REFLEKS GELIAT
(WRITHING REFLEX)
PRAKTIKUM V
KELOMPOK 6
DISUSUN OLEH
FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Tujuan instruksional khusus:
15 Menit Kemudian
Semua Hewan Uji di induksi di abdomen dengan asam asetat glacial 0,05-0,1 % 0,1 ml/20g secara intraperitoneum
Setelah 5 menit
Mencit mulai merasakan sakit dengan memperlihatkan reflek geliat.
Amati dan hitung jumlah reflek geliat mencit tiap 5 menit, dimulai menit ke 0 sampai ke 60 dalam 15 menit
PROSEDUR KERJA
Cara menghitung % Efektivitas Bahan Uji.
%E=(K-U)/K x 100
Infus 90 mg / 265 1 2 6 4 -
10gBB
1. infus
lempuyang pahit 30mg/10gBB
X 100% = 62,5%
2. infus lempuyang pahit 90mg/10gBB
X 100% = 18,75%
3. infus lempuyang pahit 300mg/10gBB
X 100% = 37,5%
4. Asetosal 52mg/ kgBB
X 100% = 37,5%
Pembahasan
Penggunaan Asetosal sebagai respons positif pada metode refleks geliat (writhing
reflex) mempertimbangkan bahwa Asetosal adalah salah satu jenis obat Analgesik golongan
NSAID. Golongan NSAID biasa digunakan sebagai pereda rasa nyeri pada tingkat ringan
hingga sedang. Kemampuan utamanya adalah menghambat Siklooksigenase (COX) sehingga
mempengaruhi sintesis Prostaglandin yang mempengaruhi respon nyeri dengan
meningkatkan kepekaan saraf sensoris bagi rangsangan nyeri.
Dari data yang didapat selama pengujian didapati bahwa pemberian asetosal
berpengaruh besar terhadap pengurangan rasa nyeri berdasarkan pada respon geliat hewan
uji. Pada bahan uji lainnya yaitu Infus lempuyang pahit respon didapatkan berbeda
berdasarkan dosis yang diberikan. Semakin besar dosis yang diberikan semakin tinggi pula
efektivitas bahan uji untuk mengurangi rasa nyeri.
Kesimpulan
Asetosal terbukti dapat mengurangi rasa nyeri pada mencit, karena efek yang ditimbulkan atau
geliat yang ditimbulkan menurun setelah pemberian obat tersebut.
Pemberian infus lempuyang pahit juga dapat menurunkan nyeri sesuai dosis yang diberikan
pada hewan uji. Terbukti pada % efektivitas yang tertinggi terjadi pada pemberian infus
lempuyang pahit 30 mg/10g BB yaitu sebesar 62,5%