Anda di halaman 1dari 8

Akuntansi Kas

Oleh
Kelompok 11
1. Faisa Sakta Amrullah (142190112)
2. Damara Ayu Pakarti (142190120)*
3. Tasya Azzahra (142190142)

*Mengikuti MBKM Kampus Mengajar


Pengertian Kas
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002),
Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai
kegiatan umum perusahaan. Yang dimaksud dengan bank adalah sisah rekening
giro perusahaan yang dapat dipergunakan secara bebas untuk membiayai
kegiatan umum perusahaan.

Yang termasuk kas antara lain: Uang tunai, uang kas yang disimpan dibank, cek
yang diterima pihak lain cek kasir ,wesel pos dan simpanan bank-bank luar
negeri,

Sedangkan yang tidak termasuk kas antara lain cek mundur, pembayaran dimuka,
effek, prangko dan materai, deposito berjangka, dana-dana wesel tagih.

Didalam suatu perusahaan yang dimaksud kas adalah uang yang disimpan dibank
sehingga diperlukan administrasi pengelolaan kas bank yang memadai.
Prosedur Akuntansi Kas
(Prosedur penerimaan dan pengeluaran kas dibank )

Untuk mencegah penyalahgunaan kas atau tidak terjadi kecurangan-kecurangan


dalam pengelolaan kas perlu diadakan pengawasan kas yang meliputi :

1. Prosedur penerimaan kas bank


• Diadakan pembagian tugas antara fungsi penerimaan, pencataan, dan
penyimpanan kas
• Setiap penerimaan kas dibuat bukti penerimaan kas, segera dicatat dan
disetorkan ke bank
• Dibedakan antara fungsi pengelolaan kas dan pencatat kas
• Dibuat laporan kas setiap hari
• Diadakan kas opname secara intern tanpa memberitahuan terlebih dahulu
2. Prosedur pengeluaran kas bank
• Semua persyaratan yang relative besar digunakan cek
• Digunakan sistem Voucer untuk menjamin bahwa pengeluaran-pengeluaran
kas memang untuk pengeluaran perusahaan
• Dipisahkan antara yang menulis, yang menandatangani dan mencatat
pengeluaran cek
• Setiap hari diadakan laporan kas
• Untuk pengeluaran yang relative kecil dibentuk dana kas kecil (Petty Cash)
• Secara Insidental diadakan kas opname
Rekonsiliasi Saldo Kas

Untuk pengendalian, kas dapat disimpan di bank dalam bentuk simpanan giro.
Jika hal ini terjadi maka masing-masing pihak yaitu perusahaan (nasabah) dan
bank akan melakukan pencatatan atas saldo dan perubahan dari saldo kas
tersebut.

Perusahaan melakukan pencatatan atas uang yang disimpan di bank di perkiraan


(akun) cash atau cash in bank. Selanjutnya berdasarkan catatan bank, secara
berkala bank biasanya mengirimkan laporan ke nasabah yang lazim disebut
rekening koran (bank statement). Dengan demikian dapat dilakukan
perbandingan antara data menurut perusahaan dengan informasi yang dilaporkan
bank.
Identifikasi Mutasi Kas dan Bank

a. Mutasi Kas Bank


Bertambah dan berkurangnya kas disebabkan transaksi penerimaan ataupun
pengeluaran kas yang terjadi pada perusahaan. Transaksi-transaksi tersebut,
misalnya :

Penerimaan Kas (Kas Bertambah) Pengeluaran Kas (Kas Berkurang)


Setoran Modal Pengambilan Pribadi
Penjualan Tunai Pembelian Tunai
Penerimaan Piutang Pembayaran Hutang
Pinjaman Hutang Bunga Pinjaman
Bunga Simpanan Beban Administrasi Bank
Penerimaan Lainnya Pengeluaran Lainnya
b. Dokumen Mutasi ke Bank
Setiap transaksi yang terjadi harus dibuatkan dokumen transaksi sebagi dasar
yang digunakan untuk melakukan pencatatan. Dokumen transaksi mutasi kas bank
sebagai berikut :

Dokumen Penerimaan Kas


Dokumen sumber pencatatan dan dokumen pendukung sahnya suatu transaksi
yang berhubungan dengan penerimaan kas, antara lain :
• Bukti Kas Masuk / Kuitansi
• Faktur (Nota) Penjualan Tunai
• Pita Register Kas
• Daftar Surat Pemberitahuan (DSP)
• Surat Pemberitahuan (SP)
• Memo (Nota) kredit bank
• Bukti Setor Bank
Dokumen Pengeluaran Kas
Dokumen sumber pencatatan dan dokumen pendukung sahnya suatu
transaksi yang berhubungan dengan pengeluaran kas, antara lain :
• Bukti Kas Keluar / Kuitansi
• Faktur (Nota) Pembelian Tunai
• Faktur Pembelian Kredit
• Bukti Penerimaan Barang
• Bukti Permintaan Cek
• Permintaan Pengisian Kas Kecil
• Bukti Pengeluaran Kas Kecil
• Surat Permintaan Pengeluaran Kas Kecil

Anda mungkin juga menyukai