Anda di halaman 1dari 34

SUMBER PENDANAAN JANGKA

PANJANG :
SAHAM DAN MODAL VENTURA
Vicky Oktavia, SE, MM

Book : Dr. Mamduh M. Hanafi, M.B.A


-Manajemen Keuangan-
1. SUMBER PENDANAAN JANGKA PANJANG

Internal Laba Operasional

Dijual ke public
Publik : Obligasi
Kebutuhan dana
Utang Dijual terbatas
Non Publik : Utang
Bank

Eksternal Non public :


Penyertaan
IPO (Initial Public
Offering)
Saham Publik : saham
Seasoned Equity
Offering atau Rights
Shelf - Registration
2. SAHAM
Berbeda dengan oblilgasi,
saham tidak membayarkan
pendapatan yang tetap.
Saham merupakan bukti Berbeda dengan bunga,
kepemilikan suatu dividen tidak harus
perusahaan dibayarkan apabila
perusahaan tdk
mempunyai kas

Meskipun perusahaan
Pemegang saham mempunyai kas, tetapi
perusahaan memerlukan
memperoleh pendapatan
kas tersebut untuk
dari dividen dan capital ekspansi, maka
gain (selisih antara harga perusahaan juga tidak
jual dengan harga beli) harus membayarkan
dividen
2.1 Karakteristik Saham
2.1.1. Hak Residu
 Kepemilikan suatu perusahaan membuat pemegang saham mempunyai hak residu (sisa) atas pendapatan suatu
perusahaan. Sisa yang dimaksud adl pendapatan yang tersisa setelah kewajiban membayar bunga, leasing, pajak, dan
dividen saham preferen telah terpenuhi.
 Contoh : jika perusahaan memperoleh keuntungan sebelum pajak sebesar Rp 100juta sebelum bunga dan pajak.
Misalkan kewajiban bunga adalah Rp 50juta, tingkat pajak adalah 40% maka pendapatan bersih yang tersisa adalah
Rp 30juta seperti terlihat berikut ini : -
Pendapatan sebelum bunga dan pajak Rp 100 juta
Bunga Rp 50 juta

Pendapatan sebelum pajak Rp 50 juta -


Pajak (40%) Rp 20 juta

Pendapatan bersih Rp 30 juta


 Biasanya perusahaan membayarkan sebagian pendapatan bersih tersebut ke pemegang saham. Tetapi perusahaan
tidak mempunyai kewajiban untuk membayarkan dividen.
 Pendapatan yang tidak dibayarkan tersebut bisa direinvestasikan ke perusahaan, kemudian menghasilkan keuntungan
2.1.1. Hak Residu
 Jika pendapatan perusahaan turun menjadi Rp 50 juta maka pemegang saham tidak memperoleh apa-apa, karena
tidak ada pendapatan yang tersisa untuk pemegang saham. Sebaliknya misalkan pendapatan perusahaan meningkat
menjadi Rp 200juta maka pemegang saham akan berhak atas sisa pendapatan sebesar Rp 90 juta sebagai berikut :
 Contoh : jika perusahaan memperoleh keuntungan sebelum pajak sebesar Rp 100juta sebelum bunga dan pajak.
Misalkan kewajiban bunga adalah Rp 50juta, tingkat pajak adalah 40% maka pendapatan bersih yg tersisa adalah Rp
30juta seperti terlihat berikut ini :
Pendapatan sebelum bunga dan pajak Rp 200 juta
-
Bunga Rp 50 juta

Pendapatan sebelum pajak Rp 150 juta -


Pajak (40%) Rp 60 juta

Pendapatan bersih Rp 90 juta


 Jika pendapataan perusahaan kurang dari Rp 50juta, perusahaan bisa memperoleh masalah, karena perusahaan tidak
bisa memenuhi kewajiban membayar bunga sebesar Rp 50juta.
 Jika kreditor menuntut kebangkrutan maka pemegang saham kemungkinan besar tidak memperoleh apa-apa (tidak
ada sisa untuk pemegang saham).
21.2. Pengendalian Atas
Perusahaan
Pemegang saham
memiliki kendali atas Contoh :
perusahaan yang
• Perusahaan memiliki 100 lembar saham dan
diwujudkan dalam
pemilihan manajemen akan memilih empat Direktur
perusahaan • Investor A memiliki 30 lembar saham, investor
B memiliki 70 lembar saham

Pemegang saham Menggunakan Majority Voting :


memiliki hak suara yaitu • Investor A tidak akan pernah bisa memasukkan
hak untuk memilih
manajer yang akan direktur pilihannya karena ia selalu kalah suara
ditunjuk untuk dari investor B
menjalankan perusahaan

Menggunakan Voting Kumulatif :


Ada dua jenis hak suara • Investor bisa mengakumulasikan hak suaranya
yaitu majority voting (satu • Karena ada 4 direktur yang akan dipilih maka
vote satu suara) dan ada 4x100 atau ada total 400 suara. Seorang
cumulative voting (voting direktur dapat terpilih apabila ia mendapat
kumulatif) minimal 100 suara
2.1.3. Saham yg Diotorisasi, Saham yg Beredar, dan
Treasury Stockperusahaan
 Contoh : suatu (1) menentukan jumlah saham yang diotorisasi sebesar 10.000 lembar. Dari jumlah tersebut
5.000 lembar dikeluarkan dan sisanya 5.000 lembar belum dikeluarkan. Dari 5.000 lembar yang dikeluarkan tersebut,
sebagian dijual ke publik (misal 4.000 lembar) sementara sisanya masih dipegang oleh pemegang saham pendiri
perusahaan. Dari jumlah 5.000 lembar yang dikeluarkan, perusahaan barangkali membeli kembali sahamnya sejumlah
1.000 lembar maka jumlah saham yang beredar adalah 5.000 -1.000 = 4.000 saham.
 Agio saham adalah kelebihan harga jual (pada saat dijual ke public) dg harga nominal. Misalkan harga Par Rp 10
sedangkan harga pasar adalah Rp 20 maka agio yang diterima oleh perusahaan adalah (Rp 20 – Rp 10) x 5.000 lembar
= Rp 50.00. jika perusahaan menjual lagi sahamnya ke public m aka ada kemungkinan tambahan agio. Laba yg
ditahan adl akumulasi keuntungan perusahaan selama berdiri. Dalam contoh di atas, laba yg ditahan berjumlah Rp
150.000.
 Saham biasa dengan harga Par sebesar Rp 10, - sebanyak 10.000 lembar diotorisasi, dan 5.000 lembar dikeluarkan
maka total modal saham menjadi :
5.000 lembar dikeluarkan
+ Rp 50.000
Agio saham Rp 50.000
Laba yang ditahan Rp 150.000
-
Rp 250.000
Dikurangi : Treasury Stock (1.000 lembar at cost)Rp 40.000

Total Modal Saham Rp 210.000


 Biasanya perusahaan membayarkan sebagian pendapatan bersih tersebut ke pemegang saham. Tetapi perusahaan tidak
2.1.3. Saham yg Diotorisasi, Saham yg Beredar, dan
Treasury Stock (2)
 Pendapatan yang tidak dibayarkan tersebut bisa direinvestasikan ke perusahaan, kemudian
menghasilkan keuntungan lebih lanjut sehingga harga saham bisa meningkat. Dalam hal ini
pemegang saham memperoleh capital gain.
 Jumlah lembar saham yang beredar dipakai untuk menghitung pendapatan dan dividen per
lembar saham (seperti EPS atau Earning Per Share dan DPS atau Dividend Per Share).
 Contoh : jika total pendapatan bersih yang tersedia untuk pemegang saham (yang berarti
pendapatan dikurangi bunga, pajak, dan dividen untuk pemegang saham preferen) adalah Rp
700.000,- maka dividen yang dibayarkan adalah 50% dari pendapatan tersebut maka EPS,
DPS dan BPS bias dihitung sebagai berikut :
EPS = Rp 700.000/4.000 lembar = Rp 175
DPS = Rp 350.000/4.000 lembar = Rp 87,5
 Misalkan perusahaan tersebut memiliki saham preferen dengan nilai buku Rp 50.000. total
modal saham perusahaan tersebut adalah Rp 260.000 didapat dari (Rp 210.000 + Rp 50.000)
maka Book Value Share (BPS) dapat dihitung sebagai berikut :
BPS = Rp 260.000/4.000 lembar = Rp65
 Nilai Par (nominal) ditetapkan dalam anggaran dasar perusahaan Nilai Par biasanya
ditentukan jauh lebih rendah dari nilai pasar. Nilai Par dari contoh di atas ditetapkan Rp 10,-.
 Jika nilai pasar lebih rendah dari nilai Par maka selisihnya menjadi kewajiban (utang)
pemegang saham.
2.2 Proses Go Public :
Sertifikat Saham sebelum emisi, pada saat emisi, sesudah emisi
2.3 Pasar Perdana dan Pasar
Sekunder
2.3.1 Pasar Perdana
Metode Negosiasi
Dengan metode ini perusahan bank membeli saham
yang dijual oleh emiten dengan harga yang lebih
Pada saat pertama memutuskan go Full rendah dari harga penawaran. Selisih antara harga
Go public, perusahaan akan dibantu oleh Commitment penawaran dan harga pembelian dinamakan spread
Public penjamin emisi yang sudah atau discount. Spread merupakan keuntungan yang
berpengalaman dalam penerbitan diperoleh penjamin emisi tersebut
sekuritas

Perusahaan sekuritas bisa menghindari risiko tidak


Adalah Pasar dimana perusahaan
terjual habisnya saham dengan metode best effort.
yang go public (emiten)
Pasar Best Dengan metode ini perusahaan sekuritas bertindak
berurusan (negosiasi) dengan
Perdana Effort sebagai agen penjual (tidak membeli saham), pada
penjamin emisi disebut sebagai
harga penawaran tertentu dan memperoleh komisi
pasar perdana (primery market)
untuk saham yang terjual

Penjamin Penjamin emisi merupakan


perusahaan keuangan yang memiliki Kadangkala kontrak penjaminan emisi memasukkan
Emisi Green Shoe ketentuan green shoe provision. Ketentuan tersebut
fokus pada bisnis sekuritas
Provision memberi hak kepada penjamin emisi untuk membeli
saham tambahan pada harga penawaran.
2.3.2 Pasar Sekunder
Langkah Pencatatan
 Setelah sahamnya dijual ke publik maka emiten
mencatatkan sahamnya di Bursa Efek sehingga Efek (Saham)
sahamnya dapat diperjualbelikan di pasar sekunder
1) Profesional pendukung pasar modal dan
lembaga penunjang pasar modal membantu
emiten dalam menyiapkan kelengkapan
dokumen.
2) Emiten mengajukan permohonan kontrak
pendahuluan.
3) Kontrak pendahuluan antara emiten dan
Bursa Efek ditandatangani.
4) Emiten mengajukan pendaftaran ke
BAPEPAM.
5) BAPEPAM mengeluarkan pernyataan
pendaftaran efektif.
6) Emiten mengajukan permohonan
pencatatan di Bursa Efek.
7) Persetujuan pencatatan dan pengumuman
di Bursa.
8) Perdagangan efek di pasar sekunder (Bursa
Perdagangan di Pasar
Sekunder  Dalam tataran praktisnya kegiatan transaksi jual beli sekuritas
dilakukan di sebuah tempat khusus yang dinamakan dengan
bursa. Bursa adalah pasar yang di dalamnya terdapat transaksi
perdagangan/jual beli sekuritas. Di Indonesia, Pusat
perdagangan efek dilakukan di Bursa Efek Jakarta (Sekarang
berganti nama menjadi Bursa Efek Indonesia atau BEI).
 Pembeli atau penjual yang hendak melakukan transaksi harus
menghubungi perusahaan pialang. Lalu perusahaan pialang
akan membeli dan menjual efek di lantai bursa atas order
investor. Setiap perusahaan pialang mempunyai perwakilan
yang akan memasukkan semua order yang diterima ke terminal
masing-masing bursa. Orang-orang tersebut disebut Wakil
Perantara Perdagangan Efek (WPPE).
 Dengan menggunakan JATS (Jakarta Automated Trading
System), order-order tersebut akan diolah oleh komputer yang
akan melakukan matching dengan mempertimbangkan prioritas
harga dan waktu. Sistem ini dapat didefinisikan sebagai sistem
yang otomatis menolak order atau penawaran jual beli efek
yang melebihi parameter.
 Dengan menerapkan sistem maka akan menjaga pelaksanaan
perdagangan efek yang teratur dan sistematis serta efisien.
Dengan demikian sistem perdagangan efek termasuk sekuritas
Margin Trading
 Margin Trading : Adalah melakukan transaksi dengan  Misalkan Initial Margin ditetapkan 50% - hal tersebut
menggunakan utang berarti investor dapat berinvestasi sebesar Rp 1 juta, dan
 Contoh : seorang investor memiliki uang sebesar Rp 1 investor harus menyerahkan uang sebesar 50% x Rp 1
juta dan harga suatu saham pada waktu itu adalah Rp juta = Rp 500.000 dan dengan demikian investor dapat
10.000,-. Dengan uang tersebut maka investor dapat meminjam sebesar Rp 500.000 yang didapat dari : Rp 1
membeli saham 100 lembar yang didapat dari : Rp 1 juta –Rp 500.000.
juta/Rp 10.000. Kemudian investor tersebut  Initial margin (harga awal) biasanya ditentukan oleh
melakukan margin trading dengan cara meminjamkan Bank Sentral, karena Bank Sentral berkepentingan
uang kepada broker sejumlah Rp 2juta/Rp 10.000 = dengan transaksi utang seperti transaksi tersebut.
200 lembar. Kemudian 200 lembar tersebut bisa  Rumus Initial Margin Nilai:  Sekuritas  −Saldo  Utang
 
Margin (%) = 
dipakai sebagai jaminan, dan investor tersebut harus Nilai  Sekuritas
membayar bunga atas pinjaman tersebut.
 Dari contoh di atas jika harga saham naik menjadi Rp
15.000 maka keuntungan investor sebesar Rp  Contoh : jika diketahui nilai sekuritas sebesar Rp 2juta,
1.000.000 yang didapat dari Rp 5.000 x 200 lembar. serta saldo utang 1 juta dan nilai minimal margin
Nilai Rp 5000 adalah selisih harga saham lama sebesar 30%Nilai maka nilai −Saldo
 Sekuritas margin menjadi 50% yang
 Utang
 Margin (%) = 
dengan harga saham baru (Rp 15.000 – Rp 10.000). didapat dariNilai
:  Sekuritas
 Jika investor tersebut tidak menginginkan margin
trading dan harga naik menjadi Rp 15.000 maka   2 juta − 1 juta
=  =50%
keuntungan investor menjadi Rp 500.000 yang 2 juta
  jika diketahui nilai sekuritas sebesar Rp 2juta, serta saldo utang 1 juta dan nilai
minimal margin sebesar 30% dapat dihitung sebagai berikut :

60 harga = 200 harga – Rp 1 juta


60 harga – 200 harga = - 1 juta
-140 harga = - Rp 1 juta
Harga = Rp 7.143,-
 Jika harga saham turun di bawah Rp 7.143,- maka margin akan lebih kecil
dibandingkan 30%
 Dalam situasi tersebut di atas, investor memperoleh margin call dari broker untuk
menaikkan margin menjadi di atas 30% dan Investor bisa melunasi sebagian
utangnya jika tidak memenuhi kewajibannya maka saham yang dijadikan jaminan
akan dijual kembali untuk menutupi kekurangan
 Jika harga saham ABC saat ini adalah Rp 10.000 dan broker
Short Selling melakukan short sell sebanyak 1 lembar maka memperoleh kas
masuk sebsar Rp 10.000. satu bulan kemudian harganya turun
Adalah kegiatan menjadi Rp 7.500 maka kita bias membeli saham dari pasar saham
menjual saham yang dengan harga rp 7.500 dan kemudian mengembalikan saham
tidak dimiliki. Short pinjaman yang dijual satu bulan yang lalu serta memperoleh
selling dilakukan jika keuntungan sebesar Rp 2.500 seperti terlihat dalam tabel berikut :
investor
memperkirakan harga Waktu Aliran Keterangan
suatu saham akan turun Kas
maka investor dapat Awal bulan +Rp Menjual saham ABC Pinjaman
meminta brokernya Akhir 10.000 Membeli saham ABC dari pasar
untuk melakukan short
bulan -Rp 7.500 dan mengembalikan saham
selling.
+Rp pinjaman
2.500
 Dengan melakukan short sell maka investor memperoleh
Karena investor tidak keuntungan Rp 2.500 (di luar biaya komisi untuk broker dan biaya
memiliki saham maka Bungan pinjaman). Apabila ternyata harga malah naik maka
broker mencari saham investor dapat mengalamai kerugian. Misalkan harga saham naik
yang dapat dipinjamkan. menjadi Rp 15.000 maka investor harus menebus saham dengan
Jika saham tersebut harga Rp 15.000,-
sudah diperoleh maka Waktu Aliran Keterangan
broker tersebut dapat Kas
menjual saham
pinjaman tadi dengan Awal bulan +Rp Menjual saham ABC Pinjaman
harga pasar saat itu. Akhir 10.000 Membeli saham ABC dari pasar
bulan -Rp 15.000 dan mengembalikan saham
-Rp 5.000 pinjaman
Short Selling
 Misal harga suatu saham Rp 1.500 kemudian turun
Bisa Dilakukan Apabila: menjadi Rp 1.250 dan tidak boleh di short sell maka
saham tersebut akan mengalami tekanan harga jual yang
mengakibatkan jatuhnya harga saham tersebut sehingga
pelaku short sell mendapatkan keuntungan.
Harga saham lebih tinggi
Short Sell memiliki mekanisme khusus dalam
dibandingkan harga sebelumnya pasar keuangan. Jika short sell tidak bias
(dinamakan sebagai uptick dilakukan dalam suatu pasar keuangan maka
trade) harga saham akan cenderung mengalami bias
terhadap investor denganpandangan yang
lebiih optimistis.

Tidak ada perubahan harag (zero


uptick)
Alternatif lain dari short sell adalah opsi put
atau futures dengan posisi short.
2.4 Penentuan Harga Saham Baru dan Biaya Go public

2.4.1 Penentuan Harga Saham Baru 2.4.2 Biaya Go Public


(IPO) (Pencatatan di Bursa Efek)
Perusahaan emiten akan melihat
rasio-rasio penilaian perusahaan
lain yang sejenis seperti PER
(Price Earning Ratio) dan PBV
(price to Book Value) 1. Biaya Eksplisit : seperti
biaya pencetakan
prospectus, pembayaran
Nilai harga saham dihitung akuntan, ahli hokum dan
sebagai present value dari aliran sejenismya
kas di masa mendatang dengan
tingkat diskonto biaya modal.
2. Biaya Implisit : biaya
kesempatan yang hilang dan
pengawasan publik menjadi
Setelah nilai harga saham lebih ketat.
ditemukan maka perusahaan
sekuritas akan memperkirakan
respon pasar terhadap penawaran
saham IPO tersebut
Rincian Biaya Go Public

1. Spread atau diskon untuk underwriter : 2. Underpricing : perbedaan atara harga


perbedaan antara harga penawaran dengan penutupan hari pertama perdaganan di
harga yang diterima oleh perusahaan. pasar sekunder dengan harga penawaran.

3. Abnormal return yang negative : jika 4. Biaya Langsung : biaya tersebut


perusahaan sudah go public dan kembali dikeluarkan langsungn, di luar kompensasi
menjual saham ke publik maka ada untuk penjamin emisi misal untuk
kecenderungan harga saham turun pada membayar ahli hukum, biaya pendaftaran,
saat diumumkannya penerbitan tersebut. penerbitan prospectus.

5. Biaya tidak langsung : mencakup biaya 6. Green –shoe option : penjamin emisi
tidak langsung seperti waktu dan tenaga memiliki hak untuk membeli saham pada
manajemen yang hilang karena melakukan harga penawaran jika terjadi permintaan
penjualan saham, pengawasan publik yang yang berlebihan atau oversubscribed. Opsi
menjadi lebih ketat. tersebut merupakan biaya.
Underpricing Teori Pendukung Underpricing
Asimetri antara Penjamin Emisi dengan Emiten.
Underpricing merupakan Menurut teori ini penjamin emisi memiliki pengalaman
fenomena yang sering dalam menerbitkan saham, sedangkan emiten tidak
dijumpai dalam initial public punya pengalaman banyak. Perusahaan penjamin emisi
offering (IPO) bisa menekan emiten agar menetapkan harga penawaran
yang rendah. Karena itu akan terjadi underpricing.

Ada kecenderungan bahwa Winner’s Course : menurut teori ini investor pada pasar
harga harga penawaran di IPO ada dua golongan yakni individu dan institusi.
pasar perdana selalu lebih Investor individu tidak bisa membedakan mana IPO
rendah dibandingkan dengan yang baik dan yang jelek. Mereka akan membeli semua
harga penutupan pada hari IPO yang ditawarkan. Sebaliknya investor institusi tau
pertama perdagangan. mana yang baik dan jelek.

Contoh : harga penawaran


Rp 1.000 maka harga Teori lainnya.-teori stabilisasi harga : penjamin emisi
penutupan hari pertama melakukan stabilisasi harga agar harga pada saat awal
saham diperdagangkan Rp perdagangan di pasar sekunder tidak jatuh.
1.200. Dari sisi perusahan,
hal tersebut merupakan
“kerugian”.
2.5 Penawaran Saham Umum 2.5.1 Penawaran Saham Umum (SEO)
dan Penawaran Terbatas
Isu yang muncul adalah harga
saham cenderung jatuh pada
saat pengumuman penawaran
saham umum dilakukan.
Harga jatuh sekitar 3-4%. Ada
asimetri informasi antara pasar
dengan manajer. Hanya
manajer yang tau apakah nilai
saham overvalued atau tidak
Jika perusahaan sudah Go-Public maka perusahaaan bisa
Perusahaan bisa
menjualbisa menawarkan
saham kembali ke pemegang
jika perusahaansaham lama
memerlukan
Perusahaan langsung menjual saham ke pasar saham
untuk membeli saham yang akan dijual  disebut
dana.
 disebut sebagai Seasoned Equity Offering (SEO)
sebagai penawaran saham terbatas (right offering)
Pasar menangkap
pengumuman penjualan saham
sebagai suatu signal bahwa
nilai saham overvalued karena
itu pasar akan bereaksi
negative yaiitu harga jatuh
pada saat pengumuman
perdana,
 Penawaran saham umum terbatas memprioritaskan pemegang
saham lama jika perusahaan menerbitkan saham baru. Pemegang
saham lama mendapat hak membeli terlebih dahulu untuk 2.5.2 Penawaran
menjaga hak suara mereka agar tidak terjadi dilusi hak suara.

Neraca PT. ABCD Saham Terbatas


Aset Pasiva
Aset Saham Biasa
30.000.000 10.000.000  Diketahui manajemen PT ABCD membutuhkan dana
Laba yang ditahan tambahan sebesar Rp 10 juta untuk mendanai investasi
20.000.000 baru. Misalkan manajemen memutuskan untuk
Total Aset menawarkan rights (penawaran terbatas), dengan harga
30.000.000 Total Pasiva
30.000.000 yang ditawarkan adalah Rp 20. maka jumlah lembar
Laporan Laba-Rugi PT. ABCD
saham baru yang diterbitkan dapat dihitung sebagai
Laba sebelum Pajak berikut :
Pajak (40%) 10.000.000 jumlah hak = jumlah saham lama/jumlah saham baru
jumlah hak = 3.000.000/500.000
Pendapatan bersih 20.000.000 jumlah hak = 6 hak
Jumlah lembar saham beredar  Pemegang saham lama membutuhkan 6 lembar saham
Laba per-lembar saham (EPS) 4.000.000
Harga pasar saham lama dan membayar Rp 20 untuk memperoleh 1 saham
Nilai pasar total (3 juta lembar x Rp 6.000.000 baru. Dengan kata lain setiap saham berhak atas
40,-) membeli saham baru sebanyak 1/6 lembar.
3.000.000
2.5.3 RIGHT versus PENAWARAN UMUM

Di AS meskipun
penawaran terbatas
Biaya Penawaran memiliki biaya emisi
Terbatas adalah yang yang lebih rendah, tetapi
paling murah. penawaran umum jauh
lebiih banyak digunakan
oleh perusahaan di AS

Di Indonesia,
Dengan hak pre- penjualan saham
emptive tersebut kembali dilakukan Fenomena tersebut di atas
mereka bisa menjaga melalui penawaran diakibatkan dari
total suara mereka di terbatas karena kontribusi penjamin
perusahan. Efek peraturan perundang- emisi yang sangat
dilusi suara bisa undangan berperan penting
dicegah melalui memprioritaskan
penawaran terbatas pemegang saham
lama.
Peran Penjamin Emisi :

1. Penjamin emisi bisa


2. Penjamin emisi memberikan
meningkatkan harga karena publik
semacam asuransi (jaminan)
semakin percaya terhadap
kepada perusahan. Penjamin emisi
perusahaan. Penjamin emisi
akan menanggunnga kerugian jika
menjadi penjamin (sertifikat)
saham tidak laku di pasar.
kualitas perusahaan.

3. Jika dijual melalui penjamin 4. Penjamin emisi bisa membantu


emisi bisa membantu memperluas memperluas distribusi
distribusi kepemilikan. kepemilikan.

5. Nasehat dari penjamin emisi


sangat bermanfaat untuk
perusahaan.
2.6 Shelf Registration Syarat Perusahaan Bisa
Shelf Registration
2. Perusahan tidak
pernah default (tidak
Shelf Registration (SR) Dengan SR perusahaan bisa memenuhi
pada dasarnya bias mendaftarkan 1. Rating bagus kewajiban membayar
mendaftarkan rencana penawaran saham yang (investment Grade) Bungan dan atau
emisi sekaligus, akan dijual dalam cicilan) pada utangnya
kemudian emisi saham jangka waktu dua tahun selama tiga tahun
dijual secara bertahap. mendatang kemudian sebelumnya.
SR diluncurkan bulan menjual saham kapan
Maret 1982 di pasar saja selama jangak
modal AS oleh SEC waktu dua tahun
(Security Exchange tersebut (tidak
Commisiion- sekaligus) 4. Perussahaan tidak
Bapepamnya pasar 3. Nilai perusahaan pernah melanggar
modal Amerika) total harus lebih besar Undang-Undang
dari Rp 150juta. Sekuritas 1934 selama
tiga tahun sebelumnya
3. MODAL VENTURA 3.1 Jenis perusahaan yang bisa menggunakan
Modal Ventura

1) Perusahaan yang sedang berusaha dalam


pasar yang sedang tumbuh dan memiliki
Modal Ventura potensi untuk berkembang dengan cepat di
merupakan bentuk masa mendatang.
penyertaan modal dari 2) Perusahan yang ingin melakkan ekspansi
perushaan pembiayaan usaha dan belum dapat menghimpun dana
kepada perusahan dari pasar modal (karena masih terlalu kecil)
yang membutuhlan atau tidak bisa ke bank karena alasan-alasan
dana untuk jangka
tertentu
waktu tertentu Perusahaan yang 3) Perusahaan yang ingin melakukan
diberi modal
restrukturisasi utang-utangnya sekaligus
dinamakan Investee.
Sedangkan memperbaiki struktur modal dan mengurangi
perusahaan beban bunga.
pembiayaan yang 4) Perusahaan yang ingin mengembangkan
memberi dana produk baru yang akan di lempar ke pasar
disebut venture 5) Perusahaan kecil yang dipandang tidak layak
capitalists atau untuk memperoleh dana dari Bank, karena
pihak investor belum dipercayai oleh bank atau karena tidak
mempunyai agunan yang cukup.
Keuntungan Modal Ventura

1. Alternatif pembiayaan yang


4. Perusahaan bisa memanfaatkan
fleksibel karena perusahaan tidak
jaringan kerja mitra kerjanya yang
perlu menanggung beban tetap bunga
cukup luas.
seperti pada utang

2. Tambahan modal bisa


5. Bimbingan dari mitra kerja baik
memperbaiki struktur modal
bimbingan teknis maupun
perusahaan dalam situasi tertentu,
manajemen akan membantu
kemampuan meminjam perusahan
perusahaan.
akan meningkat.

3. Perusahaan memiliki mitra kerja 6. Risiko bisnis akan ditanggung


yang baru (yang menjadi ventura bersama dengan pihak investor
capitalist) sehingga menjadi lebih ringan
Kelemahan Modal Ventura

Pengendalian perusahan tidak lagi di tangan


perusahaan sepenuhnya karena sekarang ada
pemegang saham lain yang dalam hal ini adalah
investor (ventura captallist).

Bagian keuntungan perusahaan akan menurun.


Investor melakukan penyertaaan dalam bentuk
saham, sehingga apbila tingkat keuntungan naik
maka semua pemilik saham jugakan menikmati
keuntungan tersebut dan karena sebagian saham
dimiliki pihak lain maka perusahan harus berbagi
keuntungan dengan pihak luar.
Langkah- langkah dalam a. Penilaian Pendahuluan
Investasi Modal Ventura
1. Mempelajari kondisi bisnis secara
umum, kondisi keuangan calon nasabah
a.Penilaian dan bertemu dengan manajemen perusahan
pendahulu calon nasabah.
an
b.
f. Konfirmas
Divestasi i pihak
luar 2.Kalau diperlukan, konfirmasi dari para
Langkah- ahli di bidang bisnis calon nasabh bias
Langkah diupayakan.
c.
e. Monitor Negosisasi
investasi dan
penawaran 3. Mengevaluasi prestasi atau kinerja calon
d. nasabah dan mengevaluasi kemampuan
Dokumnet perusahaan calon nasabah untuk
asi hukum mengembalikan pinajamn disertai dengan
keuntungan dari investasi tersebut.
b. Konfirmasi dari Pihak luar c. Negosiasi dan Penawaran

Perusahaan modal ventura


Untuk memberikan perkiraaan penawaran
menilai dengan seluk beluk informasi yang
aspek diperoleh pada pendahuluan dan
hukum, konfirmasi pihak luar.
penasihat Jika diperlukan,
hukum bias konfirmasi oleh pihak
dipakai. luar bias diupayakan
misal untuk menaksir Setelah tawar menawar antara
nilai perusahan calon investee dengan p erusahaan modal
ansabah, akuntan ventura selesai maka perusahaan
publik atau ahli di modal ventura menyiapkan
bidang keuagan. penawaran secara formal
d. Dokumentasi Hukum e. Monitor investasi

Dalam tahap ini


perusahaan dan
investee
menandatangani
semua dokumen- MONITOR
dokumen
perjanjian yang Setelah investasi dilakukan
diperlukan. maka tahap berikutnya adalah
monitoring investasi.

Kegiatan monitoring ini bisa


Untuk memperkuat dilakukan secara berkala
status hukum, dengan analisis rencana kerja,
perjanjian bisa laporan keuangan triwulan dan
dilakukan di laporan-laporan lain yang
hadapan notaris. relevan
1. Menjual sahamnya ke pasar modal.
2. Menjual saham
Alternatif ini bisa dilakukan apabila
• Tahap divestasi ini perusahaan ketiga (di luar per
perusahaan investasi cukup besar dan
sudah bisa mandiri dan competitor perusa
memenuhi kualifikasi untuk go publik.
investor sudah bisa
memperoleh keuntungan
melalui peningkatan nilai
perusahaan.
• Setelah mencapai batas 3. Investor bisa menjual sahamnya ke
4. Inevstor bisa m
maksimal tersebut atau perushaaan apabila perusahan mempunyai
manajemen perus
sebelumhya tergantung cukup kas.
perjanjian dan perusahah bisa
melepaskan penyertaaannya
melalui beberapa cara.
f. Divestasi
6. Investor bisa m
5. Investor bisa menjual sahamnya kepada apabila dirasa per
pemegang saham lainnya memiliki prospek
mendatang.
Modal Ventura di Indonesia Sektor Usaha untuk investee :
Industri-industry
yang bertujuan
Surat Keputusan Menteri ekspor
Pertanian,
Keuangan No. 38/MK/IV/1/1972 perkebunan,
 salah satu kegiatan yang perhutanan,
dilakuakn oleh LKKB (Lembaga peternakan, dan
Keuangan Bukan Bank) adalah perikanan
melakukan penyertaan modal di Jasa angkutan darat,
perushaan yang sifatnya sementara. laut dan udara

Usaha berskala
kecil-menengah
Pada tahun 80-an, kegiataan modal Usaha
ventura dilakukan secara aktif oleh pembangunan
dua perusahaan yaitu PT Bahana rumah susun di
Pembinaan Usaha Indonesia dan daerah perkotaan
PT Mitra Pengembangan
Nusantara
Pendanaan oleh Modal ventura

Modal ventura diperuntukkan


untuk usaha kecil, menengah yang
baru tumbuh dan memulai
usahanya.

Investasi pada bidang garao


tersebut memiliki tingkat risiko
yang tinggi terhadap modal namun
juga memiliki kesempatan
terhadap keuntungan yang tinggi
juga.
Peruntukan modal ventura yang
membidik pasar usaha baru, kecil
menengah menjadi tepat sasaran
karena memberika peluang
terhadap unit usaha yang secara
formal tidak dapat meminjam dana
ke Lembaga perbankan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai