KELOMPOK
PENGERTIAN KELOMPOK
Di samping faktor-faktor situasional, beberapa faktor personal erat kaitannya dengan konformitas,
meliputi : usia, jenis kelamin, stabilitas emosional, kecerdasan, motivasi, dan harga diri.
Wanita lebih cenderung melakukan konformitas daripada pria. Orang yang emosinya kurang stabil
lebih mudah mengikuti kelompok daripada orang yang emosinya stabil. Makin tinggi kecerdasan, makin kurang
kecendrungan kearah konformitas. Motif afiliasi mendorong konformitas. Motif berprestasi, motif aktualiasi diri,
dan konsep diri yang positif menghambat konformitas. Makin tinggi hasrat berprestasi seseorang, makin tinggi
kepercayaan dirinya, makin sukar ia dipengaruhi oleh tekanan kelompok.
FASILITAS SOSIAL
Polarisasi menurut sebagian ahli boleh jadi disebabkan pada dua porsi argumentasi
yang menyokong sikap atau tindakan tertentu. Bila proporsi terpisah mendukung sikap
konservatif, keputusan kelompokpun akan lebih konservatif. Dan begitu sebaliknya
(Ebbesen dan Bowers, 1974) . polarisasi mengandung beberapa implikasi yang negatif.
Produktifitas kelompok menjadi menurun dan gejala ini disebut Irving Janis
sebagai Groupthink. Groupthink yaitu proses pengambilan keputusan yang terjadi pada
kelompok yang sangat kohesif di mana anggota-anggota berusaha mempertahankan
konsesus kelompok sehingga kemampuan kritisnya menjadi tidak efektif lagi
POLARISASI (2)
1.Orientasi : pada tahapan ini seorang individu akan berusaha untuk saling mengenal, saling
menangkap perasaan anggota kelompoknya, dan mencoba menemukan peranan dan status.
Dalam tahapan ini akan ada kecenderungan perbedaan pendapat.
2.Konflik : tahapan ini merupakan tindak lanjut dari adanya perbedaan pendapat pada
tahap pertama. Dalam situasi ini terdapat peningkatan perbedaan antara satu individu dengan
anggota kelompok lainnya, setiap individu berusaha mempertahankan apa yang ia inginkan.
3.Pemunculan, : pada tahap ini setiap individu berusaha untuk mengurangi tingkat
perbedaan pendapat. Tujuannya untuk mengurangi konflik, namun yang terjadi adalah
individu sudah tidak lagi memiliki kejelasan dalam menentukkan sikap.
4.Peneguhan : tahap akhir yang dilakukan seseorang dalam kelompoknya yaitu bagaimana
para anggota memperteguh konsensus kelompok. Dalam hal ini akan ada saran bagaimana
penyelesaian yang baik dan akan ada keputusan dari perbedaan yang ada pada para anggota.
EFEKTIVITAS KELOMPOK
Untuk itu faktor-faktor keefektifan kelompok
dapat dilacak pada karakteristik kelompok,
yaitu:
ukuran kelompok.
jaringan komunikasi.
kohesi kelompok.
kepemimpinan (Jalaluddin Rakhmat, 1994).
PROSES INTERAKSI
DALAM KELOMPOK