Anda di halaman 1dari 50

Tahap Perkembangan Keluarga

Asumsi Dasar Teori Perkembangan


Keluarga
Teori perkembangan keluarga menjelaskan
perkembangan keluarga secara dinamis dan
mengklasifikasikannya ke dalam satu rangkaian
tahap perkembangan yang jelas.
• developmental processes are inevitable and
important in understanding family (proses
perkembangan tidak dapat di elakkan dan penting
dalam memahami keluarga) .
• Perkembangan keluarga adalah proses
perubahan yang terjadi pada sistem keluarga
meliputi: perubahan pola interaksi dan
hubungan antara anggotanya di sepanjang
waktu.
• Minichin,1947 menggambarkan siklus
perkembangan keluarga merupakan
komponen kunci dalam setiap kerangka kerja
yang memandang keluarga sebagai suatu
sistem
Teori perkembangan keluarga ≠ teori
perkembangan individu dari Freud dan Piaget
yang dipelajari dalam Psikologi.
Fokus utama: perkembangan keluarga sebagai
sebuah kelompok sosial yang terdiri dari
individu-individu yang saling berinteraksi
yang diatur oleh norma-norma sosial.
Siklus Kehidupan Keluarga
1. Tahap I, Keluarga pemula (pasangan pada tahap pernikahan)
2. Tahap II, Keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua bayi-30 bln).
3. Tahap III, Keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua
berusia 2-6 tahun).
4. Tahap IV, Keluarga dengan anak usia sekolah (anak tertua berumur
6-13 tahun).
5. Tahap V, Keluarga dengan anak remaja (anak tertua berumur 13-20
tahun).
6. Tahap VI, Keluarga melepas anak usia dewasa muda (anak yang
meninggalkan rumah).
7. Tahap VII, Orangtua usia pertengahan (pensiunan).
8. Tahap VIII, Keluarga dalam masa pensiun dan lansia.
Tugas-tugas Perkembangan
• Tugas perkembangan keluarga merupakan tanggungjawab
yang harus dicapai oleh keluarga dalam setiap tahap
perkembangannya sehingga dapat memenuhi kebutuhan
biologis, imperative budaya, dan aspirasi serta nilai-nilai
keluarga.
• Tugas perkembangan keluarga meliputi tugas-tugas spesifik
pada setiap tahap yang melekat dalam pelaksanaan 5 fungsi
dasar keluarga: fungsi afektif, fungsi sosialisasi dan
penempatan sosial, fungsi perawatan kesehatan, penyediaan,
dan pengalokasian kebutuhan fisik dan perawatan kesehatan,
fungsi reproduksi, dan fungsi ekonomi.
Perkembangan Keluarga menurut Evelyn Duvall
( Sociological Perspective )
1.Keluarga baru
2.Keluarga dengan anak baru lahir (child bearing)
3.Keluarga dengan anak pra sekolah
4.Keluarga dengan anak usia sekolah
5.Keluarga dengan anak remaja
6.Keluarga dengan anak dewasa
7.Keluarga dengan usia pertengahan
8.Keluarga dengan usia lanjut
Tahap I keluarga baru

Dalam arti secara psikologis:


• Pasangan baru menikah dan belum memiliki anak.
• Perkawinan syah
• Meninggalkan keluarga yg lama dan memiliki
keluarga yg baru
• Masing-masing pasangan mulai membina hub.
baru dg keluarga & kelompok sosial pasangan
masing-masing.
• Suami istri yang membentuk keluarga baru
perlu penyesuaian peran dan fungsi sehari –
hari
• Masing masing pasangan menghadapi
perpisahan dengan keluarga dan belajar hidup
bersama dan beradaptasi dengan kebiasaan
diri dan pasangannya. Misalnya kebiasaan :
makan, tidur, bangun pagi, bekerja, dan
sebagainya
Tugas :
Menurut Wahit dkk, 2006:
1. Membina hubungan intim & kepuasan bersama
2. Menetapkan tujuan bersama
3. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, dan
kelompok sosial
4. Merencanakan anak-KB
5. Menyesuaikan diri dengan kehamilan dan mempersiapkan
diri utk mjd org tua.
Masalah Kesehatan
• Penyesuaian kebutuhan seksual
• Peran perkawinan
• KB, pre natal
• Komunikasi
Diagnosa Keperawatan
• Perubahan proses keluarga
• Perubahan pemeliharaan kesehatan.
• Perubahan penampilan peran
Fungsi Perawat:
• Melakukan kegiatan asuhan keperawatan.
• Melakukan konsultasi, misalnya: tentang KB,
perawatan prenatal, dan komunikasi.

Kurangnya informasi tentang berbagai hal


tersebut dapat menimbulkan masalah seksual,
emosional, rasa takut atau cemas, rasa
bersalah, kehamilan yang tidak direncanakan.
Tahap II: Keluarga dengan anak pertama
• Keluarga yg menantikan kelahiran dimulai dari
kehamilan-kelahiran anak pertama & berlanjut
hingga anak pertama berusia 30 bln (2,5 th).
• Kelahiran bayi pertama memberi perubahan
yang besar dalam keluarga sehingga pasangan
harus beradaptasi dengan perannya untuk
memenuhi kebutuhan bayi.
• Sering terjadi dengan kelahiran bayi,pasangan
merasa terbaikan karena fokus perhatian
tertuju pada bayi. suami merasa belum siap
menjadi ayah atau istri belum siap menjadi ibu
(wahit,2004)
Tugas :
Menurut Wahit dkk, 2006:
1. Persiapan mjd org tua
2. Membagi peran & tanggung jwb
3. Menata ruang utk anak/mengembangkan suasana
rumah yg menyenangkan
4. Mempersiapkan biaya/dana Child Bearing
5. Memfasilitasi role learning anggota keluarga
6. Bertanggung jwb memenuhi kebutuhan bayi-balita
7. Mengadakan kebiasaan keagamaan scr rutin
Masalah yang muncul :

1. Suami merasa diabaikan.


2. Perselisihan meningkat.
3. Kehidupan seksual dan sosial terganggu dan
menurun.
4. Perawatan bayi
5. Pemahaman tentang: imunisasi, KB,
tumbang.
6. Gaya hidup.
Diagnosa Perawat
• Perubahan proses keluarga
• Perubahan menjadi orang tua
• Potensial peningkatan mjd org tua
• Konflik peran org tua
• Perubahan pemeliharaan kesehatan.
• Perubahan pertumbuhan dan perkembangan
• Perubahan penampilan peran
Fungsi Perawat:

1. Melakukan perawatan
2. Konsultasi terutama merawat bayi,
mengenali gangguan keshatan bayi secara
dini dan cara mengatasinya, imunisasi,
tumbuh kembang anak, interaksi keluarga,
KB, pemenuhan kebutuhan anak terutama
pada ibu yang bekerja.
Tahap III: Keluarga dengan anak usia Pra
Sekolah
• Dimulai dari anak 1 berusia 2,5 th s.d. 5 th.
• Pada tahap ini anak mulai mengenal kehidupan
sosialnya, sudah mulai bergaul dengan teman
sebayanya, tetapi sangat rawan dengan masalah
kesehatan. Anak sensitif terhadap pengaruh
lingkungan dan tugas keluarga adalah mulai
menanamkan norma-norma kehidupan, norma-
norma agama, norma-norma sosial budaya.
Tugas :

Menurut Wahit dkk, 2006


1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga: sandang, pangan,
papan, privasi, rasa aman.
2. Membantu anak bersosialisasi.
3. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, smentara
kebutuhan ank yg lain jg hrs terpenuhi
4. Mempertahankan hub. yg sehat baik didlm maupun diluar
keluarga
5. Pembagian waktu utk individu, pasangan dan anak
6. Pembagian tanggung jwb anggota keluarga
7. Kegiatan & waktu utk stimulasi tum-bang anak
Masalah kesehatan yang mungkin
muncul :
• Pemahaman tentang tumbang.
• Kurang bersosialisasi.
• Pembagian waktu kurang.
• Melempar tanggung jawab.
Diagnosa Keperawatan
• Kerusakan interaksi sosial
• Potensial peningkatan pemeliharaan
kesehatan
• Koping keluarga tdk efektif, menurun
• Perilaku mencari bantuan kesehatan.
Fungsi Perawat:
• Melakukan perawatan dan penyuluhan
kepada orang tua tentang penyakit dan
kecelakaan yang biasanya terjadi pada anak-
anak.
• Sibling rivaly tumbuh kembang anak, keluarga
berencana, peningkatan kesehatan dan
mensosialisasikan anak.
Tahap IV: Keluarga dengan anak usia
Sekolah
• Dimulai dari anak 1 berusia 6 th s.d. 12 th
• Pd fase ini umumnya keluarga mncapai jmlh
anggota keluarga maks, shg keluarga sgt
sibuk & perlu bekerjasama utk mncapai tgs
perkembangan.
• Keluarga (org tua) perlu belajar berpisah dg
anak, mmberi ksempatan pd anak utk
bersosialisasi disekolah/diluar sekolah.
• Menurut Wahit dkk,2006:
1. Memberikan perhatian ttg kegiatan sosial anak,
pendidikan, semangat belajar.
2. Tetap mempertahankan hub. Yg harmonis dlm
perkawinan.
3. Mendorong anak utk mncapai pengembangan daya
intelektual.
4. Menyediakan aktifitas utk anak
5. Menyesuaikan pd aktifitas komuniti dg
mengikutsertakan anak.
Masalah Kesehatan:
• 1. Pemahaman tentang tumbang.
• 2. Imunitas.
Diagnosa Keperawatan
• Perilaku mencari bantuan kesehatan
• Resiko penularan penyakit
• Kurang pengetahuan
• Perubahan pertumbuhan dan perkembangan
Fungsi Perawat:
• Melalukan perawatan dan konsultasi baik
dalam keluarga maupun di sekolah, misalnya:
pada anak yang mengalami gangguan
kesehatan.
• Perawat bekerja sama dengan guru sekolah
dan orang tua anak.
Tahap V: Keluarga dengan anak
Remaja
• Dimulai dari anak 1 berusia 13 th s.d. 19/20 th,
yaitu pd saat anak meninggalkan rmh org
tuanya.
• Tahap ini paling rawan, karena pada tahap ini
anak akan mencari identitas diri dalam
membentuk kepribadiannya, oleh karena itu
suri tauladan dari kedua orangtua sangat
diperlukan. Komunikasi dan saling pengertian
antara kedua orang tua dengan anak perlu
dipelihara dan dikembangkan.
Tugas
Menurut Wahit dkk, 2006:
• Memberikan kebebasan yang seimbang dan
bertanggung jawab.
• Mempertahankan keintiman.
• Komunikasi terbuka antara anak & org tua
• Hindari: debat, curiga, musuh.
• Mempersiapkan perubahan peran
• Memenuhi kebutuhan tumbang.
Masalah:
• Konflik antara orang tua dan remaja karena
anak menginginkan kebebasana melakukan
aktivitas.
• Masalah kesehatan yang timbul pada remaja:
sering yang berkaitan dengan obat-obatan
terlarang, minuman keras, sex bebas dan
kecelakaan.
• Komunikasi yang tidak efektif antara anak dan
orang tua
Diagnosa Keperawatan
• Komunikasi keluarga disfungsional
• Gangguan identitas diri
• Resiko terhadap tindakan kekerasan
• Koping keluarga tidak efektif, menurun
• Perubahan pertumbuhan dan perkembangan
• Perubahan penampilan peran
Fungsi Perawat:
• Diarahkan kepada peningkatan dan
pencegahan penyakit.
• Pada orang tua penyakit kardiovaskuler, pada
remaja: penyluhan tentang obat-obatan
terlarang, minuman keras, seks, pecegahan
kecelakaan serta membantu terciptanya
komunikasi yang lebih efektif antara orang tua
dan anak remajanya.
Tahap VI: Keluarga dengan anak usia
Dewasa Pelepasan
• Dimulai sejak anak 1 meninggalkan rumah (menikah).
• Berakhir pada saat anak terakhir meninggalkan rumah.
• Lamanya, tergantung jumlah anak.
• Tujuan : mengorganisasi keluarga. Keluarga mempersiapkan
anak tertua untuk membentuk keluarga sendiri dan tetap
membantu anak terakhir utk lebih mandiri.
• Orang tua akan merasa kehilangan peran dalam merawat
anak dan merasa kosong karena anak-anak sudah tidak
tinggal serumah lagi
Tugas

Menurut Wahit dkk, 2006:


• 1.Memperluas keluarga inti mjd keluarga besar
• 2.Mempertahankan keintiman pasangan.
• 3.Membantu orang tua suami/istri yg sdg sakit &
memasuki masa tua.
• 4.Mempersiapkan anak utk hidup mandiri & menerima
kepergian anaknya.
• 5.Menata kembali fasilitas & sumber yg ada pd keluarga.
• Berperan suami-istri,kakek dan nenek
• Menciptakan lingkungan rmh yg dpt mjd contoh bagi
anak-anaknya.
Masalah kesehatan :

• 1.Komunikasi anak – orang tua.


• 2.Transisi peran.
• 3.Perawatan kesehatan : lansia, Ht,
menopause, dll.
Diagnosa Keperawatan
• Komunikasi keluarga disfungsional
• Berduka dan antisipasi
• Perubahan menjadi orang tua
• Perubahan penampilan peran
• Perubahan pemeliharaan kesehatan
Fungsi Perawat:
• Memberi konsultasi penyakit-penyakit yang
dapat timbul, misalnya: penyakit kronis atau
faktor-faktor predisposisi misalnya kolesterol
tinggi, obesitas, hipertensi, masalah
menopause, juga peningkatan kesehatan serta
pola hidup sehat.
Tahap VII: Keluarga dengan usia
pertengahan.
• Dimulai saat anak terakhir meninggalkan rumah.
• Berakhir saat pensiun atau salah satu meninggal.

Setelah anak besar dan menempuh kehidupan keluarga sendiri-sendiri,


tinggallah suami istri berdua saja. Dalam tahap ini keluarga akan
merasa sepi, dan bila tidak dapat menerima kenyataan akan dapat
menimbulkan depresi dan stress.

Pasangan berfokus mempertahankan kesehatan dengan pola hidup sehat,


diet seimbang, olahraga rutin mengisi waktu dengan pekerjaan dan
mempertahankan hub. dengan teman sebaya dan keluarga anak.
Tugas

Menurut Wahit dkk,2006:


• Mempertahankan kesehatan.
• Mempunyai lbh byk waktu &kebebasan dlm arti
mengolah minat sosial & waktu santai
• Memulihkan hub antara generasi muda tua
• Keakraban dg pasangan
• Memelihara hub/kontak dg anak & keluarga
• Persiapan masa tua/pensiun & meningkatkan
keakraban pasangan.
Masalah :

1. Promosi kesehatan :
a. Istirahat yang cukup
b. Penggunaan waktu luang
c. O.R. teratur senam pra lansia
d. BB turun, dll.
2. Komunikasi
3. Perawatan kesehatan
Diagnosa Keperawatan
• Perilaku mencari pertolongan kesehatan
• Perubahan pemeliharaan kesehatan
• Ketidakefektifan penatalaksanaan aturan
terapeutik atau pengobatan keluarga
• Resiko terhadap penularan penyakit
• Komunikasi keluarga disfungsional
• Perubahan dalam proses keluarga
Fungsi Perawat:
• Melaksanakan perawatan dan konsultasi yang
terkait dengan upaya peningkatan kesehatan
seperti: kebutuhan istirahat yang cukup,
aktivitas ringan sesuai kemampuan, nutrisi
yang baik, berat badan yang sesuai,dll.
Tahap VIII: Keluarga dengan Lansia
• Dimulai : pensiun, salah satu pasangan meninggal.
• Stressor : Pendapatan menurun
• Hubungan sosial hilang
• Kehilangan pekerjaan
• Produktivitas menurun
Tahap ini masuk ke tahap lansia, dan kedua orang tua mempersiapkan diri untuk
meninggalkan dunia fana ini.
Lansia umumnya lbh dpt beradaptasi tinggal dirmh sndiri dr pd bersama anak. Hasil
riset Day and Day 1993, wanita yg tinggal dg pasangannya memperlihatkan
adaptasi yg lbh positif dlm memasuki masa tua dibanding wanita yg tgl dg tmn
sebaya.
Org tua jg perlu melakukan “File Review” dg mengenang pengalaman hidup dan
keberhasilan dimasa lalu agar merasakan bahwa hidupnya berkualitas dan
berarti.
Tugas
Menurut Wahit dkk, 2006:
• 1. Mempertahankan suasana Rumah yg “happy”
• 2. Adaptasi dengan perubahan kehilangan
pasangan, teman, fisik, pendapatan.
• 3. Pertahankan keakraban, hubungan suami-istri
dan slg merawat
• 4. Melakukan file review
• Menerima kematian pasangan, kawan, &
mempersiapkan kematian
Masalah:
• Stressor: berkurangnya pendapatan dan
hubungan sosial, Kehilangan pekerjaan, dan
Perasaan menurunnya produktivitas dan
fungsi kesehatan.
• Masalah penyakit yang mungkin timbul
biasanya berkaitan dengan penyakit kronis
seperti penyakit degeneratif.
• orang tua rentan mengalami kecelakaan di
rumah.
Diagnosa Keperawatan
• Kerusakan interaksi sosial
• Resiko cidera
• Gangguan citra tubuh
• Perubahan penampilan peran
• Perubahan pemeliharaan kesehatan
• Koping keluarga tidak efektif, ketidakmampuan
• Potensial peningkatan pemeliharaan kesehatan
Peran Perawat:
• Melakukan perawatan pada orang tua
terutama tehadap penyakit-penyakit kronis
dari fase akut sampai rehabilitasi.
• Memperhatikan peningkatan kesehatan
seperti: nutrisi, aktivitas, istirahat,
pemeriksaan mata, gigi, dan pencegahan
kecelakaan di rumah.
Tahap lingkaran kehidupan
keluarga
• Mc Goldrick dan Carter (1985) mengembangkan
model tahap kehidupan keluarga yang didasari oleh
ekspansi, kontraksi, dan penyusunan kembali
(realigment) dari hubungan keluarga yang
memberikan support terhadap masuk, keluar dan
perkembangan anggota keluarga. Model ini
diberikan dengan menggunakan aspek emosional,
transisi, perubahan dan tugas yang diperlukan untuk
perkembangan keluarga.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai