Anda di halaman 1dari 10

ENSIKLIK

Centesimu
s Annus
Ajaran Sosial Gereja
“When there is question of defending the rights of individuals, the
defenceless and the poor have a claim to special consideration. The
richer class has many ways to shielding itself, and stands less in need
of help from the State; whereas the mass of the poor have no
resources of their own to fall back on, and must chiefly depend on
the assistance of the State. It is for this reason that wage-earners,
since they mostly belong to the latter class, should be specially cared
for and protected by the government.”

RERUM NOVARUM
St. Yohanes Paulus II
18 Mei 1920 - 2 April 2005

Paus Yohanes Paulus II mengeluarkan


ensiklik Centesimus Annus pada 1 Mei
1991.

Ensiklik ini merupakan salah satu dari 14


ensiklik yang dikeluarkan oleh Paus
Yohanes Paulus II.

Dalam bahasa Latin berarti “tahun


keseratus”. Merupakan peringatan 100
tahun dikeluarkannya ensiklik Rerum
Novarum oleh Paus Leo XIII.
LATAR BELAKANG

● Perang Dingin/Cold War


● Ideologi komunisme Marxist, ideologi kapitalis
liberalis, dan pemerintahan diktator
berkembang pesat di negara-negara yang baru
merdeka
● Penerapan ideologi komunisme yang mengarah
kepada penghilangan hak pribadi, seperti hak
milik pribadi dan hak berorganisasi
● Penerapan ideologi kapitalisme yang mengarah
kepada persaingan bebas, tetapi merugikan
kaum buruh dan masyarakat miskin
POIN POIN POKOK
MEMBAWA SEMANGAT DAN TEMA POKOK

1. RERUM NOVARUM

● Memperjelas kembali tujuan dikeluarkannya ASG, yaitu


menjunjung harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang
diciptakan sesuai dengan citra Allah.
● Ajaran Sosial Gereja dengan membahas pokok-pokok iman Katolik
bersinergi dengan berbagai ilmu pengetahuan menghantarkan
manusia menuju keselamatan.
POIN POIN POKOK

2. GEREJA MENGHADAPI TANTANGAN DAN PERUBAHAN

● Seiring perkembangan zaman, dunia dihadapkan pada


munculnya berbagai ideologi yang menimbulkan
permasalahan sosial.
● Persaingan antar negara maju menyebabkan konflik
berdarah yang memakan korban, merugikan negara-
negara berkembang.
POIN POIN POKOK

3. MENDORONG INTERVENSI NEGARA

● Gereja mengkritik keras pemerintahan diktator yang menindas


rakyat dan mengabaikan hak-hak dasar masyarakat.
● Gereja mengkritik pembatasan hak-hak bagi komunitas agama
minoritas yang seringkali ditindas, termasuk terhadap komunitas
Gereja Katolik.
● Gereja mendorong negara terlibat dalam merumuskan regulasi
hukum dan menjamin hak-hak kaum marjinal yang tertindas serta
penjaminan hak-hak beragama.
POIN POIN POKOK

4. KRITIK GEREJA TERHADAP IDEOLOGI

● Ideologi kapitalisme menciptakan persaingan bebas yang


merugikan kaum buruh dan masyarakat miskin, menjadikan
mereka sekedar sebagai “alat ekonomi”.
● Ideologi komunis-sosialis tidak menciptakan solusi, melainkan
menambah permasalahan baru, mendorong munculnya
pemerintahan diktatorial, pembatasan hak-hak pribadi seperti
upah yang cukup, hak berserikat, hingga hak beragama.
“Man fulfills himself by using his intelligence and freedom. In so doing
he utilizes the things of this world as objects and instrument and makes
them his own. The foundation of the right to private initiative and
ownership is to be found in this activity. By means of his work man
commits himself, not only for his own sake but also for others and with
others. Each person collaborates in the work of others and for their good.
Man works in order to provide for the needs of his family, his
community, his nation, and ultimately all humanity.”

CENTESIMUS ANNUS
THANK
S! DO YOU HAVE ANY
QUESTION?

@kokermasemarang

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai