Anda di halaman 1dari 15

“ ISLAM DAN SYARIAH ISLAM “

KONSEP ISLAM DAN SYARIAH ISLAM

Kata “Islam” berasal dari: salima yang artinya selamat. Dari kata itu terbentuk
aslama yang artinya menyerahkan diri atau tunduk dan patuh.
Dari kata aslama itulah terbentuk kata Islam. Pemeluknya disebut Muslim.
Secara terminologis dikatakan Islam adalah agama wahyu berintikan tauhid atau
keesaan Tuhan yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad Saw
sebagai utusan-Nya yang terakhir.
Terminologi Islam secara bahasa (secara lafaz) memiliki beberapa makna.
Makna-makna tersebut ada kaitannya dengan sumber kata dari "Islam" itu sendiri.
Islam terdiri dari huruf dasar (dalam bahasa Arab): "Sin", "Lam", dan "Mim".
makna-makna Islam secara bahasa antara lain: Al istislam (berserah diri), As
salamah (suci bersih), As Salam (selamat dan sejahtera), As Silmu (perdamaian),
dan Sullam (tangga, bertahap, atau taddaruj).
DASAR-DASAR AJARAN ISLAM

Mahmud Syaltout (1983) membagi pokok ajaran Islam menjadi dua, yaitu Aqidah
(kepercayaan) dan Syari’’ah (kewajiban beragama sebagai konsekuensi percaya).
Namun, terdapat ulama lain yang membagi pokok ajaran Islam menjadi tiga, yaitu:
iman (aqidah), Islam (syari’’ah), dan ihsan (akhlak).
● terdapat tiga bagian pokok ajaran Islam, yaitu :
a. Aqidah, berisi kepercayaan pada hal ghaib;
b. Syari’’ah, berisi perbuatan sebagai konsekuensi dari kepercayaan;
c. Akhlak, berisi dorongan hati untuk berbuat sebaik-baiknya meskipun tanpa pengawasan pihak
lain, karena percaya Allah Maha Melihat dan Maha Mengetahui.
HUKUM ISLAM

Hukum Islam sendiri bisa dipahami berdasarkan


dua istilah atau kata dasar yang
membangunnya yaitu kata hukum dan Islam.
Hukum dapat diartikan dengan peraturan dan
undang-undang.
Hukum dapat dipahami sebagai aturan atau norma yang mengatur tingkah
laku manusia dalam suatu masyarakat.
Sedangkan kata Islam dengan pengertian sederhana, Islam berarti agama
Allah yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. untuk disampaikan
kepada umat manusia agar mencapai kesuksesan hidupnya baik di dunia
maupun di akhirat kelak.
Hukum-hukum Islam :
1. Wajib (sesuatu perbuatan yang jika dikerjakan akan mendapatkan
pahala dan jika ditinggalkan akan diberi siksa.) Cth : shalat 5 waktu,
puasa di bulan ramadhan, dan Zakat.

2. Mandub atau Sunnah (perbuatan yang jika dikerjakan akan


mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan tidak akan mendapatkan
siksaan.) Cth : shalat yang dikerjakan sebelum/sesudah shalat fardhu.
3. Haram (perbuatan yang dikerjakan pasti akan mendapatkan siksaan dan jika
ditinggalkan mendapatkan pahala.) Cth : membunuh, mabuk, judi, dsb.

4. Mubah (perbuatan yang diperbolehkan oleh agama antara mengerjakannya


atau meninggalkannya.) Cth : makan, minum, bermain yang sehat dsb.

5. Makruh (larangan terhadap suatu perbuatan tetapi larangan tidak bersifat


pasti.) Makruh dibagi 2 : Makruh tahrim dan Makruh tanzih
SASARAN HUKUM ISLAM
Hukum Islam memiliki tiga sasaran yaitu:
1. Penyucian jiwa, dimaksudkan agar manusia mampu berperan sebagai
sumberkebaikan, bukan sumber keburukan bagi masyarakan dan
lingkungannya. Hal inidapat tercapai apabila manusia dapat beribadah
dengan benar yaitu hanya mengabdikepada sang Pencipta, Pemilik,
Pemeliharaan, dan penguasa Alam Semesta.
2. Menegakkan Keadilan Dalam Masyarakat, keadilan disini meliputi segala
bidangkehidupan manusia termasuk keadilan dari sisi hukum,sisi ekonomi,
dan sisi persaksian. Semua manusia akan dinilai dan diperlakukan Allah
secara sama, tanpamalihat kepada latar belakang strata sosial, agama,
kekayaan, keturunan, dan warnakulit.
3. Mewujudkan Kemaslahatan Manusia, semua ketentuan Al-Quran dan
As-Sunnah mempunyai manfaat yang hakiki yaitu mewujudkan
kemaslahatan manusia, dan karena Al-Quran berasal dari Allah yang
sangat mengetahui tabiat dan keinginan manusia, dan As-Sunnah dari
Rasul yang mendapat bimbingan rasul dari Allah SWT.
SUMBER HUKUM ISLAM
Mewujudkan Kemaslahatan Manusia, semua ketentuan Al-Quran dan As-Sunnah
mempunyai mamfaat yang hakiki yaitu mewujudkan kemaslahatan manusia, dan karena Al-
Quran berasal dari Allah yang sangat mengetahui tabiat dan keinginan manusia, dan As-
Sunnah dari Rasul yang mendapat bimbingan rasul dari Allah SWT.

Adapun sumber hukum islam yang digunakan, mengacu sebagai berikut :


1. Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Muhammad dalam bahasa Arab
yang berisi khitab Allah dan berfungsi sebagai pedoman bagi umat Islam.
2. Hadits
Hadits adalah peraturan sahabat tentang Rasulullah baik mengenai perkataan,
perbuatan, maupun taqrirnya.
3. Ijma
Ijma berarti 'kesepakatan' atau konsensus dan
ketetapan hati untuk melakukan sesuatu.
4. Qiyas
Qiyas adalah menganalogikan suatu masalah yang
belum ada ketetapan hukumnya (nash/dalil)
dengan masalah yang sudah ada ketetapan
hukumnya karena adanya persamaan ‘illat.
TUJUAN SYARIAH
Tujuan diturunkan syariat Islam adalah untuk mendatangkan kemaslahatan
dan sekaligus menolak kemudharatan dalam kehidupan umat manusia. Konsep
ini dikenal dengan sebutan maqashid syar’iah. Maqashid Syaria’h berarti tujuan
Allah dan Rasul-Nya dalam merumuskan hukum-hukum Islam.
Maslahat Islamiah yang diwujudkan melalui hukum-hukum Islam dan
ditetapkan berdasarkan nash-nash agama adalah maslahat hakiki. Maslahat ini
mengacu kepada pemeliharaan terhadap lima hal, yaitu memelihara agama,
jiwa, harta, akal dan keturunan. Ini disebabkan dunia, tempat manusia hidup,
ditegakkan di atas pilar-pilar kehidupan yang lima itu.Tanpa terpeliharanya hal
ini tidak akan tercapai kehidupan manusia yang luhur secara sempurna.
Syariat diturunkan untuk memelihara kelima HAM tersebut. Pelanggaran terhadap
salah satu daripadanya dianggap sebagai suatu kriminal (jarimah).
Untuk menjaga kemaslahatan adh-dharuriyat al-khams atau HAM, Islam
mensyariatkan sanksi (uqubat) yang cukup tegas, yaitu hukuman
hudud, qishash dan ta’zi,r demi menciptakan kemaslahatan publik dan menolak
kemudharatan.

1. Hukuman murtad (had ar-riddah) yaitu dibunuh, bertujuan untuk menjaga


kemaslahatan agama, agar orang tidak mempermainkan agama dengan seenaknya.
2. Hukuman minum minuman keras (had al-khamr) yaitu cambuk delapan puluh kali
atau empat puluh kali bertujuan untuk menjaga akal agar tetap baik dan sehat.
3. Hukuman zina (had az-zina) yaitu seratus kali cambuk bagi yang belum kawin (ghair
muhshan) dan rajam bagi yang sudah kawin (muhshan) bertujuan untuk menjaga nasab
dan menghindari dari penyakit yang berbahaya. Hukuman tuduhan berzina (had al-qazf)
yaitu dicambuk delapan puluh kali bertujuan untuk menjaga kehormatan.

4. Hukuman pencurian (had as-sariqah) yaitu potong tangan bertujuan untuk menjaga
harta.

5. hukuman pembunuhan dan penganiayaan yaitu qishah (dibunuh atau dianiaya pula)
bertujuan untuk menjaga jiwa manusia.
Di samping itu tujuan utamanya yaitu untuk memberi efek jera dan pembelajaran
sehingga dapat mencegah perbuatan kriminal atau maksiat. Dengan demikian, maka
jelaslah bahwa hukuman dalam Islam bertujuan untuk menjaga dan melindungi HAM.
Meskipun secara kasat mata hukuman Islam terkesan kejam dan keras, namun sebenarnya
syariat Islam dalam menentukan hukuman lebih banyak bertujuan sebagai sarana untuk
mencapai kemaslahatan publik dan menjaganya.
THANK YOU !

Anda mungkin juga menyukai