Anda di halaman 1dari 17

Pneumonia

Organism Unspecified
Kode BPJS
J18

Ahmad Fauzan
169010014
Definisi
Secara kinis pneumonia didefinisikan sebagai
suatu peradangan paru yang disebabkan oleh
mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit).
Etiologi
Berdasarkan Tipe
1. Infektif
1. Virus
2. Bakteri
3. Jamur
4. Tuberculosis
2. Non infektif
1. Toksin
2. Kimia
3. Aspirasi
Anamnesis
1. Identitas
2. Keluhan utama dan penyerta
3. Riwayat penyakit sekarang
4. Riwayat penyakit dahulu
5. Riwayat penyakit keluarga
6. Sosial ekonomi
7. Gambaran klinik biasanya ditandai dengan:
1. demam,
2. menggigil,
3. suhu tubuh meningkat dapat melebihi 40C,
4. batuk dengan dahak mukoid atau purulen kadang-
kadang disertai darah,
5. sesak napas dan nyeri dada.
Pemeriksaan Fisik
Temuan pemeriksaan fisik dada tergantung dari luas lesi
di paru. Pada inspeksi dapat terlihat bagian yang sakit
tertinggal waktu bernapas, pada palpasi stem fremitus
dapat mengeras, pada perkusi redup, pada auskultasi
terdengar suara napas bronkovesikuler sampai bronkial
yang mungkin disertai ronki basah halus, yang kemudian
menjadi ronki basah kasar pada stadium resolusi.
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan X-Ray
Pemeriksaan Penunjang
2. Pemeriksaan laboratorium
Pada pemeriksaan laboratorium leukosit didapatkan
peningkatan atau normal, biasanya lebih dari 10.000/ul
kadang-kadang mencapai 30.000/ul, dan pada hitungan
jenis leukosit terdapat pergeseran ke kiri/siff to the
left serta terjadi peningkatan LED. Untuk menentukan
diagnosis etiologi diperlukan pemeriksaan dahak, kultur
dahak dan serologi. Kultur darah dilakukan untuk
mengetahui adanya sepsis dapat positif pada 20-25%
pada penderita yang tidak diobati. Analisis gas darah
menunjukkan hipoksemia dan hiperkarbia, pada Stadium
lanjut dapat terjadi asidosis respiratorik.
Kriteria Diagnosis
Penegakkan diagnosis berdasarkan data yang didapatkan
dari anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang
Diagnosis Kerja
Gejala Pneumonia:
- Demam
- Menggigil
- Suhu tubuh dapat melebihi 40 C
- Batuk dengan dahak mukoid atau purulen
- Sesak napas
Diagnosis Banding
1. Tuberculosis Paru
Penyakit infeksi paru yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis.

2. Bronkiolitis
Penyakit infeksi respitatorik akut bawah yang ditandai dengan
inlfamasi pada daluran bronkiolus
Terapi
Dalam mengobati penderita pneumonia perlu
diperhatikan keadaan klinisnya. Bila keadaan klinis baik
dan tidak ada indikasi rawat dapat diobati di rumah.
1. Penderita yang tidak dirawat
a. Istirahat di tempat tidur, bila panas tinggi
dikompres
b. Intake cairan
c. Obat-obat penurun panas, mukolitik dan
ekspektoran
d. Antibiotika empiris
Terapi
2. Perawatan di Rumah Sakit
Indikasi rawat penderita pneumonia adalah penderita sangat muda
atau tua, keadaan klinis berat (misalnya sesak napas, kesadaran
menurun. gambaran kelainan foto toraks cukup luas), ada penyakit lain
yang mendasari (seperti bronkiektasis, bronkitis kronik), ada
komplikasi dan tidak ada respons terhadap pengobatan yang diberikan.
Pada penderita yang dirawat penatalaksanaan dibagi atas :
a. Penatalaksanaan umum
-  pemberian oksigen
-  pemasangan infus untuk rehidrasi dan koreksi elektrolit
-  mukolitik dan ekspektoran, bila perlu dilakukan pembersihan
jalan napas
-  obat penurun panas diberikan hanya pada penderita dengan
suhu tinggi
-  bila nyeri pleura hebat dapat diberikan obat anti nyeri
-  obat-obat khusus pada keadaan tertentu
Terapi
b. Pengobatan kausal
Dalam pemberian antibiotika pada penderita pneumonia sebaiknya
berdasarkan data mikroorganisme dan hasil uji kepekaannya, akan
tetapi beberapa hal perlu diperhatikan :
1. Pneumonia yang disertai panas tinggi untuk penyelamatan nyawa
dipertimbangkan pemberian antibiotika walaupun kuman belum dapat
diisolasi
2. Kuman patogen yang berhasil diisolasi belum tentu sebagai penyebab
sakit, oleh karena itu diputuskan pemberian antibiotika secara
empirik. Pewarnaan gram sebaiknya dilakukan pada semua sediaan
yang dicurigai sebagai sumber infeksi dan sebagai petunjuk pilihan
pada pengobatan pendahuluan
3. Perlu diketahui riwayat pemberian antibiotika sebelumnya pada
penderita.
Edukasi
Pencegahan
1. Pola hidup sehat
2. Vaksinasi  
Prognosis
Dubia
Daftar Pustaka
• Pennington J. Respiratory Infections : Diagnosis and Management,
2nd edition, New York : Raven Press, 1989 : 1-49
• Pneumonia komunity.2003.Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di
Indonesia. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia
• Hadiarto M, Wibowo S, Sardikin G, Sianturi. Peran sparfloksasin pada
pengobatan infeksi saluran napas bawah di komuniti. Journal
Respirologi Indonesia 2000: 20; 156-60

Anda mungkin juga menyukai