Anda di halaman 1dari 30

Pankreas & Jantung

Yasinta Sekar Pratiwi


PO 71341190006
DIV Teknologi Laoratorium Medis
POLTEKKES KEMENKES JAMBI
Apa itu pankreas ?

Pankreas merupakan kelenjar dengan panjang 12-15 cm, lebar 4 cm


yang terletak pada perut.

Pankreas berfungsi menghasilkan enzim pencernaan atau fungsi


eksokrin, serta menghasilkan hormon atau fungsi endokrin.
Fisiologi Pankreas

Kelenjar Endokrin Kelenjar Eksokrin


Mensitesis, mengeluarkan cairan pankreas
Menghasilkan hormone insulin, mengandung enzim pencernaan, diteruskan
somatostasin, glokagon dan ke usus kecil. (contoh : enzim amilase
polipeptida pankreas pankreas)

Pankreas
Fungsi pankreas
Fungsi utama
01 Organ yang memproduksi enzim untuk mencerna dan menghancurkan makanan didalam
perut

Pengurangan kadar gula dalam darah


02
Mengeluarkan insulin mempercepat aliran glukosa ke sel tubuh

Mengatur kadar gula dalam darah


03 Melalui pengeluran glucagon yang menambah kadar gula dalam darah mempercepat
tingkat pelepasan dari hati.
Enzim yang berperan di pankreas

3 Enzim

Amilase Lipase Protease


Enzim amilase dan enzim lipase

Enzim amilase Enzim lipase


Amilase merupakan enzim yang Lipase disekresikan oleh pancreas dan
berasal dari pankreas, kelenjar ludah, membantu pencernaan lemak.
dan hepar. Berfungsi mengubah zat Lipase merupakan enzim hydrolase
tepung menjadi gula. yang mengurai ikatan ester dalam
Mengubah amilium yang merupakan lemak, Memecah lemak menjadi asam
polisakarida menjadi monosakarida lemak dan gliserol.
(zat gula paling sederhana). Mengatur simpanan lemak agar tidak
berlebihan pada tubuh.
Enzim Protease

Enzim pencernaan yang bertugas untuk


memecah protein dalam makanan
menjadi asam amino atau amino acid.
Terdapat beberapa jenis enzim protease
yaitu, pepsin, tripson dan kimotripsin
Pemeriksaan
pankreas

Pemeriksaan fungsi sekretorik pankreas

Pemeriksaan laboratorium
Prosedur pemeriksaan sekretorik pankreas

Pemeriksaan fungsi pancreas dilakukan secara


direct maupun indirect. Pemeriksaan direct meliputi :

• Pemeriksaan aktivitas sekretin atau


kolesistokining dengan mengukur terbentuknya
biokarbonat dan enzim yang disekresi.
Pemeriksaan dilakukan dengan bantuin endoskopi
untuk mendeteksi disfungsi pancreas.

Pemeriksaan indirect meliputi :

• Lundh est meat dengan mengukur aktivitas tripsin


setelah konsumsi makanan tertentu, memerlukan
endoskopi digunakan untuk mendeteksi disfusi
pancreas.
lanjutan

Pemeriksaan yang tidak memerlukan endoskopi adalah


mengukur jumlah lemak tinja/feases, pemeriksaan
kemotripsin dan fekal elastase 1, pemeriksaan NBT-PABA
(bentiromida) serta fluorescein-dilaruat, breath tes.
Prosedur pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan amilase dan lipase
dalam darah :

Alat : Bahan :
1. Foto meter 1. Sampel (Serum)
2. Mikropipet 20 μl dan 1000 μl Cuvette/tabung 2. Pereaksi / reagen
serologis
3. Tip (kuning dan biru)
4. Tissue

Prosedur :
1. Pipet kedalam tabung sebanyak 20 μl serum
2. Tambahkan 1000 μl larutan pereaksi
3. Campur/homogen
4. Incubasi 1 menit
5. Baca pada fotometer panjang gelombang 405
nm.
Nilai normal amilase dan lipase

Nilai normal amilase Nilai normal lipase

• <100 U/l • <90 U/l


• Hamil : Sedikit meningkat • Bayi : 9-105 IU/l pada suhu 37̊̊C
• Lansia : Agak meningkat • Anak : 20-136 IU/l pada suhu 37̊̊C
dibandingkan pada orang dewasa
umumnya.
Nilai rujukan amilase dan lipase

Nilai rujukan amilase Nilai rujukan lipase

• 30-170 U/l
• Hamil : Sedikit meningkat • 14-280 U/l
• Lansia : Agak meningkat • Bayi : 9-105 IU/l pada suhu 37̊̊C
dibandingkan pada orang dewasa • Anak : 20-136 IU/l pada suhu 37̊̊C
umumnya.
Prinsip dan metode

Metode amilase Metode lipase

Kinetik enzimatik Enzimatik photometrik

Prinsip amilase Prinsip lipase


Substrat (4,6-ethylidene- р -nitrophenyl- α -D- 1-2-o-dilauryl-rac-glycerol-3-glutamic acid (6-
maltoheptaoside) akan diuraikan ole enzim α methylresoorufin) ester ditambahkan padas uau
-amilase hasilnya berupa oligosakarida akan di micro imulsion, yang akan d pecah oleh lipase
hidrolisa oleh α -glucosidase menghasilkan menjadi co-lipase bile acid. Kombinasi co-lipase,
glukosa dan р -nitrophenol. Peningkatan р bile acid dan substrat akan mengalami
-nitrophenol sebanding dengan α -amilase dalam penguraian oleh enzim lipolitik dan esterase
sampel. menghasilkan methylresorufin ester yang
tergregradasi menjadi methylresorufin berwarna.
Gangguan pada pankreas

• Pankreatitis
Penyakit inflamasi pankreas yang identik,
menyebabkan nyeri perut dan terganggunya
fungsi sebagai kelenjar eksokrin dan edokrin.
Meningkatnya enzim pankreas didalam darah.
Keadaan ini terjadi bila aktivitas proenzim
pankreas mengalami aktivitas bukan di
duodenum melainkan di pankreas sendiri.
Lanjutan

Prosesnya dapat terjadi secara akut/tiba-tiba,


serta kronikk berlangsung tahunan. Sebagian
besar penyebab pankreatitis adalah batu
empedu atau alcohol, penyebab lain, seperti :
Peningkatan trigliserida plasma, penggunaan
beberapo jenis obat, hiperkalsemia, infeksi
bacterial, trauma pasca operasi, atau kelainan
bawain.
Pankreastitis akut dan kronis

Pankreatitis akut Pankreatitis kronis

• Adanya inflamasi/peradangan akut


dari pancreas. • Adanya destruksi progresif irevesible
• Terjadi aktivitas enzim pancreas dari jaringan mengakibatkan inflamasi
mengakibatkan kerusakan local, menahun dan fibrosis.
menyeluruh dan nekrosis. • Penururnan enzim pancreas (digesti
• Aktivitas lipase mengakibatkan nutrient tidak berjalan, maldigesti dan
nekrosis jaringan lemak intersisium, malabsorbsi)
peripankreas dan pembuluh darah. • Peurunan berat badan
• Kerusakan vaskuler pancreas • Timbulnya diabetes
(thrombosis/perdarahan disertasi
infiltrasi netrofil
Pemeriksaan spesifik

Pankreatitis Pankreatitis
akut : kronis :
• Pemeriksaan
hematologi lengkap,
ureumm kreatinin,
AST, ALT, fosfate Pemeriksaan fekal
alkali, GGT, bilirubin, elastase-1, trypsinogen,
protein total-albumin,
“ pemerikaan guladarah 2 “
glukosa, kalsium, gas jam post prandial, HbA1c.
darah, elektrolit LDH.
• Pemeriksaan CRP,
prokalsitonin (PCT),
interleukin-6, TNF-alfa
dan komplemen.
Apa itu jantung ?

Merupakan otot yang terbagi 4 ruang. Dua ruang


bagian atas Atrium (serambi) kanan dan kiri. Dua
ruang bagian bawah Ventrikel (bilik) kanan dan kiri.
Terletak pada rongga dada dan berukuran sebesar
kepalan tangan dengan berat sekitar 300gram.
Memiliki fungsi memompa darah keseluruh tubuh.
Jantung terdiri dari otot jantung atau miokardium.
Pemeriksaan labiratorium penyakit jantung

 Creatinin Kinase (CK)


 Creatinin Kinase Myocard Band (CKMB)
 Lactat Dehydrogenase (LDH)
 Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT)
 Cardiac Troponin T (cTnT)
 Cardiac Troponin I (cTnI)
 Myoglobin

 High Sensitivity C Reaktif Protein (hsCRP)


 N Terminal pro B type Natriuretic Peptide (NT pro BNP)
 Brain Natriuretic Peptide (BNP)
CK (Creatin
Phosphokinase)

CK (Creatin Phosphokinase)
 Enzim yg mengkatalisis kreatin → kreatinin dalam
sel otot, otak
 isoform/ isoenzim : CKMB, CKBB, CKMM
 CKMB  otot jantung & otot skelet
 Di otot jantung, 20% CK adalah CKMB, sisanya CKMM
Normal : <110 u/l, P : <130 u/l.
CKMB (isoenzyme CK: Creatin
Kinase Myocard Band)

CKMB (isoenzyme CK: Creatin Kinase Myocard Band)


Meningkat : - Angina pectoris berat
- Iskhemik reversible
Kadar ↑ : 4 – 8 jam setelah INFARK MIOKARDAKUT
Menurun : hari ke 3
Normal : < 0-3 μg/L
Meningkat pd: kerusakan otot (skelet, jantung), gagal ginjal dll
LDH
(Laktat Dehidrogenase)

Mengkatalisis laktat ↔ piruvat


 5 jenis isoenzim
 Otot jantung: LDH1, LDH2
 Kadar ↑: 8 – 12 jam setelah IMA
 Puncak : 24 – 48 jam
 Menurun : Hari ke 14
 Normal : LDH 1/LDH 2 : < 80-240U/L
 Meningkat pd kerusakan otot jantung, gagal ginjal, leukemia
TROPONIN
• Kompleks t.d 3 protein: Troponin C , T I
• Tn C:komponen yg ikat Ca & menginisiasi kontraksi
• Tn I: komponen penghambat kontraksi pd kead istirahat
• Tn T: Komponen pengikat kompleks troponin pd tropomiosin
• Sebag besar Tn I di otot jantung membentuk kompleks dgTn C & Tn T
• 3-6% Tn I bebas di sitoplasma otot jantung
• Cardiac Troponin akan dilepas otot jantung krn:
Kerusakan otot jantung (miokard infark)
Miokarditis
Kardiomiopati
Trauma
Lanjutan
• Nilai normal :
cTnI : < 0, 3μg/L
cTnT: < 0,2 μg/L
• cTn I
Meningkat : 2-8 jam
Puncak : 10-24 jam
Turun : Hari ke 7
• cTn T
Meningkat : 2-8 jam
Puncak : 10-24 jam
Turun : Hari ke 14
Mioglobin
 Protein heme (2% total protein dlm otot)
 Berada dlm sitoplasma sel otot skelet & jantung
 Lebih sensitif dibanding parameter lain 82% (Tn T 64%, CKMB 23%)
 Meningkat pd: kerusakan otot skelet & otot jantung
 Dideteksi: 2 jam setelah IMA & Puncak: 8-12 jam & Hilang: < 24 jam post
infark
 Metode pemeriksaan: RIA, ELISA (darah 5 ml, urin 1 ml)
 Konsentrasi tinggi mioglobin merusak ginjal
 Rujukan:
 Pria: 16-76 ng/ml
 Wanita: 7-64 ng/ml
Marker Initial Elevation Peak Return to Baseline

Troponin-I 4 – 6 hours 24 hours Up to 10 days

CK-MB 4 – 8 hours 12 – 24 hours 3 – 4 days

Myoglobin 2 – 4 hours 18 hours < 24 hours

LDH 10 – 12 hours 48 – 72 hours 7 – 10 days


Prosedur pemeriksaan CKMB
1. Tujuan pemeriksaan: Untuk mendeteksi infark miokardium akut.
2. Prinsip pemeriksaan CKMB : Isoenzim CK-MB dihambat oleh antibody
yang spesifik. Aktivitas submit CK-B yang sebanding dengan setengah
aktivias MB akan di aktifkan oleh N-acetylcystine yag ditentukan
berdasarkan reaksi.
3. Alat : Tabung reaksi. Rak tabung reaksi, mikropipet1000 μl, dan
50 μl, tip, instrument fotometer
4. Bahan : R/1 , R/2 (buffer)
5. Sampel : Serum
6. Cara Kerja :
• Program fotometer panjang gelombang 340nm suhu 30̊C
• Isi tabung 1 (reagen blank) 1000 μl
• Isi tabung 2 reagen 1000 ditambah μl sampel 50 μl, inkubasi 10 menit (30̊C)
• Baca hasil menggunakan fotometer
Prosedur pemeriksaan LDH
1. Tujuan pemeriksaan : Untuk mendeteksi kadar LDH
2. Prinsip pemeriksaan LDH : Piruvat dan NADH dengan adanya enzim LDH
bereaksi menjadi laktat dan NAD. Aktivitas LDH ditemukan dengan mengukur
penurunan konsentrasi NADH.
3. Metode : Kinetik
4. Alat : Tabung reaksi. Rak tabung reaksi, mikropipet 1000 μl , dan 20 μl,
tip, instrument fotometer
5. Bahan : R/1 , R/2 (buffer)
6. Sampel : Serum
7. Cara Kerja :
• Program fotometer panjang gelombang 500nm suhu 30-37̊C
• Reagen yang dipanaskan 5 menit 37̊C
• Isi tabung 1 (blanko) reagen 1000 μl
• Isi tabung 2 (stabndar) reagen 1000 μl ditambah standar 20 μl
• Isi tabung 3 (test) reagen yang dipanaskan 5 menit 1000 μl ditambah serum 20
• Homogenkan inkubasi 1 menit
• Baca hasil menggunakan fotometer
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai