Anda di halaman 1dari 23

BAHASA INDONESIA

Muhamad Fachrijal Ilmi, S.Pd., M.Pd.


TUJUAN PEMBELAJARAN

 SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA


 BAHASA DAN FUNGSI BAHASA
 Fungsi instrumental,
 Fungsi pengendalian,
 Fungsi pemberian,
 Fungsi interaksi,
 Fungsi pribadi,
 Fungsi heuristik,
 Fungsi Imajinatif (Halliday, 1973).

Muhamad Fachrijal Ilmi, S.Pd., M.Pd.


Definisi Bahasa

“Bahasa adalah suatu alat untuk


mengungkapkan pikiran, perasaan, dan
kemauan, yang murni manusiawi dan
tidak instingtif, dengan pertolongan
sistem lambang-lambang yang diciptakan
dengan sengaja (Edward Sapir, 1949:8)

Muhamad Fachrijal Ilmi, S.Pd., M.Pd.


BAHASA MANUSIAWI, NONINSTINGTIF,
LAMBANG BUNYI, ARBITRER,
KONVENSI
Berdasarkan definisi bahasa Edward Sapir disimpulkan bahwa bahasa mempunyai
ciri:
 Bahasa itu murni manusiawi: Hanya manusia yang memiliki bahasa yang sangat
lengkap.
 Bahasa manusia itu tidak instingtif: Bahasa bukan warisan tetapi harus dipelajari.
 Bahasa itu berupa lambang bunyi: Bahasa adalah bunyi-bunyi yang ke luar dari
mulut manusia. Bahasa yang asli adalah bahasa lisan (bunyi) sedang bahasa
tulisan adalah huruf-huruf yang menggambarkan bahasa lisan.
 Lambang bunyi bahasa bersifar arbitrer/sewenang-wenang: Makna sebuah kata
tidak ada hubungannya dengan kata yang diucapkan. Kata “rumah” dan
maknanya tidak bisa dicari hubungannya.
 Lambang bunyi bahasa bersifat konvensional atau berdasarkan perjanjian sosial
suatu masyarakat. Kata rumah dalam bahasa Indonesia diucapkan house oleh
orang Inggris dan baitun oleh orang Arab. Perbedaan penyebutan itu karena
perbedaan konvensi atau perbedaan perjanjian sosial.
Muhamad Fachrijal Ilmi, S.Pd., M.Pd.
ASAL BAHASA INDONESIA

 Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Melayu


berasal dari bahasa purba yang bernama bahasa Austronesia
Purba.
 Tanah asal Bahasa Austronesia purba adalah di kepulauan
Taiwan (Asia Tenggara). Eksis sekitar 10.000 tahun yang lalu.
 Bahasa Melayu purba (turunan bahasa Austronesia)
dimulai/digunakan di Kalimantan Barat.
 Bahasa Melayu purba menurunkan bahasa-bahasa daerah di
Indonesia.
 Menurut Language Atlas of the Pacific Area, Australian
National University ada 300-an bahasa daerah di Indonesia.

Muhamad Fachrijal Ilmi, S.Pd., M.Pd.


BAHASA MELAYU DAN BAHASA
DAERAH

Lima kelompok bahasa daerah di Indonesia (Menurut Language Atlas of


the Pasific Area), yakni:
 Bahasa daerah dengan penutur satu juta lebih (Jawa, Sunda, Madura,
Minangkabau, Bali, Batak, Bugis, Aceh, Banjar, Sasak, Lampung,
Makassar, Rejang).
 Bahasa daerah dengan penutur seratus ribu s.d. satu juta (Ngaju, Mandar,
Kapuas, Bajau, Danum, Maanyan, Bima, dll.)
 Bahasa dengan penutur sepuluh ribu s.d. seratus ribu (Kahayan, Katingan,
ternate, Kenyah, Tidong, Dusun Deyah, Ternate, Mamuju, dll.)
 Bahasa Daerah dengan penutur seratus ribu s.d. sepuluh ribu.
 Bahasa Daerah dengan penutur sepuluh ribu hingga kurang dari sepuluh
ribu.

Muhamad Fachrijal Ilmi, S.Pd., M.Pd.


BAHASA MELAYU RIAU

 Salah satu pecahan bahasa Melayu dari Kalimantan Barat


adalah bahasa Melayu di Kerajaan Melayu Riau di Sumatera.
 Kerajaan Melayu dikalahkan oleh Kerajaan Sriwijaya dan
Kerajaan Sriwijaya menjadikan bahasa Melayu menjadi
bahasa nasional kerajaan.
 Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan yang memiliki
kekuasaan yang amat luas, meliputi seluruh
Nusantara/sebagian Asia Tenggara.
 Melalui Kerajaan Sriwijaya bahasa Melayu menyebar ke
seluruh Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, Filipina, dll.

Muhamad Fachrijal Ilmi, S.Pd., M.Pd.


BAHASA MELAYU
 Bahasa Melayu bahasa yang paling berpengaruh di Asia Tenggara
dan satu dari lima bahasa di dunia yang mempunyai jumlah penutur
terbesar.
 Bahasa Melayu menjadi bahasa nasional di empat negara, yakni
Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
 Bahasa Melayu digunakan untuk pendidikan Islam di Kamboja dan
Vietnam.
 Bahasa Melayu juga digunakan oleh minoritas di Thailand, Birma,
Srilangka, Australia, Belanda, Papua New Guenia, Afrika Selatan.
 Bahasa Melayu dipelajari di Universitas di 8 negara Eropa, 2
negara di Amerika Utara, Beijing, Bangkok, Kazakhstan, Osaka,
Auckland, Pusan, Tasmania, dan Cebu City.

Muhamad Fachrijal Ilmi, S.Pd., M.Pd.


BAHASA INDONESIA
 Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Karena
bahasa-bahasa daerah di Indonesia juga berasal dari bahasa
Melayu maka terlihat banyak kesamaan atau kemiripan kosa
kata yang ada dalam bahasa-bahasa daerah di Indonesia.
Misalnya: /rumah/, /gula/, /bawa/, /panjang/ dalam bahasa
Indonesia sama dengan bahasa Banjar. Kata /lawang/ dalam
bahasa Jawa juga /lawang/ dalam bahasa Banjar. Ada pula
kata yang mirip antara bahasa Indonesia dengan bahasa
Banjar, misalnya /ramai/, /bah/, /gerhana/, /geger/, /botol/,
/bekas/, /ayam/ dalam bahasa Indonesia menjadi /rami/,
/baah/, /garaha/, /gigir/, /butul/, /bakas/, /hayam/, dan lain-
lain.

Muhamad Fachrijal Ilmi, S.Pd., M.Pd.


BAHASA INDONESIA
 Bahasa Indonesia digunakan oleh masyarakat
Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi
kenegaraan.
 Bahasa Indonesia dinobatkan sebagai bahasa
nasional sejak 28 Oktober 1928, sejak pengakuan
bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan oleh para
pemuda dan dituangkan sebagai sumpah ketiga
dalam Sumpah Pemuda.
 Bahasa Indonesia dinobatkan sebagai bahasa resmi
sejak bahasa Indonesia dicantumkan dalam Bab XV
ps 36 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Muhamad Fachrijal Ilmi, S.Pd., M.Pd.


SOEMPAH PEMOEDA
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe
bertoempah darah jang satoe, tanah air Indonesia
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe
berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia
Kami poetra dan poetri Indonesia menjoenjoeng
bahasa persatoean, bahasa Indonesia

Djakarta, 28 Oktober 1928

Muhamad Fachrijal Ilmi, S.Pd., M.Pd.


PENJELASAN SUMPAH
PEMUDA
 Sumpah pemuda merupakan peristiwa bersejarah dan sangat
heroik karena sumpah itu diucapkan saat penjajah Belanda
masih sangat kuat.
 Bunyi sumpah pemuda menggambarkan 3 ranah yang harus
diperjuangkan dan dipertahankan, yakni tumpah darah/tanah
air Indonesia, bangsa Indonesia, dan bahasa Indonesia.
 Sumpah pertama dan kedua telah dapat direalisasikan
bersamaan dengan kemerdekaan RI, sedang sumpah ketiga
masih belum dapat direalisasikan sepenuhnya, karena masih
banyak masyarakat Indonesia yang belum menjunjung bahasa
Indonesia. Bukti: papan-papan iklan yang masih dihiasi dengan
bahasa Inggris.

Muhamad Fachrijal Ilmi, S.Pd., M.Pd.


Penjelasan Sumpah Pemuda
(lanjutan)
 Bunyi sumpah pemuda yang sering salah diucapkan atau
ditulis. Bunyi sumpah pemuda yang salah:
Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertanah air
satu tanah air Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu
bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbahasa satu
bahasa Indonesia.
 Bandingkan dengan bunyi sumpah pemuda yang asli
pada slide di atas.

Muhamad Fachrijal Ilmi, S.Pd., M.Pd.


PENJELASAN SUMPAH
PEMUDA (LANJUTAN)
 Bunyi sumpah pemuda yang ketiga “menjunjung bahasa
persatuan, bahasa Indonesia,” berbeda dengan “mengaku
berbahasa satu bahasa Indonesia.”
 Bunyi sumpah, “menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia,” bermakna bahwa bahasa Indonesia harus
dijunjung, dihormati, dipakai pada waktu yang resmi, namun
tidak menafikan keberadaan bahasa daerah. Bahasa daerah
tetap harus dijaga dan menjadi aset kebudayaan bangsa.
Berbeda kalau misalnya bunyi sumpah pemuda, “mengaku
berbahasa satu bahasa Indonesia,” berarti hanya satu bahasa
yang diakui di negara Indonesia yakni bahasa Indonesia,
sedang bahasa daerah tidak diakui keberadaannya.

Muhamad Fachrijal Ilmi, S.Pd., M.Pd.


FUNGSI BAHASA

Fishman (1972), “who speak what language to whom, when


and to what end.” Jadi fungsi bahasa dapat dilihat dari sudut
penutur, pendengar, topik, kode, dan amanat pembicaraan.
Fungsi bahasa tergantung kepada situasi, keadaan, dan konteks
(in language, context is everything).
Dari sudut penutur bahasa berfungsi personal atau pribadi.
Artinya, si penutur menyatakan sikap terhadap apa yang
dituturkannya. Si penutur bukan hanya mengungkapkan
emosi lewat bahasa, tetapi juga memperlihatkan emosinya
sewaktu menggunakan bahasa. Si pendengar juga dapat
menduga apakah si penutur sedih, marah, atau gembira.

Muhamad Fachrijal Ilmi, S.Pd., M.Pd.


FUNGSI BAHASA MENURUT
HALLIDAY

Halliday (1973) membagi fungsi bahasa menjadi:


 Fungsi instrumental,
 Fungsi pengendalian,
 Fungsi pemberian,
 Fungsi interaksi,
 Fungsi pribadi,
 Fungsi heuristik,
 Fungsi khayalan.

Muhamad Fachrijal Ilmi, S.Pd., M.Pd.


FUNGSI INSTRUMENTAL DAN
FUNGSI PENGENDALIAN
 Instrumental = alat. Jadi bahasa menjadi alat bagi penutur dan
pendengar membicarakan sesuatu perkara atau hal. Kalimat yang
berbentuk instrumental berisi makna tindakan atau pekerjaan.
Misalnya, “Susun buku ini di atas rak yang disediakan.” Kalimat
ini menyebabkan adanya tindakan/pekerjaan yang dikenakan
kepada pendengar. Fungsi instrumental sama dengan fungsi
arahan, karena pendengar harus melakukan pekerjaan sesuai
arahan penutur/pembicara.
 Fungsi pengendalian atau fungsi regulasi atau fungsi pengaturan.
Dalam fungsi pengendalian, penutur berupaya mengawal dan
mengendalikan atau mengatur orang lain (pendengar) agar
mentaati atau menuruti kemauan penutur. Misalnya, “Kalau tidak
hadir kuliah sebanyak tiga kali maka kamu tidak boleh ikut ujian
akhir semester.”

Muhamad Fachrijal Ilmi, S.Pd., M.Pd.


FUNGSI PEMBERIAN. FUNGSI
INTERAKSI
 Fungsi pemberian adalah penggunaan bahasa/kalimat untuk
membuat pernyataan, menyampaikan fakta dan pengetahuan,
menjelaskan atau melaporkan. Dengan kata lain, fungsi pemberian
digunakan untuk menggambarkan atau memerikan suatu hal atau
perkara sehingga hal atau perkara yang diperikan itu menjadi jelas.
Semua kalimat pernyataan berfungsi pemberian. Contoh,”Indonesia
mengalahkan Thailand 3-1 dalam pertandingan sepak bola prapiala
Asean di Gelora Bung Karno Jakarta.”
 Fungsi Interaksi digunakan dengan tujuan untuk mewujudkan
hubungan yang baik sesama individu. Agar hubungan baik sesama
individu itu terjalin dengan baik maka penutur perlu memiliki
pengetahuan yang luas tentang logat, tata cara bergaul, adat-istiadat,
budaya setempat, dan sebagainya.

Muhamad Fachrijal Ilmi, S.Pd., M.Pd.


FUNGSI PRIBADI, FUNGSI
HEURISTIK, FUNGSI KHAYALAN
 Fungsi pribadi (the personal function) digunakan untuk tujuan
menyampaikan perasaan, emosi, keinginan, dan sebagainya yang bersifat
pribadi. Bahasa dapat memperlihatkan kepribadian seseorang.
 Fungsi heuristik adalah penggunaan bahasa dengan tujuan untuk
memperoleh ilmu pengetahuan. Fungsi heuristik seringkali disampaikan
dalam bentuk pertanyaan yang memerlukan jawaban, dan jawaban atas
pertanyaan itu diperoleh dari hasil kajian atau penyelidikan. Contoh
kalimat berfungsi heuristik, “Mengapa bumi berputar mengelilingi
matahari?”
 Fungsi khayalan berhubungan dengan keinginan manusia untuk
berangan-angan. Fungsi khayalan disampaikan dalam bentuk cerita fiksi
seperti dongeng, novel, cerpen, puisi, drama, dan lain-lain. Fungsi
khayalan membuat manusia tertawa, bahagia, sedih, dan perasaan lain
sesuai dengan cerita khayal yang dibuat oleh pengarangnya.

Muhamad Fachrijal Ilmi, S.Pd., M.Pd.


FUNGSI BAHASA BERDASARKAN
ILMU SOSIOLINGUISTIK

 Secara sosiolinguistik, fungsi bahasa dilihat dari: penutur,


pendengar, penutur dan pendengar,topik, kode, dan amanat.
 Fungsi Direktif.
Dari segi pendengar atau lawan bicara, bahasa berfungsi
direktif (instrumental), yaitu mengatur tingkah laku
pendengar. Artinya, bahasa tidak hanya membuat si
pendengar melakukan sesuatu, tetapi melakukan kegiatan
yang sesuai dengan yang diinginkan si pembicara. Hal ini
dapat dilakukan si penutur dengan kalimat perintah,
himbauan, permintaan, rayuan.

Muhamad Fachrijal Ilmi, S.Pd., M.Pd.


FUNGSI BAHASA BERDASARKAN
ILMU SOSIOLINGUISTIK (LANJUTAN)

Fungsi Fatik
Dilihat dari segi kontak antara penutur dan pendengar maka bahasa
berfungsi fatik (interpersonal), yaitu fungsi menjalin hubungan,
memelihara, memperlihatkan perasaan bersahabat, atau solidaritas
sosial. Ungkapan yang digunakan biasanya berpola tetap (seperti waktu
berjumpa, pamit, menanyakan keadaan keluarga, dll.). Ungkapan-
ungakapan fatik biasanya disertai unsur paralinguistik seperi
senyuman, gelengan kepala, kedipan mata, dll.
Fungsi Referensial
Dilihat dari topik ujaran, bahasa berfungsi referensial, yakni berfungsi
sebagai alat untuk membicarakan objek atau peristiwa yang ada di
sekeliling penutur atau yang ada dalam budaya pada umumnya. Di sini
bahasa adalah alat untuk menyatakan pikiran, pendapat ttg sesuatu.

Muhamad Fachrijal Ilmi, S.Pd., M.Pd.


FUNGSI BAHASA ILMU
SOSIOLINGUISTIK (LANJUTAN)

Fungsi Metalingual
Dilihat dari kode yang digunakan maka bahasa
berfungsi metalingual atau metalinguistik, yakni
bahasa itu digunakan untuk membicarakan
bahasa itu sendiri.
Fungsi Imaginatif
Dilihat dari segi amanat (message), maka bahasa
berfungsi imaginatif, seperti dalam karya seni

Muhamad Fachrijal Ilmi, S.Pd., M.Pd.


BAHASA BAKU

 Bahasa baku adalah bahasa yang mengikuti


kaidah atau aturan dalam pemakaian bahasa
Indonesia.
 Kaidah bahasa Indonesia baku meliputi:
. kaidah ejaan/ucapan,
. kaidah pemakaian kata,
. kaidah morfologi atau pembentukan kata, dan,
. Kaidah sintaksis atau penggunaan kalimat.

Muhamad Fachrijal Ilmi, S.Pd., M.Pd.

Anda mungkin juga menyukai