Anda di halaman 1dari 20

FISIKA DASAR

Bentuk Energi dan Pemanfaatannya


KE - 11
Materi dan Energi
1. Materi 
Materi adalah apa saja yang mempunyai massa dan menempati suatu
ruang baik yang berbentuk padat, cair, atau gas. Pengertian
masa berbeda dengan berat, karena massa adalah jumlah
kuantitas dari materi yang tidak dipengaruhi oleh gravitasi,
sedangkan berat adalah gaya tarik dari bumi terhadap suatu massa
tertentu (W= m x g).
Cahaya dan panas tidak termasuk dalam materi, karena tidak mempunyai
berat. Cahaya dan panas termasuk dalam energi.

Semua materi mempunyai sifat yang khas dan sifat materi dapat
dibagi dua, yaitu sifat intensif dan sifat ekstensif.
- Sifat intensif materi yang tidak tergantung pada banyaknya zat,
seperti titik didih, kerapatan, dan sebagainya.
- Sifat ekstensif adalah sifat materi yang tergantung pada
banyaknya zat seperti massa, volume dan sebagainya.
Perubahan materi dapat terjadi secara secara fisika atau
kimia.
- Perubahan materi secara fisika, yaitu perubahan materi yang tidak
disertai dengan terjadinya materi jenis baru. Sebagai contoh adalah
penguapan air. Saat air dipanaskan akan berubah menjadi uap air.
Perubahan materi secara fisika termasuk perubahan tingkat wujud
materi, seperti menguap, membeku, melarut, dan lain sebagainya.

- Perubahan materi secara kimia, yaitu perubahan materi yang


menghasilkan satu atau beberapa materi jenis lain. Sebagai contoh
adalah pembakaran. Dalam pembakaran, kayu yang terbakar akan
menghasilkan abu. 
2. Energi
Energi atau tenaga adalah kemampuan untuk melakukan kerja
atau usaha. Dalam Ilmu Pengetahuan Alam, yang dimaksud kerja
adalah usaha gerak melawan hambatan.
Misalnya, seseorang yang mengangkat sebuah benda ke atas,
berarti ia melakukan usaha gerak melawan gaya tarik bumi atau
gravitasi. Usaha gerak melawan hambatan itulah yang disebut
kerja, yang dalam melakukannya menggunakan tenaga atau
energi. Energi dapat memindahkan materi dari satu tempat ke
tempat lain. Berbagai macam bentuk energi, diantaranya adalah
gerak, cahaya, panas, tenaga kimia, dan lain-lain.
 
Energi dapat diubah dari bentuk yang satu ke bentuk energi yang
lain. Peristiwa terjadi perubahan bentuk dari energi tersebut
disebut transformasi energi.
Misalnya:
- Proses fotosintesa, dalam proses fotosintesa energi cahaya
matahari berubah bentuk menjadi energi kimia.
- Kayu yang dibakar menghasilkan panas, panas menguapkan
air menghasilkan energi kinetik yang pada mesin uap
menggerakkan penghisap mesin,
- Gerak jatuh air terjun diubah gerak putar turbin yang
memutar dinamo yang menghasilkan energi listrik,
selanjutnya energi listrik digunakan untuk menyalakan
lampu, dan seterusnya
Energi dapat diubah menjadi energi yang setara, tetapi energi
tidak dapat dimusnahkan dan juga tidak dapat dibuat. Teori
tentang hal tersebut disebut hukum kekekalan energi
(E=mC2). Albert Einstein mengemukakan pendapatnya
tentang hukum kekekalan materi dan energi, bahwa pada
waktunya orang dapat mengubah unsur menjadi energi dan
sebaliknya mengubah energi menjadi unsur kembali.
Selanjutnya para ahli menegaskan kembali pendapat Einstein
dengan mengemukakan bahwa unsur dan energi adalah dua
macam bentuk yang berlainan, maka tetap berlaku hukum
kekekalan, bahwa untuk energi dapat diubah dari yang satu ke
yang lain, tetapi jumlah akhir adalah tetap.
Jenis energi dapat dibedakan berdasarkan cara kerja energi tersebut, yaitu :
1. Energi sinar matahari. Sinar matahari dibutuhkan oleh tumbuhan untuk
proses fotosintesis pada klorofil daun yang merngubah air dan CO2
menjadi gula dan oksigen. Pada peristiwa ini terjadi pembentukan zat
organik. Selanjutnya energi kimia pada zat organik yang digunakan
untuk berbagai aktivitas hidup dan energi yang diterima dalam proses
fotosintesa dilepas kembali.

2..Energi kimia. Energi kimia ini dimiliki oleh benda-benda karena


kemampuannya untuk melakukan perubahan dalam ikatan-ikatan
molekulnya. Dalam reaksi kimia tiap atom sifatnya tetap, yang berubah
hanya pasangan atom dalam bentuk molekul baru. Di alam semesta,
atom-atom tidak berdiri sendiri melainkan bergabung menjadi molekul-
molekul unsur kimia dan senyawa kimia. Energi yang menyatukan
atom-atom menjadi molekul adalah energi kimia. Proses perubahan
ikatan-ikatan molekul yang menggunakan energi kimia disebut reaksi
kimia. Reaksi kimia yang memerlukan panas disebut endoterm,
sedangkan reaksi kimia yang melepas panas disebut reaksi eksoterm.
Hampir semua reaksi kimia memerlukan panas, pada suhu tinggi reaksi
akan berlangsung dengan cepat, sedang pada suhu rendah reaksi akan
berlangsung lambat, dan pada titik beku reaksi kimia akan berhenti.
Jenis energi dapat dibedakan berdasarkan cara kerja energi tersebut, yaitu :
1. Energi sinar matahari. Sinar matahari dibutuhkan oleh tumbuhan untuk
proses fotosintesis pada klorofil daun yang merngubah air dan CO2
menjadi gula dan oksigen. Pada peristiwa ini terjadi pembentukan zat
organik. Selanjutnya energi kimia pada zat organik yang digunakan
untuk berbagai aktivitas hidup dan energi yang diterima dalam proses
fotosintesa dilepas kembali.

2. Energi kimia. Energi kimia ini dimiliki oleh benda-benda yang memiliki
kemampuan untuk melakukan perubahan dalam ikatan-ikatan molekulnya.
Dalam reaksi kimia tiap atom sifatnya tetap, yang berubah hanya pasangan
atom dalam bentuk molekul baru. Di alam semesta, atom-atom tidak
berdiri sendiri melainkan bergabung menjadi molekul-molekul unsur dan
senyawa kimia. Energi yang menyatukan atom-atom menjadi molekul
adalah energi kimia. Proses perubahan ikatan-ikatan molekul yang meng
– gunakan energi kimia disebut reaksi kimia. Reaksi kimia yang memerlu-
kan panas disebut endoterm, dan reaksi kimia yang melepas panas disebut
reaksi eksoterm. Hampir semua reaksi kimia memerlukan panas, dan pada
suhu tinggi reaksi akan berlangsung dengan cepat, sedang pada suhu
rendah reaksi akan berlangsung lambat, dan pada titik beku reaksi kimia
akan berhenti.
3. Energi magnet. William Gilbert adalah orang pertama yang menemukan
sifat magnet, yaitu kutub magnet yang sejenis akan tolak menolak, dan
kutub magnet yang berlainan akan tarik menarik. Yang dimaksud dengan
kutub adalah ujung-ujung dari sebuah magnet, yaitu kutub utara dan
kutub selatan. Menurut William Gilbert, bumi merupakan sebuah
magnet.
4. Energi listrik. Benda -benda di alam semesta ini mengandung muatan
listrik yang terjadi karena gesekan benda-benda tersebut. Terdapat dua
muatan listrik, yaitu muatan listrik positif dan muatan listrik negatif.
Dikenal adanya benda netral, yaitu benda yang tidak bermuatan listrik
karena jumlah muatan positif sama banyak dengan muatan negatif.
Benda bermuatan negatif apabila ada tambahan elektron dan bermuatan
positif apabila ada pengurangan elektron. Disekeliling benda bermuatan
listrik terdapat medan listrik.
5. Energi nuklir. Inti atom mengandung proton dan neutron yang terikat
satu sama lain. Proton bermuatan positif, sedang neutron tidak bermuatan
dan disekelilingnya bergerak elektron yang bermuatan negatif. Proton dan
neutron tersebut terikat kuat oelh timbunan tenaga ikat. Pemecahan inti
atom dari tenaga ikat tersebut akan menghasilkan tenaga yang sangat besar
yang disebut energi nuklir.  
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan atau terjadinya
energi, di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Biomassa. Tumbuh-tumbuhan pada umumnya dapat hidup dan berkembang
karena mendapat zat-zat hara dari tanah. Pada saat zat-zat hara diserap oleh
akar, daun menerima energi panas dari matahari dan menyerap CO2 dari udara
serta melepaskan O2 ke udara. Energi yang diterima daun dari sinar matahari
disimpan dalam batang dan dahan. Energi simpanan tersebut akan dilepaskan
pada saat kayu dibakar. Pohon dan tumbuh-tumbuhan ini digolongkan dalam
kelompok biomasa.
2. Angin. Angin terjadi karena udara pada suatu tempat menjadi panas karena
sinar matahari, sehingga berat jenis udara menjadi berkurang dan naik.
Terjadilah pergeseran udara, untuk mengisi kekosongan udara yang naik
tersebut terjadi perputaran udara yang disebut angin.
3. Air. Tenaga air timbul karena adanya gaya gravitasi bumi sehingga air akan
mengalir ke tempat yang lebih rendah. Air dapat mencapai tempat yang tinggi
karena terjadi proses penguapan. Misalnya, penguapan air laut, uap air
tersebut akan naik ke daratan hingga mencapai titik kondensasi dan turunlah
hujan.
4. Batu bara. Batu bara terjadi karena bahan organik dari biomassa hutan
yang tertimbun dan tertekan selama jangka waktu berjuta-juta tahun.
5. Panas bumi. Panas bumi terjadi karena pertemuan antara magma yang
ada di perut bumi dengan air. Terjadinya penguapan di dalam perut bumi
dan karena adanya tekanan maka akan timbul tenaga pancar ke atas yang
sangat kuat, yang biasa disebut dengan energi panas bumi.
6. Nuklir. Nuklir diperoleh dari reaksi materi radioaktif sehingga menghasi-
lkan energi nuklir.
7. Pasang surut.  Pasang surut terjadi karena resultante gaya gravitasi dan
rotasi bumi terhadap gaya gravitasi matahari, sehingga mengakibatkan
penarikan air laut pada waktu tertentu. Selain itu, energi pasang surut juga
dapat terjadi karena gaya tarik bulan.
8. Ombak laut. Ombak laut terjadi karena tiupan angin. Ombak laut dapat
dimanfaatkan sebagai energi, misalnya digunakan sebagai energi listrik.
Berbagai macam sumber daya energi yang tersedia di bumi diantaranya adalah
biomasa, angin, air, batu bara, minyak bumi dan gas bumi, panas bumi, nuklir,
radiasi surya, pasang surut, sel bahan bakar, ombak laut, dan masih banyak
lagi. Energi tersebut bersumber dari matahari, karena tanpa pengaruh
matahari tidak mungkin dapat timbul. Semua bentuk energi primer tersebut
dapat diubah menjadi tenaga listrik.
Sumber energi alternatif pengganti bahan bakar Fosil
Perlu diketahui, bahan bakar fosil yang umumnya digunakan untuk
menghasilkan energi di antaranya, yaitu batu bara, gas dan minyak bumi
jumlahnya sudah terbatas. Sehingga diperlukan jenis bahan bakar yang sifatnya
dapat diperbaharui, seperti angin, matahari, air, panas bumi dan lain
sebagainya.
Beberapa jenis energi alternatif yang dapat digunakan antara lain sbb. :
1. Energi matahari
Matahari sebagai sumber energi utama di bumi, menghasilkan energi
berupa cahaya dan panas. Biasanya, energi matahari ini digunakan oleh
manusia untuk menjemur, membuat garam hingga digunakan sebagai
sumber tenaga listrik.
Hal itu tentunya dikarenakan, sifat dari matahari sendiri yang tidak akan
habis. Namun untuk bisa memanfaatkan matahari sebagai energi alternatif,
dibutuhkan biaya yang cukup besar untuk membangun reaktornya. Selain itu
hambatan yang mungkin terjadi jika memanfaatkan matahari sebagai energi
alternatif adalah cuaca yang tidak menentu.
2. Energi angin
Menjadi sumber energi yang juga ramah lingkungan, angin
banyak dikembangkan di beberapa negara, termasuk
Indonesia. Indonesia sendiri menjadi salah satu negara yang
memiliki potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) sangat besar,
di antaranya yaitu angin dan panas bumi.
Untuk angin sendiri, pemanfaatannya dilakukan dengan cara
mengubah hembusan angin dari energi kinetik menjadi energi
mekanik, dengan menghubungkannya ke mesin generator,
untuk bisa menghasilkan energi listrik.
Namun sayangnya, hingga saat ini pemanfaatan angin
sebagai sumber energi masih kurang optimal.
Di Indonesia, ada beberapa proyek pembangkit tenaga angin
yang telah dibangun, di antaranya ada di Sulawesi Selatan,
yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap 75 Mega
Watt (MW).
3. Energi air
Kamu mungkin sudah tidak asing dengan energi air. Pasalnya,
air memiliki kemampuan dalam menggerakkan turbin air atau
kincir.
Umumnya, air yang digunakan untuk diolah oleh Pembangkit
Listrik Tenaga Air adalah air terjun.
Tetapi selain air terjun, ombak, arus sungai dan pasang surut air
laut juga dapat menghasilkan energi listrik.
4. Energi Nuklir
Siapa sangka, kalau ternyata nuklir menjadi salah satu sumber
energi, yang dapat menghasilkan energi listrik sangat besar.
Mengutip dari finance.detik.com, hal tersebut terbukti dari hasil
ukuran 1 gram zat radioaktif, yang mampu menghasilkan energi
listrik sebanyak 50 ribu kwh per jam.
Tidak hanya itu, energi alternatif yang satu ini juga menariknya
tidak akan menghasilkan efek rumah kaca. Di mana, efek rumah
kaca sendiri adalah salah faktor pemicu pemanasan global.
5. Energi biomassa
Jika berbicara tentang biomassa, ini sejatinya merupakan
jenis energi alternatif yang dibuat menggunakan cangkang
sawit, ampas tebu, tongkol jagung, serbuk kayu, sekam padi
dan limbah pertanian lainnya.
Perlu diketahui, semua bahan yang digunakan tersebut
merupakan energi terbarukan. Terlebih, total harga dari
semua bahan itu sangat murah, yaitu berkisar Rp600 per kg.
Sehingga jika ditotal untuk satu tahun, maka kebutuhan
bahan bakar untuk memproduksi energi listrik, yaitu sekitar
98.400 ton.
Pemanfaatan biomassa ini dilakukan untuk menekan dan
mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, yang hingga saat
ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
6. Energi etanol
Etanol merupakan salah satu jenis cairan yang tidak berwarna, mudah
menguap dan mudah terbakar. Sementara untuk energi etanol sendiri,
merupakan bahan bakar yang berasal dari alkohol, hasil fermentasi
beberapa jenis tanaman, seperti jagung dan gandum.
Jika ingin meningkatkan kualitas emisi dan kadar oktannya, energi etanol
bisa dicampur dengan bensin. Salah satu negara yang sudah berhasil
mengembangkan energi etanol adalah Brazil. Disebut berhasil, karena
negara tersebut saat ini sudah tidak lagi bergantung pada bahan bakar
minyak, untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan lainnya.
7. Energi tidal
Jika kamu baru mendengar dan mengenal energi tidal, ini pada dasarnya
merupakan energi yang berasal dari pasang surut air laut. Untuk prinsip
kerjanya, energi ini memiliki prinsip yang sama dengan energi air, yaitu
memanfaatkan air, dalam hal ini air laut untuk memutar turbin yang
nantinya akan menghasilkan listrik.
Dalam pemanfaatan dan penerapannya, energi ini sangat mudah
diprediksi. Namun sayangnya, energi ini memiliki kelemahan yang
terdapat pada alat konversi, yang bertahan di air laut agar terhindar dari
korosi dan arus laut.
8. Energi hydropower
Salah satu jenis energi alternatif yang juga memanfaatkan air adalah
energi hydropower. Tetapi, air yang digunakan oleh energi ini adalah air
sungai. Yang mana, pemanfaatannya dilakukan dengan cara
membendung air sungai, lalu mengarahkan pipa air menuju turbin.
Nah untuk hasil energinya sendiri, nanti disesuaikan dengan proses
jatuhnya air ke turbin, serta jumlah air yang mengalir.

9. Energi gelombang
Di urutan kesembilan ada energi gelombang. Energi yang memanfaatkan
gelombang laut pasang ini sifatnya ramah lingkungan, sehingga aman
digunakan. Hanya saja, ada beberapa kendala yang dapat menghambat
proses pemanfaatan gelombang laut pasang, di antaranya yaitu biaya
yang besar dan kecepatan ombak yang tidak stabil. Namun pemerintah
Indonesia, sudah mulai menaruh perhatian pada pemanfaatan laut
sebagai sumber energi, yang dibuktikan dalam peluncuran Peta Potensi
Energi Laut 2004.
10. Energi panas bumi (geothermal)
Jenis energi alternatif yang terakhir adalah energi panas bumi. Jenis
energi yang juga dikenal dengan nama geothermal ini, merupakan salah
satu sumber energi yang juga dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit
listrik. Prinsip kerja dari energi panas bumi ini, yaitu uap yang merupakan
hasil panas dari dalam bumi, diolah di Pembagkit Listrik Tenaga Panas
Bumi, untuk nantinya dijadikan sebagai sumber energi dan listrik.

Indonesia dikenal sebagai negara penghasil listrik energi panas bumi


terbesar kedua di dunia, melangkahi Filipina yang memiliki kapasitas
PLTP 1.600 Mega Watt (MW). Hal tersebut dikarenakan, salah satu pulau
di Indonesia, yaitu Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur menjadi pulau
yang sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai pusat sumber daya
panas bumi. Pasalnya, potensi panas bumi yang ada di Flores tersebar di
16 titik. Oleh karena itu, Flores pun ditetapkan oleh Menteri ESDM
sebagai Pulau Panas Bumi, yang akan dikembangkan sebagai sumber
listrik dan non listrik.
Kelebihan dan Kekurangan Energi Alternatif

Kelebihan Energi Alternatif


o Energi alternatif merupakan energi terbarukan, karena itu
sumber energinya tidak akan terjadi kelangkaan
o Bersifat ramah lingkungan
o Pasokannya berlimpah
o Menjadi sumber energi gratis
o Mampu menggantikan penggunaan batu bara, sebagai
sumber energi utama yang dapat merusak lingkungan.

Kekurangan Energi Alternatif


o Kurang efisien
o Biaya awal instalasi yang cukup tinggi
o Energi alternatif kurang bisa diandalkan karena
bergantung pada alam.

Anda mungkin juga menyukai