STATUS EMOSI-Psi UNDIP
STATUS EMOSI-Psi UNDIP
COPING
Merupakan kemampuan mengelola stresor,
terdiri dari:
1. Coping mechanism
2. Coping model
3. Coping style
1. Coping mechanism
Mekanisme untuk mengelola stresor dan
dipengaruhi oleh:
4. Tingkat pendidikan
5. Cara relaksasi
2. Coping model
Step 1 : perception
Step 2 : psychological defenses
Step 3 : Psychophysiological response
Step 4 : Response management
Step 5 : Illness behavior
Step 6 : Illness measure
3
3. Coping style
Positive coping style
1. Problem solving
2. Utilizing social support
3. Looking for the silver lining
(pandai mengambil hikmah)
STATUS EMOSI,
SISTEM LIMBIK, DAN AMIGDALA
12
TEORI EMOSI
1. James Lange: Event reaksi fisiologis interpretasi
perubahan fisiologis emosi terjadi (setelah sadar thd
respons fisiologis dari stimulus).
2. Cannon Bard: event arousal (membangunkan) fisiologis
emosi. Bisa juga event emosi, stimulus bersama
disalurkan ke korteks memberikan dampak perasaan, juga
ke saraf otonom/simpatik yang menyebabkan reaksi tubuh.
3. Scgachter – Singer: emosi terjadi perlu arousal fisiologis
dan penjelasan dari arousal itu (kerja korteks), ada
interpretasi subjektif.
4. Lazarus: stimulus cognitive appraisal (pemberitahuan
kognitif) emotion dan arousal fisiologis. Appraisal
sendiri ada primary (relevansinya), secondary (options),
13
tertiary (reappraisal/anything changed).
14
SISTEM LIMBIK
Sistem limbik terdiri
dari amigdala,
hipokampus, dan girus
singuli.
Regio amigdala,
merupakan pusat emosi
pada otak manusia.
Secara anatomis,
system limbik adalah
bagian dari substansi
abu-abu (gray matter)
serebrum. 15
16
17
Bila Korteks
motorik rusak,
orang tidak
mampu wicara.
Bila Korteks
visual rusak,
orang tidak
mampu
membaca
tulisan.
18
Bila area Broca
rusak, orang
mengerti
tetapi tidak
mampu
merespons
secara tepat.
Bila area
Wernicke
rusak, orang
tidak mampu
mengerti
komunikasi
lisan atau
tulisan. 19
Spirit adalah aktualisasi ramuan berbagai values utama
agama yang diyakini (bagian illahiah di manusia), yang
diperlukan manusia secara mental untuk berinteraksi
dalam memperjuangkan kesejahteraan hidup yang
menenangkan jiwa (Taat, 2021).
Spirit (kata benda) dari sudut pandang eksternal adalah
suatu kenyataan non-fisik transendental yang dapat
berinteraksi dengan mahluk hidup. Sudut pandang dari
dalam diri adalah suatu kenyataan subyektif dimana
seseorang secara mental (sensasi, pikiran dan perasaan,
kadang juga psikomotor) terhubung dengan yang
transendental di luar dirinya (Marga, 2021).
20
PENGARUH KECERDASAN SPIRITUAL
TERHADAP EMOSI
Spiritual (kata sifat) merupakan sifat pembimbingan
manusia dalam membangun interaksi sesama untuk
memperjuangkan kesejahteraan hidup yang
menenangkan jiwa.
Pengaruh Spiritual terhadap Emosi (emosi spiritual)
membimbing manusia untuk memenuhi keinginan
yang mempertimbangkan keseimbangan (konstruktif
produktif). Emosi demikian diperlukan manusia untuk
memenuhi kebutuhan dengan mempertimbangkan
stabilitas keseimbangan. 21
Secara morfofungsional
Morfologi emosi belum jelas.
Emosi positif (emosi spiritual) merupakan komponen
kejiwaan yang diwarnai oleh kinerja Prefrontal Cortex.
Emosi negatif merupakan komponen kejiwaan yang
diwarnai oleh kinerja Amigdale.
Secara Psikoneuroimunologis
Emosi positif merupakan komponen kejiwaan yang
diwarnai oleh kinerja Prefrontal Cortex, emosi demikian
meningkatkan imunitas.
Emosi negatif merupakan komponen kejiwaan yang
diwarnai oleh kinerja Amigdale, emosi demikian
22
menekan imunitas.
KESIMPULAN
1. Emosi atau mood adalah suasana perasaan yang dirasakan mendalam
dalam “hati” lebih pervasif (meresap) dan lama.
2. Afek adalah mood atau emosi yang tampak, singkat dan sesaat saja, yang
melibatkan komponen fisik.
3. Konsep emosi merupakan komponen jiwa yang menggambarkan kondisi
kejiwaan yang diperankan oleh sistem limbik (amigdale).
4. Emosi positif adalah emosi yang diwarnai oleh values agama dari ruh
(kinerja prefrontal cortex), antara lain perasaan gembira, bahagia, dan puas,
yang diperlukan untuk menenangkan jiwa, dan meningkatkan imunitas.
5. Emosi negatif adalah emosi yang diwarnai oleh nafsu berlebihan (kinerja
amigdale), antara lain marah, agresi, takut, dorongan sex, dan sedih
berlebihan, yang mendasari manusia untuk mencapai keinginan hidup,
mengganggu ketenangan jiwa, dan menurunkan imunitas.
6. Konsep Motivasi merupakan sinyal internal yang membentuk perilaku
volunter, antara lain nafsu makan, minum, dan aktivitas seksual.
23
Terima Kasih
24