Anda di halaman 1dari 32

KELOMPOK 9

NADIA PUSPITA SARI PURBA 4213220009


ROMASNI SAGALA 4213220043
Pokok pembahsan

- konsep dasar larutan


- menghitung konsentrasi larutan
- energi pembentukan larutan.
Konsep dasar larutan
Larutan adalah campuran homogen yang tersusun dari
pelarut dan zat terlarut. Secara umum larutan kerap
dikenal dalam bentuk zat cair. Namun, sebenarnya
larutan juga bisa berbentuk gas dan padat.

Contoh larutan :

• berupa gas adalah gas nitrogen


• larutan padat ditemukan pada kuningan yang
tersusun dari unsur timah sari (Zu) dan tembaga (Cu).
Dalam larutan, pelarut umum (universal) adalah air.
Air memudahkan banyak zat untuk larut di
dalamnya ketimbang jenis pelarut lainnya. Lalu, ada
pula pelarut selain air seperti trikloroetanol, alkohol,
triklorometana, tetraklorometana, white spirit, dan
white spirit plus aseton yang masing-masing
memiliki penggunaan untuk tujuan tertentu.
KONSENTRASI

Adalah jumlah zat terlarut dalam setiap satuan


larutan atau pelarut.

Satuan kimia : mol, massa rumus, ekivalen.


menghitung konsentrasi larutan
Cara Menghitung Konsentrasi Sebuah Larutan
dalam :

a.Perseratus

✓Persen massa (%w/w)


Persen massa menunjukkan massa suatu zat
dalam 100 gram larutannya. Secara matematis,
persen massa dirumuskan sebagai berikut.

✓Persen massa (%w/w)


Persen massa menunjukkan massa suatu zat
dalam 100 gram larutannya. Secara
matematis, dengan rumus :

% massa =
Gram zat terlarut / gram larutan x 100 %
Contoh Soal persen massa
Hitung berapa persen massa NaOH yang dibuat dengan melarutkan
30 gram NaOH dalam 120 gram air ?

Pembahasan
massa zat terlarut = 30 gram
massa zat pelarut = 120 gram

massa larutan = massa zat terlarut + massa zat pelarut


massa larutan = 30 + 120 = 150 gram

% massa NaOH =
Gram zat terlarut
Gram larutan
x 100%
% massa NaOH =
30
150
x 100% = 20%
persen volume dirumuskan sebagai berikut.
✓Persen volume(%v/v)
Persen volume menunjukkan volume suatu zat dalam 100 gram
larutannya. Secara matematis, dengan rumus :

% volume =
Volume zat terlarut / volume larutan x 100 %
Contoh soal :
Hitung persen volume 50 mL alkohol yang dilarutkan
dalam 70 mL air ?
Pembahasan
Volume zat terlarut = 50 mL
Volume zat pelarut = 70 mL
Volume larutan = Volume zat terlarut + Volume zat pelarut
Volume larutan = 50 + 70 = 120 mL

% volume alkohol =
Volume zat terlarut / Volume larutan x 100%
Jadi ,
% volume alkohol = 50 / 120 x 100 % = 41,67 %
b.Persejuta (ppm)/(bpj)

Pengertian Konsentrasi Larutan ppm


b. Persejuta (ppm)
Pengertian Konsentrasi Larutan ppm
Konsentrasi merupakan besarnya kandungan zat terlarut yang terlarut
pada pelarut. Dalam istilah Kimia ppm merupakan singkatan dari ppm =
parts per million dalam bahasa Indonesia menjadi bpj = bagian per juta.
Artinya ppm merupakan besaran konsentrasi yang encer yang dilarutkan.
Rumus Konsentrasi Larutan ppm
1 ppm = 1 mg/kg atau 1 ppm = 1 mL/L

Sehingga dalam bentuk rumus:


terlarut dalam larutan. Persamaan yang digunakan diubah seperti berikut
Contoh Soal Konsentrasi Larutan ppm
1. Hitunglah besar ppm 10 liter air apabila dilarutkan Natrium Hidroksida
atau NaOH sebanyak 1500 mg.

Jawab:
Massa zat terlarut (natrium hidroksida): 1500 mg
Volume air pelarut: 10 Lpenyelesaian gunakan sesuai rumus
menghitung konsentrasi ppm diatas:
Penyelesaian gunakan sesuai rumus menghitung konsentrasi ppm
diatas:

Sehingga besar ppm Natrium Hidroksida tersebut sebesar 150 ppm


C. Molaritas (M)
Membahas masalah molaritas tidak akan lepas dari besaran
bernama mol. Hal itu karena molaritas merupakan satuan
konsentrasi yang menunjukkan banyaknya mol zat terlarut dalam
satu liter larutan. Secara matematis, molaritas dirumuskan sebagai
berikut.
.contoh soal :
1. berapa gram NaOH yang harus dilarutkan dalam 500
ml air untuk menghasilkan larutan 0,15 M?

Jawab :
- cari mol terlebih dahulu dengan memasukan data
dalam rumus molaritas :

n NaOH = M x V = 0,15 mol/L x 0,5 L = 0,075 mol


m NaOH = n x Mr Na0H = 0,075 mol x 40 g/mol
=3g
D. Molalitas
Hampir sama dengan molaritas, molalitas merupakan
banyaknya mol zat terlarut dalam satu kilogram pelarut.
Secara matematis, molalitas dirumuskan sebagai berikut.
.contoh soal :
1. tentukan molalitas larutan yang dibuat dengan
melarutkan 3,45 gram urea (Mr=46) dalam 250 gram
air ?

Jawab :
dik : massa zat terlarut = 3,45 gram, Mr urea = 46,massa
pelarut = 250 gram
dit : molalitas urea (m)
penyelesaian :
m = (3,45/46)(1000/p)
m = 0,3 molal
jadi, molalitas larutan urea adalah 0,3 molal.
E. Normalitas
adalah ukuran yang menunjukkan konsentrasi pada
berat setara dalam gram per liter larutan. Berat ekivalen itu
sendiri adalah ukuran kapasitas reaktif molekul yang
dilarutkan dalam larutan. Dalam suatu reaksi, tugas zat
terlarut adalah menentukan normalitas suatu larutan.
Normalitas juga disebut satuan konsentrasi larutan
ekivalen.
. Menurut pengertian diatas, normalitas dapat
dirumuskan sebagai berat setara zat terlarut dalam satu
liter larutan. Normalitas suatu solusi dapat dihitung dengan
mengetahui massa dan volume larutan.
Contoh Soal 1
Berapa Normalitas (N) H2SO4 pekat dengan BJ= 1,19 da
konsentrasinya 98% (Mr=98).

Jawab :

– BJ H2SO4 = 1,19
Berarti dalam 1 Liter larutan terdapat 1190 gram
– Konsentrasi 98 %
Secara langsung dapat dihitung sebagai berikut :
F. farksiaonal / fraksi mol
merupakan satuan konsentrasi yang menunjukkan
perbandingan antara konsentrasi mol zat terlarut
atau pelarut terhadap larutannya. Adapun
persamaan fraksi mol adalah sebagai berikut

Keterangan
Xt = fraksi mol zat terlarut;
 
Xp = fraksi mol pelarut;
 
nt = mol zat terlarut; dan
 
np = mol zat pelarut
contoh soal :

Berdasarkan persamaan tersebut, diperoleh:

Mol urea = 1 mol

Mol air = 5 mol


Kemudian, tentukan massa urea dan massa air
Dengan demikian, molalitas larutan
tersebut dirumuskan sebagai berikut

Jadi, molalitas larutan urea tersebut adalah 11,11 molal.


PEMBENTUKAN LARUTAN

.- Proses pelarutan bersifat reversibel.

- Ketika partikel terlarut (dissolved solute particles)


bergerak secara acak dalam larutan, lalu kemudian
kontak dengan zat yang tidak larut (undissolved solute)
dan mengkristal (kembali ke keadaan padat).

-Ketika laju pelarutan dan kristalisasi bernilai sama, maka


larutan akan jenuh (pada kelarutannya pada suhu
tersebut), dan keseimbangan dinamis tercapai. Ketika
keseimbangan tercapai, maka larutan jenuh.
.
.
.
.
.
.
.
.

Anda mungkin juga menyukai