Anda di halaman 1dari 24

CURICULUM VITTAE 2021

Nama : Prof Dr Suhartono Taat Putra, dr, MS


Alamat : Jl Rungkut Menanggal Harapan Blok X No 11 Surabaya
Telepon : Hp 08123031875
Email : taatputra@gmail.com
Institusi : Fakultas Kedokteran Unair-RSUD Dr Soetomo
Pekerjaan : Dosen FK, FKp Unair, Prodi Battra Unair
Dosen Program Pascasarjana Unair
JabatanAkademik : Profesor Patologi FK Unair (2003), Gol 4/e
Pendidikan : Lulus dokter 1980
Lulus Magister1984
Lulus Doktor 1990
Karya Ilmiah Pendidikan Tambahan
12 buku Course of Cancer Immunology di UK, 1988
250 karya Join in Postdoct: Genetic Engineering Team di USA, 1992
ilmiah Molecular Epidemiology on Breast Cancer di USA, 1992
Tugas Tambahan
Ketua Kelompok Studi Psikoneuroimunologi FK Unair
Dewan Pakar Gramik FK Unair
Ketua Kelompok Studi Biologi Molekuler FK Unair
Ketua Divisi Patobiologi Departemen Patologi Anatomi FK Unair
Pendiri & Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Patobiologi Indonesia.
Pendiri & Ketua Umum Perhimpunan Psikoneuroimunologi Indonesia (-2014)
Pendiri & Dewan Ilmiah Asosiasi Sel Punca Indonesia (ASPI)
Ketua Komtek Teknologi Kesehatan-Obat Dewan Riset Nasional (DRN) (-2014)
Pendiri & Ketua Umum Masyarakat Neurosains Indonesia (MNI) (-2020)
Anggota Komisi Etik Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Nasional (-2019)
Anggota Komnas Saintifikasi Jamu Balitbangkes RI (-2023)
Materi coping pada kuliah-1 ada gangguan animasi.

COPING
Merupakan kemampuan mengelola stresor,
terdiri dari:
1. Coping mechanism
2. Coping model
3. Coping style

1. Coping mechanism
Mekanisme untuk mengelola stresor dan
dipengaruhi oleh:
4. Tingkat pendidikan
5. Cara relaksasi
2. Coping model
Step 1 : perception
Step 2 : psychological defenses
Step 3 : Psychophysiological response
Step 4 : Response management
Step 5 : Illness behavior
Step 6 : Illness measure

3
3. Coping style
Positive coping style
1. Problem solving
2. Utilizing social support
3. Looking for the silver lining
(pandai mengambil hikmah)

Negative coping response


4. Avoidance
5. Self-Blame
6. Wishfull thinking
4
Materi Kuliah-2

STATUS EMOSI,
SISTEM LIMBIK, DAN AMIGDALA

Prof Dr dr Suhartono Taat Putra, MS


Hp 08123031875
email taatputra@gmail.com
Semarang, 10 November 2021
5
MANUSIA
Manusia terdiri dari 3 komponen, yaitu:
1. Tubuh
2. Jiwa
3. Ruh
Dalam Ruh (yang bersifat ilahiah) terdapat
berbagai values agama yang diyakini (persepsi
agama).
Values agama (berupa potensi) selalu bersifat
kebaikan yang menenangkan jiwa.
6
JIWA
Komponen Jiwa (mental atau psikis) berisi:
1. Kesadaran
2. Mind (pikiran)
3. Kognisi
4. Motivasi
5. Naluri
6. Psikomotor (gerak dan wicara)
7. Sensasi
8. Emosi
7
KONSEP EMOSI DAN MOTIVASI
Emosi dan motivasi merupakan dua aspek fungsi
otak yang merepresentasikan keadaan tumpang-
tindih antara sistem kondisi perilaku dan sistem
kognisi.
Konsep emosi merupakan komponen jiwa yang
menggambarkan kondisi kejiwaan, sebagai
aktualisasi kinerja sistem limbik (amigdale).
Sistem ini berperan dalam emosi dan memori
emosi, yang secara spontan mempengaruhi-
dipengaruhi oleh area dan neurokimiawi lain di
otak, melalui mekanisme yang rumit.
8
Salah satu karakter emosi adalah emosi sulit
ditimbulkan-dihilangkan secara volunter (emosi sulit
dipengaruhi kehendak untuk ditimbulkan-dihilangkan).
Emosi ada 2 jenis:
1. Emosi positif, antara lain perasaan gembira,
bahagia, dan puas.
2. Emosi negatif (bila dipengaruhi kinerja amigdale
berlebihan), antara lain marah, agresi, takut,
dorongan sex, dan sedih.
Potensi sifat illahiah yang terlatih dengan baik mampu
mengurangi dan bahkan mengubah emosi negatif
menjadi positif. 9
Konsep Motivasi merupakan sinyal internal yang
membentuk perilaku volunter (dipengaruhi kehendak),
antara lain nafsu makan, minum, dan aktivitas seksual.
Ketiga nafsu tsb berkaitan dengan kelangsungan hidup.
Bila ketiga nafsu tsb dipengaruhi emosi maka nafsu
terjadi berlebihan dengan segala eksesnya.
Secara umum kondisi motivasi (keinginan) mempunyai
3 karakter:
1. Menghasilkan peningkatan kondisi kejagaan dan
kesiagaan SSP.
2. Menghasilkan perilaku dengan tujuan yang jelas.
3. Dapat mengkoordinasi berbagai perilaku berbeda
untuk mencapai tujuan tertentu. 10
EMOSI/MOOD DAN AFEK
Dua istilah yang mempunyai makna berbeda.
Emosi (mood) adalah suasana perasaan yang dirasa
mendalam di “hati” lebih meresap dan lama.
Afek adalah emosi (mood) yang tampak, singkat dan
sesaat saja, yang melibatkan komponen fisik.
Contoh:
Putus pacar menimbulkan kesedihan mendalam
(emosi/mood), dan mudah murung-menangis (afek).
Bila potensi illahiah dalam ruh terlatih dengan baik
maka emosi dan afek negatif dapat berkurang bahkan
berubah ke arah positif. 11
Perilaku dan mekanisme otak dalam belajar
(dari sudut psikiatri) berdasar 2 perspektif:
1. Mekanisme otak berdasarkan neurosains dan
psikopatobiologi: proses belajar otak dari sisi
struktur-neurokimiawi.
2. Psikodinamika (berbagai mashab) untuk
menjelaskan proses belajar otak dari sisi isi
pikiran manusia.

12
TEORI EMOSI
1. James Lange: Event  reaksi fisiologis  interpretasi
perubahan fisiologis  emosi terjadi (setelah sadar thd
respons fisiologis dari stimulus).
2. Cannon Bard: event  arousal (membangunkan) fisiologis
 emosi. Bisa juga event  emosi, stimulus bersama
disalurkan ke korteks memberikan dampak perasaan, juga
ke saraf otonom/simpatik yang menyebabkan reaksi tubuh.
3. Scgachter – Singer: emosi terjadi perlu arousal fisiologis
dan penjelasan dari arousal itu (kerja korteks), ada
interpretasi subjektif.
4. Lazarus: stimulus  cognitive appraisal (pemberitahuan
kognitif)  emotion dan arousal fisiologis. Appraisal
sendiri ada primary (relevansinya), secondary (options),
13
tertiary (reappraisal/anything changed).
14
SISTEM LIMBIK
Sistem limbik terdiri
dari amigdala,
hipokampus, dan girus
singuli.
Regio amigdala,
merupakan pusat emosi
pada otak manusia.
Secara anatomis,
system limbik adalah
bagian dari substansi
abu-abu (gray matter)
serebrum. 15
16
17
Bila Korteks
motorik rusak,
orang tidak
mampu wicara.

Bila Korteks
visual rusak,
orang tidak
mampu
membaca
tulisan.
18
Bila area Broca
rusak, orang
mengerti
tetapi tidak
mampu
merespons
secara tepat.

Bila area
Wernicke
rusak, orang
tidak mampu
mengerti
komunikasi
lisan atau
tulisan. 19
Spirit adalah aktualisasi ramuan berbagai values utama
agama yang diyakini (bagian illahiah di manusia), yang
diperlukan manusia secara mental untuk berinteraksi
dalam memperjuangkan kesejahteraan hidup yang
menenangkan jiwa (Taat, 2021).
Spirit (kata benda) dari sudut pandang eksternal adalah
suatu kenyataan non-fisik transendental yang dapat
berinteraksi dengan mahluk hidup. Sudut pandang dari
dalam diri adalah suatu kenyataan subyektif dimana
seseorang secara mental (sensasi, pikiran dan perasaan,
kadang juga psikomotor) terhubung dengan yang
transendental di luar dirinya (Marga, 2021).
20
PENGARUH KECERDASAN SPIRITUAL
TERHADAP EMOSI
Spiritual (kata sifat) merupakan sifat pembimbingan
manusia dalam membangun interaksi sesama untuk
memperjuangkan kesejahteraan hidup yang
menenangkan jiwa.
Pengaruh Spiritual terhadap Emosi (emosi spiritual)
membimbing manusia untuk memenuhi keinginan
yang mempertimbangkan keseimbangan (konstruktif
produktif). Emosi demikian diperlukan manusia untuk
memenuhi kebutuhan dengan mempertimbangkan
stabilitas keseimbangan. 21
Secara morfofungsional
Morfologi emosi belum jelas.
Emosi positif (emosi spiritual) merupakan komponen
kejiwaan yang diwarnai oleh kinerja Prefrontal Cortex.
Emosi negatif merupakan komponen kejiwaan yang
diwarnai oleh kinerja Amigdale.
Secara Psikoneuroimunologis
Emosi positif merupakan komponen kejiwaan yang
diwarnai oleh kinerja Prefrontal Cortex, emosi demikian
meningkatkan imunitas.
Emosi negatif merupakan komponen kejiwaan yang
diwarnai oleh kinerja Amigdale, emosi demikian
22
menekan imunitas.
KESIMPULAN
1. Emosi atau mood adalah suasana perasaan yang dirasakan mendalam
dalam “hati” lebih pervasif (meresap) dan lama.
2. Afek adalah mood atau emosi yang tampak, singkat dan sesaat saja, yang
melibatkan komponen fisik.
3. Konsep emosi merupakan komponen jiwa yang menggambarkan kondisi
kejiwaan yang diperankan oleh sistem limbik (amigdale).
4. Emosi positif adalah emosi yang diwarnai oleh values agama dari ruh
(kinerja prefrontal cortex), antara lain perasaan gembira, bahagia, dan puas,
yang diperlukan untuk menenangkan jiwa, dan meningkatkan imunitas.
5. Emosi negatif adalah emosi yang diwarnai oleh nafsu berlebihan (kinerja
amigdale), antara lain marah, agresi, takut, dorongan sex, dan sedih
berlebihan, yang mendasari manusia untuk mencapai keinginan hidup,
mengganggu ketenangan jiwa, dan menurunkan imunitas.
6. Konsep Motivasi merupakan sinyal internal yang membentuk perilaku
volunter, antara lain nafsu makan, minum, dan aktivitas seksual.

23
Terima Kasih

24

Anda mungkin juga menyukai