Anda di halaman 1dari 16

Referensi

1. LRFD Steel Design  William T Segui


2. Structural Steel Design  Mc. Cormac
3. Struktur Baja  M. Moestopo
4. SNI 03-1729 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja
5. AISC 2005 (2010)
PENDAHULUAN
 Struktur yaitu segala sesuatu yang menanggung
beban.

 Struktur yang baik adalah struktur yang dapat


digunakan untuk menstransfer beban (load) dari
suatu tempat ke tempat lain.Misalnya, struktur
bangunan yang baik adalah yang mampu
menstransfer semua beban (orang, beban sendiri
bangunan, beban angin, dll.) dengan aman ke
pondasi untuk selanjutnya diteruskan ke tanah.
Beban
Angin

Park

House
Untuk mendapatkan struktur yang baik seperti
yang diharapkan diperlukan proses perencanaan
terlebih dahulu.

Konsep perencanaan bertujuan untuk


menghasilkan struktur dengan sifat – sifat sebagai
berikut :
Kuat  dapat menahan beban selama umur
bangunan
Kaku  tidak mengalami perubahan bentuk
Stabil  struktur tidak berubah akibat beban
yang dipikul
Berdaya guna  bangunan yang direncanakan
berfungsi sebagaimana mestinya
Ekonomis  pemilihan jenis struktur dan
material yang tepat
Dalam proses perencanaan dilakukan analisa
terhadap struktur yang direncanakan.
Analisa pada struktur sangat penting untuk
membuktikan apakah struktur tersebut cukup
kuat untuk menahan beban – beban yang
diberikan.
Analisa dilakukan antara lain terhadap pemilihan
jenis struktur dan material struktur.
Pemilihan jenis dan material struktur yang tepat
selain berpengaruh pada tingkat ekonomis
struktur,juga berpengaruh terhadap kekuatannya.
STRUKTUR BAJA
 Material baja merupakan jenis material pabrikan.
Material ini diproduksi dibawah pengawasan ketat dari
pabrik yang memproduksinya.

 Material baja diuji dan dimonitor secara berkala


sepanjang proses produksi sehingga material yang
dihasilkan bersifat konsisten untuk setiap jenisnya dan
bisa digunaka dengan angka safety factor yang rendah.

 Karena bersifat pabrikan, batang baja yang digunakan


dalam struktur dapat dipilih berdasarkan jenis profil.
Jenis profil yang akan digunakan disesuaikan dengan
perencanaan struktur.
Stuktur bisa dibagi atas 3 kategori umum yaitu :
1.Struktur rangka
Konstruksi jenis struktur rangka adalah tipe
struktur yang paling banyak digunakan. Jenis
struktur ini bisa ditemui pada struktur bangunan
maupun jembatan.
Elemennya terdiri dari : batang tarik, kolom,
balok dan batang yang mengalami gabungan
lenturan dan beban axial.
Source : www.steel-bridges.com
2. Struktur selaput (shell)
Silo, tangki dan badan kapal menggunakan
jenis struktur ini. Namun dalam
pelaksanaannya biasanya dikombinasikan
dengan struktur rangka.
3. Struktur gantung (suspension)
Biasanya digunakan pada struktur jembatan
SIFAT MATERIAL BAJA
 Baja merupakan bahan bangunan yang unsur utamanya
terdiri dari besi. Sifat baja dipengaruhi oleh banyaknya
jumlah carbon yang ditambahkan pada proses
pembuatan baja. Selain carbon, bahan lain yang
ditambahkan dalam proses pembuatan baja yaitu :
- Silicon - Nickel
- Magnesium - Tembaga

 Baja ditemukan setelah dilakukan penempaan dan


pemanasan yang menyebabkan tercampurnya besi
dengan bahan karbon pada proses pembakaran,
sehingga membentuk baja yang mempunyai kekuatan
lebih besar dari besi.

 Pada saat ini penggunaan baja sebagai bahan struktural


sudah sangat meluas terutama di negara maju karena
sifat – sifat material baja.
Keunggulan baja struktural :
1. Kekuatan besar : dengan kekuatan yang besar,
berat sendiri struktur menjadi lebih ringan
2. Modulus elastisitas besar : struktur menjadi
lebih kaku
3. Daktilitas besar
Daktilitas yaitu kemmpuan material menerima
deformasi inelastic yang besar sebelum material
mengalami kegagalan
Bagi kinerja strukural, pada saat mengalami
pembebanan (statis) melebihi kekuatannya, baja
tidak langsung hancur tapi meregang sampai
batas daktilitasnya sebelum bangunan runtuh.
Untuk beban dinamis menyebabkan energi yang
diserap baja lebih besar.
4. Toughness (keuletan) besar : kemampuan baja
untuk menyerap energy sebelum mengalami
kegagalan sehingga baja dapat memikul
pembebanan yang dilakukan berulang – ulang dan
mempunyai usia pemakaian yang tinggi sehingga
cocok digunakan untuk bahan jembatan maupun
alat – alat permesinan.  kuat dan ductile
5. Tegangan regangan yang hampir merupakan garis
lurus sampai pada tegangan yang relatif besar, hal
ini akan mempermudah dan menjamin ketelitian
perhitungan.  Hooke’s Law
6. Modulus elastisitasnya sama untuk kondisi tarik
dan tekan, selain mempermudah dan menjamin
ketelitian perhitungan, kekuatan baja dapat
dimanfaatkan untuk kondisi tarik dan tekan
7. Mutu seragam dan terjamin karena dibuat di
pabrik sehingga keamanan baja dapat
dihandalkan
8. Pelaksanaan di lapangan lebih cepat
9. Homogen dan isotropis, sehingga perhitungan
menjadi lebih sederhana
Disamping mempunyai keunggulan, material baja
juga mempunyai beberapa kekurangan yang
menyebabkan beton sering digunakan sebagai
pilihan material konstruksi.
Beberapa kekurangan baja diantaranya :
1.Harga material lebih mahal
2.Biaya mobilitas besar (dari pabrik ke lokasi)
3.Butuh alat berat dalam pelaksanaannya
4.Biaya perawatan tinggi karena baja rawan
terhadap korosi yang disebabkan udara, air,
kelembaban, sehingga baja harus dicat secara
periodik.
5. Kekuatan dipengaruhi oleh suhu
± 400 °C kekuatannya menjadi 65 %
± 600 °C kekuatannya menjadi 25 - 30 %
± 800 °C kekuatannya menjadi 0 %
Pada suhu yang sangat rendah baja akan rapuh
walaupun tegangan yang bekerja belum
mencapai tegangan leleh
6. Faktor kekuatan yang tidak diimbangi dengan
dimensi profil yang cukup besar menyebabkan
baja rentan terhadap buckling terutama saat
memikul gaya tekan.

Anda mungkin juga menyukai