkomunikasi tidak selalu terkait langsung dg
pekerjaan
- Bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja
- Suasana komunikasi lebih terbuka
Komunikasi formal:
- Perihal atau subyek isi surat jelas, lugas, spesifik
- Bahasabaik & benar
- Interaksi antara pengirim – penerima sdh terjalin positif
- Tenggang waktu
- Terdokumentasi
HAMBATAN-HAMBATAN
KOMUNIKASI
Pendengar mungkin tidak mendengar
tertidur sejenak, di luar ribut, artikulasi pembicara buruk,
suara pembicara kurang lantang, mikrofon terganggu, ada
masalah bahasa dan dialek
Pendengar mungkin tidak mengerti
kata-kata yg sukar, proses berfikir yg sukar, susunan bahan
yg buruk, pemikiran yg berbelit-belit, kekurangan pendidik-
an atau pengetahuan teknis, hambatan bahasa, jargon,
salah tafsir (entah disengaja atau tidak)
Yang dimengerti mungkin tidak diterima atau disetujui
kurang merasa terlibat, ada kepentingan pribadi, tujuan yg
bertentangan, hubungan yg kurang baik antara pendengar-
pembicara
Pembicara mungkin tidak mendapatkan umpan balik (feed-
back)
MENGATASI HAMBATAN
Pembicara perlu mengembangkan serangkaian keterampilan
Memastikan  Merencanakan pesan
didengar  Memastikan caranya berbicara
akan mengatasi hambatan2 fisik
Memastikan apa  Menyusun pesan scr sederhana
yg didengar juga  Menyampaikan dg cara yang jelas
dipahami sehingga pendengar terbantu

Meningkatkan  Membina hubungan yang positif


peluang pesan dg pendengar
diterima/-
disetujui
Diperlukan:
- teknik untuk persiapan
- latihan menyusun struktur pembicaraan
- mengembangkan interaksi dg pendengar
PERSIAPAN SUATU PEMBICARAAN
Orang yg berkepentingan
1. Pesan hrs dipilih yg akan menarik minat kelompok sasaran
pendengar tertentu
2. Pesan hrs dalam bentuk yg dapat dimengerti pendengar
3. Pesan hrs dalam bentuk yg memungkinkan pembicara,
ketika menyampaikan pembicaraannya, menularkan
semangatnya kpd para pendengar

Menyusun bahan pembicaraan:  A4, A5, A6


1. Tahap produksi
gagasan-gagasan scr acak dg cepat ditulis
2. Tahap analitis
uraian yg berorientasi pada pendengar, di bawah empat
judul utama dg bahan-bahan penunjang
3. Tahap pengingat
mencetak kata ‘pengingat’ dengan ukuran besar
STRUKTUR PEMBICARAAN
Tahapan pembicaraan
1. Tahap pembukaan  konsentrasi tinggi
2. Tahap pertengahan  relatif rendah
3. Tahap akhir  tinggi

Manfaatkan pola tsb dengan:

 Kemukakan harapan mereka, katakan apa yg akan anda


sampaikan
 Kemudian uraikan
 Kemudian bantulah ingatan mereka: katakan apa yang
telah anda sampaikan
BERPERAN SEBAGAI
FASILITATOR
KEMAMPUAN SBG FASILITATOR

Fasilitator  berasal dari "facilitation"


(fasilitasi) ,
Diartikan:
sebagai suatu proses "mempermudah"
sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.
melayani dan memperlancar aktivitas
belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran
Orangnya disebut "Fasilitator" (Pemandu)
YANG PERLU DIKUASAI
– Pengetahuan atas: khalayak sasaran,
materi/subject matter, saluran yg
digunakan, proses belajar, dsb.
– Sikap terhadap: khalayak sasaran,
materi/subject matter, saluran yg
digunakan, proses belajar, dsb.
– Ketrampilan dalam berkomunikasi dengan:
khalayak sasaran, materi/subject matter,
saluran yg digunakan, proses belajar, dsb.
NILAI-NILAI FASILITATOR
• Demokrasi: memberi kesempatan yg sama untuk ikut ambil bagian
dalam proses belajar tanpa prasangka;
• Tanggungjawab: bertanggungjawab terhadap rencana yang sudah
dibuat, apa yang dilakukan, dan bagaimana hal ini membawa
pengaruh pada isi, partisipasi dan proses pada pembahasan itu.
• Kerjasama: Fasilitator dan para peserta bekerjasama untuk
mencapai tujuan bersama mereka.
• Kejujuran: Fasilitator mewakili scr jujur nilai-nilai dirinya sendiri,
perasaan, keprihatinan dan prioritas dalam bekerja bersama
seluruh peserta pelatihan, dan fasilitator seharusnya menentukan
suasana bagi suatu harapan akan kejujuran dari seluruh peserta
• Kesamaan derajat: Fasilitator dapat belajar dari para peserta
sebesar apa yang mereka bisa pelajari dari fasilitator.
PERSIAPAN FASILITATOR
1. Mengetahui tujuan pembelajaran
Tujuan meliputi perubahan perilaku, yg mencakup aspek-aspek:
kognitif, afektif, atau psikomotorik.  Terkait atas: materi,
metode/teknik, perlengkapan & alat bantu yg akan digunakan.
2. Mengetahui siapa peserta didik
Karakteristik peserta didik perlu diketahui sebelumnya agar
dapat diperkirakan kebutuhan dan cara-cara memfasilitasinya.
3. Mempersiapkan ruang
Persiapan ruangan mempunyai pengaruh besar pada proses
pembelajaran. Ada banyak model dalam mengatur ruangan
4. Mengetahui waktu pembelajaran
Waktu pembelajaran menyangkut kapan dan berapa lama
proses belajar akan berlangsung.
5. Persiapan diri
Selain memahami isi (content) dr materi pembelajaran, harus
mempunyai ketrampilan atau kecakapan diri.
PERSIAPAN DIRI
Kepribadian; kepribadian yang hangat, terbuka, spontan,
dan jujur akan membangun suasana akrab dan mencairkan
suasana.
Artikulasi dan ekspresi; penyampaian materi lebih banyak
menggunakan kata-kata.
Mengerjakan dengan semangat; mengajak peserta didik
terlibat dengan semangat bersahabat, menempatkan
peserta didik sebagai teman.
Bekerja dengan tanya jawab; agar peserta dapat belajar
perlu didasarkan pada “mengerjakan” daripada
“mendengarkan”. Pertanyaan akan membantu
mengklarifikasikan apakah peserta telah memperoleh
pengalaman belajar yang diinginkan. Teknik bertanya dalam
proses memfasilitasi merupakan aplikasi prinsip partisipatif
dalam pembelajaran.
PRIBADI PEMBICARA
 Keterampilan
Untuk mengembangkan keterampilan
- Posisi tubuh (posture)
- Gerak-gerik tubuh
- Kontak mata
- Suara: 4P  Pace (kecepatan), Pitch (pola nada), Power
(kekuatan), Pause (berhenti sejenak)

 Kesan pertama
- Pembukaan
- Penampilan
- Perhatian thd reaksi non-verbal hadirin
 Rasa percaya diri dan kegugupan

Anda mungkin juga menyukai