Oleh : www.kejari-garut.go.id
SUGENG HARIADI, SH.,MH
Kepala Kejaksaan Negeri Garut
Oktober 2020
TIM PENERANGAN HUKUM
KEJAKSAAN NEGERI GARUT
www.kejari-garut.go.id
PUSAT PENERANGAN HUKUM
KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK
INDONESIA
KEJAKSAAN :
Lembaga pemerintah yang melaksanakan
kekuasaan negara di bidang penuntutan dan
kewenangan lain berdasarkan ketentuan
perundang-undangan
Bidang Bidang
Bidang
KETERTIBAN DAN
PIDANA PERDATA KETENTERAMAN UMUM
TUGAS & WEWENANG (Pasal 30 UU 16/2004)
Di bidang PIDANA :
a. Melakukan PENUNTUTAN;
b. Melaksanakan Penetapan Hakim dan Putusan Pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap;
c. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana bersyarat, putusan
pidana pengawasan, dan keputusan lepas bersyarat;
d. Melakukan Penyidikan terhadap Tindak Pidana Tertentu berdasarkan UU;
e. Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat melakukan pemeriksaan
tambahan sebelum dilimpahkan ke Pengadilan yang dalam pelaksanaannya
dikoordinasikan dengan Penyidik.
Di bidang DATUN :
KEJAKSAAN dengan kuasa khusus dapat bertindak baik di dalam maupun di luar
Pengadilan untuk dan atas nama Negara atau Pemerintah.
Di bidang TRAMTIBUM :
KEJAKSAAN turut menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kesadaran Hukum Masyarakat;
Pengamanan Kebijakan Penegakkan Hukum; Pengawasan Aliran Kepercayaan yang dapat
membahayakan masyarakat dan negara; Pencegahan penyalahgunaan dan/atau penodaan agama;
Penelitian dan Pengembangan Hukum serta Statistik Kriminal.
5 (Lima) Arahan Presiden
Republik Indonesia
1. Pembangunan Sumber Daya Manusia
2. Pembangunan Infrastruktur
3. Penyerderhanaan segala bentuk regulasi
4. Penyerdehanaan Birokrasi
5. Transformasi ekonomi
Presiden memimpin rakor PEN dan perubahan pos
APBN 2020 terhadap 5 arahan.
I. Meminta program pemulihan ekonomi dirancang dengan tepat dan dieksekusi
dengan cepat agar laju pertumbuhan ekonomi Negara tidak terkoreksi lebih dalam
II. Program PEN memberikan manfaat nyata, terutama bagi industri sektor padat
karya agar mereka mampu beroprasi, ini penting dan mencegah PHK yang massif
dan mampu mempertahankan daya beli para karyawannya.
III. Presiden meminta pemulihan ekonomi nasional dilakukan dengan konsep berbagi
beban serta profesional. Dalam hal ini artinya pemerintah, BI, OJK, Perbankan dan
pelaku usaha harus siap memikul resiko bergotong royong. Agar pelaku usaha,
korporasi tetap mampu berjalan, PHK massif dapat kita cegah dan situasi
pmbangunan bisa tetap stabil dan roda ekonomi bisa kita jaga
IV. Presiden mengingatkan seluruh program harus dilakukan secara hati-hati,
transparan, akuntabel dan mencegah resiko terjadinya korupsi. Dalam hal ini
presiden meminta Kejaksaan Agung, BPKP dan LKPP sedari awal dilibatkan untuk
melakukan pendampingan.
V. Seluruh Program Pemulihan Ekonomi telah berdampak pada kenaikan belanja
Negara yang pada akhirnya berimplikasi kepada kenaikan devisit APBN
Peraturan terkait:
DASAR HUKUM :
• UU RI No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah
Pajak
• UU No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
PENEGAKAN
HUKUM TINDAKAN HUKUM
LAIN
BANTUAN HUKUM
PERTIMBANGAN
HUKUM
PELAYANAN
HUKUM
23
23
PENEGAKAN HUKUM
Dalam penanganan Pertimbangan Hukum yang melampaui daerah hukum satuan kerja
Kejaksaan Tinggi maupun Kejaksaan Negeri, Jaksa Pengacara Negara melalui pimpinan
satuan kerja wajib memberitahukan secara tertulis kepada Kepala Kejaksaan Tinggi/Kepala
Kejaksaan Negeri setempat
PERTIMBANGAN HUKUM
AUDIT
PENDAPAT
HUKUM/
HUKUM/LEGAL
LEGAL AUDIT
OPINION
PENDAMPINGAN
HUKUM/ LEGAL
ASSISTANCE
JP
N
PELAYANAN HUKUM
Pemberian Jasa Hukum oleh JPN secara tertulis maupun lisan kepada
masyarakat, yang meliputi orang perorangan dan badan hukum,
terkait masalah Perdata dan Tata Usaha Negara dalam bentuk
konsultasi, pendapat dan informasi. Terbatas pada permasalahan
Perdata dan Tata Usaha Negara.