Anda di halaman 1dari 8

Gambaran Klinis Gangguan Konversi

• Gejala sensorik
– Anestesia, parestesia atau hemianestesia yang
distribusinya tidak konsisten dengan yang
ditemukan pada penyakit neurologis umumnya
– Dapat mengenai indera tertentu seperti tuli, buta,
maupun tunnel vision. Dapat unilateral maupun
bilateral, tetapi memeriksaan neurologis
menemukan jalur sensoris yang utuh
• Gejala motorik
– Tremor ritmikal yang jelas, gerakan koreiform, tik
yang memburuk bila diberikan perhatian padanya
– Atasia-abasia, gaya berjalan ataksik dan
sempoyongan disertai gerakan tubuh menyentak,
ireguler, kasar dan lengan yang menggelepar
– Paralisis dan paresis yang mengenai satu, dua atau
keempat anggota gerak, walaupun distribusi otot
yang terlibat tidak sesuai dengan jalur neural
• Gejala kejang
– Pseudoseizure  menggigit lidah, inkontinensia urin dan
cedera setelah jatuh dapat terjadi
• Ciri penyerta lain
– Tujuan primer  gejala memiliki nilai simbolik yang mewakili
konflik psikologis bawah sadar
– Tujuan sekunder  mendapat keuntungan akibat mereka sakit
– La belle indifference  sikap sombong yang tidak sesuai
terhadap gejala serius
– Identifikasi  secara tidak disadari membentuk gejalanya pada
seorang yang penting bagi mereka
Diagnosis banding
• Gangguan neurologis  dementia dan penyakit
degeneratif lainnya, tumor otak, penyakit ganglia
basalis
• Myasthenia gravis
• Poliomiositis
• Sklerosis multipel
• Neuritis optik
• Guillain Barre syndrome
• Hipokondriasis
Perjalanan penyakit dan prognosis
• Sebagian besar pasien, kemungkinan 90-100% mengalami
pemulihan gejala pertamanya dalam beberapa hari atau
kurang dari satu bulan
• 75% mungkin tdk mengalami episode lanjutan.
• Prognosis yang baik :
– Onset yang tiba2
– Stresor yg mudah dikenali
– Penyesuaian premorbid yg baik
– Tidak ada gangguan psikiar]trik atau medis komorbid
– Tidak ada tuntutan yang terus menerus
• Semakin lama terdapat gejala gangguan konversi, prognosis
semakin buruk.
Terapi
• Pemulihan biasanya terjadi secara spontan,
kemungkinan dipermudah oleh terapi suportif
berorientasi tilikan atau terapi perilaku
• Psikoterapi : stress management
• Hipnosis, ansiolitik dapat membantu
Hipokondriasis
• Hipokondriasis  “hipokondrium” = bawah
rusuk  seringnya keluhan abdomen
• Disebabkan oleh interpretasi pasien yang tidak
realistik dan tdk akurat terhadap gejala atau
sensasi fisik yang menyebabkan preokupasi
dan ketakutan bahwa mereka menderita
penyakit yang serius walaupun tidak
ditemukan penyebab medis.
Epidemiologi hipokondriasis
• Terdapat pada 4-6% populasi umum
• Laki-laki = wanita
• Usia paling sering 20-30 tahun
• Kulit hitam > kulit putih

Anda mungkin juga menyukai