Anda di halaman 1dari 34

CHAPTER 7

LAPORAN KEUANGAN II:


LAPORAN POSISI KEUANGAN
DAN LAPORAN ARUS KAS

Mata Kuliah Teori Akuntansi Keuangan


Kelompok 3 :

Anggota :

DESSY MEILY REKA


RILIYANTI
C2C021006
TRINESIA
C2C021013
AFRIANTI
C2C021019
Materi :
01 Laporan Posisi Keuangan 05 Laporan Arus Kas

02 Pengukuran Nilai Wajar 06 Usulan Format Arus Kas

Usulan Format Laporan Analisis Keuangan dari


03 Posisi Keuangan 07 Informasi Arus Kas

Mengevaluasi Posisi International Accounting


04 Keuangan Perusahaan 08 Standards
01 LAPORAN POSISI KEUANGAN
“Suatu laporan mengenai posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu.
(Aset, kewajiban / libilitas dan ekuitas pemilik)”

Elemen-Elemen Laporan Posisi Keuangan :

ASET Semua sumber daya yang dimiliki dan dikuasai oleh perusahaan yang
memiliki manfaat ekonomi di masa depan yang diperoleh dari transaksi
atau peristiwa masa lalu.

LIABILITAS Kemungkinan adanya pengorbanan ekonomi dimasa yang akan


datang yang timbul dari kewajiban masa kini dari sebuah entitas
lain dimasa depan sebgaai hasil dari transaksi atau kejadian di
masa lalu.

EKUITAS Sisa hak kepemilikan atas aktiva suatu entitas setelah


kewajiban (aktiva - kewajiban)
01 LAPORAN POSISI KEUANGAN

Klasifikasi dari Elemen-elemen Laporan Posisi Keuangan

Aset Liabilitas
Aset Lancar Liabilitas Jangka Pendek
Aset Tidak Lancar Liabilitas Jangka Panjang
Investasi Liabilitas Lainnya
Properti, Pabrik, dan Peralatan Ekuitas
Aset Tidak Berwujud
Modal Saham
Aset Lainnya
Tambahan Modal Disetor
Saldo Laba
01 LAPORAN POSISI KEUANGAN
Klasifikasi dari Elemen-elemen Laporan Posisi Keuangan

ASET

Aset Lancar Aset Tidak Lancar

Aset lancar adalah kas dan aset lain yang Aset bukan kas dan bukan juga aset lain yang
diharapkan dapat dikonversi menjadi kas, dijual, diharapkan dapat dikonversi menjadi tunai, dijual,
atau dikonsumsi dalam satu perioda atau satu atau dikonsumsi lebih dari satu tahun atau satu
siklus operasi, tergantung mana yang lebih lama. siklus operasi, tergantung yang lebih lama.
Contoh :
• Investasi seperti: Surat berharga utang (Obligasi)
Contoh : Kas (Cash), Investasi Jangka Pendek & Akuisisi saham perusahaan lain
(Short- Term Investment), Piutang Dagang • Property, pabrik dan perlatan (aset tetap)
(Receivables), Beban Dibayar di Muka (Prepaid • Aset tidak berwujud (franchise, hak cipta, formula,
Expenses), Persediaan (Inventories). waralaba dan lain sebagainya).
• Aset tidak lancar lainnya (Aset pajak penghasilan
tangguhan).
01 LAPORAN POSISI KEUANGAN
Klasifikasi dari Elemen-elemen Laporan Posisi Keuangan

ASET
ASET DASAR PENGUKURAN
Kas Nilai kini.
Piutang Usaha Ekspektasi nilai di masa depan.
Sekuritas yang dapat
Nilai wajar atau biaya perolehan yang diamortisasi.
diperdagangkan
Persediaan Nilai kini atau nilai masa lalu.
Nilai wajar, biaya perolehan yang diamortisasi, atau
Investasi
hasil dari penggunaan metode ekuitas.
Properti, Pabrik, dan
Nilai masa lalu yang disesuaikan untuk penyusutan.
Peralatan
Aset Takberwujud Nilai masa lalu yang disesuaikan untuk amortisasi.
01 LAPORAN POSISI KEUANGAN
Klasifikasi dari Elemen-elemen Laporan Posisi Keuangan

LIABILITAS

Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang & Liabilitas Lainnya

Kewajiban yang dapat dilunasi dalam waktu Kewajiban-kewajiban yang akan terselesaikan melebihi
satu tahun atau satu siklus operasi bisnis, siklus operasional normal perusahaan.
tergantung mana yang lebih lama, melalui • Kewajiban yang timbul sebagai bagian dari
penyerahan aset atau penciptaan kewajiban strukturisasi modal perusahaan berjangka panjang,
yang baru. misalnya: pinjaman bank jangka panjang, obligasi,
Contoh : utang dagang, utang upah, utang promes, kewajiban sewa jangka panjang.
pajak, pendapatan diterima dimuka, dll. • Kewajiban yang timbul tidak dari opersional normal
perusahaan, misalnya: kewajiban premi pensiun,
liabiltas pajak tangguhan yang penyelesaiannya
belum diketahui secara pasti.
01 LAPORAN POSISI KEUANGAN
Klasifikasi dari Elemen-elemen Laporan Posisi Keuangan

EKUITAS

Modal Kontribusi Saldo Laba

Modal konstribusi atau modal disetor disajikan Laba ditahan / saldo laba adalah jumlah laba
dalam neraca dalam dua bagian yaitu: modal saham masa lalu yang tidak dibagikan kepada
(capital stock) dan tambahan modal disetor pemegang saham.
(additional-paid in capital).
Jumlah yang dilaporkan dineraca menggambarkan
jumlah lembar saham yang diterbitkan dikali nilai
nominal (par value) atau nilai yang ditetapkan.
Jenis modal saham:
• Saham istimewa /preferred Stock
• Saham, Biasa/common stock
02 PENGUKURAN NILAI WAJAR

SFAS No. 157 mendefinisikan Nilai Wajar (fair value) sebagai “harga yang akan diterima saat
menjual aset atau membayar transfer liabilitas dalam suatu transaksi yang tersusun di
antara para pelaku pasar pada tanggal pengukuran”. Definisi ini terkait dengan harga keluar
(exit price).

Terkait dengan Aset, Nilai wajar untuk aset yang dijual adalah harga yang dikenakan jika aset
tersebut akan dijual. Sebaliknya, Nilai wajar untuk aset yang dibeli adalah harga yang
dikenakan jika aset tersebut akan dibeli atau disebut harga masuk (entry price).

Nilai wajar harus didasarkan pada sejumlah asumsi yang akan digunakan oleh para pelaku
pasar dalam menentukan harga aset atau liabilitas.
03 USULAN FORMAT LAPORAN POSISI KEUANGAN
TAMPILAN 7.5
03 USULAN FORMAT LAPORAN POSISI KEUANGAN

 Usulan ini tidak mengelompokkan aset dan liabilitas kedalam kategori-kategori


terpisah dilaporan keuangan; melainkan, usulan ini mengelompokkan asset dan
liabilitas secara Bersama-sama dibawah kategori aktivitas operasi, investasi, dan
pendanaan seraya terus memberikan bagian terpisah untuk ekuitas pemegang
saham.
 Dewan mengusulkan untuk memisahkan lebih lanjut asset dan liabilitas kedalam
setiap kategori menjadi jangka pendek dan jangka Panjang berdasarkan kerangka
waktu satu tahun yang akan menggeser perbedaan saat ini antara aset lancer, aset
tidak lancar, serta liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka Panjang dalam
kurun waktu satu tahun atau kriteria siklus operasi yang dimiliki.
 Dewan juga mengusulkan bahwa setara kas dianggap sama dengan investasi
jangka pendek dan disajikan secara terpisah dari kas.
04 MENGEVALUASI POSISI KEUANGAN PERUSAHAAN

Rasio-rasio keuangan mengevaluasi hubungan diantara elemen-elemen laporan


keuangan dan merupakan sesuatu yang paling berguna jika dibandingkan dengan
hasil tahun-tahun sebelumnya, hasil perusahaan pesaing, rata-rata industry, atau
tolak ukur (Benchmark). Rasio imbal hasil atas asset (Return on Assets- ROA)
mengukur persentase imbal hasil atas asset yang digunakan oleh perusahaan dan
dihitung sebagai berikut :
 
ROA =
04 MENGEVALUASI POSISI KEUANGAN PERUSAHAAN

CONTOH:
ROA Hersey untuk tahun fiscal 2014 dan 2013 dihitung sebagai berikut:
2014 2013
= 15,4% = 16,2%

ROA Tootsie Roll untuk tahun fiscal 2014 dan 2013 dihitung sebagai berikut:
2014 2013
04 MENGEVALUASI POSISI KEUANGAN PERUSAHAAN

ROA dapat dikelompokkan kedalam dua komponen: rasio margin laba (Profit Margin Ratio)- PMR
dan rasio perputaran asset (Asset Turnover Ratio-ATR). Perusahaan dapat meningkatkan rasio ROA-
nya dengan meningkatkan salah satu dari dua rasio ini. PMR perusahaan dihitung:

 
PMR =

ATR Perusahaan dievaluasi dengan menghitung rasio perputaran asetnya sebagai berikut:

 
ATR =
04 MENGEVALUASI POSISI KEUANGAN PERUSAHAAN
CONTOH:
Berikut merupakan perbadingan rasio yang disesuaikan untuk perusahaan Hersey & Tootsie Roll
pada tahun 2014:
Hershey Tootsie Roll
Rasio imbal hasil aset (Return on Assets-ROA) 17,0% 7,0%
Rasio margin laba (Profit Margin Ratio-PMR) 12,6% 11,7%
Rasio perputaran asset (Asset Turnover Ratio-ATR) 1,35 0,60

Hasil ini menunjukkan bahwa ROA Hershey yang relative tinggi disebabkan oleh rasio perputaran
asset yang lebih besar daripada Tootsie Roll . Selain itu, margin laba Hershey juga lebih tinggi
daripada Tootsie Roll. Salah satu metode analisis terakhir dapat digunakan untuk membandingkan
ROA dengan tolak ukur yang telah ditetapkan.
05 LAPORAN ARUS KAS
 EVOLUSI LAPORAN ARUS KAS
 Sebelum tahun 1971, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan laporan posisi keuangan
adalah dua laporan keuangan yang diisyaratkan didalam GAAP. Namun, banyak perusahaan besar yang
menyertakan tambahan laporan keuangan untuk mengungkapkan informasi relevan yang diperlukan untuk
membuat keputusan ekonomi. Sejumlah perusahaan merespon dengan mengeluarkan laporan sumber dan
penggunaan dana (funds statement). Laporan ini melaporkan sumber-sumber daya yang tersebut yang
dialokasikan selama periode pelaporan.
 laporan menggunakan konsep dana kas mengikhtisarkan semua perubahan material dalam saldo kas.
Akibatnya, laporan sumber dan penggunaan dana ini menjadi laporan penerimaan dan pengeluaran kas
(statements of cash receipts and disbursements), dan perusahaan melaporkan dampak dari penerimaan dan
pengeluaran ini pada semua akun lainnya.
 berdasarkan definisi dana modal kerja, semua transaksi bersifat material yang menghasilkan perubahan
modal kerja(aset lancar dikurangi dengan liabilitas jangka pendek) dilaporkan.
 Terakhir, jika konsep sumber daya keuangan digunakan, entitas akan melaporkan pengaruh dari semua
transaksi ini dengan pihak luar. Konsep dana ini harus dilakukan bersamaan dengan konsep lainnya(misalnya
kas, modal kerja) dan mencakup semua komponen yang memengaruhi aktivitas pendanaan dan investasi
perusahaan.
05 LAPORAN ARUS KAS
 ACCOUNTING PRINCIPLES BOARD OPINIONS NO.3 DAN N0.19
Pada tahun 1971, APB telah mencatat bahwa Lembaga pembuatan UU mewajibkan adanya penyusunan
laporan sumber daya dan penggunaan dana dan bahwa sejumlah perusahaan telah secara sukarela
menggungkapkan laporan sumber dan penggunaan dana dalam laporan tahunannya. Dewan menerbitkan APB
Opinion No.19 (digantikan), yang menyatakan bahwa informasi yang biasanya dimuat dalam laporan sumber
dan penggunaan dana sangat penting bagi para pengguna laporan keuangan dan bahwa laporan semacam itu
harus disajikan setiap kali laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
dilaporkan.
APB Opinion No.19 menentukan format laporan sebagai berikut:
1. Laporan tersebut dapat disusun sedemikian rupa untuk menunjukkan posisi keuangan dalam bentuk kas,
kas dan asset sementara, aset cepat, atau modal kerja, tergabtung pada bentuk penyajiannya.
2. Dalam setiap kasus, laporan harus mengungkapkan perubahan neto dalam kas, kas dan investasi
sementara, asset cepat, atau modal kerja, tergantung bentuk penyajiannya.
3. Laporan tersebut harus mengungkapkan pengeluaran untuk aset jangka Panjang, hasil neto dari penjualan
aset jangka Panjang, konversi utang jangka Panjang atau saham preferen menjadi saham biasa, menerbitkan
dan membayar Kembali utang, menerbitkan atau membeli modal saham dan deviden.
05 LAPORAN ARUS KAS
 INFORMASI ARUS KAS
 Arus kas masuk dan arus kas keluar dari bisnis adalah hal yang terpenting bagi investor dan kreditur.
Penyajian informasi arus kas oleh perusahaan bisnis harus memungkinkan investor untuk:
1. Memperkirakan jumlah kas yang mungkin akan didistribusikan sebagai deviden atau bunga dimasa
depan
2. Mengevaluasi potensi risiko dari investasi yang diberikan.
 SFAC No. 1 menyatakan bahwa pelaporan keuangan yang efektif harus memungkinkan investor, kreditur, dan
penguna lainnya untuk:
1. Menilai prospek arus kas
2. Mengevaluasi likuiditas, solvabilitas, dan arus kas dana.
 SFAC No. 8 menunjukkan bahwa informasi tentang arus kas entitas pelaporan membantu para pengguna
menilai kemampuan entitas untuk menghasilkan arus kas masuk neto dimasa depan, dan infoemasi terkai
arus kas membantu para pengguna memahami operasi entitas pelaporan, mengavaluasi aktivitas pendanaan
dan investasinya, menilai likuiditas atau solvabilitasnya, dan menginterprestasikan informasi lain tentang
kinerja keuangan.
05 LAPORAN ARUS KAS
 SFAS NO.95
Format yang diisyaratkan oleh SFAS No.95 untuk penyajian laporan arus kas telah berkembang selama beberapa
tahun.
 Pada tahun 1980, FASB mengeluarkan memorandum pembahasan berjudul Pelaporan Arus Dana, Likuiditas,
dan Fleksibilitas keuangan (Reporting Funds Flows, Liquidty, and Financial Flexibility ) sebagai bagian dari
proyek konseptualnya.
 Pada tahun 1981, FASB menerbitkan draft eksplosur berjudul Pelaporan Laba, Arus Kas, dan Posisi Keuangan
dari Perusahaan Bisnis (Reporting Income, Cash Flows, and Financial Position of Business Enterprises ). Draft
eksplosur ini menyimpulkan bahwa pelaporan arus dana harusnya berfokus pada kas daripada modal kerja.
 Pada tahun 1984, FASB mengeluarkan SFAC No.5 “Pengakuan dan Pengukuran dalam Laporan Keuangan
Perusahaan Bisnis (Recognition and Measurement in Financial Statements of Business Enterprise ).
 Pada tahun 1984, FEI mempublikasikan The Funds Statement : Structure and Use , sebuah kajian yang
menunjukkan beberapa area diversitas yang melekat pada Laporan Perubahan Posisi Keuangan. Sebagai
contoh, APB Opinion No.19 memungkinkan adanya definisi dana yang bebrbeda, definisi kas dan arus kas dari
operasi yang berbeda, dan berbagai bentuk penyajian laporan perubahan posisi keuangan.
 Selama tahun 1985 dan 1986, FASB mengorganisir satuan tugas pada pelaporan arus kas dan menerbitkan
draft eksplosur yang mengusulkan sejumlah standar untuk pelaporan arus kas.
05 LAPORAN ARUS KAS
TUJUAN LAPORAN ARUS KAS
SFAC No.1 SFAC No.5 SFAC No.8
Menekankan bahwa pelaporan Mengindikasikan bahwa Menyatakan bahwa informasi
harus memberikan informasi serangkaian laporan keuangan tentang arus kas membantu para
untuk membantu investor saat yang lengkap harus pengguna memahami operasi
ini dan calon investor menilai menunjukkan arus kas untuk entitas pelaporan, mengevaluasi
jumlah, penentuan waktu, dan periode tersebut. SFAC No.5 aktivitas pendanaan dan
ketidak pastina penerimaan juga menjelaskan kegunaan investasinya, menilai likuiditas
kas prospektif dari bunga, pelaporan arus kas dalam atau solvabilitas, serta
deviden, penjualan sekuritas, menilai likuditas , fleksibiitas menginterpretasikan informasi
dan hasil dari pinjaman. keuangan, profitabilitas, dan lain terkait kinerja keuangan.
risiko entitas
05 LAPORAN ARUS KAS
 FORMAT LAPORAN
Laporan arus kas melaporkan sejumlah perubahan selama periode akuntansi
dalam bentuk kas dan setara kas dalam arus kas dari:

ARUS KAS DARI AKTIVITAS


OPERASI

ARUS KAS DARI AKTIVITAS


INVESTASI

ARUS KAS DARI AKTIVITAS


PENDANAAN
05 LAPORAN ARUS KAS
CONTOH :
TAMPILAN 7.6 dan Tampilan 7.7 Laporan Arus Kas Konsolidasian Hershey Company & Tootsie Roll
Industries, Inc. dan anak perusahaan
06 USULAN FORMAT LAPORAN ARUS KAS

Revisi yang diusulkan untuk laporan arus kas


dijabarkan didalam proyek penyajian laporan
keuangan FASB-IASB. Dalam mengusulkan
persyaratan untuk menggunakan metode
langsung, hal ini lebih konsisten dari pada
metode tidak langsung terkait tujuan yang
diusulkan kala meyajikan laporan keuangan. Informasi terkait korelasi diantara penerimaan dan
pengeluaran kas operasi berguna dalam menilai
Penerimaan dan pengeluaran kas operasi yang
kemampuan entitas untuk menghasilkan kas yang
disajikan oleh suatu entitas menggunakan memadai dari operasi untuk membayar utang,
metode langsung yang konsisten dengan tujuan berinvestasi kembali di dalam operasi, dan
yang bersifat kohesif. melakukan distribusi kepada pemilik. Oleh karena
itu, metode langsung terkait penyajian arus kas
operasi memberikan informasi yang konsisten
dengan tujuan likuiditas dan fleksibilitas keuangan.
06 USULAN FORMAT LAPORAN ARUS KAS
Dalam format saat ini, laporan arus kas melaporkan perubahan selama periode
akuntansi dalam bentuk kas dan setara kas dari aktivitas operasi, investasi, atau
pendanaan. Usulan format baru akan memiliki bagian dan kategori yang sama dengan
laporan posisi keuangan dan laporan laba komprehensif. Artinya, suatu entitas akan
menyajikan laporan arus kas dengan memberikan bagian yang berjudul “ bisnis
{business}” dengan kategori “Operasi {Operating}” dan “investasi {investing},” diikuti
dengan bagian yang berjudul “pendanaan {financing},” “pajak penghasilan {income
taxes},” “operasi yang dihentikan {discontinued operations}, “ dan “ekuitas {equity}.”
Klasifikasi arus kas ke dalam kategori operasi, investasi, dan pendanaan pada
usulan model penyajian didasarkan pada klasifikasi aset atau liabilitas yang terkait.
Ada beberapa perbedaan dapat terjadi terkait bagaimana suatu entitas
mengklasifikasikan arus kasnya menggunakan pedoman yang ada dari bagaimana
Contoh: arus kas dari investasi dalam bentuk
entitas tersebut aset
akanoperasi
mengklasifikasikan
berdasarkan GAAP arus kasnya
AS saat ini menggunakan usulan format.
diklasifikasikan sebagai arus kas investasi,
sementara dalam usulan format, arus kas ini
akan diklasifikasikan sebagai arus kas operasi.
06 USULAN FORMAT LAPORAN ARUS KAS

Kas dalam posisi laporan keuangan tidak lagi akan mencakup setara kas dalam laporan
arus kas kedua dewan mengusulkan untuk tidak menyertakan setara kas dalam laporan
arus kas namun, dewan menyatakan diperbolehkan penyajian neto atas arus kas dan
setara kas untuk komponen-komponen berikut:
Penerimaan dan pengeluaran
atas nama pelanggan jika arus
kas dan setara kas
mencerminkan aktivitas
pelanggan dari pada aktivitas
entitas
Penerimaan dan pengeluaran
untuk komponen-komponen
yang perputarannya cepat,
jumlahnya besar, dan jatuh
temponya singkat
07 ANALISIS KEUANGAN DARI INFORMASI ARUS KAS

Tujuan utama dari akuntansi adalah menyajikan data yang


memungkinkan investor dan kreditur memprediksi jumlah kas yang akan
didistribusikan dalam bentuk deviden dan bunga, serta untuk memungkinkan
adanya evaluasi risiko. Investor dan kreditur suatu perusahaan
mengantisipasi imbal hasil yang setidaknya sama dengan tingkat buynga
pasar untuk investasi dengan risiko yang sama.

FASB menekankan pentingnya arus kas bagi para investor ketika


menyatakan:
“pelaporan keuangan harus memberikan informasi yang dapat membantu
investor, kreditur, dan pihak lainnya dalam menilai jumlah, penentuan waktu,
dan ketidak pastian arus kas prospektif ke perusahaan yang terkait.”
07 ANALISIS KEUANGAN DARI INFORMASI ARUS KAS
Salah satu metode untuk menganalisis laporan arus kas perusahaan adalah dengan menentukan jumlah pendanaan
tahunan yang diperlukan demi mempertahankan aktivitas tahunan yang disebut sebagai arus kas bebas {free cash
flow}. Artinya, perusahaan harus membuat pengeluaran modal untuk ada dan tumbuh , dan kas bebas
mempertimbangkan pengeluaran ini, akibatnya yang benar secara teoritis untuk menghitung arus kas bebas
sebagai berikut:
Arus kas dari operasi – Pengeluaran modal yang diperlukan untuk
mempertahankan pertumbuhan saat ini

Jumlah pengeluaran modal yang diperlukan untuk mempertahankan pertumbuhan saat ini tidak dapat ditentukan
dari tinjauan terhadap laporan keuangan perusahann. Sehingga estimasi jumlah ini dikembangkan dengan
menggunakan pengeluaran modal perusahaan periode saat ini, dan rumus yang di revisi sebagai berikut:
Arus kas dari operasi – Pengeluaran modal periode
berjalan

Jumlah arus kas bebas yang positif sering kali merupakan awal dari peningkatan laba. Sedangkan jumlah negatif
menunjukan bahwa perusahaan menentukan atau akan merasa perlu untuk memperoleh dana dari sumber
pembiayaan eksternal untuk mempertahankan operasi agar tumbuh.
08 INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS

International Accounting Standards Board (IASB) telah


melakukan :

Pembahasan mengenai Pembahasan mengenai Pembahasan mengenai Pembahasan mengenai


laporan posisi keuangan informasi yang akan penyajian laporan arus penyajian pengukuran
dan berbagai dasar diungkapkan pada kas dalam IAS No. 7, nilai wajar dalam IFRS No.
pengukuran yang pelaporan posisi “laporan arus kas” 13, “pengukuran nilai
digunakan di dalam keuangan dan laporan wajar”.
laporan keuangan dan arus kas di dalam IAS No. 1
telah menetapkan aset, yang di revisi, “penyajian
liabilitas, dan ekuitas laporan keuangan”.
dalam kerangka untuk
penyusunan dan penyajian
laporan keuangan.
08 INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS

ANGKA UNTUK PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN


Ketika membahas laporan posisi keuangan di dalam “penyususnan dan penyajian
laporan keuangan ,” IASB menunjukan bahwa keputusan ekonomi yang dibuat oleh para
pengguna laporan keuanagn memerlukan evaluasi terkait kemampuan perusahaan untuk
mengahasilkan kas.

Dasar pengukuran yang digunakan untuk elemen-elemen laporan keuangan, termasuk


biaya historis, biaya kini, nilai yang dapat direalisasi (penyelesaian), dan nilai sekarang. IASB
juga menunjukan bahwa dasar pengukuran yang plaing umum diguynakan adalah biaya
historis.
08 INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS

IAS NO.1 IAS NO.7


Seluruh pertimbangan IASB untuk menyusun laporan Dalam IAS No. 7, “ laporan arus kas (cash flow
keuangan sebagaimana yang dimuat didalam IAS No. 1, statements),” IASB menjabarkan format pengungkapan
“penyajian laporan keuangan (presentation of financial dan penyajian yang diperlukan untuk laporan arus kas .
statements),” telah dibahas di bab 3. pengungkapan yang Sebagaimana GAAP AS, laporan ini melaporkan arus kas
direkomendasikan untuk laporan posisi keuangan sama dari aktivitas operasi, investai, dan pendanaan. Selain itu,
seperti yang disyaratkan di dalam GAAP AS dengan arus kas dari aktivitas operasi dapat dilaporkan dengan
beberapa pengecualian kecil. Revisi IAS No. 1 menggunakan metode langsung atau tidak langsung,
mensyaratkan aset-aset untuk diklasifikasi sebagai lancar tetapi IASB menyatakan presensinya untuk metode
dan tidak lancar kecuali jika penyajian likuiditas langsung. Arus kas dari komponen-komponen luar biasa
memberikan informasi yang lebih relavan dan reliabel, perlu diungkapkan secara terpisah sebagai aktivitas
serta mengakui bahwa perbedaan dalam sifat dan fungsi operasi, investasi, atau pendanaan berdasarkan IAS No.
aset, liabilitas , dan ekuitas adalah sangat mendasar, 7. penerapan standar FASB IASC yang diusulkan pada
sehingga komponen-komponen tersebut harus disajikan penyajian laporan keuangan juga akan sangat mengubah
di bagian awal laporan posisi keuangan. Sebagaimana format penyajian laporan arus kas.
yang dicatat di bab 3, penerapan standar FASB IASC
yang diusulkan pada penyajian laporan keuangan akan
sangat mengubah format penyajian laporan posisi
keuangan.
08 INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS

IFRS No. 13, “pengukuran nilai wajar (fair value


measurement),” berlaku bagi IFRS yang mensyaratkan
atau memperbolehk an adanya pengukuran atau
pengungkapan nilai wajar. Standar ini mendefinisikan nilai
wajar atas daras konsep harga keluar dan menguraikan
hierarki nilai wajar yang menghasilkan pengukuran
berbasis pasar.

Mendefinisikan nilai
wajar
IFRS No. 13 Menetapkan
mencapai kerangka untuk
konvergensi dengan mengukur nilai wajar
GAAP AS. Secara Mensyaratkan
khusus, IFRS No. 13 pengungkapan terkait
pengukuran nilai
wajar
08 INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS

IFRS No. 13 memberikan pedoman terkait pengukuran nilai wajar,


termasuk hal-hal berikut:
Thank you

Anda mungkin juga menyukai