Anda di halaman 1dari 16

UNSUR – UNSUR PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU :
AZMI ASRA, S.Si., M.Pd

Kelompok 4:
1. DWI VERA WAHYUNI (2131024)
2. YULINDA ARIYANTI (2131009)

Mata Kuliah : Pengantar Pendidikan

1
Contoh Video
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

1. Tinjauan Secara Religi

a. Dalam berbagai sumber baik kamus dijumpai pengertian guru secara etimologi, yaitu orang yang
mempunyai pekerjaan atau mata pencaharian atau profesi mengajar. Bila dilihat dalam bahasa inggris,
guru berasal dari kata teach (teacher), yang memiliki arti sederhana person who occupation is theaching
others yang artinya guru adalah seorang yang pekerjaannya mengajar orang lain.
b. Dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 yang dimaksud dengan guru adalah pendidik professional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengerahkan, melatih, menilai, dan
mengevalusasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah.
c. Soeryo Subroto, memberikan definisi, pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab
memberikan pertolongan kepada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya, agar mencapai
tingkat kedewasaan, mampu berdiri sendiri dan memenuhi tingkat kedewasaannya, mampu berdiri
sendiri memenuhi tugasnya sebagai hamba allah dan khalifah, dan mampu sebagai makhluk social, dan
makhluk individu yang mandiri”.

3
2. Tinjauan Para Ahli

a. Menurut Nawawi (2015: 280) Guru adalah orang dewasa, yang karena peranannya
berkewajiban memberikan pendidikan kepada anak didik. Orang tersebut mungkin berpredikat
sebagai ayah atau ibu, guru, ustadz, dosen, ulama dan sebagainya.
b. Menurut Djamarah (2015: 280) Guru adalah seseorang yang memberikan ilmu pengetahuan
kepada anak didik atau tenaga profesional yang dapat menjadikan murid-muridnya untuk
merencanakan, menganalisis dan menyimpulkan masalah yang dihadapi.
c. Menurut Djamarah dan Zain (2015: 281) Guru adalah seseorang yang berpengalaman dalam
bidang profesinya.
d. Aristoteles (filosof terbesar Yunani yang hidup pada tahun 384 SM – 322 SM) mengatakan
bahwa: “pendidikan itu ialah menyiapkan akal untuk pengajaran”.
e. Ki Hajar Dewantara (bapak pendidikan Indonesia, 1889 - 1959)
f. Merumuskan pengertian pendidikan sebagai berikut: “pendidikan umumnya berarti daya upaya
untuk memajukan budi pekerti (karakter, kekuatan batin), pikiran dan jasmani anak-anak selaras
dengan alam dan masyarakatnyaa”.

4
UNSUR – UNSUR PENDIDIKAN
UNSUR – UNSUR PENDIDIKAN
1. Tujuan Pendidikan 1. Materi/isi pendidikan
2. Pendidik (Kurikulum)
3. Peserta Didik 2. Sarana dan Prasarana
4. Interaksi 3. Lingkungan

1. Tujuan Pendidikan
Tujuan Pendidikan (kemdiknas): "Undang-Undang Nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3”, tujuan pendidikan
nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

5
2. Pendidik
Pendidik ialah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan
sasaran peserta didik.
Pendidik atau guru banyak diartikan orang, ada yang mengatakan digugu dan ditiru (jawa)
oleh semua muridnya. Artinya segala sesuatu yang disampaikan olehnya senantiasa dipercaya
dan di yakini sebagai kebenaran oleh semua muridnya dan sekaligus untuk diteladani.
Adapun defnisi guru menurut:
a. Zakiyah Daradjat
guru adalah pendidik professional, karena secara implisit ia telah menerima dan memikul
sebagian tanggung jawab orangtua murid ketika menyekolahkan anaknya ke sekolah atau
madrasah, berarti telah melimpahkan sebagian tanggung jawab pendidikan anaknya kepada
guru.
b. Poerwadarminta
guru adalah orang yang kerjanya mengajar. Guru dalam islam adalah orang yang bertanggung
jawab terhadap perkembangan anak didik dengan mengupayakan seluruh potensinya, baik
potensi afektif, kognitif maupun potensi psikomotorik dan mampu mandiri secara makhluk
individu maupun sebagai makhluk sosial dalam memenuhi tugasnya sebagai makhluk Allah.

6
3. Peserta Didik
Peserta didik berstatus sebagai subjek didik. Peserta didik adalah anak
yang sedang tumbuh dan berkembang, baik ditinjau dari segi fisik maupun dari
segi perkembangan mental.
Yang dimaksudkan dengan anak didik di sini adalah anak yang belum dewasa
yang memerlukan bimbingan dan pertolongan dari orang lain yang sudah
dewasa, guna dapat melaksankan tugasnya sebagai makhluk Tuhan, sebagai
warga negara, sebagai anggota masyarakat dan sebagai suatu pribadi atau
individu yang mandiri. Pandangan modern cenderung menyebut sebagai subjek
didik karena peserta didik (tanpa pandang usia) adalah subjek atau pribadi yang
otonomi, yang ingin diakui keberadaannya.

7
4. Intereksi
Interaksi anatara pendidik dan peserta didik (interaksi edukatif) pada dasarnya adalah komunikasi
timbal balik antar peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan.

5. Materi/isi pendidikan (Kurikulum)


Materi ini salah satunya meliputi materi inti maupun muatan lokal. Materi inti bersifat nasional yang
mengandung misi pengendalian dan persatuan bangsa. Muatan lokal misinya adalah mengembangkan
kebhinekaan kekayaan budaya sesuai dengan kondisi lingkungan.
Kurikulum terdiri dari sekelompok mata kuliah yangwajib ditempuh oleh mahasiswa untuk mencapai
kompetensi yang ditetapkan. Mata kuliah terdiri dari mata kuliah umum dan mata kuliah keahlian yaitu
keahlian utama dan keahlian khusus.
Banyak para ahli yang mendefinisikan kurikulum, yaitu antara lain:
a. Lewis dan Mell
Kurikulum adalah seperangkat bahan pelajaran, merumuskan hasil belajar, penyediaan kesempatan belajar,
kewajiban peserta didik.
b. Taba
Kurikulum adalah tak peduli bagaimana rancangan detailnya.

8
c. Stratemayer Sc
Dewasa ini kurikulum dianggap sebagai hal yang meliputi bahan pelajaran dan
kegiatan kelas yang dilakukan anak dan pemuda, keseluruhan pengalaman di dalam dan diluar sekolah atau
kelas yang di sponsori oleh sekolah, dan seluruh pengalaman hidup murid.
d. Webstar
Dalam kamusnya, kurikulum diartikan dalam dua macam, yaitu yang pertama, sejumlah mata pelajaran yang
harus di tempuh atau di pelajari murid di sekolah atau perguruan tinggi untuk memperolah ijaMah tertentu.
Yang kedua, sejumlah mata pelajaran yang ditawarkan oleh suatu lembaga pendidikan atau suatu departeman.
e. Pasal 1 butir 19 UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
Definisi kurikulum yaitu seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk tujuan pendidikan
tertentu.
f. Kurikulum secara sederhana
Kita sebut program pendidikan adalah jalan terdekat untuk sampai kepada tujuan pendidikan. Menurut
Brubecher, dengan tujuan atau arah proses pendidikan yang ditetapkan, langkah selanjutnya sesudah jelas yaitu
cara-cara dan alat-alat untuk mencapai tujuan tersebut.

9
Hambatan-hambatan dalam pengembangan kurikulum dikelas antara lain yaitu:
a. Guru
Guru turut berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum. Hal ini di sebabkan beberapa hal,
pertamapertama: kurang waktu, kedua: perbedaan pendapat antara guru dan kepala sekolah
dalam kurikum yang akan diterapkan dan administatornya, ketiga: kemampuan guru yang
terbatas.
b. Masyarakat
Untuk mengembangan kurikulum dibutuhkan dukungan dari masyarakat baik dalam
pembiayaan maupun dalam memberikan umpan balik terhadap sistem pendidik atau kurikulum
yang sedang berjalan.
c. Biaya
Untuk mengembangan kurikulum, apalagi yang berbentuk eksepimen baik metode, ini atau
sistem secara keseluruhan membutuhkan biaya yang sering tidak sedikit.

10
6. Sarana dan Prasarana
sarana dan prasarana pendidikan. Kerap kali istilah itu digabung begitu saja
menjadi sarana-prasarana pendidikan. Dalam bahasa Inggris sarana dan prasarana
itu disebut dengan facility (facilities). Jadi, sarana dan prasarana pendidikan akan
disebut educational facilities. Sebutan itu jika diadopsi ke dalam bahasa Indonesia
akan menjadi fasilitas pendidikan. Fasilitas pendidikan artinya segala sesuatu (alat
dan barang) yang memfasilitasi (memberikan kemudahan) dalam
menyelenggarakan kegiatan pendidikan.
Sarana pendidikan adalah segala macam peralatan yang digunakan guru
untuk memudahkan penyampaian materi pelajaran. Sarana pendidikan itu
berdasarkan fungsinya dapat dibedakan menjadi: alat pelajaran, alat peraga, dan
media pengajaran/pendidikan.

11
Sarana pendidikan itu berdasarkan fungsinya
a. Alat Pelajaran
Alat pelajaran adalah alat-alat yang digunakan untuk rekam-merekam bahan pelajaran atau alat
pelaksanaan kegiatan belajar.
b. Alat peraga
Alat peraga adalah segala macam alat yang digunakan untuk meragakan (mewujudkan, menjadikan
terlihat) objek atau materi pelajaran (yang tidak tampak mata atau tak terindera, atau susah untuk
diindera).
c. Media pendidikan
Secara bahasa (asal-usul bahasa atau etimologis) media (medium) itu merupakan perantara. Jadi,
inti makna media adalah sesuatu (apapun) yang di dalamnya terkandung pesan (message)
komunikasi, yang merupakan saluran (perantara) komunikasi. Dengan pengertian dasar serupa itu,
maka yang disebut media pendidikan dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berisikan
pesan berupa materi pelajaran dari pihak pemberi materi pelajaran kepada pihak yang diberi
pelajaran.

12
7. Lingkungan
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik berupa
benda mati, makhluk hidup ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi termasuk kondisi masyarakat
terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat kepada individu.
Pengertian lembaga pendidikan adalah organisasi atau kelompok manusia yang karena satu
dan hal lain memikul tanggung jawab atas terlaksananya pendidikan.
Secara umum fungsi lembaga-lembaga pendidikan adalah menciptakan situasi yang
memungkinkan proses pendidikan dapat berlangsung sesuai tugas yang bebankan kepadanya
karena situasi lembaga pendidikan harus berbeda dengan situasi lembaga lain (Azra, 1998).
Menurut Hasbullah (2003), lingkungan pendidikan mencakup:
a. Tempat (lingkungan fisik), keadaan iklim, keadaan tanah, keadaan alam
b. Kebudayaan (lingkungan budaya) dengan warisan budaya tertentu seperti bahasa seni
ekonomi, ilmu pengetahuan, pedagang hidup dan pedagang keagamaan; dan
c. Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial atau masyarakat) keluarga, kelompok bermain,
desa perkumpulan dan lainnya.

13
Saran
Kita sebagai mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, harus
mengerti dan mengetahui apa saja unsur – unsur dalam pendidikan, agar di
masa mendatang sudah mengerti tujuan dan tugas yang harus di emban jika
sudah menjadi tenaga pendidik. Demi kesempurnaan makalah ini kami sangat
mengharapkan masukan – masukan atau saran baik dari Bapak/Ibu dosen
serta dari rekan – rekan mahasiswa/i jika di dalam penulisan makalah ini
terdapat kesalahan – kesalahan demi kebaikan serta kemajuan kita bersama.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu, & Triprasetyo, J. (2005). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
akhyak. (2005). profil pendidik sukses. elkaf, 1.
Dr. Rusydi Ananda, M., & Dr. Tien Rafida, M. (2017). pengantar evaluasi program pendidikan.
Jl. Sosro No. 16-A Medan 20224: PERDANA PUBLISHING.
guza, a. (2009). undang undang SISDIKNAS dan undang-undang guru dan dosen. asa muda,
52.
mursidin. (2001). perfesinalisme guru mmenurut al-quran,hadist,dan ahli pendidikan islam.
jakarta: sedaun anggota IKAPI.
Sulindawati, N. L. (2018). Analisis Unsur-Unsur Pendidikan Masa Lalu Sebagai Dasar. jurnal
ilmiah ilmu sosial, 53-56.
Syaibani, A., & Mohammad, O. (1979). Falsafah Pendidikan Islam. jakarta: Bulan Bintang.
 

15
THANKS!
Any questions?

16

Anda mungkin juga menyukai