Anda di halaman 1dari 25

SISTEM PENERIMAAN DAN

PENGELUARAN ANGGARAN

Dr. Rosidi, M.Si


Sumber: Dr. Herry Kamaroesid, MM

1
Definisi Pendapatan/Penerimaan
1. UU No. 17 tahun 2003
Pendapatan negara adalah hak pemerintah pusat yang
diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih.

2. Menurut Suparmoko (1997)


Penerimaan Pemerintah dalam arti yang seluas-
luasnya meliputi Penerimaan Pajak, Penerimaan
Hasil Penjualan Barang dan Jasa yang dimiliki dan
dihasilkan Pemerintah, Pinjaman Pemerintah,
Mencetak Uang dan sebagainya. 2
3. Keppres 42/2002
Pendapatan negara yaitu semua penerimaan yang
berasal dari penerimaan perpajakan, penerimaan
negara bukan pajak, serta penerimaan hibah dari
dalam negeri dan luar negeri selama tahun
anggaran yang bersangkutan

3
Fungsi Pendapatan/Penerimaan
1) Fungsi anggaran (budgetair) dalam arti bahwa
pendapatan/ penerimaan negara sebagai sumber
dana bagi pemerintah untuk membiayai
pengeluaran-pengeluarannya

2) Fungsi mengatur (reguler) dalam arti bahwa


pendapatan/penerimaan negara sebagai alat untuk
mengatur atau melaksanakan kebijakan
pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.
4
Syarat pungutan
pendapatan/penerimaan negara
1) Pemungutan pendapatan/penerimaan negara berdasarkan
keadilan
2) Pemungutan pendapatan/penerimaan negara harus
berdasarkan undang-undang
3) pemungutan pendapatan/penerimaan negara tidak
menggangu perekonomian
4) pemungutan pendapatan/penerimaan negara tidak boleh
menggangu kelancaran kegiatan produksi maupun
perdagangan, sehingga tidak menimbulkan kelesuan
perekonomian masyarakat.
5) pemungutan pendapatan/penerimaan negara harus efisien
6) Sistem pemungutan pendapatan/penerimaan negara harus
sederhana
Jenis-Jenis Pendapatan
(PMK 99/2006 tentang MPN)
1) Penerimaan Perpajakan.
2) Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
3) Penerimaan Hibah.
4) Penerimaan Pengembalian Belanja.
5) Penerimaan Pembiayaan.
6) Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga
Penerimaan Perpajakan
Terdiri dari:
1. Pajak Dalam Negeri yaitu semua penerimaan negara
berasal dari Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan
Nilai Barang/Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang
Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan, Bea Perolehan
Hak atas Tanah dan Bangunan, Cukai dan Pajak
lainnya.
2. Pajak Perdagangan Internasional adalah semua
penerimaan negara berasal dari bea masuk dan
pajak/pungutan ekspor.
7
Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP).

Adalah seluruh penerimaan pemerintah


pusat yang tidak berasal dari penerimaan
perpajakan, antara lain: sumber daya alam,
bagian pemerintah atas laba BUMN, serta
penerimaan negara bukan pajak lainnya.

8
2
JENIS PNBP
(UU No. 20/1997)
 Penerimaan yang bersumber dari pengelolaan dana pemerintah.
 Penerimaan dari pemanfaatan sumber daya alam.
 Penerimaan dari hasil-hasil kegiatan pelayanan yang dilaksanakan
pemerintah.
 Penerimaan dari kegiatan pelayanan yang dilaksanakan pemerintah.
 Penerimaan berdasarkan putusan pengadilan dan yang berasal dari
pengenaan denda administrasi.
 Penerimaan berupa hibah yang merupakan hak pemerintah.
 Penerimaan lainnya yang diatur dalam undang - undang tersendiri.

9
PENERIMAAN HIBAH
 Penerimaan Hibah adalah semua penerimaan
negara yang berasal dari sumbangan swasta dalam
negeri serta sumbangan lembaga swasta dan
pemerintah luar negeri yang menjadi hak
pemerintah.
 Penerimaan hibah dapat berupa uang, barang
maupun jasa termasuk tenaga ahli atau pelatihan.
PENERIMAAN
PENGEMBALIAN BELANJA
Penerimaan Pengembalian Belanja adalah seluruh
penerimaan negara yang berasal dari pengembalian
belanja tahun anggaran berjalan, dapat berupa :
1) Penerimaan pengembalian belanja pegawai
2) Penerimaan pengembalian belanja barang
3) Penerimaan pengembalian belanja modal
4) Penerimaan pengembalian belanja tahun yang
lalu
PENERIMAAN PEMBIAYAAN
adalah semua penerimaan negara yang digunakan untuk
menutup defisit anggaran negara dalam APBN, antara
lain berasal dari penerimaan pinjaman dan hasil
devestasi.
Misalnya :
1) Penerimaan Hasil Privatisasi,
2) Penerimaan Hasil Penjualan Aset Program
Restrukturisasi,
3) Penerimaan Surat Utang Negara/Obligasi
dalam/luar negeri 12
PENERIMAAN PERHITUNGAN FIHAK
KETIGA
adalah semua penerimaan negara yang berasal dari potongan
penghasilan pegawai negeri sipil serta setoran subsidi dan iuran
pemerintah daerah dalam rangka penyelengaraan asuransi
kesehatan
Misalnya :
 Penerimaan Setoran/Potongan PFK 10% Gaji PNS Pusat/Daerah,
 Penerimaan Setoran/Potongan PFK 10% Gaji Polri/TNI dan PNS Polri/TNI,
 Penerimaan Setoran/Potongan PFK 2% Pembayaran Gaji Terusan PNS
Pusat/Daerah,
 Penerimaan Setoran/Potongan PFK Bulog PNS Pusat/Daerah,
 Penerimaan Setoran PFK 2 % Iuran Asuransi Kesehatan Propinsi/Kab/
Kota,
 Penerimaan Setoran Potongan PFK Tabungan Wajib Perumahan PNS
Pusat/Daerah.
13
PENATAUSAHAAN PENERIMAAN
NEGARA

14
PENATAUSAHAAN PENERIMAAN
 Bendahara Penerima wajib menyetor penerimaan negara setiap
akhir kerja ke kas negara dan wajib mengirim Rekening Koran
bulan/Laporan Realisasi Penerimaan ke KPPN.
 Dalam hal penerimaan negara diterima pada hari libur dan/atau di
daerah tersebut tidak terdapat Bank Persepsi/Devisa
Persepsi/Pos Persepsi, maka Bendahara Penerima menyetor
penerimaan tersebut selambat-lambatnya pada hari kerja
berikutnya.
 Tata cara penyetoran penerimaan negara yang dapat dilakukan
Wajib Pajak/Wajib Bayar/Wajib Setor/Bendahara Penerimaan
sesuai Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-
78/PB/2006 tentang Penatausahaan Penerimaan Negara
PENATAUSAHAAN PNBP
 Khusus untuk PNBP dikenal adanya pengecualian dalam
pengelolaannya.
 Suatu instansi yang mempunyai PNBP fungsional dapat
menggunakan sebagian PNBP tersebut untuk membiayai
operasional Satker tersebut setelah mendapat izin dari
Menteri Keuangan.
 Dalam pasal 8 Undang-Undang Nomor 20 tahun 1997
tentang PNBP disebutkan bahwa sebagian dana dari suatu
jenis PNBP dapat digunakan untuk kegiatan tertentu yang
berkaitan dengan dengan jenis PNBP tersebut oleh
instansi yang bersangkutan
KEGIATAN TERTENTU YG DAPAT
DIBIAYAI PNBP
1) Penelitian dan pengembangan teknologi, antara lain meliputi
kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang pertanian dan
pertambangan;
2) Pelayanan kesehatan, antara lain meliputi kegiatan pelayanan
rumah sakit dan balai pengobatan;
3) Pendidikan dan pelatihan, antara lain meliputi kegiatan perguruan
tinggi dan balai latihan kerja;
4) Penegakan hukum, antara lain kegiatan dalam rangka pembinaan
dan pengawasan terhadap pelaksanaan ketentuan hukum, serta
pemberian hak atas kekayaan intelektual;
5) Pelayanan yang melibatkan kemampuan intelektual tertentu,
antara lain kegiatan pemberian jasa konsultasi, jasa analisis, uji
mutu dan pemantauan lingkungan, pembuatan hujan buatan, uji
pencemaran radiasi pada makanan;
6) Pelestarian sumber daya alam, antara lain meliputi kegiatan
usaha pelestarian sumber daya kehutanan dan perikanan.
PENATAUSAHAAN PNBP MELALUI PK
BLU
 Pengaturan lebih lanjut mengenai BLU terdapat pada
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 tahun 2005 tentang
Badan Layanan Umum

 BLU adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk


untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa
penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa
mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan
kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan
produktivitas

 Dapat menggunakan langsung pendapatannya tanpa harus


disetor terlebih ke Kas Negara
PENATAUSAHAAN MELALUI MODUL
PENERIMAAN NEGARA
(Perdirjen Perbendaharaan No. Per-
78/PB/2006 tentang MPN.
 Modul Penerimaan Negara (MPN) adalah modul penerimaan
yang memuat serangkaian prosedur mulai dari penerimaan,
penyetoran, pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran,
sampai dengan pelaporan yang berhubungan dengan
penerimaan negara dan merupakan bagian dari Sistem
Perbendaharaan dan Anggaran Negara

 Pembayaran yang dilakukan oleh Wajib Pajak/Wajib Bayar/Wajib


Setor/ Bendahara Penerimaan diakui sebagai pelunasan
kewajiban sesuai dengan tanggal pembayaran
TATA CARA PEMBAYARAN/ PENYETORAN
DENGAN MPN
a. Pembayaran melalui loket/teller Bank/Pos
 Mengisi formulir bukti setoran dengan data yang lengkap, benar,
dan jelas dalam rangkap 4 (empat);
 Menyerahkan formulir bukti setoran kepada petugas Bank/Pos
dengan menyertakan uang setoran sebesar nilai yang tersebut
dalam formulir yang bersangkutan;
 Menerima kembali formulir bukti setoran lembar ke-1 dan lembar
ke-3, yang telah diberi NTPN dan NTB/NTP serta dibubuhi tanda
tangan/ paraf, nama pejabat Bank/Pos, cap Bank/Pos, tanggal,
dan waktu/jam setor sebagai bukti setor;
 Menyampaikan bukti setoran kepada unit terkait.
b. Pembayaran melalui electronic banking (e-banking)
 Melakukan pendaftaran pada sistem registrasi pembayaran
via internet di www.djpbn.depkeu.go.id;
 Mengisi data setoran dengan lengkap dan benar untuk
mendapatkan Nomor Register Pembayaran (NRP). Masa
berlaku NRP sampai dengan jangka waktu yang ditetapkan;
 Untuk tagihan yang ditetapkan instansi pemerintah,
pendaftaran dilakukan oleh instansi terkait dan NRP
tercantum pada surat tagihan dimaksud;
 Melakukan pembayaran dengan menggunakan NRP;
 Menerima NTPN sebagai bukti pengesahan setelah
pembayaran dilakukan;
 mencetak BPN melalui sistem registrasi pembayaran atau di
Bank dengan menunjukkan NTPN/NTB;
 menyampaikan BPN kepada unit terkait.
21
DOKUMEN SUMBER PENERIMAAN (1)
adalah dokumen yang digunakan sebagai dasar pencatatan
penerimaan negara, yang terdiri dari:
 Surat Setoran Pajak (SSP)
 Surat Setoran Pajak Bumi dan Bangunan (SSPBB)
 Surat Setoran Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (SSB)
 Surat Setoran Pabean, Cukai, dan Pajak dalam Rangka Impor
(SSPCP)
 Surat Setoran Cukai atas Barang Kena Cukai dan Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) Hasil Tembakau Buatan Dalam Negeri
(SSCP)
 Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP)
 Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB)
 Surat Tanda Bukti Setor (STBS)
 Bukti Penerimaan Negara (BPN)
DOKUMEN SUMBER PENERIMAAN (2)

Seluruh dokumen sumber penerimaan negara dinyatakan sah setelah


mendapat Nomor transaksi Penerimaan Negara (NTPN) dan Nomor
Transaksi Bank (NTB)/Nomor Transaksi Pos (NTP)/Nomor Penerimaan
Potongan (NPP).

 NTPN adalah nomor yang tertera pada bukti penerimaan negara yang
diterbitkan melalui MPN.
 NTB adalah nomor bukti transaksi penyetoran penerimaan negara yang
diterbitkan oleh Bank.
 NTP adalah nomor bukti transaksi penyetoran penerimaan negara yang
diterbitkan oleh Kantor Pos.
 NPP adalah nomor bukti transaksi penerimaan negara yang berasal dari
potongan SPM yang diterbitkan oleh KPPN. KPPN mengesahkan data
penerimaan yang berasal dari potongan SPM yang sudah diterbitkan
SP2D untuk mendapatkan NTPN paling lambat setiap akhir hari kerja.

23
PENATAUSAHAAN pada
KPPN
1) Seksi Bendahara Umum/Seksi Persepsi

2) Seksi Bank/Giro Pos/Seksi Bendahara Umum

3) Seksi Verifikasi dan Akuntansi


SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH
25

Anda mungkin juga menyukai