2. Structural Steel Design Mc. Cormac 3. Struktur Baja M. Moestopo 4. SNI 03-1729 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja 5. AISC 2005 (2010) PENDAHULUAN Struktur yaitu segala sesuatu yang menanggung beban.
Struktur yang baik adalah struktur yang dapat
digunakan untuk menstransfer beban (load) dari suatu tempat ke tempat lain.Misalnya, struktur bangunan yang baik adalah yang mampu menstransfer semua beban (orang, beban sendiri bangunan, beban angin, dll.) dengan aman ke pondasi untuk selanjutnya diteruskan ke tanah. Beban Angin
Park
House Untuk mendapatkan struktur yang baik seperti yang diharapkan diperlukan proses perencanaan terlebih dahulu.
Konsep perencanaan bertujuan untuk
menghasilkan struktur dengan sifat – sifat sebagai berikut : Kuat dapat menahan beban selama umur bangunan Kaku tidak mengalami perubahan bentuk Stabil struktur tidak berubah akibat beban yang dipikul Berdaya guna bangunan yang direncanakan berfungsi sebagaimana mestinya Ekonomis pemilihan jenis struktur dan material yang tepat Dalam proses perencanaan dilakukan analisa terhadap struktur yang direncanakan. Analisa pada struktur sangat penting untuk membuktikan apakah struktur tersebut cukup kuat untuk menahan beban – beban yang diberikan. Analisa dilakukan antara lain terhadap pemilihan jenis struktur dan material struktur. Pemilihan jenis dan material struktur yang tepat selain berpengaruh pada tingkat ekonomis struktur,juga berpengaruh terhadap kekuatannya. STRUKTUR BAJA Material baja merupakan jenis material pabrikan. Material ini diproduksi dibawah pengawasan ketat dari pabrik yang memproduksinya.
Material baja diuji dan dimonitor secara berkala
sepanjang proses produksi sehingga material yang dihasilkan bersifat konsisten untuk setiap jenisnya dan bisa digunaka dengan angka safety factor yang rendah.
Karena bersifat pabrikan, batang baja yang digunakan
dalam struktur dapat dipilih berdasarkan jenis profil. Jenis profil yang akan digunakan disesuaikan dengan perencanaan struktur. Stuktur bisa dibagi atas 3 kategori umum yaitu : 1.Struktur rangka Konstruksi jenis struktur rangka adalah tipe struktur yang paling banyak digunakan. Jenis struktur ini bisa ditemui pada struktur bangunan maupun jembatan. Elemennya terdiri dari : batang tarik, kolom, balok dan batang yang mengalami gabungan lenturan dan beban axial. Source : www.steel-bridges.com 2. Struktur selaput (shell) Silo, tangki dan badan kapal menggunakan jenis struktur ini. Namun dalam pelaksanaannya biasanya dikombinasikan dengan struktur rangka. 3. Struktur gantung (suspension) Biasanya digunakan pada struktur jembatan SIFAT MATERIAL BAJA Baja merupakan bahan bangunan yang unsur utamanya terdiri dari besi. Sifat baja dipengaruhi oleh banyaknya jumlah carbon yang ditambahkan pada proses pembuatan baja. Selain carbon, bahan lain yang ditambahkan dalam proses pembuatan baja yaitu : - Silicon - Nickel - Magnesium - Tembaga
Baja ditemukan setelah dilakukan penempaan dan
pemanasan yang menyebabkan tercampurnya besi dengan bahan karbon pada proses pembakaran, sehingga membentuk baja yang mempunyai kekuatan lebih besar dari besi.
Pada saat ini penggunaan baja sebagai bahan struktural
sudah sangat meluas terutama di negara maju karena sifat – sifat material baja. Keunggulan baja struktural : 1. Kekuatan besar : dengan kekuatan yang besar, berat sendiri struktur menjadi lebih ringan 2. Modulus elastisitas besar : struktur menjadi lebih kaku 3. Daktilitas besar Daktilitas yaitu kemmpuan material menerima deformasi inelastic yang besar sebelum material mengalami kegagalan Bagi kinerja strukural, pada saat mengalami pembebanan (statis) melebihi kekuatannya, baja tidak langsung hancur tapi meregang sampai batas daktilitasnya sebelum bangunan runtuh. Untuk beban dinamis menyebabkan energi yang diserap baja lebih besar. 4. Toughness (keuletan) besar : kemampuan baja untuk menyerap energy sebelum mengalami kegagalan sehingga baja dapat memikul pembebanan yang dilakukan berulang – ulang dan mempunyai usia pemakaian yang tinggi sehingga cocok digunakan untuk bahan jembatan maupun alat – alat permesinan. kuat dan ductile 5. Tegangan regangan yang hampir merupakan garis lurus sampai pada tegangan yang relatif besar, hal ini akan mempermudah dan menjamin ketelitian perhitungan. Hooke’s Law 6. Modulus elastisitasnya sama untuk kondisi tarik dan tekan, selain mempermudah dan menjamin ketelitian perhitungan, kekuatan baja dapat dimanfaatkan untuk kondisi tarik dan tekan 7. Mutu seragam dan terjamin karena dibuat di pabrik sehingga keamanan baja dapat dihandalkan 8. Pelaksanaan di lapangan lebih cepat 9. Homogen dan isotropis, sehingga perhitungan menjadi lebih sederhana Disamping mempunyai keunggulan, material baja juga mempunyai beberapa kekurangan yang menyebabkan beton sering digunakan sebagai pilihan material konstruksi. Beberapa kekurangan baja diantaranya : 1.Harga material lebih mahal 2.Biaya mobilitas besar (dari pabrik ke lokasi) 3.Butuh alat berat dalam pelaksanaannya 4.Biaya perawatan tinggi karena baja rawan terhadap korosi yang disebabkan udara, air, kelembaban, sehingga baja harus dicat secara periodik. 5. Kekuatan dipengaruhi oleh suhu ± 400 °C kekuatannya menjadi 65 % ± 600 °C kekuatannya menjadi 25 - 30 % ± 800 °C kekuatannya menjadi 0 % Pada suhu yang sangat rendah baja akan rapuh walaupun tegangan yang bekerja belum mencapai tegangan leleh 6. Faktor kekuatan yang tidak diimbangi dengan dimensi profil yang cukup besar menyebabkan baja rentan terhadap buckling terutama saat memikul gaya tekan.