DAN 3G
KELOMPOK 2
Retno Kurnia
VITAMIN K
Giacinta Mahardin
Salsabila Febriyanti
Fauziah Alam
Melia Sari
DEFINISI VITAMIN
Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat
kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena itu, harus
didatangkan dari makanan. Karena vitamin adalah zat organic maka vitamin
dapat rusak karena penyimpanan dan pengolahan. (Almatsir, 2010)
VITAMIN E
Struktur Kimia Vitamin E
-tokoferol
C29H50O2
Sifat Kimia Vitamin E
• Vitamin E murni tidak berbau dan tidak berwarna, dan yang sintetik berwarna kuning muda hingga
kecoklatan
• Vitamin E larut dalam lemak dan dalam pelarut organic
• Bertindak sebagai antioksidan
• Vitamin E agak tahan panas dan asam tetapi tidak tahan alkali, sinar UV, dan oksigen
• Vitamin E disimpan sebagian besar dijaringan lemak dan selebihnya di hati
• Tokferol terdiri dari 4 jenis, yaitu alfa-, beta-, gama-, delta—toko-ferol dan tokotreinol
• Tokoferol terdiri atas struktur cincin 6-kromanol dengan rantai samping jenuh dan panjang 16 karbon
fitol
• Tokotrienol mempunyai 3 ikatan rangkap pada rantai samping
FUNGSI UTAMA
• Sebagia antioksidan yang larut dalam lemak
• mudah memberikan hydrogen dari gugus hidroksil (OH) pada struktur cincin ke radikal bebas
• Vitamin E berada didalam lapisan fosfolipid membrane sel
• memegang peranan biologic utama dalam melindungi asam lemak tidak jenuh ganda dan komponen
mebran sel lain dari oksidasi radikal bebas
Fungsi Lain
• Memeilihara integritas membrane sel
• Sintetis DNA
• Merangsang reaksi kekebalan
• Mencegah penyakit jantung coroner
• Mencegah keguguran dan sterilisasi
• Mencegah gangguan menstruasi
Sumber Vitamin E
Sumber utama vitamin E adalah minyak tumbuh-tumbuhan,
terutama minyak kecambah gandum, dan biji –bijian.
Minyak kelapa dan zaitun hanya sedikit. Sayuran dan buah-
buahan juga merupakan sumber vitamin E yang baik.
Daging, ungags, ikan dan kacang-kacangan mengandung
vitamin E dalam jumlah terbatas.
Asupan gizi yang dianjurkan :
Kebutuhan rata-rata vitamin E dianggap berkisar 10-12mg
per hari
Defisiensi
Penyakit kekurangan vitamin E pada manusia jarang terjadi, karena vitamin E terdapat luas di dalam bahan
makanan. Kekurangan biasanya terjadi karena adanya gangguan absorbs lemak dan gangguan transport
lipid.
Pada manusia menyebabkan hemolisis eritrosit, sindrom neurologic, menimbulkan anemia pada bayi yang
baru lahir, penyakit tumor pada payudara, aliran darah kurang sempurna yang menyebabkan kesemutan
pada kaki.
Kelebihan
• Dapat menimbulkan keracunan
• Gangguan pada saluran cerna, terjadi bila memakan lebih dari 600 mg sehari
• Meningkatkan efek obat antikoagulan yang digunakan untuk mencegah penggumpalan darah
Absorbsi, Transportasi, Metabolisme
Sebanyak 20-80% tokoferol (vitamin E) diabsorbsi dibagian atas usus halus dalam bentuk misel yang
pembentukannya bergantung pada garam empedu dan lipase pancreas. Absorbsi tokoferol dibantu oleh
trigliserida rantai sedang dan dihambat oleh asam lemak rantai panjang tidak jenuh ganda.
Transportasi dari mukosa usus halus ke dalam system limfe dilakukan oleh kilomikron dibawa ke hati. Dari
hati, bentu alfa-tokoferol diangkut oleh FLDL masuk kedalam plasma, sedangkan sebagian besar gam-
tokferol dikeluarkan melalui empedu. Tokoferol di dalam plasma kemudian diterima oleh reseptor sel sel
perifer LDL dan masuk membrane sel. Tokferol menumpuk dibagian bagian sel dimana produksi radikal
bebas paling banyak terbentuk, yaitu dimitokondria dan RE.
Pengukuran
• pengukuran kandungan Vitamin E dalam bahan makanan menggunakan kolorimetri, spektofotometri,
TLC, HPLC, dan GC
• Pengukuran kandungan Vitamin E dalam darah menggunakan serum alfa TP berkaitan dengan kadar
serum trigliserida. Platelet alfa TP berkaitan dengan kadar serum trigliserida. Plasma alfa TP, tingkat TP
eritsrosit.
• Pengukuran Kandungan Vitamin E dalam jaringan adipose menggunakan adipose alfa TP berkaitan
dengan kadar serum trigliserida. Adipasa alfa TP meningkat secara linier dengan asupan makanan yang
mengandung vitamin E untuk mengukur status vitamin E jangka panjang.
• Pengukuran Kandunga Vitamin E di otot, menggunakan kadar alfa TP otot dalam kesetimbangan
metabolisme yang dekat dengan plasma
Pengukuran vitamin E
COMPONENT BIOCHEMICAL TEST FOR STATUS ASSESMENT
Urine Ekskresi Vitamin E dalam urin dapat mengindikasikan
asupan vitamin E yang berlebihan
Other Status vitamin E dapat dinilai dengan perubahan oksidatif
pada lipid dengan cara :
1. Uji malondialdehida eritrosit (in vitro) oleh paparan
VITAMIN E H2O2
2. Uji malondialdehida eritrosit dengan asam tiobarbiturat
Recommendation Untuk menguji kadar Vitamin E harus bersamaan dengan
kadar lemak darah, karena vitamin E dibawa oleh
lipoprotein.
Dan untuk menguji kadar vitamin E maka perlu
menggunakan lebih dari satu tes biokimia agar mempunyai
hasil yang lebih maksimal.
VITAMIN K
STRUKTUR
C31H46O2
Fungsi vitamin k
• Koenzim dalam pembentukan γ-karboksiglutamat dalam enzim pembekuan darah
• Berfungsi sebagai faktor yang berperan pada proses pembekuan darah
• Diperlukan untuk penutupan luka
• Deperlukan untuk pertumbuhan tulang pada anak-anak dan remaja
Sifat Vitamin K
• Terdapat di alam dalam dua bentuk, yaitu vitamin K1 (filokinon), K 2 (menakinon) dan vitamin K3
(menadion). vitamin K1 (filokinon) hanya terdapat di dalam tumbuh-tumbuhan berwarna hijau. K 2
(menakinon) disintesis oleh bakteri di dalam saluran cerna. K3 (menadion) mempunyai sifat larut air,
aktif secara biologic setelah mengalami alkilasi di dalam tubuh.
• Dapat menghambat peroksida lemak, serta memiliki kemampuan penstabilan radikal yang lebih tinggi
dibandingkan vitamin E
• Memiliki stabilitas yang tinggi terhadap panas, oksigen dan kelembaban, tapi tidak stabil terhadap
cahaya matahari
SUMBER
- Terdapat pada sayuran berwarna hijau, seperti brokoli, bayam
dan selada
- Minyak dari tanaman seperti kedelai, canola, zaitun
- Buah, sereal, telur dan daging sedikit mengandung vitamin K