Anda di halaman 1dari 25

Ke l om pok 7

SISTEM PEMERIKSAAN Es y Aud i n a N i n g si h


Sri wa hyu ni
Ufa i r ah a ri q oh
INTEGUMEN Vi ol y J oan L am a ra ng
Yo l an d a C l a udi a
PENDAHULUAN

Kulit merupakan system organ tubuh yang paling


luas,yaitu 15 % dari berat tubuh dan luasnya 1.20-
1,75m². rata-rata tebal kulit 1-2 mm. paling tebal 6
mm terdapat ditelapak tangan dan kaki,paling tipis
0,5mm terdapat di penis.
Kulit membangun sebuah barrier yang memisahkan
organ-organ internal dengan lingkungan luar dan turut
berpartisipasi dalam banyak fungsi tubuh yang vital
Kulit merupakan cermin dari kesehatan seseorang
secara menyeluruh pada kulit umumnya berhubungan
dengan penyakit pada system organ lain.
SISTEM INTEGUMEN

 
Sistem integumen merupakan sistem organ yang membedakan,
memisahkan, melindungi dan menginformasikan hewan terhadap
lingkungan sekitarnya. Sistem ini merupakan bagian sistem organ
terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar
keringat dan produknya berupa keringat atau lendir. Intergumen
berasal dari bahasa Latin integumentum, yang berarti penutup.
Organ ini merupakan organ terbesar, tertipis, dan sangat penting.
Karakter spesifik dari organ ini yaiti mampu memperbaiki sendiri
atau self-repairing dan menjadi mekanisme pertahanan tubuh
pertama.
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN
Fungsi kulit
• Pelindung
• Sensibilitas
• Keseimbangan air
• Pengaturan suhu
• Produksi vitamin D
• Fungsi respon imun
Kulit terdiri dari 3 lapisan :

1. Epidermis
2. Dermis
3. Hypodermis atau jaringan subkutan

Anggota kulit yang lain adalah: (EPIDERMIS)

4. Kelenjar keringat
5. Kelenjar sebasea
6. Rambut
7. kuku
1.EPIDERMIS

Lapisan kulit paling luar bekerja untuk melindungi struktur-


struktur tubuh dari mikroba,dan benda asinng lainnya
2. DERMIS
Membahas anatomi fisiologi system integument bagiaan kulit, lapisan
kulit kedua dinamakan dermis. Dermis adalah lapisan kulit yang berada di
bawah epidermispenyusun utama dari dermis adalah kolagen (protein
penguat) ,serat retikuler (serat protein yang berfugsi sebagai penyokong),
dan serat elastis (protein yang berperan dalam elastisitas kulit). Jenis
lapisa dermis terdiri atas dua macam, yaitu papiler (lapisan jaringan ikat
lonngar) dan lapisan retikuler (lapisan jaringan padat )

3. Jaringan subkutan atau hipodermis


Lapisan hypodermis adalah jaringan ikat dibawah kulit yang mengandung
jaringan lemak, pembuluhdarah dan limfa, serta saraf yang berjalan
sejajar dengan permukaan kulit. Fungsi jaringan ini sebagai penahan
terhadap benturan ke organ tubuh bagian dalam, memberikan bentuk
pada tubuh, mempertahankan suhu tubuh dan sebagai tempat
penyimpanan cadangan makan
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN
RAMBUT KUKU
 Fisilogi system integument yang lainnya adalah rambut dan
kuku. Rambut dan kuku merupakan turunan dari kulit terdiri
atas medulla,korteks,dan juga kutikula. Medulla tetaknya
berada di bagian tengan. Medulla berisi karatin dan udara.
Adapun korteks merupakan lapisan paling tebal rambut,
lapisan inilah yang memiliki pigmen (zat warna) yang
menentukan rambut berwarna hitam ,coklat, merah, ataupun
pirang. Sedangkan kutikula merupakan lapisan terluar
rambut. Lapisan ini berupa sel-selyang tumpang tindih seperti
sisik.akar rambut tertanamdi bawah kulit ( bagian dermis)
• Rambut
Rambut terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian
dorsal dari falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir. Ada
2 jenis rambut yaitu rambut terminal yaitu rambut yang dapat panjang dan
pendek dan rambut velus yaitu rambut yang pendek, halus dan lembut.
Rambut tersusun atas akar yang merupakan sel tanpa keratin dan batang
yang terdiri dari sel keratin.

• Kuku
Pada permukaan dorsal ujung distal jari tangan atau kaki terdapat
lempeng keratin yang keras dan transparan yang tumbuh dari akar yang
disebut dengan kutikula. Pertumbuhan kuku rata-rata sekitar 0,1 mm per
hari. Pembaruan total kuku jari tangan yaitu 170 hari, sedangkan kuku
kaki yaitu 12- 18 bulan.
PEMERIKSAAN INTEGUMEN

PENGKAJIAN KULIT DIMULAI DENGAN


 Mengumpulkan data riwayat kesehatan yg meliputi informasi kulit,
rambut, dan kuku.
 Inspeks
 Palpasi

Pemeriksaan Anamnesa Riwayat Kesehatan Pemeriksaan fisik peralatan:

A. anamnesa (riwayat kesehatan)


B. pemeriksaan fisik
peralatan :
1. Penggaris/meteran untuk mengukur luas luka
2. flashlight/ lampu senter untuk menerangi luka
3. kaca pembesar untuk membantu dalam pemeriksaan luka
4. sarung tangan disposibel untuk melindungi pemeriksa ketika
malakukan pemeriksaan luka
C. RIWAYAT KESEHATAN
 
 Pertanyaan dimulai dengan masalah atau keluhan yg dirasakan.Misal
- gatal-gatal ?
- benjolan di kulit ?
 Pengkajian pola sehat sakit
 Pola pemeliharaan kesehatan
 Pola peran kekerabatan
 
D. PENGKAJIAN POLA SEHAT-SAKIT

Untuk Mengkaji POLA SEHAT-SAKIT Pertanyaan Yang Diajukan Meliputi:


 Riwayat kesehatan sekarang
 Riwayat kesehatan dahulu
 Riwayat kesehatan keluarga
 Status perkembangan
E. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
- Untuk menanyakan riwayat kesehatan sekarang dan keluhan pasien ?
Tanyakan akan adanya , demam, lesi, kemerahan, memar dll.
 
F. Riwayat Penyakit Dahulu
Untuk informasi masalah kesehatan dahulu, dapat diajukan pertanyaan-
pertanyaan tentang
 Masalah kesehatan yang pernah dialami, Riwayat penyakit spt DM, MH,
Hepatitis dll,, pernapasan ?
 Riwayat alergi pasien? Alergi terhadap Makanan, Obat, Kosmetik, dll?
Karakteristik Kulit Normal

• Warna : Warna Kulit bervariasi antara orang yang satu dengan yang lain
tergantung ras (Merah muda - Hitam)
• Tekstur Kulit : Lembut Kering, normal juga Elastis
• .Suhu : Suhu Normal Hangat  pada konsisi tertentu bisa berubah
• Kelembaban : Akan teraba kering  dpt meningkat jika aktivitas meningkat
• Bau : Normal Tidak Berbau

KULIT

Inspeksi
• Warna Kulit
• Vaskularisasi
• Keringat
• Edema
• Injuri
• Perlukaan/Lesi Pada Kulit
PALPASI
Catat :
Perubahan dalam Suhu / Temperatur
1. Kelembaban. Kering pada dehidrasi
2. Periksa Adanya Nyeri Tekan
3. Tekstur. Mengacu pada Halus atau kasar. Kasar dan kering pada hipotyroid.
Lembut dan halus pada hyperthyroid
4. Turgor : Mengacu pada elastisitas kulit
5. .Adanya Lesi  Distribusi, tipe, warna
6. Elastisitas kulit atau turgor menggambarkan keadaan keseimbangan cairan
tubuh . secara sederhana dengan melakukan pemeriksaan turgor kulit .
dapat diketahui derajat kekurangan cairan tubuh ( dehidrasi )
cara pemeriksaan

1. Pastikan bagian ( lengan / perut ) yang akan diperiksa terbuka


2. Pemeriksa menjepitkan ibu jari dan telunjuk pada kulit,
3. Lepaskan jepitan dan perhatikan waktu yang diperlukan kulit untuk
kembali seperti semula ( dalam detik )
 
 
B. RAMBUT DAN KULIT KEPALA
Tipe rambut
• Rambut terminal (panjang, kasar, tebal dan mudah terlihat -> pada kulit kepala, axila, dan
daerah pubis.
• Rambut/bulu halus (rambut yang amat kecil menutupi seluruh tubuh kecuali telapak
tangan dan kaki.

1. PROSEDUR PEMERIKSAAN
a. Persiapan alat
• Pencahayaan yang cukup
• Sarung tangan (bila ada lesi dan kutu)

b. Persiapan klien
• Jelaskan pada klien tentang pemeriksaan rambut

c. Riwayat
• Apakah klien menggunakan wig/rambut palsu
• Apakah klien melihat perubahan pada pertumbuhan/kerontokan rambutnya
• Identifikasi jenis sampo, produk-produk perawatan lain dll
• Apakah klien sementara mendapat kemoterapi (bila terlihat ada kerontokan rambut)
2. TEKNIK PEMERIKSAAN

• Inspeksi penyebaran, ketebalan, tekstur, dan lubrikasi dari batang rambut


• Pisahkan bagian-bagian rambut kulit kepala untuk mengobservasi
karakteristik
• Inspeksi lesi-lesi pada kulit kepala
• Inspeksi folikel rambut pada kulit kepala tentang adanya kutu atau parasit
lainnya

3. PENYIMPANGAN DARI NORMAL

• Penyebaran/pertumbuhan rambut yang tidak seperti biasanya menandakan


gangguan hormonal
• Rambut rontok dapat terjadi akibat penyakit kulit kepala, gangguan fungsi
tubuh
• Rambut/bulu kering, kasar, dan tidak berwarna menandakan akibat nutrisi
buruk, rambut kering dan rapuh dapat disebabkan oleh penggunaan
sampo/zat kimia yang berlebihan
• Kerontokan rambut setempat pada belakang kepala -> bayi terlalu sering
berbaring dalam satu posisi dan kurang stimulasi
LANJUTAN

• Pada orang tua rambut menjadi kusam,kelabu,,putih/kuning. Rambur


kering dan rapuh, penyebaran menipis.
• Kelembapan kulit, suhu, tekstur kulitg dinilai terutama dengan cara palpasi
• Turgor kulit yang menurun pada proses penuaan yang normal dapat menjadi
salah satu faktor untuk menilasi status hidrasi seseorang
KASUS LUKA BAKAR (PADA INTEGUMEN)

 Luka bakar atau combustion adalah suatu bentuk kerusakan


dan kehilangan jaringan disebabkan kontak dengan sumber
suhu yang sangat tinggi seperti kobaran api di tubuh (flame),
jilatan api di tubuh (flash), terkena air panas (scoid),
tersentuh benda panas (kontak panas) , akibat serangan
listrik,akibat bahan-bahan kimia,serta sengatan matahari
(sunburn), dan suhu yang sangat rendah.
Luka bakar adalah cedera yang disebabkan oleh panas,listrik,radiasi atau zat
korodif dan berkaisar dari luka minor hingga parah . tingkat keparahan cedera
biasanya ditandai dengan luasnya kulit yang terkenna , lokasi antomis kedalama
cidera , usia pasien dan adanya kelainan penderita .

Pasien dapat mengalami mortalisis akibat luka bakar dari


berbagai macam etiologi seperti (kecelakaan domistik atau di
tempat kerja), listrik,air panas, zat kimia, dan logam.
 Diagnosis combustion pada pasien ini didapatkan dari anamnesis dan
pemeriksaan fisik dari anamnesis diketahui bahwa
Tn. B
usia 22 tahun .
didapatkan keluhan utama adalah luka bakar hamper seluruh tubuh .

 Grade pada luka bakar pasien didapatkan grade II-III yang dapat dikait dari
pemeriksaan fisik, pada pasien didapatkan eritma,nyeri, pucat jika ditekan,
bulla terisi cairan eksudat, luka bakar berwarna hitam,putih ataupun merah
ceri. Pada daerah dengan vastilarisasi yang banyak , memungkinkan
terajdinya penghantaran panas daari tempat luka bakar ke tempat lain
sehingga mengurangi kedalaman luka bakar .luasnya luka bakar ditentukan
dari derajat panas

 Berdasarkan American burn association luka bakar derajat II (partial


thickness burns) merupakn luka bakar yang kedalamannya mencapat dermis,
biasanya ditemukan nyeri,pucat jika ditekan, dan tandai adanya bulla berisi
cairan eksudat yang keluar daripembuluh darah karena permeabilitas
dindingnya meningkat,dan luka bakar derajat III (full-thickess burns) .
kedalaman luka bakar ini mencapai seluruh dermis dan epidermis sampai
lemak sebkutan yang keras, tidak nyeri dan warnanya hitam , putih,atau
merah ceri.
Luas luka tubuh dinyatakan sebagai persentase terhadap luas permukaan
tubuh atau total body surface area (TBSA) . untuk menghitung secara cepat
dipakai rules os nine, atau rules of walles. Perhitungan cara ini hanya dapat
diterapkan pada orang dewasa, karena anak-anak mempunyai proporsi tubuh
yang berbeda
Klasifikasi luka akibat tirah baring (Pressure Ulcers) menurut EPUAP
Tingkat (grade) Gambaran

Grade 1 Eritema yang warnanya tidak berubah


menjadi pucat bila ditekan dengan jari
pada kulit yang masih utuhTingkat

Grade 2 Lapisan kulit sebagian hilang yang


meliputi epidermis, dermis, atau
keduanyaTingkat
Grade 3 Seluruh lapisan kulit hilang yang
melibatkan rusaknya atau nekrosis
jaringan subkutan yang mungkin meluas
ke jaringan di bawahnya, tetapi tidak
merusak seluruh fasiaTingkat

Grade 4 4Seluruh kulit hilang dengan kerusakan


yang berat, nekrosis jaringan atau
rusaknya otot, tulang, atau struktur
penyokong
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai