Anda di halaman 1dari 16

Asuhan Keperawatan

Gangguan Hematologi
Dengan Masalah DIC
(Koagulopati Intravaskuler
Diseminata)

Kelompok 3
Pengertian DIC

 diseminata Intravascularlation (DIC) adalah suatu
kesatuan klinis dan patologis yang diakibatkan oleh
aktivasi tidak terkendali sistem koagulasi dan sistem
fibrinolitik, sehingga pada saat yang sama dapat
menimbulkan trombosis dan perdarahan.
 Sindrom ini dapat ditemukan pada hampir semua
disiplin klinis, khususnya pada bidang darurat
darurat (critical caremedicine).
Patofisiologi

 Patofisiologi DIC adalah reaksi abnormal sistim
fibrinolitik yang mengkontrol pembekuan darah.
Bila perdarahan sangat hebat, pembentukan trombin
sangat meningkat dan trombin mendukung
kongulasi
 Faktor Hagemantangat diaktifkan oleh endotoksin
pada syok septik, menyebabkan perubahan plasmin,
suatu enzim proteolitik kuat yang dapat
mengkatabolis fibrin. Lisis fibrin menimbulkan
perdarahan lebih lanjut
Lanjutan..

 Diagnosis DIC didasarkan atas penemuan waktu protrombin
abnomal, trombositopenia, dan fibrinogenopenia. Tes tersebut
meliputi kenaikan produk pemecahan fibrin, kenaikan waktu
trombin pada 60% kasus dan penurunan antitrombin IlIL Efek
patologis DIC bersifat multisistemik, yaitu neksosis korteks
renalis, edema paru, pankreatitis, miosit, perdarahan
gastrointestinal, gagal hati dan mantasicerebrum (kejang).
 Tetapi mencakup penggunasnuombosit, fibrinogen, dan
heparin yang tepat untuk melawan aktivasi trombin pada
pembentukan bertahap pembekuan darah dan plawna beku
segar untuk meng gantikan faktor pembekuan darah.
Tipe DIC

 DIC tipe akut
 DIC tipe kronis
DIC Akut

 ditandai dengan aktivasi pada sistem fibrinolitik dan
antikoagulan secara masif dan berlebihan
 berkembang ketika jumlah besar prokoagulan (faktor
jaringan) memasuki sirkulasi dalam jangka waktu
yang singkat (beberapa jam hingga beberapa hari).
 DIC akut dapat terjadi pada kasus endotoksin,
trauma jaringan luas, wanita hamil dengan
komplikasi pre-eklampsi, atau terlepasnya jaringan
plasenta
 juga terjadi pada penderita dengan hipotensi atau
syok oleh berbagai sebab (misal pada tindakan
operasi, stroke luas, atau serangan jantung).
DIC Kronis

 DIC kronis aktivasi koagulasinya Tipe akut, jumlah
dari faktor jaringan terlihat lebih kecil sehingga
stimulasi sistem koagulasinya kurang kuat dan
memungkinkan untuk mengkompensasi
penggunaan protein koagulasi dan trombosit.
 biasanya berkembang secara perlahan dalam waktu
berminggu-minggu hingga berbulan-bulan dengan
manifestasi klinik lebih bersifat trombotik.
 sering terjadi pada penyakit kanker, aneurisma
aorta, dan penyakit inflamasi kronis.
Manifestasi klinik DIC

 perdarahan pada tempat venipuncture atau indwelling catheters
 ekimosis yang berkembang secara spontan atau trauma minimal
 perdarahan dari membrane mukosa
 perdarahan mayor yang tidak terduga dari tempat drain atau
trakeostomi
 perdarahan pada kavitas serosa (seperti perdarahan
retroperitoneal)
 gangguan ginjal tanpa kejelasan
 gangguan system saraf pusat seperti penurunan kesadaran dan
kejang
 infark dermal
 nekrosis kulit
 diskolorasi keabuan ujung jari
 kaki atau cuping telinga.
Diagnosis DIC

 Pemeriksaan yang direkomendasikan adalah
pemeriksaan D­dimer, fibrinogen blood test, prothrombin
time (PT), fibrin degradation products, (FDP), darah
lengkap (DL), dan partial thromboplastin time (PTT)
 Beberapa sistem skor yang membantu penegakkan
diagnosis DIC dikeluarkan oleh : International Society on
Thrombosis and Hemostasis (ISTH), Kementrian
Kesehatan, Kerja dan Kesejahteraan Jepang (JMHLW),
dan Japanese Association of Acute Medicine (JAAM).
Manajemen DIC

 Terapi antikoagulan
 Terapi Antifibrinolitik
 Tranfusi darah
Pengkajian
Keperawatan DIC

 Adanya faktor-faktor predisposisi
 Pemeriksaan fisik  Perdarahan abnormal pada
semua system dan pada sisi prosedur invasive,
Kerusakan perfusi jaringan
Diagnosa Keperawatan
DIC 
 Penurunan curah jantung b.d perubahan
kontraktilitas (SDKI : 34)
 Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan
ventilasi-perfusi (SDKI : 22)
 Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis (trauma
jaringan) (SDKI : 172)
Intervensi Keperawatan
DIC 
 Dx : Penurunan curah jantung b.d perubahan
kontraktilitas  Perawatan jantung (SIKI : 317)
 Dx : Gangguan pertukaran gas b.d
ketidakseimbangan ventilasi-perfusi  Pemantaun
respirasi (SIKI : 247)
 Dx : Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis
(trauma jaringan)  Manajemen nyeri (SIKI : 201)
Implementasi
keperawatan

 Merupakan pelaksanaan dari rencana intervensi
keperawatan atau serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari
masalah status kesehatan yang dihadapi ke status
kesehatan yang baik yang menggambarkan hasil
yang diharapkan.
Evaluasi

 Merupakan kegiatan yang membandingkan antara
hasil implementasinya dengan kriteria dan standar
yang telah ditetapkan untuk melihat
keberhasilannya
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai