Anda di halaman 1dari 24

Asas-asas

Manajemen
Sonia Napisa (07031282126112)
Pengertian Manajemen
Henry Fayol
Menurut Henry Fayol, manajemen merupakan ilmu yang mengandung gagasan atau pun ide mengenai lima fungsi utama,
yakni merancang, mengorganisir, memerintah, mengkoordinasi dan juga mengendalikan.

Marry Parker Follet


Menurut Marry Parker Follet, manajemen merupakan seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Dari definisi yang
ia kemukakan, dapat diketahui bahwa ada seorang yang bertugas untuk mengatur serta mengarahkan orang lain demi
melakukan sesuatu yang dapat mendukung tercapainya tujuan sebuah organisasi.

George R. Terry
Jika berdasarkan George R. Terry, manajemen ialah suatu proses yang khas, yakni yang terdiri dari tindakan-tindakan:
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan yang dilakukan dengan maksud menentukan dan mencapai
sasaran-sasaran yang sebelumnya telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya
Unsur-unsur

Uang Material

Manusia Pasar

Mesin Metode
FUNGSI MANAJEMEN

Planning
(perencanaan) 01 02 Organizing
(pengorganisasian)

Actuating
(pelaksanaan)
03 04 Controling
(pengendalian)
Planning (perencanaan)

Perencanaan merupakan proses pendefinisian tujuan


organisasi, pembuatan strategi untuk mencapai tujuan,
serta pengembangan rencana aktivitas organisasi. Tahap
perencanaan sangat penting dan tidak boleh dilewatkan.
Organizing
(pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah proses penyusunan atau
penentuan sumber daya organisasi untuk
mencapai tujuan perusahaan.
Actuating (pelaksanaan)
Pelaksanaan merupakan proses penerapan atau
implementasi dari semua rencana, konsep, ide,
serta gagasan yang telah dibuat sebelumnya,
untuk meraih tujuan bersama.
Controling
(pengendalian)
Pengendalian adalah bentuk kontrol atau evaluasi
terhadap kinerja organisasi. Hal ini dilakukan
untuk memastikan jika apa yang telah
direncanakan, disusun serta dijalankan sudah
sesuai dengan apa yang telah dirancang
sebelumnya.
Prinsip-
prinsip
Manajemen
Prinsip-prinsip manajemen yaitu dasar-dasar dan
nilai yang menjadi inti dari kesuksesan sebuah
manajemen.
1. Pembagian kerja
(Division of work) ● Pembagian kerja harus disesuaikan
dengan kemampuan dan keahlian
sehingga pelaksanaan kerja
berlanjut efektif. Oleh karena itu,
dalam penempatan karyawan harus
menggunakan prinsip the right man
in the right place. Pembagian kerja
harus rasional/objektif, bukan
emosional subyektif yang
didasarkan atas dasar like and
dislike.
2. Wewenang dan ● Setiap karyawan dilengkapi dengan
tanggung jawab wewenang untuk melakukan
pekerjaan dan setiap wewenang
(Authority and melekat atau disertai
pertanggungjawaban. Wewenang
responsibility) dan tanggung jawab harus seimbang.
Setiap pekerjaan harus dapat
memberikan pertanggungjawaban
yang sesuai dengan wewenang. Oleh
karena itu, makin kecil wewenang
makin kecil pula
pertanggungjawaban demikian pula
sebaliknya.
3. Disiplin
(Discipline) ● Disiplin yaitu perasaan taat dan
patuh terhadap pekerjaan yang
menjadi tanggung jawab. Disiplin ini
bertalian ketat dengan wewenang.
Apabila wewenang tidak berlanjut
dengan semestinya, maka disiplin
hendak hilang. Oleh karena ini,
pemegang wewenang harus dapat
menanamkan disiplin terhadap
dirinya sendiri sehingga berada
tanggung jawab terhadap pekerajaan
sesuai dengan wewenang yang
berada padanya.
4. Kesatuan perintah
(Unity of command) ● Dalam melakasanakan pekerjaan,
karyawan harus memperhatikan
prinsip kesatuan perintah sehingga
pelaksanaan kerja dapat dijalankan
dengan tidak sewenang-wenang.
Karyawan harus kenal kepada siapa
dia harus bertanggung jawab sesuai
dengan wewenang yang
diperolehnya. Perintah yang datang
dari manajer lain kepada serorang
karyawan hendak merusak jalannya
wewenang dan tanggung jawab serta
pembagian kerja.
5. Kesatuan ● Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung
pengarahan (Unity jawabnya, karyawan perlu diarahkan menuju
sasarannya. Kesatuan pengarahan berkenaan ketat
of direction) dengan pembagian kerja. Kesatuan pengarahan
tergantung pula terhadap kesatuan perintah. Dalam
pelaksanaan kerja bisa saja terjadi beradanya dua
perintah sehingga menimbulkan arah yang
berlawanan. Oleh karena itu, perlu alur yang jelas dari
mana karyawan mendapat wewenang untuk
pmelaksanakan pekerjaan dan kepada siapa dia harus
mengetahui batas wewenang dan tanggung jawabnya
supaya tidak terjadi kekeliruan. Pelaksanaan kesatuan
pengarahan (unity of directiion) tidak dapat terlepas
dari pembaguan kerja, wewenang dan tanggung
jawab, disiplin, serta kesatuan perintah.
6. Mengutamakan
kebutuhan organisasi
● Setiap karyawan harus mengabdikan
di atas kebutuhan kebutuhan sendiri kepada kebutuhan

sendiri organisasi. Hal semacam itu yaitu


suatu syarat yang sangat penting
supaya setiap cara berlanjut dengan
lancar sehingga tujuan dapat tercapai
dengan tidak sewenang-wenang.
7. Penggajian
pegawai
● Gaji atau upah untuk karyawan yaitu
kompensasi yang menentukan
terwujudnya kelancaran dalam
melakukan pekerjaan.
8. Pemusatan
(Centralization) ● Pemusatan wewenang hendak menimbulkan
pemusatan tanggung jawab dalam suatu cara.
Tanggung jawab terakhir terletak berada
orang yang memegang wewenang tertinggi
atau manajer puncak. Pemusatan bukan
berfaedah beradanya kekuasaan untuk
menggunakan wewenang, melainkan untuk
menghindari kesimpangsiuran wewenang dan
tanggung jawab. Pemusatan wewenang ini
juga tidak menghilangkan asas pelimpahan
wewenang (delegation of authority)
9. Hirarki
(tingkatan) ● Pembagian kerja menimbulkan
beradanya atasan dan bawahan. Bila
pembagian kerja ini mencakup area
yang cukup luas hendak
menimbulkan hirarki. Hirarki diukur
dari wewenang terbesar yang berada
pada manajer puncak dst-nya
berurutan ke bawah. dengan
beradanya hirarki ini, maka setiap
karyawan hendak mengetahui
kepada siapa dia harus bertanggung
jawab dan dari siapa dia mendapat
perintah.
10. Ketertiban
(Order) ● Ketertiban dalam melaksanakan
pekerjaan yaitu syarat utama karena
pada dasarnya tidak berada orang
yang bisa melakukan pekerjaan
dalam beradanya kacau atau tegang.
Ketertiban dalam suatu pekerjaan
dapat terwujud apabila seluruh
karyawan, tidak sewenang-wenang
atasan maupun bawahan berada
disiplin yang tinggi. Oleh karena itu,
ketertiban dan disiplin sangat
dibutuhkan dalam mencapai tujuan.
11. Keadilan dan ● Keadilan dan kejujuran yaitu salah
kejujuran satu syarat untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Keadilan dan
kejujuran terkait dengan moral
karyawan dan tidak dapat dipisahkan.
Keadilan dan kejujuran harus
ditegakkan mulai dari atasan karena
atasan memiliki wewenang yang
paling agung. Manajer yang tidak
sewenang-wenang dan jujur hendak
menggunakan wewenangnya dengan
sebaik-baiknya untuk melakukan
keadilan dan kejujuran pada
bawahannya.
12. Stabilitas
● Dalam setiap cara kestabilan karyawan
kondisi karyawan harus dikawal sebaik-baiknya supaya segala
pekerjaan berlanjut dengan lancar.
Kestabilan karyawan terwujud karena
beradanya disiplin kerja yang tidak
sewenang-wenang dan beradanya
ketertiban dalam cara.Manusia sebagai
makhluk sosial yang berada kebiasaan
memiliki hasrat, perasaan dan jalan
melakukan sesuatu. Apabila hasratnya tidak
terpenuhi, perasaan tertekan dan jalan
melakukan sesuatu yang kacau hendak
menimbulkan goncangan dalam melakukan
pekerjaan.
13. Prakarsa
(Inisiative)
● Prakarsa timbul dari dalam diri
seseorang yang menggunakan
kekuatan pikir. Prakarsa
menimbulkan keinginan untuk
mewujudkan suatu yang berguna
untuk penyelesaian pekerjaan
dengan sebaik-beiknya. Jadi dalam
prakarsa terhimpun keinginan,
perasaan, jalan melakukan sesuatu,
keahlian dan pengalaman seseorang.
14. Semangat
kesatuan dan
● Setiap karyawan harus memiliki rasa
semangat korps kesatuan, yaitu rasa senasib
sepenanggungan sehingga
menimbulkan semangat kerja sama
yang tidak sewenang-wenang.
Terima
kasih 

Anda mungkin juga menyukai