Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Penilaian
Saham
Pertumbuhan
saham
Kesimpulan
NILAI SAHAM
Saham terdiri dari tiga nilai, Antara lain :
1. Nilai Buku
Merupakan nilai yang dihitung berdasarkan pembukuan perusahaan penerbit saham
( emiten ).
2. Nilai Pasar
Adalah nilai saham yang berada di pasar, yang ditunjukkan oleh harga saham tersebut
di pasar.
3. Nilai Intrinsik
Adalah nilai saham yang sebenarnya atau seharusnya terjadi.
PENILAIAN SAHAM
Penilaian Saham berdasarkan analisis fundamental, yaitu
1. Pendekatan Nilai Sekarang
perhitungan nilai saham dilakukan dengan menghitung nilai sekarang
(present value) semua aliran kas saham yang diharapkan di masa datang
dengan tingkat diskonto sebesar tingkat return yang disyaratkan investor.
PENILAIAN SAHAM
Dimana,
P0 = Nilai saham preferen
D = dividen saham preferen
k = tingkat return yang disyaratkan pada saham preferen
PENILAIAN SAHAM
Contoh : Misalkan saham A menawarkan dividen tetap sebesar Rp800. Tingkat
return yang disyaratkan investor adalah 20%. Berdasarkan data tersebut, maka
nilai intrinsik saham A tersebut adalah:
PENILAIAN SAHAM
b. Model Pertumbuhan Konstan
Model petumbuhan konstan (model Gordon), dipakai untuk menentukan
nilai saham yang pembayaran dividennya mengalami pertumbuhan secara
konstan selama waktu tak terbatas.
Model ini bisa dirumuskan sebagai berikut:
PENILAIAN SAHAM
Atau
Dimana,
,
PENILAIAN SAHAM
Contoh : Misalnya harga saham GGRM saat ini adalah Rp. 10.000 per lembar, dan tahun ini perusahaan
memperoleh earning sebesar 900 juta rupiah. Jumlah saham beredar saat ini adalah 900 ribu lembar
saham.
Dari data tersebut, maka PER perusahaan bisa dihitung dengan dua tahap perhitungan seperti berikut:
PENILAIAN SAHAM
Pendekatan Penilaian Saham Lainnya :
a. Rasio Harga / Nilai Buku
Hubungan antara harga pasar dan nilai buku per lembar saham dapat dipakai untuk menentukan nilai saham. Karena
secara teoritis nilai pasar suatu saham harus mencerminkan nilai bukunya. Rasio harga terhadap nilai buku banyak
digunakan untuk menilai saham-saham sektor perbankan.
b. Rasio Harga/Aliran Kas
Pendekatan ini mendasarkan diri pada aliran kas perusahaan, bukannya earning perusahaan. Dalam penilaian saham
perusahaan, investor bisa menggunakan informasi rasio harga/aliran kas ini sebagai pelengkap informasi PER, karena data
aliran kas perusahaan bisa memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi investor tentang perubahan nilai
saham yang akan terjadi.
c. Economic Value Added (EVA)
Pendekatan EVA digunakan untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam meningkatkan nilai tambah (value added) bagi
perusahaan. Asumsinya adalah bahwa jika kinerja manajemen baik/efektif (dilihat dari besarnya nilai tambah yang diberikan)
MENENTUKAN RETURN YANG DISYARATKAN
Tingkat Return yang disyaratkan digunakan sebagai tingkat diskonton dalam
model diskonto dividen. Tingkat return yang disyaratkan merupakan tingkat return
minimal yang diharapkan investor sebagai kompensasi atas resiko untuk bersedia
berinvestasi. Salah satu peluang investasi adalah pada aset bebas resiko. Untuk
berinvestasi pada aset lainnya yang beresiko, maka investor akan mensyaratkan
adanya tambahan return sebagai premi resiko. Karena itu, untuk menentukan
tingkat return yang disyaratkan pada saham, suatu premi resiko ditambahkan dari
tingkat return untuk aset bebas resiko, k RF. Formulanya adalah sebagai berikut :
k = tingkat return bebas resiko + premi resiko
MENENTUKAN RETURN YANG DISYARATKAN
Didalam pasar modal Indonesia tingkat return bebas resiko dapat
menggunakan beberapa proksi tingkat bunga aset bebas resiko antara lain
obligasi negara, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), atau deposito bank. Cara lain
untuk menentukan tingkat return yang disyaratkan adalah menggunakan
CAPM. Tingkat return yang disyaratkan dapat dihitung dengan formula
sebagai berikut :
k = kRF + β(kM – kRF )
MENENTUKAN TINGKAT PERTUMBUHAN SAHAM
• Untuk menggnakan model pertumbuhan, tingkat perumbuhan deviden harus diperkirakan terlebih
dahulu. Tingkat pertumbuhan deviden di masa datang tidaklah mudah diprediksi. Salah satu cara
untuk mengestimasi tingkat pertumbuhan deviden adalah menggunakan laba perusahaan. Tingkat
pertumbuhan deviden yang dihitung dengan cara ini dikenal dengan tingkat pertumbuhan
berkelanjutan ( Sustainable Growth Rate ). Tingkat pertumbuhan berkelanjutan deviden adalah
perkalian antara return on equity (ROE) dan rasio tingkat laba ditahan perusahaan (retention ratio).
Rasio tingkat laba ditahan perusahaan dihitung dengan satu dikurangi dividend payment ratio.