Anda di halaman 1dari 39

MATERI KULIAH III

GANGGUAN /PENYAKIT
PADA PERSENDIAN

RHEUMATOID ARTHRITIS &


OSTEOARTHRITIS
REVIEW PERTEMUAN 4

1. Sebutkan pengertian, jenis dan etiologi dari scoliosis


2. Hal apa saja yang perlu diperhatikan saat melakukan pemeriksaan pada
penderita scoliosis
3. Jelaskan Intervensi fisioterapi yang anda berikan pada penderita scoliosis
ARTHRITIS & ARTHROSIS

 Arthritis : Inflamasi pada sendi


 Arthrosis : Keterbatasan pada sendi tanpa inflamasi
 Rheumatoid Arthritis
 Osteoarthritis / Osteoarthrosis
RHEUMATOID ARTHRITIS

 Penyakit Autoimun
 Penyakit Sistemik
 Inflamasi synovial
 Progressif
 Kronik
 simetris
Pengertian,

Suatu penyakit autoimun dimana persendian secara simetris mengalami


peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya
menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi
( www. Medicastore.com )
Pegertian,,

Suatu penyakit autoimun yang ditandai dengan terdapatnya sinovitis erosif


simetrik terutama mengenai jaringan persendian yang kecil, seringkali juga
melibatkan organ tubuh lainnya
( Daud, Rizasya. Cermin Dunia Kedokteran, FKUI-RSCM, Jakarta )
Pegertian,,,

Suatu penyakit sistemik yang bersifat progresif, yang mengenai


jaringan lunak ( soft tissue ), sehingga termasuk dalam kelompok
”disuse connective tissue disease” yang cenderung menjadi kronis.
Atau suatu poliarthritis kronis ( chronic polyarthritis ), terutama
mengenai sendi-sendi perifer secara bilateral simetris, sering
menyebabkan kerusakan tulang rawan sendi dan jaringan sekitar
sendi, yang tampak sebagai perubahan erosif secara radiologis.
( Dr. Prasetya Huyada )
Etiologi

Hingga kini penyebab rheumatoid arthritis belum diketahui.


Ada 7 hipotesis yang menjadi dasar berfikir untuk menjelaskan
etiologi Rheumatoid arthritis :

1. Teori Infeksi
Infeksi oleh micro plasma/virus. Misalnya epsteinbar virus,
cytomegalo virus, parvo virus, adeno virus tipe I.

2. Teori Toxine
Menurut teori ini, maka yang menyebabkan timbulnya arthritis
bukanlah virus, akan tetapi toxine yang dapat berasal dari bakteri
atau dapat pula berasal dari sebab-sebab lain.
3. Teori Pencernaan

Menurut teori ini maka sebabnya adalah adanya gangguan pencernaan yang disebabkan karena

penyakit di dalam usus atau karena diet tertentu. Karena hal itu maka komposisi zat-zat yang

beredar di dalam darah tidak lagi merupakan perimbangan yang baik, dan karena itu timbul

arthritis

4. Teori Iklim

5. Teori Anaphylaxy

Menurut teori ini, maka RA terutama di sebabkan karena sensibilitas jaringan yang khusus

terdapat pada orang – orang dalam keadaan tertentu.

6. Teori Heredity

7. Teori Hormon

Akibat gangguan keseimbangan susunan hormon di dalam tubuh penderita


Patofisiologi

 Imune reaction
 Inflamasi mulai synovial membran
 Erosi rawan sendi - tulang
 Penebalan kapsul
 Kontraktur
 Deformitas sendi
Tanda dan Gejala Umum

 Nyeri : sendi yang terkena akan terasa nyeri saat


di palpasi dan saat digerakan.

 Morning stiffness : rasa kaku pada sendi tangan


dan jari-jari tangan sewaktu bangun pagi, yang
akan hilang setelah bergerak.

 Pembengkakan : disebabkan adanya efusi dan


atau penebalan membrana synovial.
 Keterbatasan gerak : hal ini dapat disebabkan
oleh hambatan mekanik akibat adanya
perubahan jaringan lunak / keras, tetapi dapat
pula karena adanya rasa nyeri atau spasme otot.

 Deformitas : akibat perubahan morfologi sendi


karena pembengkakan, ketidakmampuan
mengekstensikan sendi ( flexion deformity ) atau
adanya subluksasi / dislokasi.
Tanda dan Gejala Spesifik
1. Swan Neck Deformity :
Flexi pada sendi DIP dan
hiperekstensi sendi PIP.

Hal ini dapat berhubungan


dengan :
 Ketegangan yang berlebihan
otot-otot instrinsik
 Avulse pada insersio tendon
ekstensor pollicis longus
 Rupture tendon
2. Boutonnier Deformity :
Hiperekstensi sendi DIP dan
fleksi sendi PIP, lebih jarang
dijumpai.
Hal ini berhubungan dengan
peregangan / avulsi dari bagian
tengah dari tendon ekstensor
pollicis longus atau pembatasan
gerak tendon .
Jenis & Sumber NYERI pada RA

1. Nyeri Nosiseptif
 Paling dominan
 Akibat inflamasi sinovium kapsul sendi
 Kapsul sendi banyak mengandung serabut saraf yang
sangat sensitive terhadap peregangan yang pada RA
disebabkan oleh inflmasi.
 Inflamasi sering juga meluas ke tendon ( tendonitis ),
bursa ( bursitis ), otot ( myositis ), pembuluh darah
( vaskulitis ) yang juga menimbulkan nyeri nosiseptik
( harris,1999 )
2. Nyeri Neurogenik
3. Nyeri Psikogenik
4. Nyeri Kronik
PROBLEMATIK FT

 Gangguan structural /Fungsional, Keterbatasan aktivitas, dan keterbatasan


kemampuan.
 Rasa Sensivitas, Hangat pada sendi yg terganggu akibat pembengkakan sendi
 Muscle Quarding dan Nyeri Gerak
 Kekakuan sendi / keterbatasan Gerak
 Kelemahan dan Atrofi Otot
 Kemungkinan deformitas dan Ankilosing akibat proses degenerative dan
asimetris tarikan otot
 Keletihan , gangguan tidur
TUJUAN DAN INTERVENSI
TUJUAN INTERVENSI
EDUKASI PASIEN Informasikan pasien ttg pentingnya
istirahat,Perlindungan sendi, Performa ROM

MENGURANGI NYERI, MUSCLE QUARDING Massage Ringan, Immobilisasi dgn bidai, Tehnik
DAN MEMBANTU RELAKSASI Relaksasi dan Obat yg diresepkan Dokter

MEMINIMALKAN KEKAKUAN SENDI DAN Passif Exercise/ Aktif Assisted dalam batas
MEMPERTAHANKAN GERAK YG ADA nyeri ( Tingkatkan secara bertahap sesuai
toleransi dengan menggunakan tehnik ossilasi
derajat 1 dan 2

MEMINIMALKAN ATROFI OTOT Isometrik ringan pada posisi bebas nyeri


tingkatkan full ROM sesuai toleransi
MENCEGAH DEFORMITAS DAN MELINDUNGI Gunakan alat bantu splint, pengaturan posisi
STRUKTUR SENDI tidur, Hindari aktivitas yang membebani sendi
OSTEOARTHRITIS

 Berasal dari bahasa yunani


 Osteo = tulang, Artrho = sendi, Itis = radang (
inflamasi )
 Memiliki banyak nama

Osteoarthritis = dianggap terjadi proses


inflamasi
Osteoarthrosis = dianggap tdk ada proses
inflamasi
Hypertrhropic arthritis = karena terjadi
pembentukan tulang baru disekitar sendi.
Degeneratif joint disease = terjadi karena
degenerasi rawan sendi
Defenisi
Menurut Mankin,Brandt dan Shulman
“ Suatu penyakit dengan proses
degeneratif pada lapisan rawan
sendi yang dapat disertai dengan
proliferasi tulang sekitar sendi
sehingga terbentuk osteophyte.”
Menurut Cooke

“ Suatu penyakit yang ada


hubungannya dengan usia
sehingga menyebabkan
kerusakan lapisan rawan
sendi”
Patofisiologi

 Terjadi kerusakan dimulai dari lapisan rawan


sendi,kemudian di ikuti oleh perubahan
perubahan organ lainya sekitar sendi (Cascell
1978)

 Sebagian lapisan rawan sendi tersebut akan


terlepas di dalam rongga sendi sehingga
menyebabkan tidak ratanya lapisan rawan sendi.
 Karena sendi tetap digerakkan dan
dengan pengaruh berat badan
kerusakan ini akan berlanjut.

 Akibat kerusakan lapisan rawan


sendi maka sistem pada tubuh akan
mengeluarkan enzyme proteolytic
ke dalam cairan sinovial dan ini akan
lebih merusak lapisan rawan sendi.
Diagnosa OA

Kriteria untuk menentukan diagnosa OA menurut


ALTMAN apabila terdapat 5 dari 8 kriteria :

1. Umur > 50 tahun


2. Kekakuan sendi < 30 detik
3. Terdapat bunyi kripitasi
4. Nyeri sekitar sendi
5. Terdapat pembesaran tulang
6. Tidak panas
7. LED < 40 mm/jam
8. Synovial fluid normal
Tanda & Gejala Klinis OA

1. Nyeri
 Nyeri sentuh
Bila terdapat sinovitis akut (tekanan cairan pada jaringan
disekitarnya )
 Nyeri gerak :
a. Regangan jaringan kontraktur dan perekatan shg menyebabkan
penyempitan ujung saraf polimodal “ C “ )
b. Gesekan pada permukaan sendi yang permukaannya sudah tidak
rata ( pada pemeriksaan terdapat bunyi kripitasi )
2. Lingkup gerak sendi berkurang / terbatas
karena : rasa nyeri, osteophyte, deformitas
(stadium lanjut ) , ketegangan jaringan lunak
sekitar sendi/menurunya elastisitas jaringan
lunak sekitar sendi
3. Penurunan kekuatan otot
4. Unstabilitas sendi ( ligament laxity )
5. Gangguan pola jalan / gangguan ADL
KLASIFIKASI OA

Berdasarkan faktor penyebabnya OA dibedakan atas :


1. OA primer / Idiopatik  apabila tidak diketahui
penyakit atau faktor predisposisi yang mendasarinya.
2. OA sekunder  apabila penyebabnya berhubungan
dengan kelainan anatomik,metabolik,radang sendi
atau trauma.
Berdasarkan Derajat Berat ringannya OA ( Silman, A.J dan Hechberg M.C 1993)

Derajat 1 : Joint space belum terlihat penyempitan secara nyata dan mungkin
terdapat osteophyte

Derajat 2 : Secara nyata telah terlihat penyempitan pada joint space dan
osteophyte

Derajat 3 : Terdapat multiple osteophyte yang moderat,penyempitan yang


nyata pada joint space dan kemungkinan sclerosis dan deformitas
pada ujung tulang

Derajat 4 : Osteophyte berukuran besar, penyempitan joint space yang lebih


nyata,sklerosis berat dan deformitas nyata, pada ujung tulang
Berdasarkan aktivitas fungsional penderita OA di bedakan
atas 4 kelas :

Kelas I : Penderita yg dapat melakukan berbagai aktifitas


fungsional dengan rasa nyeri dengan keterbatasan gerak
minimal
Kelas II : Penderita yang dapat melakukan berbagai aktivitas
fungsional walaupun merasakan nyeri dan keterbatasan gerak
Kelas III : Penderita yang hanya dapat melakukan aktivitas
fungsional tertentu
Kelas IV : Penderita yang memerlukan bantuan orang lain
Faktor Predisposisi OA

 Usia
 Berat badan
 Aktivitas jasmani
 Radang sendi
 Penyakit metabolik
 Keturunan
 Trauma
 Kesegarisan postur ( Postural Alignment )
Pencegahan OA

1. Menjaga berat badan


2. Olahraga yang tidak banyak mengunakan tumpuan
pada persendian
3. Menghindari trauma pada persendian
4. Mengkomsumsi makanan sehat
5. Memilih alas kaki yang tepat dan nyaman
6. Minum suplemen sendi
Chondroitin dan glukosamin=merangsang
pertumbuhan tulang rawan dan menghambat proses
pengerusakan tulang rawan
57/F, OA
64/F, OA
56/M, OA
PROBLEMATIK FT

 NYERI  AKIBAT PEMBEBANAN MEKANIS ATAU AKTIVITAS BERLEBIHAN


 NYERI SAAT ISTIRAHAT  TAHAP LANJUT
 KEKAKUAN SETELAH INAKTIVITAS
 KETERBATASAN GERAK
 KELEMAHAN OTOT
 PENURUNAN PROPRIOSEPSI DAN KESEIMBANGAN
 KETERBATASAN FUNGSIONAL ( ADL)
TUJUAN & INTERVENSI

TUJUAN INTERVENSI
1. EDUKASI PASIEN JELASKAN TTG DEFORMING
FORCE,AJARKAN PROGRAM LATIHAN
DIRUMAH
2. MENCEGAH EFEK KEKAKUAN LATIHAN ROM AKTIF / JOINT PLAY
MOVEMENT
3. MENGURANGI NYERI AKIBAT MEMAKAI ALAT BANTU, MELAKUKAN
PEMBEBANAN MEKANIS DAN MENCEGAH AKTIVITAS DGN PERIODE ISTIRAHAT,
DEFORMING FORCE PERKUAT OTOT OTOT STABILISATOR
4. MENINGKATKAN ROM STRECHING, HOLD RELAK
5. MENINGKATKAN KONTROL LATIHAN INTENSITAS RENDAH DGN
NEUROMUSKULAR, KEKUATAN DAN DAYA REPETISI
TAHAN OTOT
6. MENINGKATKAN KESEIMBANGAN LATIHAN LATIHAN KESEIMBANGAN
7. MENINGKATKAN CONDITIONING FISIK LATIHAN AEROBIC NON IMPACT / LOW
TUGAS

 STATUS KLINIK OA PADA LUTUT, RA PADA JARI JARI.


TERIMAKASIH
SAMPAI KETEMU DI
PERTEMUAN BERIKUTNYA

Anda mungkin juga menyukai