Anda di halaman 1dari 19

h e L L O

NAMA : Desy rahmawati

NIM : b.133.21.0049
ORGANISASI, STRUKTUR ORGANISASI,
KOORDINASI, WEWENANG, DESENTRALISASI
DAN PENGATURAN PERSONALIA.
Pengorganisasian Dan Struktur
Organisasi

Pengorganisasian (organizing) merupakan


proses penyusunan struktur organisasi yang
sesuai dengan tujuan organisasi, sumberdaya-
sumberdaya yang dimilikinya, dan
lingkungan yang melingkupinya.
STRUKTUR ORGANISASI

Faktor-faktor perencanaan Unsur-unsur struktur organisasi:


strategi:
1. Spesialisasi kegiatan
1. Strategi organisasi 2. Standardisasi kegiatan
2. Teknologi 3. Koordinasi kegiatan
4. Sentralisasi dan desentralisasi
3. Anggota 5. Ukuran satuan kerja
4. Ukuran organisasi
Pembagian Kerja

Pembagian Kerja adalah : Pemerincian tugas pekerjaan agar


setiap individu dalam organisasi bertanggungjawab untuk
melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas. Contoh
pembagian kerja pada Tim sepak bola. Dimana ada manajer,
pelatih kepala, asisten pelatih, dokter tim, penjaga gawang dan
pemain.
B E NT U K-B EN T UK B AG A N OR G AN ISA SI
Henry G. Hodges mengemukakan 4 bentuk bagan organisasi:

3. Bentuk horizontal
1. Bentuk piramid
Bagan ini digambarkan secara
Bentuk ini yang paling banyak mendata. Aliran wewenang dan
digunakan karena sederhana , tanggung jawab digambarkan dari
jelas dan mudah dipahami. kiri ke kanan.

2. Bentuk vertikal
4. Bentuk lingkaran
Bentuk ini agak menyerupai
Bagan ini menekankan hubungan
piramid, yaitu dalam hal
antara satu jabatan dengan jabatan lain.
pelimpahan kekuasaan dari
Bagan bentuk lingkaran jarang sekali
atas ke bawah, hanya bagan
digunakan dalam praktek.
vertikal berwujud tegak
DEPARTEMENTALISASI
Departementalisasi atau departementasi adalah proses
penentuan cara bagaimana kegiatan-kegiatan
dikelompokkan. Dasar departementalisasi:
1. Fungsi : Pemasaran, Keuangan, Produksi, Akuntansi.
2. Produk (barang/jasa) : divisi mesin cuci, lemari es,
televisi.
3. Wilayah : Divisi DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera
Selatan.
4. Langganan : Penjualan industri, penjualan
pemerintah, pedagang eceran, militer, konsumen.
Departementalisasi Fungsioal
Kebaikan pedekatan fungsional Kelemahan struktur fungsional
1. Menciptakan konflik antar
1. Menjaga kekuasaan dan
fungsi-fungsi.
kedudukan fungsi-fungsi
2. Menyebabkan kemacetan-
utama. kemacetan pelaksanaan tugas
2. Menciptakan efiensi melalui yang berurutan.
spesialisasi, memusatkan 3. Memberikan tanggapan lebih
keahlihan organisasi. lambat terhadap perubahan,
3. Memungkinkan pengawasan hanya memusatkan perubahan
manajemen puncak lebih pada kepentingan tugas-tugasnya
ketat terhadap fungsi-fungsi. 4. Menyebabkan para anggota
. berpandangan lebih sempit serta
kurang inovatif.
Departementalisasi Divisional
Berikut struktur –struktur yang terdapat di departementalisasi divisional:
• Struktur organisasi divisional atas dasar produk
Divisionalisasi produk adalah pola logik yang dapat diikuti bila jenis-jenis produk mempunyai
teknologi pemrosesan dan metoda-metoda pemasaran yang sangat berbeda satu dengan yang
lain dalam organisasi.
• Struktur organisasi divisional atas dasar wilayah.
Divisionalisasi daerah,regional atau geografis adalah pengelompokan kegiatan-kegiatan
menurut tempat dimana operasi berlokasi atau dimana satuan atau organisasi menjalankan
usahanya.
• Struktur organisasi divisional atas dasar langganan
Adalah pengelompokan kegiatan-kegiatan yang dipusatkan pada penggunaan produk atau jasa
tertentu.
• Struktur organisasi divisional atas dasar proses atau peralatan
Adalah pengelompokan kegiatan-kegiatan atas dasar proses atau peralatan produksi.
KELOMPOK-KELOMPOK KERJA FORMAL ORGANISASI

Organisasi mempunyai tiga tipe utama kelompok-kelompok kerja formal


diataranya:
• Kesatuan tugas khusus (task forces)
Dibentuk untuk menangani suatu masalah atau tugas khusus.
• Panitia tetap (standing committees)
Adalah bagian tetap dari struktur suatu organisasi yang dibentuk guna
menangani tugas yang terus menerus ada dalam organisasi.
• Panitia ad hoc memmpunyai fungsi serupa dengan panitia tetap, hanya
tidak berrsifat tetap.
KOORDINASI DAN RENTANG MANAJEMEN
Koordinasi (coordination) adalah proses pengintegrasian tujuan-
tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang
terpisah(departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu
organisasi untnuk mencapai tujuan organisasi yang efisien. Tanpa
koordinasi, individu-individu dan departemen-departemen akan
kehilangan pegangan atas peranan mereka dalam organisasi.
Menurut James D. Thompson, ada tiga macam saling tergantungan
diantara satuan-satuan organisasi, yaitu:
1. Saling ketergantungan yang menyatu(pooled interdependence)
2. Saling ketergantungan yang berurutan(sequential
interdependence)
3. Saling ketergantungan timbal balik(reciprocal interdependence)
Rentang manajemen merupakan jumlah karyawan yang bertanggung jawab
kepada supervisor.
Ada dua alasan utama mengapa penetuan rentang yang tepat adalah penting:
1. Rentang manajemen, mempengaruhi penggunaan efisien dari manajer dan
pelaksanaan kerja efektif dari bawahan mereka.
2. Ada hubungan antara rentang manajemen di seluruh organisasi dan struktur
organisasi.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rentang Manajemen:
3. Kesamaan fungsi-fungsi
4. Kedekatan geografis
5. Tingkatan pengawasan langsung yang dibutuhkan
WEWENANG, DELEGASI DAN DESENTRALISASI

Wewenang (Authority)
Adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu.
Wewenang merupakan hasil delegasi atau pelimpahan wewenang dari
atasan ke bawahan dalam suatu organisasi.
Kekuasaan
Kekuasaan adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh pada
orang lain. Artinya kemampuan untuk mengubah sikap atau tingkah
laku individu atau kelompok.
Faktor yang mendasari adanya kekuasaan :
• Reward Power / Kekuasaan Menghargai
Kekuasaan yang muncul sebagai akibat dari seseorang yang posisinya memungkinkan
dirinya untuk memberikan penghargaan terhadap orang-orang yang berada di bawahnya.
• Coercive Power / Kekuasaan Memaksa
Kekuasaan untuk memberikan hukuman adalah kebalikan atau sisi negatif dari reward
power.
• Legitimate Power / Kekuasaan Sah
Legitimate Power atau Kekuasaan yang Sah adalah kekuasaan yang muncul sebagai akibat
dari suatu legitimasi tertentu.
• Expert Power / Kekuasaan Keahlian
Kekuasaan yang berdasarkan keahlian atau kepakaran adalah kekuasaan yang muncul
sebagai akibat dari kepakaran atau keahlian yang dimiliki oleh seseorang.
• Referent Power / kekuasaan Rujukan
kekuasaan yang muncul akibat adanya karakteristik yang diharapkan oleh seseorang atau
sekelompok orang terhadap seseorang yang memiliki pengaruh terhadap seseorang atau
sekelompok orang tersebut.
WEWENANG LINI, STAF DAN FUNGSIONAL

• Wewenang Lini
Wewenang lini, adalah wewenang dimana atasan melakukannya atas
bawahannya langsung.
• Wewenang Staf
Wewenang staf, adalah hak yang dipunyai oleh satuan-satuan staf atau
para spesialis untuk menyarankan, memberi rekomendasi, atau konsultasi
kepada personalia.
• Wewenang Staf Fungsional
Wewenang staf fungsional, adalah hubungan terkuat yang dapat dimiliki
staf dengan satuan-satuan lini.
DELEGASI WEWENANG

Delegasi dapat diartikan sebagai pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal
kepada orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu.
Delegasi wewenang adalah proses dimana para manajer mendelegasikan wewenang
ke bawah kepada orang – orang yang melapor kepadanya.
Empat kegiatan terjadi ketika delegasi dilakukan :
1. Pendelegasi menetapkan dan memberikan tujuan dan tugas kepada bawahan.
2. Pendelegasi melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai tujuan
dan tugas.
3. Penerimaan delegasi, baik implisit atau eksplisit, menimbulkan kewajiban dan
tanggung jawab.
4. Pendelegasi menerima pertanggungjawaban bawahan untuk hasil – hasil yang
dicapai.
Alasan Pentingnya Pendelegasian Wewenang

Pendelegasian wewenang menjadi penting karena beberapa alasan, yaitu :


1. Pendelegasian wewenang harus dilakukan oleh seorang manajer karena
manajemen baru dikatakan ada, jika ada pembagian wewenang dan
pembagian pekerjaan
2. Pendelegasian wewenang harus dilakukan manajer, karena adanya
keterbatasan (fisik, waktu, perhatian dan pengetahuan) seorang manajer.
3. Pendelegasian wewenang dilakukan supaya sebagian tugas dan pekerjaan
manajer dapat dilakukan oleh bawahannya.
4. Pendelegasian wewenang merupakan kunci dinamika organisasi.
5. Pendelegasian wewenang menciptakan adanya ikatan, hubungan formal,
dan kerjasama antara atasan dan bawahan.
SENTRALISASI DAN DESENTRALISASI

Sentralisasi adalah pemusatan Desentralisasi adalah jika


kekuasaan dan wewenang pada sebagian kecil wewenang atau
tingkatan atas suatu organisasi. kekuasaan dipegang oleh
Sentralisasi juga dapat diartikan manajer puncak maka sebagian
sebagian besar wewenang atau besar wewenang manajer
kekuasaan masih tetap dipegang puncak didelegasikan kepada
oleh manager puncak atau hanya bawahannya. Dalam hal ini
sebagian kecil wewenang yang contohnya manajer hanya
didelegasikan ke seluruh memegang kekuasaan sebanyak
struktur organisasi. 20 % maka sebanyak 80%
.
tugasnya telah didelegasikan
kepada bawahannya.
PENYUSUNAN PERSONALIA ORGANISASI

Penyusunan personalia adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan


perekrutan, penempatan, lahan, dan pengembangan anggota organisasi.
Unsur – unsurnya terdapat dalam organisasi. Langkah – langkah proses ini
mencakup:
1. Perencanaan sumber daya
2. Penarikan
3. Seleksi
4. Pengenalan dan orientasi
5. Latihan dan pengembangan
6. Pemberian balas jasa dan penghargaan
Thank you

Anda mungkin juga menyukai