Anda di halaman 1dari 24

PENILAIAN SAHAM

DISUSUN OLEH KELOMPOK 8


1. KEVIN MAITRI 1821018
2. STANLY VINCO 1821023
Nilai Saham

Penilaian
Saham

POKOK Return Yang


BAHASAN Disyaratkan

Pertumbuhan
saham

Kesimpulan
NILAI SAHAM
Saham terdiri dari tiga nilai, Antara lain :
1. Nilai Buku
Merupakan nilai yang dihitung berdasarkan pembukuan perusahaan penerbit saham
( emiten ).
2. Nilai Pasar
Adalah nilai saham yang berada di pasar, yang ditunjukkan oleh harga saham tersebut
di pasar.
3. Nilai Intrinsik
Adalah nilai saham yang sebenarnya atau seharusnya terjadi.
PENILAIAN SAHAM
Penilaian Saham berdasarkan analisis fundamental, yaitu
1. Pendekatan Nilai Sekarang
perhitungan nilai saham dilakukan dengan menghitung nilai sekarang
(present value) semua aliran kas saham yang diharapkan di masa datang
dengan tingkat diskonto sebesar tingkat return yang disyaratkan investor.
PENILAIAN SAHAM

Model Diskonto Deviden merupakan model untuk mengestimasi harga saham


dengan mendiskontokan semua aliran dividen yang akan diterima di masa yang
akan datang. Secara sistematis, model ini bisa dirumuskan sebagai berikut :
PENILAIAN SAHAM

Di dalam model diskonto deviden terdapat model-model lain yang digunakan apabila pertumbuhan
tidak dapat diprediksi antara lain :
a) Model Pertumbuhan Nol
Model ini digunakan saat dividen yang dibayarkan oleh perusahaan tidak akan mengalamai
pertumbuhan. Dengan kata lain jumlah dividen yang dibayarkan akantetap sama dari waktu ke waktu.
Model ini bisa dirumuskan sebagai berikut:

Dimana,
P0 = Nilai saham preferen
D = dividen saham preferen
k = tingkat return yang disyaratkan pada saham preferen
PENILAIAN SAHAM
Contoh : Misalkan saham A menawarkan dividen tetap sebesar Rp800. Tingkat
return yang disyaratkan investor adalah 20%. Berdasarkan data tersebut, maka
nilai intrinsik saham A tersebut adalah:
PENILAIAN SAHAM
b. Model Pertumbuhan Konstan
Model petumbuhan konstan (model Gordon), dipakai untuk menentukan
nilai saham yang pembayaran dividennya mengalami pertumbuhan secara
konstan selama waktu tak terbatas.
Model ini bisa dirumuskan sebagai berikut:
PENILAIAN SAHAM

Atau

Dimana,

P0 = Nilai saham preferen

D1 = Dividen saham preferen

k = tingkat return yang disyaratkan pd saham preferen

g = tingkat pertumbuhan perusahaan


PENILAIAN SAHAM
Contoh : Misalkan PT United Tractor (UNTR) membayarkan dividen Rp. 1.000, per tahun. Pertumbuhan
dividen direncanakan sebesar 5% per tahun. Tingkat return yang disyaratkan investor sebesar 15%.
Misalnya, harga pasar saham PT Omega saat ini adalah Rp. 10.000.
Berdasarkan data tersebut, maka nilai intrinsik:
PENILAIAN SAHAM
c. Model Pertumbuhan Tidak Konstan (ganda)
Model ini sesuai untuk menilai saham perusahaan yang mempuyai karakteristik pertumbuhan
yang ‘fantastis’ di tahun-tahun awal, sehingga bisa membayarkan dividen dengan tingkat
pertumbuhan yang tinggi. Tahap-tahap perhitungan yang harus dilakukan untuk model ini adalah:
• Membagi aliran dividen menjadi dua bagian yaitu, bagian awal yang meliputi aliran dividen
yang tidak konstan, dan aliran dividen dengan pertumbuhan yang konstan.
• Menghitung nilai sekarang dari aliran dividen yang tidak konstan (bagian awal).
• Menghitung nilai sekarang dari semua aliran dividen selama periode pertumbuhan konstan
(bagian b).
• Menjumlahkan hasil perhitungan nilai sekarang dari kedua bagian perhitungan aliran dividen
PENILAIAN SAHAM
Model ini dapat dirumuskan sebagai berikut,

Dalam hal ini,


P0 = Nilai saham preferen
n = Jumlah tahun selama periode pembayaran dividen supernormal
D0 = Dividen saat ini (tahun ini)
gt = Pertumbuhan dividen supernormal
Dn = dividen pada akhir tahun pertumbuhan deviden supernormal
gc = Pertumbuhan deviden yang konstan
k = Tingkat return yang diisyaratkan investor
PENILAIAN SAHAM
Contoh : PT HMSP adalah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi
informasi. Dengan temuan produk inovatifnya, pada 3 tahun pertama, PT
HMSP mengalami pertumbuhan earning yang sangat fantastis, sehingga bisa
membayarkan dividen dengan tingkat pertumbuhan 20% selama 3 tahun.
Setelah tahun ke-3 dan seteruSnya perusahaan memutuskan untuk membayar
dividen dengan tingkat pertumbuhan 10% per tahun selamanya. Dividen tahun
awal (D0) sebesar Rp1.000, dan tingkat return yang disyaratkan investor
diketahui 15%.
PENILAIAN SAHAM
PENILAIAN SAHAM
2. Pendekatan PER ( Price Earnings Ratio )
Dalam pendekatan PER (pendekatan multiplier), investor akan menghitung berapa kali
(multiplier) nilai earning yang tercermin dalam harga suatu saham. Pendekatan PER juga
mencerminkan berapakah yang harus dibayarkan investor saham untuk memperoleh
earning perusahaan. Ada dua cara perhitungan yang dapat digunakan, yaitu :

,
PENILAIAN SAHAM
Contoh : Misalnya harga saham GGRM saat ini adalah Rp. 10.000 per lembar, dan tahun ini perusahaan
memperoleh earning sebesar 900 juta rupiah. Jumlah saham beredar saat ini adalah 900 ribu lembar
saham.
Dari data tersebut, maka PER perusahaan bisa dihitung dengan dua tahap perhitungan seperti berikut:
PENILAIAN SAHAM
Pendekatan Penilaian Saham Lainnya :
a. Rasio Harga / Nilai Buku
Hubungan antara harga pasar dan nilai buku per lembar saham dapat dipakai untuk menentukan nilai saham. Karena
secara teoritis nilai pasar suatu saham harus mencerminkan nilai bukunya. Rasio harga terhadap nilai buku banyak
digunakan untuk menilai saham-saham sektor perbankan.
b. Rasio Harga/Aliran Kas
Pendekatan ini mendasarkan diri pada aliran kas perusahaan, bukannya earning perusahaan. Dalam penilaian saham
perusahaan, investor bisa menggunakan informasi rasio harga/aliran kas ini sebagai pelengkap informasi PER, karena data
aliran kas perusahaan bisa memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi investor tentang perubahan nilai
saham yang akan terjadi.
c. Economic Value Added (EVA)
Pendekatan EVA digunakan untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam meningkatkan nilai tambah (value added) bagi
perusahaan. Asumsinya adalah bahwa jika kinerja manajemen baik/efektif (dilihat dari besarnya nilai tambah yang diberikan)
MENENTUKAN RETURN YANG DISYARATKAN
Tingkat Return yang disyaratkan digunakan sebagai tingkat diskonton dalam
model diskonto dividen. Tingkat return yang disyaratkan merupakan tingkat return
minimal yang diharapkan investor sebagai kompensasi atas resiko untuk bersedia
berinvestasi. Salah satu peluang investasi adalah pada aset bebas resiko. Untuk
berinvestasi pada aset lainnya yang beresiko, maka investor akan mensyaratkan
adanya tambahan return sebagai premi resiko. Karena itu, untuk menentukan
tingkat return yang disyaratkan pada saham, suatu premi resiko ditambahkan dari
tingkat return untuk aset bebas resiko, k RF. Formulanya adalah sebagai berikut :
k = tingkat return bebas resiko + premi resiko
MENENTUKAN RETURN YANG DISYARATKAN
Didalam pasar modal Indonesia tingkat return bebas resiko dapat
menggunakan beberapa proksi tingkat bunga aset bebas resiko antara lain
obligasi negara, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), atau deposito bank. Cara lain
untuk menentukan tingkat return yang disyaratkan adalah menggunakan
CAPM. Tingkat return yang disyaratkan dapat dihitung dengan formula
sebagai berikut :
k = kRF + β(kM – kRF )
MENENTUKAN TINGKAT PERTUMBUHAN SAHAM
• Untuk menggnakan model pertumbuhan, tingkat perumbuhan deviden harus diperkirakan terlebih
dahulu. Tingkat pertumbuhan deviden di masa datang tidaklah mudah diprediksi. Salah satu cara
untuk mengestimasi tingkat pertumbuhan deviden adalah menggunakan laba perusahaan. Tingkat
pertumbuhan deviden yang dihitung dengan cara ini dikenal dengan tingkat pertumbuhan
berkelanjutan ( Sustainable Growth Rate ). Tingkat pertumbuhan berkelanjutan deviden adalah
perkalian antara return on equity (ROE) dan rasio tingkat laba ditahan perusahaan (retention ratio).
Rasio tingkat laba ditahan perusahaan dihitung dengan satu dikurangi dividend payment ratio.

Tingkat pertumbuhan berkelanjutan = ROE x retention ratio


Atau
Tingkat pertumbuhan berkelanjutan = ROE X (1-payout ratio)
MENENTUKAN TINGKAT PERTUMBUHAN SAHAM

Return on equity umumnya dihitung menggunakan ukuran kinerja berdasarkan


akuntansi dan dihitung sebagai laba bersih perusahaan dibagi dengan ekuitas
pemegang saham biasa.
ROE = Laba Bersih / Ekuitas
KESIMPULAN
Kita telah membahas dua pendekatan yang paling sering digunakan dalam penilaian
saham perusahaan yaitu pendekatan diskonton deviden dan pendekatan PER. Kedua
pendekatan tersebut menggunakan konsep investasi nilai sekarang. Perbedaannya adalah
bahwa secara teoritis, pendekatan diskonto deviden lebih baik dibandingkan pendekatan
PER, sedangkan disisi lain pendekatan PER lebih popular digunakan oleh para analis
dibandingkan dengan pendekatan diskonto deviden karena lebih mudah dalam penerapannya.
Di antara kedua pendekatan tersebut keduannya sangat penting bagi seorang investor
dalam pembuatan keputusan investasi serta mengandung konsep dasar penilaian yang sama.
Di antara kedua pendekatan tersebut tidak ada yang mutlak lebih baik dibandingkan dengan
pendekatan lainnya. Akan lebih baik menggunakan kedua pendekatan tersebut sebagai dua
hal yang bersifat saling melengkapi dan bukan sebagai dua hal yang saling menggantikan.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai