Pedoman Pemodelan Enterprise
Pedoman Pemodelan Enterprise
Capaian pembelajaran #3
Mahasiswa mampu menjelaskan bahasa, pedoman, dan visualisasi
yang digunakan sebagai dasar pembuatan sebuah pemodelan
arsitektur enterprise.
PROGRAM STUDI MATA KULIAH
SISTEM INFORMASI IMPLEMENTASI ARSITEKTUR
ENTERPRISE
Topik bahasan
1. Proses pemodelan
2. Panduan untuk pemodelan
3. Readability dan usability model
PROGRAM STUDI MATA KULIAH
SISTEM INFORMASI IMPLEMENTASI ARSITEKTUR
ENTERPRISE
Ide utama conceptual integrity adalah bahwa rancangan yang bagus dapat
memperlihatkan kesatuan yang konsisten, yang mudah dipahami orang
lain.
Proses pemodelan
PROGRAM STUDI MATA KULIAH
SISTEM INFORMASI IMPLEMENTASI ARSITEKTUR
ENTERPRISE
Sebuah model adalah sebuah konsepsi abstrak yang jelas dari beberapa
bagian atau aspek dari dunia nyata.
Model fokus pada aspek spesifik dari dunia nyata berdasarkan tujuan mengapa
model tersebut dibuat.
Modeling adalah aktivitas yang digerakkan oleh tujuan. Tujuan umum model
arsitektur perusahaan adalah untuk menyediakan:
1. wawasan tentang proses, infrastruktur TI, dan keselarasannya,
2. dasar untuk mendesain ulang proses bisnis,
3. dasar untuk desain aplikasi (re),
4.dasar untuk infrastruktur (re) desain,
5. dasar untuk keselarasan bisnis-IT.
4# memvisualkan model
◦ Depending on the types of stakeholders and their needs, you select one or more appropriate
ways to visualise the model.
5# menggunakan model
◦ At this stage, you use the representation of the model to communicate with the stakeholders.
◦ The typical steps in using visual representations are:
1) Validation. You can validate a model indirectly, by checking whether the stakeholders
agree that the views created from this model are correct representations of the actual or
intended situation.
2) Obtaining commitment from the key stakeholders. After reaching agreement, the key
stakeholders have to commit themselves to the (potential) impact of what is described.
3) Informing the other stakeholders.
PROGRAM STUDI MATA KULIAH
SISTEM INFORMASI IMPLEMENTASI ARSITEKTUR
ENTERPRISE
5 # menggunakan model
Pada tahap ini, Anda menggunakan representasi model untuk berkomunikasi dengan
pemangku kepentingan.
Langkah-langkah umum dalam menggunakan representasi visual adalah:
1. Validasi. Anda dapat memvalidasi model secara tidak langsung, dengan memeriksa
apakah pemangku kepentingan setuju bahwa pandangan yang dibuat dari model ini
adalah representasi yang benar dari situasi aktual atau yang diinginkan.
2. Mendapatkan komitmen dari pemangku kepentingan utama. Setelah mencapai
kesepakatan, pemangku kepentingan utama harus berkomitmen pada (potensi) dampak
dari apa yang dijelaskan.
3. Menginformasikan kepada pemangku kepentingan lainnya
PROGRAM STUDI MATA KULIAH
SISTEM INFORMASI IMPLEMENTASI ARSITEKTUR
ENTERPRISE
6# memelihara model
◦ A modelling process is iterative.
◦ These iterations help in getting a clear understanding of the purpose of the
modelling process, the concerns of the individual stakeholders, and the degree
to which the model helps in achieving this purpose.
• Proses pemodelan bersifat iteratif.
• Iterasi ini membantu mendapatkan pemahaman yang
jelas tentang tujuan proses pemodelan, perhatian dari
masing-masing pemangku kepentingan, dan sejauh
mana model membantu dalam mencapai tujuan ini.
PROGRAM STUDI MATA KULIAH
SISTEM INFORMASI IMPLEMENTASI ARSITEKTUR
ENTERPRISE
5) Maxim of Relevance:
Buat model yang relevan (misal, buat model untuk hal2 yang berkaitan dengan
tujuan pemodelan).
6) Maxim of Manner:
Hindari ekspresi yang tidak jelas.
Hindari keraguan.
Buat singkat (hindari konsep dan relasi yang tidak perlu).
Buat berurutan.
7) Buat model secara iteratif.
8) Buat model secara dinamis.
PROGRAM STUDI MATA KULIAH
SISTEM INFORMASI IMPLEMENTASI ARSITEKTUR
ENTERPRISE
Dengan level ini pertama buatlah konsep dan relasi inti dalam model
enterprise architecture model, sebelum memberikan detil lebih lanjut:
1) Dapatkan konsep inti dan relasi inti untuk abstraksi level tertinggi.
2) Tetapkan penggunaan level abstraksi yang dibatasi .
3) Tentukan level abstraksi berdasarkan tujuan pemodelan.
4) Buat level abstraksi konsisten.
PROGRAM STUDI MATA KULIAH
SISTEM INFORMASI IMPLEMENTASI ARSITEKTUR
ENTERPRISE
Untuk itu model harus readable dan usable oleh para stakeholder yang
membutuhkannya.
Saat membuat visualisasi model arsitektur enterprise ada dua hal yang
menjadi masalah:
◦ Pertama, visualisasi harus mencantumkan informasi sebanyak mungkin sesuai
dengan tujuan dan maksud untuk memenuhi keninginan stakeholder.
◦ Kedua, para stakeholder visualisasi hanya dapat menangkap kompleksitas visual
yang terbatas dari model.
Untuk menjaga model arsitektur enterprise tidak boleh memiliki lebih dari 3
level abstraksi.
PROGRAM STUDI MATA KULIAH
SISTEM INFORMASI IMPLEMENTASI ARSITEKTUR
ENTERPRISE
Aturan penggambaran
Aturan penggambaran diterapkan untuk memudahkan memahami
model.
Untuk pengguna berpengalaman, ini dapat menjadi petunjuk yang
Penggunaan Layout
Layout adalah atribut visual yang penting dari sebuah model.
Layout yang baik dapat dipahami dengan cepat dan secara mudah:
Penggunaan simbol
Bentuk obyek biasanya sesuai dengan properti intrinsik obyek tersebut
(misal: bentuk silinder untuk data store, actor digambarkan sebagai stick
figure).
Ada yang menggunakan simbol realistik 3D untuk obyek nyata (misal:
Penggunaan warna
Warna memberikan sinyal visual yang sangat kuat.
Atribut visual yang sangat dipengaruhi oleh nilai budaya, atau warna
perusahaan.
Arti tambahan dapat dengan mudah diberikan pada warna tertentu.
Penggunaan warna yang berbeda untuk sebuah obyek dengan atribut
Penggunaan teks
Banyak bahasa pemodelan menggabungkan kekuatan teks dan grafis.
Teks baik digunakan untuk memberikan interpretasi dan asosiasi serta stimulasi
pemikiran.
Dalam menggunakan teks harus berhati-hati saat memberikan judul, subscript,
Terima kasih
Selamat belajar dan semoga sukses