• Protozoa darah :
• Protozoa yang hidup didarah adalah :
- Leishmania
- Trypanosoma
- Plasmodium
Morfologi protozoa darah
• Daur hidup mempunyai 4 stadium: •
1. Amastigot (leishmania), bentuk dengan
bulat/lonjong, mempunyai satu inti kariosom,
kinetoplas di bagian anterior terdiri dari benda
parabasal dan blefaroplas dan satu aksonema •
Besarnya 2-3 mikron dan hidupnya di dlm sel
(intraseluler)
2. stadium promastigot (leptomonas), berben
tuk bujur
memanjang, mempunyai satu inti, satu
kinetoplas di bagian anterior dan satu flagel.
Ukurannya ± 15 µ
• Pengobatan :
1. terapi intravena dengan etilstibamin harus dilakukan dengan segera
setelah diagnosis dibuat, mengingat luka mukokutan yang destruktif
2. natrium antimonium tartrat & stibofen dpt digunakan dalam
pengobatan scr berturut-turut.
3. antibiotik diberikan bila terhadap infeksi sekunder oleh bakteri
Trypanosoma
• Genus Trypanosoma terdapat 3 species yang
menyebabkan penyakit pada manusia yaitu:
1. Trypanosoma rhodesiense
2. T. gambiense dan
3. T. cruzi
• Penyakitnya disebutt trypanosomiasis
• Di Indonesia tidak ditemukan
T. Rhodesiense dan T. gambiense
• Manusia merupakan hospes dari ke dua parasit tersebut
• Hospes reservoar T. rhodesiense adalah binatang liar seperit
antilop dan hospes reservoar T. gambiense adalah binatang
peliharaan seperti sapi, babi, kambing dan sebagainya.
• Lalat Glossina berperan sebagai hospes perantara/vektornya
• Penyakitnya disebutt tripanosomiasis Afrika / sleeping
sickness
Morfologi dan daur hidup
• Antara T. rhodesiense & T. gambiense tidak terdapat
perbedaan morfologi
• Pada manusia, kedua species tersebut dalam stadium
tripomastigot yang hidup dalam darah
• Bentuk ini terdapat dua macam, yaitu bentuk panjang (32µ)
dan bentuk pendek (16µ) yang tidak mempunyai flagel.
Oleh sebab itu parasit ini disebut mempunyai sifat polimorf.
Stadium tripomastigot hidup di luar sel (ekstraseluler)
dalam darah, limfa, kelenjar limfe, cairan otak dan di otak
• • Parasit berkembangbiak secara belah pasang longitudinal.
• Dalam tubuh Glossina stadium tripomastigot yang terhi
sap deng
an darah berkembangbiak di usus tengah & belakang (mid
gut) secara belah pasang longitudinal. Sesudah 15 hari
tampak bentuk langsing membelah lagi dan kemudian
bermigrasi melalui esofagus, faring, ruang mulut, untuk
kemudian masuk ke dalam kelenjar ludahnya.
• Dalam kelenjar ludah parasit melekat pada epitel &
berubah menjadi stadium epimastigot. Stadium ini
berkembangbiak berkali-kali kemudian berubah menjadi
stadium tripomastigot metasiklik yang masuk ke saluran
kelenjar ludah, kemudian ke probosis yang dapat ditularkan
kepada manusia
• Untuk T. gambiense, lalat menjadi infektif sesudah 20 hari,
untuk T rhodesiense sesudahh 14 hari.
• Infeksi terjadi dengan tusukan lalat Glossina yang
mengandung stadium tripomastigot metasiklik (sebagai
bentuk infektif)
• Cara penularan ini disebutt anterior inoculative
Patologi dan gejala klinis
• Pada porte d’entrée’ (tempat amsuknya mikroorganisme),
parasit berkembangbiak di sela-sela jaringan di bawah kulit
dan dalam waktu kira-kira satu minggu timbul syanker
tripanosoma.
• Stadium tripomastigot masuk ke pembuluh darah dan terjadi
parasitemia.
• Pada penduduk asli, masa ini di daerah endemi berlalu
afebril, sedangkan penduduk pendatang mengalami demam.
Timbulnya demam disebabkan oleh parasit yang menyerang
kelenjar limfe.
Perbedaan penting antara infeksi oleh T. rhodesiens
e dan T
. gambiense adalah:
1.T. rhodesiense sangat virulen, penyakitnya akut
sehingga penderita dalam waktu yang singkat sebelum
gejala otak tampak .
2.T. gambiense penyakitnya menahun dan sesudah satu
tahun, penderita dapat meninggal dengan gejala otak.
Diagnosis
• Ditegakkan dg menemukan parasit:
1.secara langsung sediaan darah atau cairan otak
2.dalam biopsi kelenjar dan fungsi sumsum tulang
3. secara imunologi dengan zat anti fluoresen
Pengobatan
• Pengobatan berhasil baik bila dimulai pada permulaan
penyakit, yaitu stadium darah-limfe, untuk itu dapat
dipakai suramin atau pentamidin
• Bila susunan syaraf sudah kena, dapat dipakai
triparsamid. Dua sebelumnya kurang baik hasilnya •
Obat yg tersedia umumnya toksik untuk manusia.
Epidemiologi
• Penyakit yang disebabkan oleh T. rhodesiense sangat jarang,
tetapi penting karena penyakit ini berbahaya.
• Hospes perantara lalat Glossina morsitans yang hidup di
daerah padang rumput (savanah). Baik jantan maupun betina
dapat menularkan penyakit.
• Pada tripanosomiasis rhodesiense hospes reservoar penting
karena penularan terjadi dari hospes reservoar melalui lalat
ke manusia.
Lanjutan
• Hospes perantara untuk T. gambiense ialah lalat Glossina
palpalis yg terdapat di daerah dataran rendah dengan hutan
yang lebat dan lembab
• Peran hospes perantara tidak penting, karena penyakit
ditularkan dari manusia-lalat-manusia
Lanjutan
• •Kelenjar limfe mjd besar dan nyeri. Hal ini nyata sekali
pada daerah servikal belakang yang disebut gejala
‘Winterbottom’.
• Juga terjadi pembesaran kelenjar limfe yg lain seperti di
daerah ketiak dan inguinal
• Selain itu terjadi pula hepatomegali, penderita sakit berat
kemudian meninggal .
• Pada stadium berikutnya, parasit dpt masuk ke otak dan
menyebabkan meningitis, ensefalitis dengan gejala sakit
kepala yang berat, kelainan motorik, apatis, letargi, koma dan
Trypanosoma cruzi
• Manusia merupakan hospes dari penyakit tersebut
• Hospes reservoar adalah binatang peliharaan (anjing dan
kucing) atau binatang liar (tupai, armadillo, kera dll).
• Hospes perantara adalah Triatoma
• Penyakit disebut tripanosomiasis Amerika atau penyakit
chagas.
• Distribusi geografik ditemukan di Amerika Selatan, Tengah
dan A. Serikat
Morfologi dan siklus hidup
• Dalam tubuh manusia terdapat dalam dua stadium yaitu
stadium tripomastigot dan amastigot,
• Stadium tripomastigot hidup di luar sel (ekstraseluler) dalam
darah dan tidak berkembangbiak, sehingga di dalam darah
tidak ditemukan bentuk yang membelah
• Parasit ukurannya 20µ dan menyerupai huruf C atau huruf S
dg kinetoplas yg besar .
• Stadium amastigot besarnya hanya 2-3 µ terdpt intraseluler
dalam sel RE (sel retikulo-endotel) dan berkembangbiak secara
belah pasang longitudinal
Lanjutan Morfologi dan siklus hidup
• Setelah penuh, sel RE pecah dan stadium amastigot melalui
stadium promastigot berubah menjadi stadium epimastigot
kemudian tripomastigot yang masuk kembali ke darah
• Stadium amastigot ditemukan dlm sel RE limfa. Hati,
kelenjar limfe, sumsum tulang, sel otot jantung dan sel otak.
• Bila Triatoma mengisap darah penderita tripanosomiasis,
stadium tripomastigot dan amastigot berubah menjadi
stadium epimastigot dalam usus tengah (mid gut), kemudian
stadium epimastigot.
Lanjutan Morfologi dan siklus hidup
• Berkembangbiak secara belah pasang longitudinal kemudian
bermigrasi ke bagian posterior (hindgut) untuk berubah menjadi
stadium tripomastigot metasiklik yang merupakan bentuk infektif.
Siklus ini berlangsung selama kira-kira 10 hari
• Waktu menusuk orang lain untuk mengisap darahnya, Triatoma
mengeluarkan sedikit tinjannya yang mengandung bentuk infektif dan
diletakkan pada kulit. Oleh karena tusukan terasa gatal, maka orang
menggaruk sehingg parasit masuk ke dalam luka dan terjadi infeksi
• Cara infeksi disebut posterior station/ post contaminative. Parasit
dapat pula masuk melalui kulit yang utuh, misalnya melalui selaput
lendir mata atau kulit bayi yang utuh.
Lanjutan Morfologi dan siklus hidup
• Melalui stadium promastigot dan epimastigot parasit masuk ke aliran
darah dan berubah menjadi stadium tripomastigot, kemudian terjadi
parasitemia parasit masuk yang memberi gejala toksik
• Parasit masuk ke alat-alat dalam yang mengandung sel RE, sehingg
timbul gejala splenomegali, hepatomegali dan limfadenopati, juga
terjadi kelainan pada sumsum tulang, karena penuh denga parasit
• Penderita sakit berat, demam, dan sering ada gejala jantung, sehingga
penderita meninggal pada stadium akut ini. hal ini biasanya terjadi
pada anak, pada dewasa penyakit dapat menahun.
Patologi dan gejala klinis
• Pada porte d’entrée (tempat masuk mikroorganisme)
stadium tripomastigot metasiklik dikelilingi oleh makrofag
dan kemudian masuk ke dalamnya dan berubah menjadi
stadium amastigot dan membelah
• Banyak makrofag yang diserang, sehinga terbentuk suatu
granuloma (chagoma) yang dapat membendung aliran limfe
• Bila hal ini terjadi pada mata, timbul edema kelopak mata
pada salah satu mata (edema unilateral) yg disebut gejala
Romana.
Diagnosis
• Diagnosis ditegakkan dengan:
1.menemukan parasit daalm darah pada waktu demam atau
dalam biopsi kelenjar limfe, limfa, hati, dan sumsum tulang
(stadium tripomastigot dan amastigot)
2.menemukan parasit pada pembiakan dalam medium NNN
(stad epimastigot)
3.xenodiagnosis, yaitu dengan percobaan serangga Triatoma
atau cimex. Selain itu, adanya beberapa uji imunodiagnostik
yang telah dikembangkan untuk mendeteksi adanya zat
anti/antigen terhada T. gamb dengan ELISA, PCR .
PENGOBATAN
• Pengobatan terhadap penyakit terseutb tidak memuaskan,
oleh karena belum ada obat yang dapat menghancurkan parasit
yg berada daalm sel jaringan
• Primakuin agaknya merupakan obat yang terbaik untuk
membasmi tripomastigot dalam darah, dengan demikian
mencegah invasi > lanjut ke dalam jaringan.
Epidemiologi
• Hospes reservoar selalu merupkan sumber infeksi
• Cara pencegahan dpt dilakukan dengan memberantas
vektornya Triatoma (vektor lainnya adalah Rhodnius prolixus
dan Panstrongylus megistus yang hidup di sela-sela dinding
rumah yang terbuat dari papan atau batu.
• Pengawasan bank darah juga merupakan upaya untuk
mencegah timbulnya infeksi pada manusia.