Anda di halaman 1dari 20

BELAJAR BERBASIS MASALAH (BBM)

Pemberdayaan Masyarakat di Lingkungan


Lahan Basah
“KURANG MAKSIMALNYA PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN COVID-19”
 
Oleh:
Kelompok XXI

Agoestina Try Setyawati 1810912320016


Thea Lenka Mannuela 1810912320027
Nina Fitriana 1810912320019
Nurmadhania Syahli Mufthi 1810912320034
Outline
 SKENARIO
 ANALISA KASUS
 TINJAUAN KASUS BERDASARKAN SASARAN BELAJAR
 ANALISIS KASUS SECARA MENDALAM
 SOLUSI DAN REKOMENDASI
 PENUTUP
“Judul”
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM
diperpanjang mulai 24 - 30 Agustus 2021 untuk menekan penyebaran virus corona. Dalam perpanjangan PPKM tersebut
terdapat beberapa penyesuaian yang akan dilakukan. "Penyesuaian atas beberapa kegiatan masyarakat ini dibarengi
dengan protokol kesehatan yang ketat," kata Jokowi.
Selain penerapan PPKM yang diperpanjang, pemerintah juga terus menggencarkan program vaksinasi Covid-19
secara menyeluruh se-Indonesia. Namun menurut Epidemiolog Indonesia dan Peneliti Pandemi dari Griffith University
Australia, Dicky Budiman mengingatkan bahwasanya vaksinasi hanya salah satu bagian dari upaya penanganan atau
pengendalian pandemi Covid-19. "Harus diketahui bahwa sekali lagi, program vaksinasi ini merupakan salah satu bagian
dari upaya strategi untuk mengendalikan pandemi," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com. Sehingga, menurutnya
masih ada yang harus terus dilakukan pemerintah dan masyarakat yakni 3T dan 5M. Strategi 3T yang dilakukan
pemerintah yakni testing, tracing, dan treatment. Sedangkan 5M oleh masyarakat misalnya memakai masker, menjaga
jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan.
Salah satu 5M yang seharusnya diterapkan oleh masyarakat yaitu mencuci tangan menggunakan sabun atau hand
sanitaizer kini sudah mulai menurun. Padahal pada awal pandemi sempat terjadi panic buying hand sanitaizer dan
cairan pembersih tangan lainnya hingga menyebabkan naiknya harga barang tersebut. Padahal menurut ahli mencuci
tangan pakai sabun tidak kalah pentingnya dengan protokol kesehatan lain seperti memakai masker, menjaga jarak,
hindari kerumunan dan kurangi mobilitas, karena Virus Covid-19 bisa mati dengan cuci tangan pakai sabun.
Hal ironis lainnya juga terjadi didaerah Kalimantan Selatan, terutama kota Martapura. Tempat pencucian tangan
yang berada di ruas Jln. A. Yani, serta di beberapa titik ruang publik, air di dalam tandon kosong alias habis. Tempat
pencucian tangan yang ada di depan sebuah ATM di RSUD Ratu Zalecha Martapura, air serta sabun kosong tidak ada
isinya.
Salah satu warga yang berada di sekitar RSUD Ratu Zalecha Martapura yang tidak mau disebutkan namanya,
mengatakan, air tandon sudah lama tidak ada isinya. “Ya, lumayan sudah lama itu tandon tidak airnya, bahkan sabun
cairnya pun sudah lama kosong,” bebernya.
Sementara, Reni, seorang warga Martapura, mengatakan, sangat disayangkan air tandon buat cuci tangan tidak
ada isinya. “Tandon itu tidak ada isinya, padalah kita sangat perlu itu, sehabis keluar dari ATM kita mau cuci tangan, eh
airnya habis tidak ada,” ucapnya.
Dikonfimasi soal tandon Covid-19, kepada Kanalkalimantan.com, Sekretaris BPDB Banjar, Azhar Alamsyah,
mengatakan, pihaknya akan segera menindak lanjuti kondisi tersebut.
Problem Tree
Sasaran Belajar
1. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dari penyakit covid-19 :
a) Definisi
b) Gejala
c) Penyebab
d) Faktor Risiko
e) Pencegahan
2. Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai promosi Kesehatan tentang 5M
dan 3T.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan bagaimana cara meningkatan penerapan
perilaku CTPS yang baik dan benar di masyarakat.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan terkait kebijakan program vaksinasi di
masyarakat.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan apa saja hambatan dalam upaya
pencegahan dan pengendalian covid-19 Bagaimana peran dari tenaga
kesehatan (kesmas) dalam pengendalian dan pencegahan covid-19 di
masyarakat.
6. Mahasiswa mampu menjelaskan apa saja upaya dan kebijakan yang telah
dilakukkan pemerintah dalam menangani kasus pandemic covid-19.
7. Mahasiswa mampu menjelaskan bagaimana peran dari tenaga kesehatan
KONSEP DASAR COVID-19
Definisi Gejala
Covid-19 (Coronavirus Disease 2019) Gejala-gejala yang dialami
merupakan jenis penyakit baru yang biasanya bersifat ringan dan muncul
belum terindentifikasi sebelumnya pada secara bertahap. Beberapa orang
manusia. Kasus virus corona muncul dan yang terinfeksi tidak menunjukkan
menyerang manusia pertama kali di gejala apapun dan tetap merasa
provinsi Wuhan, China. Karena penularan sehat. Tanda dan gejala umum infeksi
virus corona yang sangat cepat, Organisasi COVID-19 antara lain gejala gangguan
pernapasan akut seperti demam,
Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan batuk dan sesak napas. Masa inkubasi
virus corona sebagai pandemi pada 11 rata-rata 5-6 hari dengan masa
Maret 2020. Status pandemi atau epidemi inkubasi terpanjang 14 hari. Pada
global menandakan bahwa penyebaran kasus yang berat, penyakit ini bisa
Covid-19 berlangsung sangat cepat hingga menyebabkan pneumonia, sindom
hampir tak ada negara di dunia yang pernapasan akut, gagal ginjal, bahkan
dapat memastikan diri terhindar dari virus berujung pada kematian.
corona.
KONSEP DASAR COVID-19
Penyebab Faktor Risiko
Penularan penyakit ini dari Ada beberapa faktor risiko
manusia ke manusia sebenarnya yang menjadikan Covid-19
menginfeksi seseorang secara
terbatas pada kontak erat dan lebih parah diantaranya:
petugas kesehatan. Penularan 1.Berusia lanjut
penyakit ini diperkirakan sama 2.Memiliki beberapa kondisi
dengan kejadian MERS dan SARS medis seperti penyakit paru
kronis, asma akut, penyakit
sebelumnya yaitu penularan terjadi jantung, serta
dari manusia ke manusia melalui immunocompromised
droplet dan kontak dengan benda 3.Penderita obesitas
yang telah terkontaminasi virus 4.Penderita diabetes
tersebut. 5.Penderita ginjal kronis
6.Penyakit liver (hati)
KONSEP DASAR COVID-19
Pencegahan
Pencegahan Covid-19 antara lain :
1.Mencuci tangan lebih sering dengan sabun dan air setidaknya 20 detik
2.Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang belum
dicuci
3.Jangan berjabat tangan
4.Hindari interaksi fisik dekat dengan orang yang memiliki gejala sakit
5.Tutupi mulut saat batuk dan bersin dengan lengan atas dan ketiak atau
dengan tisu lalu langsung buang tisu ke tempat sampah dan segera cuci
tangan
6.Segera mengganti baju/mandi sesampainya di rumah setelah berpergian
7.Bersihkan dan berikan desinfektan secara berkala pada benda- benda
yang sering disentuh dan pada permukaan rumah dan perabot
PROMOSI KESEHATAN TENTANG 5M DAN 3T

5M adalah gerakan untuk menjaga kesehatan yang wajib


dilaksankan masyarakat selama pandemi Covid-19 oleh Kemenkes RI,
yang terdiri dari :
1.Memakai masker dengan benar dan sesuai standar
2.Mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun
3.Menjaga jarak (social distancing) minimal 1 meter
4.Menjauhi kerumunan
5.Membatasi mobilitas.
6.Membatasi mobilitas.
Sedangkan 3T Merupakan protokol berupa Tes (testing), Telusur
(tracing), dan Tindak Lanjut (treatment). Kegiatan ini tidak semudah
3M atau 5M karena melibatkan berbagai pihak, dan harus
dilaksanakan denganbaik
BAGAIMANA CARA MENINGKAKAN PENERAPAN PERILAKU
CTPS YANG BAIK DAN BENAR DI MASYARAKAT

Cara yang bisa dilakukan dengan metode ceramah, demonstrasi,


dan evaluasi. Hal ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan
tentang pentingnya menjaga kebersihan, khususnya manfaat mencuci
tangan yang baik dan benar menurut WHO. Melakukan sosialisasi
tentang perilaku hidup bersih dan sehat dengan mencuci tangan
pakai sabun dengan media yang digunakan yaitu audiovisual dan
mendemonstrasikan bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan
benar menurut WHO. Pada tahap pelaksanaan dilakukan tanya jawab
bagaimana cara mencuci tangan sebelum diberikan edukasi. Tahap
kedua yaitu ceramah, penayangan audiovisual guna meningkatkan
efektifitas dan daya akurasi, dilanjutkan dengan demonstrasi cara
mencuci tangan yang baik dan benar. Setelah mendemonstrasikan,
langkah terakhir yaitu tanya jawab seputar cara mencuci tangan yang
baik dan benar.
KEBIJAKAN PROGRAM VAKSINASI DI
MASYARAKAT
Vaksinasi merupakan proses dimana membuat seseorang menjadi kebal
atau terlindungi dari suatu penyakit sehingga apabila suatu saat terpapar
penyakit tersebut maka tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit yang
ringan. Indonesia melaksanakan vaksinasi Covid-19 sebagai strategi
penaggulangan pandemik covid-19. Upaya vaksinasi covid-19 yang dilakukan
secara massal oleh pemerintah RI merupakan suatu langkah positif dalam
menekan angka pertumbuhan pandemik.
Vaksinasi oleh pemerintah dilaksanakan dalam empat tahapan dengan
memeprtimbangkan ketersediaan dan waktu kedatangan. Vaksinasi tahap
pertama dilaksanakan pada Januari-April 2021 dengan sasaran tenaga
kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang serta mahasiswa
yang sedang menjalani pendidikan profesi kedokteran yang bekerja pada
fasilatas pelayanan kesehatan. Vaknisasi tahap kedua dilaksanakan dengan
sasaran petugas pelayanan publik seperti tentara, polisi, aparat hukum, dan
petugas pelayanan publik serta kelompok lanjut usia.
HAMBATAN DALAM UPAYA PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN COVID-19

Tidak hanya di Indonesia, kebijakan tentang upaya pencegahan dan


pengendalian covid-19 seperti kebijakan vaksin di beberapa negara
mengalami hambatan karena terjadi kesalahan informasi yang
menyebabkan masyarakat menjadi anti terhadap vaksin. Sikap anti
vaksin muncul dipicu oleh sikap masyrakat yang merasa bahwa mereka
lebih paham tentang penyebab sebuah penyakit daripada para ilmuan
dan tenaga medis. Masyarakat merasa lebih paham dalam mengambil
peran dalam proses pengambilan keputusan yang berhubungan dengan
vaksin. Hambatan juga datang dari penerapa protokol kesehatan 3M
maupun 5M. penerapan tersebut mengalami hambatan dalam
memperoleh dan memahami informasi lengkap tentang COVID-19, baik
hambatan yang berasal dari dalam diri sendiri maupun dari luar diri
(lingkungan).
APA SAJA UPAYA DAN KEBIJAKAN YANG TELAH DILAKUKAN
PEMERINTAH DALAM MENANGANI KASUS PANDEMI COVID-19

Pemerintah membuat serangkaian kebijakan untuk mencegah penyebaran dan


penularan virus corona menyebar semakin luas ke dalam masyarakat. Kebijakan dari
pemerintah ada yang dibuat tertulius dan tidak tertulis. Adapun pemerintah membuat
berbagai macam kebijakan untuk menghadapi serta mengatasi pandemi COVID-19
diantaranya berdiam diri di rumah (Stay at Home), pembatasan sosial (Social
Distancing), pembatasan fisik (Physical Distancing), penggunaan alat pelindung diri
(masker), menjaga kebersihan diri (cuci tangan), bekerja dan belajar di rumah
(work/study from home, menunda semua kegiatan yang mengumpulkan orang
banyak, pembatasan sosial beala besar (psbb) hingga pemberlakuan kebijakan new
normal.
BAGAIMANA PERAN DARI TENAGA KESEHATAN (KESMAS)
DALAM PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN COVID-19 DI
MASYARAKAT

Tenaga kesehatan masyarakat memiliki peran dalam


penanganan Covid-19. Tenaga kesehatan masyarakat dalam
masa pandemi dibutuhkan dalam berbagai jenis atau bidang baik
untuk promosi kesehatan, epidemiologi kesehatan, kesehatan
kerja, tenaga biostatistika dan kependudukan. Situasi darurat
kesehatan masyarakat seperti pandemic saat ini memerlukan
prioritas intervensi kesehatan masyarakat. Tenaga kesehatan
yang memiliki kompetensi dalam urusan tersebut ialah tenaga
kesehatan masyarakat. Kesesuaian kompetensi tenaga kesehatan
akan memebri dampak pada capaian dan performa yang
diharapkan untuk peneanganan covid-19.
ANALISIS KASUS PADA SKENARIO LEBIH MENDALAM

• Pada kalimat pertama, yaitu Pelaksanaan PSBB, PPKM dan kegiatan


lainnya dilakukan dengan berbagai penyesuaian aktivitas atau kegiatan
untuk menuju masyarakat sehat, aman dan produktif. Persamaan
berbagai kebijakan yang ada diantaranya kebijakan tersebut dibuat
untuk mencegah penyebaran Covid-19. Pemerintah memprioritaskan
aspek kesehatan dan upaya penaganan pandemi. Kebijakan 5M dan 3T
dan proses vaksinasi pun juga terus dilakukan.
• Kalimat kedua yaitu, gerakan 5M merupkaan suatu gerakan yang
dilaksanakan guna menjaga kesehatan masyarakat yang wajib
dilaksanakan selama pandemic Covid-19 oleh Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia. Sedangkan strategi 3T Tes (testing), Telusur
(tracing), dan Tindak Lanjut (treatment) ini merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh pemerintah, dimana kegiatan ini pelaksanaannya tidak
semudah kegiatan 3M atau 5M karena memerlukan keterlibatan
banyak pihak, dan harus dilaksanakan dengan baik.
ANALISIS KASUS PADA SKENARIO LEBIH MENDALAM

• Pada kalimat ketiga, yaitu kegiatan mencuci tangan sebenarnya tidak


membutuhkan waktu yang lama, hanya dengan minimal 20 detik
menggunakan air mengalir dan sabun terbukti efektif dalam
membunuh kuman dan virus yang menempel pada tangan. Mencuci
tangan atau menggunakan hand sanitizer sebaiknya dilakukan sesering
mungkin sesaat setalah keluar rumah, saat ingin makan dan minum,
setelah berinteraksi dengan orang lain, memegang peralatan yang
kotor dan yang berkemungkinan untuk terkontaminasi virus yang
berasal dari droplet penderita Covid-19.
• Kalimat keempat hingga ketujuh memiliki satu topik bahasan yang
sama yaitu terkait dengan kondisi tempat cuci tangan yang
memprihatinkan. Selain menunggu tindak lanjut dari pihak yang
bersangkutan, warga atau masyarakat dapat secara berkelanjutan juga
untuk merawat dan menjaga tempat cuci tangan yang tersedia dengan
selalu berusaha mengisi kembali air dalam wadah penampungan atau
tandon penampungan air untuk mencuci tangan.
SOLUSI DAN REKOMENDASI

Solusi dan rekomendasi yang dapat dilakukan berdasarkan permasalahan dari scenario pertama ini
adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan Penerapan Perilaku CTPS yang baik dan benar di masyarakat, dengan metode ceramah,
demonstrasi, dan evaluasi. Guna untuk memberikan pengetahuan tentang pentingnya menjaga
kebersihan, khususnya manfaat dari mencuci tangan yang baik dan benar.
2. Promosi kesehatan melalui media cetak berupa poster, spanduk, banner, dan pamphlet ataupun
media elektronik lainnya, untuk membagikan informasi yang layak kepada masyarakat terkait promosi
kesehatan 5M dan 3T pada masa pandemic covid-19.
3. Diperlukannya peran dari tenaga kesehatan masyarakat dalam penanganan covid-19 baik untuk
promosi kesehatan, epidemiologi kesehatan, kesehatan kerja, tenaga biostatistika dan kependudukan.
Tenaga kesehatan masyarakat sekaligus dapat berperan dalam melakukan surveilans kesehatan dalam
meningkatkan kewaspadaan dini dalam upaya pencegahan melalui edukasi dan promosi kesehatan
sehingga informasi yang disampaikan tepat sasaran dan mudah diterima di masyarakat.
4. Melakukan koordinasi lintas program di puskesmas atau faskes, melakukan analisis data, dan
mengidentifikasi kelompok sasaran berisiko yang memerlukan tindak lanjut, melakukan koordinasi
dengan kader, RT/RW/kepala desa/kelurahan dan tokoh masyarakat terkait sasaran kelompok berisiko
dan modifikasi pelayanan sesuai kondisi serta melakukan sosialisasi terintegrasi dengan lintas
program lain kepada masyarakat tentang pencegahan penyebaran Covid-19.
5. Pemberian promosi kesehatan pasca vaksinasi Covid-19 yang baik dan benar, dimana tenaga
kesehatan sangat berperan dalam memotivasi warga yang belum menerima vaksin.
PENUTUP

A. Kesimpulan
Covid-19 (Coronavirus Disease 2019) merupakan jenis penyakit
baru yang belum terindentifikasi sebelumnya pada manusia. Kasus
virus corona muncul dan menyerang manusia pertama kali di
provinsi Wuhan, China. Karena penularan virus corona yang
sangat cepat. kunci pencegahan yang utama adalah pemutusan
rantai penularan dengan melakukan pembatasan diri dengan
physical distancing dan isolasi bagi yang terinfeksi, deteksi dini,
dan melakukan proteksi dasar. Pemerintah memprioritaskan
aspek kesehatan dan upaya penaganan pandemi. Kebijakan 5M
dan 3T dan proses vaksinasi pun juga terus dilakukan.
PENUTUP

B. Saran
Melakukan kegiatan preventif dan edukasi mengenai
pencegahan Covid-19 secara terus menerus seperti menaati
protokol kesehatan 5M dan 3T serta melakukan vaksinisasi yang
dilaksanakan oleh pemerintah dan tenaga kesehatan terutama
pada kelompok-kelompok yang rentan. Selalu mengawasi
fasilitas umum yang tersedia dimasyarakat seperti tempat cuci
tangan ataupun pembagian masker kepada orang yang tidak
menggunakan masker dalam mendukung terputusnya rantai
penularan covid-19 di masyarakat.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai