Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
APAKAH
KIMIA
ORGANIK ?
Ilmu yang mempelajari
senyawa-‐senyawa hidrokarbon
dan derivatnya
Perbandingan :
7 million senyawa organik
1.5 million senyawa anorganik
•Materi tanaman / hewan
•Makanan
•Bahan farmasi/ kosmetik
•Plastik
•Komponen minyak bumi
•Pakaian
SOME ORGANIC
CHEMICALS
Medicines
DNA •Active Pharmaceutical Ingredients
•Excipients
Fuels
O O
C C
NH2 O C H3
SENYAWA YANG
MENGANDUNG
NITROGEN
•Amina : RNH , RNHR', or R N
2 3
•Nitril : N CH3
RCN
CH3 C N
ALKANA
C4H10 mempunyai 2 bentuk, rumus molekul
sama, tetapi berbeda penataannya (berbeda
strukturnya) ISOMER (=ISOMER STRUKTUR)
H H H H HH
H
H C H
C H C
C H
C H C C
H C
H H H H
H H
H
boiling pt. 1 oC -15oC
C5H12
CH 3 CH 3
CH3 CH2 CH2 CH2 CH3 CH3 CCH3
CH3 CHCH2 CH3
CH 3
the same
CH3
CH3 CHCH 2
C
H3
• Atom-‐atom karbon di dalam alkana dan
senyawa organik yang lain diklasifikasikan
berdasarkan jumlah atom karbon lain yang
langsung terikat pada atom C tersebut
Klasifikasi atom C dan atom
H CH 1o (primary) 3
methyl
H C H group
methin 3o (tertiary) H C CH
e H
3 C H methylen
group 2o(secondary) e
CH 3 group
H’s on 1o C referred to as primary
hydrogens 2o‐-secondary H
3o‐- tertiary H
CH 3
CH 3 C CH 2 CH 3
CH 3
4o quaternary carbon
Alkana - CnH2n+2
metana CH 4 CH 4
etana
C 2 H6 CH 3 CH 3
propan
abutana C 3 H8 CH 3 CH 2 CH 3
pentana C 4 H 10 CH 3 (CH 2 ) 2 CH 3
heksana CH 3 (CH 2 ) 3 CH 3
C 5 H 12
heptana
CH 3 (CH 2 ) 4 CH 3
oktana C 6 H 14
CH 3 (CH 2 ) 5 CH 3
nonana C 7 H 16
dekana CH 3 (CH 2 ) 6 CH 3
C 8 H 18
dodekana CH 3 (CH 2 ) 7 CH 3
tetradekana C 9 H 20
CH 3 (CH 2 ) 8 CH 3
Gugus
Alkil
metil -CH3
etil -CH 2 CH3
propil -CH 2 CH 2 CH 3
isopropil -CH(CH 3 ) 2
butil -CH 2 CH 2 CH 2 CH 3
isobutil -CH 2 CH(CH 3 ) 2
trans-2-pentene cis-1,2-dibromoethene
trans-pent-2-ene
E-‐Z
NOMENCLATURE
•Gunakan aturan Cahn-Ingold-Prelog untuk menentukan
urutan prioritas gugus-gugus yang terikat pada atom C ikatan
rangkap.
•Jika gugus-gugus yang berprioritas lebih tinggi berada pada
sisi yang sama, diberi nama Z (zusammen).
•Jika gugus-gugus yang berprioritas lebih tinggi berada pada
sisi yang berlawanan, diberi nama E (entgegen).
IKATAN DALAM
ALKANA
1s
ikatan sigma
sp3
sp3 C C
1s
sp3 1s
1s
Ikatan rangkap pada etena
terdiri dari 1 ikatan
merupakan hibridisasi sp2 dan
1 ikatan yang terbentuk dari
overlaping ( tumpang suh )
antara orbital 2p yang tak
berhibridisasi.
ALKUNA
REAKSI
ALKENA
Sifat alkena ini merupakan ciri dari senyawa yang mempunyai ikatan
rangkap adalah Reaksi adisi
=>
Chapter 7
3
5
SENYAWA
AROMATIS
SEMUA SENYAWA YANG M E M P U N Y A I SIFAT
K I M I A SEPERTI BENZENA.
•Benzene adalah senyawa yang tidak berwarna,
m.p. 6o C dan b.p. 80o C, ditemukan pada tahun
1825 oleh Michael Faraday.
•Memiliki cincin 6 anggota, rumus molekul C6H6
yang menunjukkan adanya 3 ikatan rangkap
dalam cincin.
•Stuktur benzena masih merupakan tanda tanya
bagi ahli kimia pada abad ke 19. Rumus
molekulnya menunjukkan tingginya tingkat
ketidakjenuhan, tetapi tidak mengalami reaksi
adisi seperti halnya alkena pada umumnya
STRUKTUR
BENZENA
• Struktur benzene pertama kali
diusulkan oleh August Kekulé
pada tahun 1865. Struktur
tersebut menggambarkan bahwa
struktur benzena tersusun 3
ikatan rangkap di dalam cincin 6
anggota.
• Ketiga ikatan rangkap tersebut
dapat bergeser dan kembali
dengan cepat sedemikian
sehingga 2 bentuk yang mungkin
tersebut tidak dapat dipisahkan.
MODEL RESONANSI
BENZENE
ATURAN
HÜCKEL
untuk menentukan kearomatisan adalah sebagai
berikut:
1.Senyawa harus berbentuk siklik.
2.Senyawa harus mempunyai satu orbital p di
tiap atom penyusun cincin.
3.Senyawa harus planar atau hampir planar
sehingga terdapat tumpang tindih dari semua
orbital p
4.Terdapat elektron sejumlah (4n+2) di dalam
cincin.
TATANAMA DERIVAT BENZENA
1. menambahkan awalan gugus substituen diikuti nama
bensena, misal : klorobensena, bromobensena,
nitrobensena, dll Cl Br I NO 2
Klorobensena Bromobensena
Iodobensena
Nitrobensena
Br
Br
o-Dibromobensena m-Dibromobensena p-Dibromobensena
orto meta para
1
Cl Br Br
NO2
6 2
5 3
4
NO2
NO2 Br
TATA NAMA
SIFAT - SIFAT
O O
Hilang 1 H, tambah 1 gugus R
H H R H
H O H R O H
Alkohol atau gugus hidroksil (OH) merupakan gugus fungsional alkohol
Alkohol sekunder (2o) : mempunyai dua karbon yang terikat pada karbon alkohol
Alkohol tersier (3o) : mempunyai tiga karbon yang terikat pada karbon alkohol
H R I
R I
R C O H R C O H R C O H
H H R II
1O 2O 3O
Alkohol juga dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Monohidrat : hanya mempunyai satu gugus OH per molekul
2. Dihidrat : mempunyai dua gugus OH per molekul
3. Trihidrat : mempunyai tiga gugus OH per molekul
Contoh
gugus etil
Contoh : gugus metil
CH3 – OH CH3CH2 – OH
Metil alkohol Etil Alkohol
4 3 2 1
• .
Sistem IUPAC :
Contoh : CH3CH2CH2CH2OH
1-butanol
Pilihlah rantai karbon terpanjang yang
mengikat gugus – OH sebagai rantai induk
Akhiran –a dari alkana induk diganti dengan
–ol
Lokasi gugus –OH diberi nomor sesuai
dengan karbon yang mengikatnya,
sebelum nama alkohol. Pisahkan nomor
dari nama dengan tanda –
2. Nama alkohol dengan gugus –OH lebih dari satu, ganti akhiran ol
dengan diol (untuk dua gugus –OH), triol (tiga gugus –OH) dan
seterusnya.
5 4 3 2 1
C H 3C H 2C H C H 2 C H O H
O H
1,3 – pentanadiol
4 3
Latihan C H 3
Beri nama IUPAC senyawa berikut ini :
1.
C H 3C H C H O H 2.
C H 3 C H C H 2C H 2
3. O H
O H O H O H C H 3
Sifat fisik alkohol -
1)
+ O H
C H C H 3
3 +
Ikatan hidrogen
H O
• Adanya perbedaan keelektronegatifan antara karbon dan oksigen alkohol
bersifat polar sehingga sifat fisik alkohol berbeda dengan hidrokarbon yang
MR nya hampir sama (titik didih, titik leleh)
2) H +
H + H + -
R H O
O - -O +
H + O - R
+ H H H
+ +
O - +H
2 ik a ta n h id r o g e n
-O
H + p e r m o le k u l a lk o h o l
R
-O CH4 (Mr 16) titik didih –161
3 ik a ta n h id r o g e n +
p e r m o le k u l a ir H H2O (Mr 18) 100
CH3OH (Mr 32) 65
3) CH3CH2CH2OH C H 3C H C H C H C H C H
2 2 2
n – propil alkohol
(titik didih 97o) O H O H O H O H O H
propilen glikol gliserol
(titik didih 189o) (titik didih 290o)
• Titik didih alkohol trihidrat > dihidrat > monohidrat, karena pada trihidrat
pembentukan ikatan hidrogen lebih banyak
4) O
Ujung nonpolar Ujung polar
H H
Tidak ada H
ikatan H O O C C C C O H
R H
H
• Alkohol larut dalam air, makin banyak gugus OH yang terikat, makin banyak
cabang maka kelarutan dalam air makin mudah.
Reaksi alkohol
Hidrasi (penambahan air) dari suatu alkena menghasilkan suatu alkohol.
H H H H
H+
R C C H+H OH R C C H
alkena
OH H
alkohol 2o
R O H R O H
Dehidrasi alkohol
Dehidrasi / hilangnya komponen air ( H dan OH) gugus –OH dari karbon alkohol
dan atom H dari karbon yang terikat pada karbon alkohol.
Asam sulfat (H2SO4) bertindak sebagai zat penarik air dan sebagai katalis
C alkohol
H+
C C C C + HOH
180 O C
H OH
Alkohol primer
Aturan Saytzeff’s : pada dehidrasi alkohol, hidrogen yang lepas dari atom karbon
yang terikat karbon alkohol dengan jumlah H paling sedikit.
HO + + C H 3C H 2C H + H
C H 3C H 2C H C H C H 3C H C H C H C H
3
180 C 3 2 2
O H 2 – Butena 1 – Butena
( 80% ) ( 20% )
2 – Butanol
Latihan :
Sempurnakan reaksi dehidrasi dibawah ini
+
a) H HO +
C H 3C H 2O H 1 8 0 C b) C H 3 C H 2 C H 2O H
180 C
C H 3
O H
c) C H C H C H C H d)
3 3
C H 3C H 2C H 2 C H C H 3
O H
Oksidasi alkohol
Oksidasi alkohol : bertambahnya oksigen atau hilangnya hidrogen zat pengoksidasi :
K2Cr2O7, KMnO4
Oksidasi alkohol terjadi dengan lepasnya satu H dari gugus OH dan satu H dari karbon
alkohol, diikuti dengan pembentukan ikatan rangkap C = O. Air terbentuk bila hidrogen
yang dibebaskan bersatu dengan oksigen dari zat pengoksidasi
H O
H
(O) (O)
R C O H R C O + H2O R C OH
ALDEHID ASAM KARBOKSILAT
H
Oksidasi alkohol sekunder
OH O
(O) + H2O
R C R' R C R'
H KETON
R C R'
Tidak ada H
R''