Anda di halaman 1dari 24

Pengembangan Pembelajaran Berbasis Humaniora

Suratno
Pusat Kurikulum dan Pembelajaran
LP 3 Universitas Jember
Prosedur Sajian
1. Pemaparan Materi
2. Tanya Jawab
3. Rumusan Pengembangan Pembelajaran Berbasis Humaniora
Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.

Sikap
(Tahu Mengapa)

Produktif
Inovatif
Kreatif
Afektif
Keterampilan Pengetahuan
(Tahu Bagaimana) (Tahu Apa)

Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif,


dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
3
yang terintegrasi.
Empat Pilar Unesco
1. learning to know (pembelajaran untuk tahu)
2. learning to do (pembelajaran untuk berbuat)
3. learning to be (pembelajaran untuk membangun jati diri)
4. learning live together (pembelajaran untuk hidup bersama secara
harmonis)

Misi-misi ini khususnya learning live together sanga mendukung dalam


bidang ilmu-ilmu sosial humaniora
Harapan
mahasiswa sebagai manusia terpelajar yang kritis, peka, dan arif dalam
memahami keragaman dan kesederajatan manusia yang dilandasi nilai-
nilai estetika, etika, dan moral dalam kehidupan bermasyarakat
Pendidikan serta ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) mempunyai
kaitan yang erat. IPTEK menjadi bagian utama dalam isi pengajaran,
dengan perkataan lain pendidikan berperan sangat penting dalam
pewarisan pengembangan IPTEK
Dari sisi lain setiap perkembangan IPTEK harus segera diakomodasi oleh
pendidikan yakni dengan segera memasukkan hasil pengembangan
IPTEK ke dalam isi bahan ajaran
Sebaliknya pendidikan dipengaruhi oleh sejumlah cabang-cabang IPTEK,
utamanya ilmu-ilmu perilaku (psikologi, sosiologi, antropologi)
• Pengetahuan yang memenuhi kriteria dari segi ontologis, epistemologis
dan aksiologis secara konsekuen dan penuh disiplin biasa disebut ilmu
atau ilmu pengetahuan (science; kata sifatnya adalah ilmiah atau
keilmuan, sedangkan ahlinya disebut ilmuawan.
• Pengetahuan meliputi berbagai cabang ilmu (ilmu-ilmu sosial atau social
sciences, dan ilmu-ilmu alam atau natural sciences), humaniora (seni,
filsafat, bahasa, dan sejenisnya) serta wahyu keagamaan atau sejenisnya.
• Humaniora (Latin: humanior) = ilmu pengetahuan yg bertujuan membuat
manusia lebih berbudaya;
• Humaniora meliputi: agama, filsafat, bahasa, sastra, seni, hukum
Pada zaman modern pengertian humanitas berkembang ke-2 makna
khusus :

1. Mengacu kepada perasaan kemanusiaan &


tingkah laku
2. Tujuan pendidikan liberal (pengembangan
intelektual & keterampilan)
• Dilihat dari segi tujuan pokok sering dibedakan ilmu dasar (basic
science) dan ilmu terapan (applied science).

• Ilmu dasar terutama digunakan demi kemajuan ilmu itu sendiri, Ilmu
Terapan terutama digunakan untuk mengatasi masalah dan
memajukan kesejahteraan manusia.
• Hasil dari ilmu terapan harus dialihragamkan (ditranformasikan)
menjadi bahan, alat, atau prosedur kerja; kegiatan ini disebut
pengembangan (development). Tindak lanjut dan hasil kegiatan
pengembangan disebut teknologi

Landasan Ontologis dari ilmu berkaitan dengan objek yang


ditelaah oleh ilmu adalah : Apakah yang ingin diketahui oleh ilmu,
bagaimana ujud hakiki dari objek tsb, dan bagaimana
hubungannya dengan daya tangkap manusia?
Ilmu membatasi objeknya pada

• fakta atau kejadian yang bersifat empiris, yang dapat ditangkap


oleh alat indra, baik secara langsung maupun dengan bantuan alat
lain (mikroskop, teleskop, dsb
• Objek Ilmu selalu berkaitan dengan pengalaman manusia yang
dapat dikomunikasikan kepada orang lain
• Pengetahuan Ilmiah pada dasarnya merupakan abstrak yang
disederhanakan dari fakta atau kejadian alam yang sangat
kompleks.
ilmu mempunyai 3 asumsi tentang objek
empiris

(1)Objek-objek tertentu mempunyai keserupaan satu sama lain yang


memungkinkan dilakukan klasifikasi
(2)Objek dalam jangka waktu tertentu tidak mengalami perubahan
(kelestarian yang relatif)
(3)Adanya determinisme, bahwa suatu gejala bukan merupakan
kejadian yang kebetulan tetapi mempunyai pola tertentu yang bersifat
tetap)
Landasan Epistemologi dari ilmu berkaitan dengan segenap proses untuk
memperoleh pengetahuan ilmiah yakni : Bagaimana prosedurnya,
apakah yang harus diperhatikan agar diperoleh kebenaran, cara/teknik/
sarana apa yang membantu untuk mendapatkannya?

Ilmu merupakan pengetahuan yang diperoleh melalui proses tertentu yang


disebut metode keilmu-an. Seperti IPTEK itu sendiri, metode keilmuan itu
juga meng-alami perkembangan sebagai akumulasi pendapat manusia
yang kini dikenal sebagai Model Induktif-Hipotetiko-Deduktif
• Landasan Aksiologis dari ilmu berkaitan dengan manfaat atau kegunaan
pengetahuan Ilmiah itu, yaitu : Untuk apa pengeta-huan ilmiah itu
digunakan, bagaimana kaitannya dengan nilai-nilai moral? Ilmu telah berjasa
mengubah wajah dunia dalam berbagai bidang serta memajukan
kesejahteraan manusia. Namun kita juga menyaksikan bagaimana ilmu
digunakan

• untuk mengancam martabat dan kebudayaan manusia. Oleh


karena itu ilmu sering disebut netral, ilmu bebas dari nilai baik
atau buruk, dan sangat tergantung dari nilai moral si empunya
ilmu (ilmuwan), manusia pemilik ilmu yang harus menentukan
apakah ilmunya itu bermanfaat bagi manusia atau sebaliknya.
Perkembangan IPTEK sebagai Landasan Ilmiah
IPTEK merupakan salah satu hasil dari usaha manusia untuk mencapai
kehidupan yang lebih baik, yag telah dimulai pada permulaan kehidupan
manusia
Pengembangan dan pemanfaatan IPTEK pada umumnya ditempuh
rangkaian kegiatan: Penelitian dasar, penelitian terapan,
pengembangan teknologi, dan penerapan teknologi, serta biasanya
diikuti pula dengan evaluasi ethis-politis-religius. Langkah terakhir
diperlukan untuk menentukan apakah hasil IPTEK dapat diterima
masyarakat dan apakah dampaknya tidak bertentangan dengan nilai-
nilai luhur dari masyarakat
Relevansi Humaniora dengan Perkembangan
Iptek
Abad ke-21 setidaknya didominasi 3 bidang teknologi: Informasi,
Bio-teknologi, Nano (M.T. Zen pakar teknologi Indonesia)
1. Terkait dengan kemajuan dibidang pertelevisian, internet, handphone, yang
memudahkan penyampaian dan penerimaan informasi dlm akselerasi yang
luar biasa.
2. Terkait dengan pemanfaatan di bidang peternakan, pertanaian, kedokteran,
teknologi kloning yang memanipulasi Gen.
3. Teknologi Nano ialah memanipulasi struktur molekul dengan memanipulasi
atom-atom menjadi molekul-molekul. Teknologi Nano menjadikan ilmuwan
mampu mengatur kedudukan atom-atom yang membentuk molekul-
molekul.
• Peran Bahasa sangat penting
• Nilai-nilai kemanusiaan sangat penting
• Apakah manusia akan sampai ke titik kehidupan buatan ?
• Apakah Bumi akan menjadi wilayah yang usang ?
Sebab Hasil Perkembangan Ilmu Humaniora
Tidak Optimal
• Masih kuatnya pengaruh positivistik dalam dunia akademik, sehingga
ukuran ilmiah selalu diperlakukan seragam yakni eksak, terukur, dan
bermanfaat.
• Penomorduaan terhadap ilmu humaniora dalam berbagai aktivitas
ilmiah bahkan dalam bentuk pengakuan atau opini masyarakat (IPA Vs
IPS)
• Gagap teknologi dipandang lebih memalukan dari pada gagap budaya
& Gagap Kemanusiaan
Kelemahan Pengembangan Ilmu Humaniora
di Indonesia
• Rendahnya dukungan pemerintah terhadap riset ilmu humaniora
dibandingkan ilmu eksak
• Ilmu humaniora kurang dilibatkan sebagai mitra dialog/mitra riset iptek

Sindiran
• SDM yang menggeluti Ilmu Humaniora kurang serius dan hanya dijadikan
aktivitas sambilan
• Lemahnya aspek metodologi yang dikuasai para empu ilmu humaniora
sehingga kurang kena sasaran
• Rendah diri yang menghinggapi kalangan ilmuwan di bidang humaniora
Kecenderungan
• pada masa sekarang banyak terjadi pelanggaran mengenai nilai- nilai
kemanusiaan layak halnya mencuri, membunuh, korupsi dan masih
banyak lagi.
• Sehingga kejadian-kejadian ini mengakibatkan adanya keterpurukan
bangsa Indonesia secara berkelanjutan.
• Penyebab akibat kecenderungan ini dilihat kurangnya kajian atau
penelitian mengenai nilai- nilai kemanusiaan dan akan berdampak
pada lemahnya pendidikan humaniora dan penanaman nilai martabat
kemanusiaan
• Untuk meningkatkan adanya peran pendidikan dalam bidang
humaniora melalui pendidikan dengan adanya mata kuliah tentang
pengembangan kepribadian.
• Pendidikan humaniora diarahkan pada pembahasan mengenai
pembinaan kualitas kepribadian anak didik dengan pengembangan
kepribadian yang seutuhnya, dengan adanya penanaman nilai-nilai
kemanusiaan dan kesadaran dari suatu makna kehidupan pada situasi
yang nyata.
• Selama ini, dosen menjadi salah satu fasilitator untuk membawa anak
didik dalam pembinaan nilai-nilai kemanusiaan.
• Untuk itu, selayaknya dilakukan penelitian terhadap nilai-nilai
kemanusiaan yang dapat dimplementasikan dalam pembelajaran.
1. Implementasi Nilai-nilai Multikulturalisme Melalui Metode Inter-Communities
Angagement Building (ICEB) Untuk Mewujudkan Kepadulian Diantara
Komunitas/Organisme Kemahasiswaan
2. Pengembangan Model Materi Pengkajian Sastra Perancis Berbasis Riset dan 5
Pilar RPKPS
3. Meningkatkan Pemahaman dalam Mata Kuliah " Sejarah Diplomasi Asia Timur"
Menggunakan Kerangka Hubungan Internasional dengan Eksplorasi Teoritik
Melalui Pembuatan Buku Ajar dan Multi-Media Learning Material
4. Pengembangan Bahan ajar Teori Prosa Berbasis Materi yang Kontekstual
5. Integrasi dan Kontinuitas Pembelajaran Berbasis Riset Mata Kuliah Seminar
Sastra Perancis
6. Modul Mata Kuliah Agama dan Sains Berbasis Riset
Rumusan Pengembangan Pembelajaran
Berbasis Humaniora

Anda mungkin juga menyukai